Selasa, 23 Desember 2008

Bejo Merapat ke Deltras

Eks kapten Persebaya Surabaya, "Bejo" Sugiantoro dikabarkan merapat ke klub Jawa Timur lainnya, Deltras Sidoarjo. Konon, nilai kontrak yang ditawarkan Deltras sebesar Rp. 250 juta untuk setengah musim.

Bejo sendiri merupakan satu dari tujuh pemain yang resmi dilepas Persebaya karena tak setuju dengan rasionalisasi kontrak oleh manajemen.

"Saya hanya ingin mendapat klub yang dekat dengan daerah saya tinggal seperti Deltras, Persela Lamongan atau Arema Malang,'' kata mantan libero timnas itu.

Sementara itu manajer Deltras, George Handiwiyanto, hanya tinggal menunggu kesepakatan nilai kontrak yang ditawarkan sebesar Rp. 250 juta.

"Nilai itu hampir separuh dari nilai kontrak Bejo saat membela Persebaya sebesar Rp. 550 juta,'' ujar George.

Bila menjadi kenyataan, lini belakang tim berjuluk The Lobster itu akan semakin kuat jelang Liga Super Indonesia putaran kedua awal Januari. Mereka akan menjamu Persita Tangerang di Stadion Delta, Minggu (4/1) mendatang.

Sebelumnya sudah ada nama Firmansyah, M. Khusen, Bayu Sutha, Christian Rene Martinez, Hermawan dan dua rekrutan baru yakni Hermansyah dan Purwaka Yudhi.

Di ajang Copa sendiri, Deltras sudah lolos ke babak 16 besar usai mengandaskan tim asal Papua, Persidafon Dafonsoro dengan agregat akhir 6-0.

SFC Dapat Lampu Hijau dari Budi

SFC Dapat Lampu Hijau dari Budi


Sriwijaya FC (SFC) mendapatkan lampu hijau untuk merekrut striker Persik Kediri, Budi Sudarsono. Sang pemain mengatakan kalau SFC menjadi prioritas utamanya usai ia membereskan semua masalah dengan Persik.

Masalah yang dimaksud penyerang berjuluk "Si Ular Phyton" itu tak lain menyangkut haknya di Persik yang belum diselesaikan.

"Saya masih punya gaji selama dua bulan di Persik yang belum dibayar. Lumayan besar,'' kata Budi.

Diperkirakan, gaji pemain yang mencetak empat gol di AFF Suzuki Cup 2008 itu sebesar Rp. 90 juta per-bulannya. Jadi, bila dikalikan dua, maka gajinya sebesar Rp. 180 juta belum dibayar.

"Saya hanya menuntut hak saya saja. Setelah itu, saya bebas menentukan nasib sendiri,'' tambahnya.

Sebenarnya, klub Pelita Jaya Jawa Barat juga berniat dengan pemain yang selalu menggunakan nomor punggung 13 itu. Namun, Budi tampaknya tak terlalu berminat karena Pelita hanya berniat meminjam, beda dengan SFC yang ingin mengontraknya semusim.

Kabar ini pun disambut gembira manajer SFC, Baryadi, yang dengan setia menunggu perkembangan Budi.

"Budi kami proyeksikan untuk tampil di Liga Champions Asia,'' ujarnya singkat.

Pengundian LCA sendiri baru dilakukan 7 Januari 2009 mendatang di Abu Dhabi, United Arab Emirates (UAE). Namun dalam situs resmi AFC, SFC harus melakoni away perdana lawan klub asal Jepang.

Benson Terganjal Surat Keluar

Sementara itu dari Malang, pemain asing asal Liberia, Esaiah Pello Benson belum bisa bernafas lega untuk kembali klub lamanya, PSIS Semarang.

Benson belum bisa menandatangani kontrak di PSIS karena belum memiliki surat keluar dari klub sebelumnya, Arema Malang.

"Sikap Benson kami sesalkan. Dia pindah klub, namun urusannnya di sini belum selesai,'' ujar Manajer Arema. M. Taufan.

Yang jadi permasalahan, Benson meminta kompensasi gaji yang tertera di nilai kontraknya. Sedangkan manajemen Arema, hanya ingin membayarkan satu kali gaji saja.

Dari tujuh pemain Arema yang dibuang, hanya Bemson sja yang belum mengantongi surat keluar tersebut. Bila masalah ini berlarut-larut, bisa dipastikan nasibnya akan menggantung saat putaran kedua dimulai.

(Edp)

Jumat, 19 Desember 2008

Mereka Masih Ada!!

Memang kekalahan yang didapatkan ketika TImnas Indonesia menghadapi Thailand pada pertandingan pertama semifinal piala AFF,namun apa yang di lakukan oleh suporter Indonesia merupakan sebuah pengabdian yang menembus segala batas.

Mereka menembus batas klub,mereka juga menembus batas daerah,mereka juga menembus batas bahasa hanya untuk memberikan sokongan moral buat tim kesayangan mereka Tim Merah putih.

Tarian dan nyanyian yang menggema seantero senayan seakan menyayat di setiap gendang telinga penikmat TImnas merah putih,meski mereka tidak berada di stadion Gelora Bung Karno namun jiwa dan harapan mereka terbang disana.

Tidak peduli kekalahan demi kekalahan dan kegagalan demi kegagalan yang di persembahkan para suporter Indonesia dengan segala atribut kebesaran tetep berada di belakang Tim Garuda.
MEREKA MASIH ADA!!

Selasa, 16 Desember 2008

Jelang Hadapai Thailand, Bendol Mulai Panik

Pelatih timnas Indonesia Benny Dollo (foto) tampak panik jelang menghadapi Thailand di leg pertama babak semi-final Piala AFF Suzuki 2008 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (16/12) malam.

Hal itu dapat dilihat dengan pernyataan pelatih bertubuh tambun yang akrab di sapa Bendol ini, dalam memberikan keterangan pers di Hotel The Sultan, Jakarta, Senin. Menurutnya, beban yang dihadapi jelang melawan Thailand cukup berat.

"Saya sudah menyatakan kepada ketua umum (Nurdin Halid) saat berkunjung di kediamannya tadi malam. Jujur saja, saya tidak kuat menahan 'Tsunami' ini sendiri. Saya butuh dukungan semua pihak. Bagaimana pun, ini adalah tugas kita semua," tegasnya.

Pernyataan tersebut menyiratkan jika Bendol sudah mulai panik menghadapi beban mental jelang melakoni laga krusial melawan Thailand. Padahal sebagai pelatih kepala, ia harus sanggup menahan beban seberat apa pun. Terebih jika itu terkait dengan prestasi anak asuhnya.

Pada kesempatan itu, Bendol pun kembali mengeluhkan waktu persiapan yang menurutnya sangat minim. Padahal, semula ia selalu menyatakan optimisnya bisa mempersembahkan juara AFF musim ini. Menurutnya, dengan mepetnya persiapan, tidak banyak yang bisa dilakukan. [Goal]

Senin, 15 Desember 2008

Komparasi Bendol vs Peter Reid

Indonesia akan bersua Thailand di semifinal leg pertama Piala AFF 2008, Selasa, 16 Desember 2008, besok. Dua arsitek masing-masing kubu, Benny Dollo dan Peter Reid, akan menjadi sosok penting di balik dua tim yang akan berlaga.

Kalau dilihat curriculum vitae kedua pelatih, Dollo punya sejarah kepelatihan yang lebih panjang ketimbang Reid. Bendol, begitu Benny Dollo biasa disapa, pertama kali menjadi pelatih tahun 1983. Ia saat itu menangani klub UMS 80.

Peter Reid di tahun 1983, masih aktif menjadi pemain di Everton. Pria yang kini berusia 52 tahun itu baru mulai melatih, sambil tetap berperan sebagai pemain, pada tahun 1990. Klub yang ditukangi jelas lebih tersohor, Manchester City.

Setelah melatih City selama tiga tahun, ia baru kembali menangani sebuah tim pada tahun 1995. Reid, yang kala perempatfinal Piala Dunia 1986 adalah salah satu dari pemain Inggris yang kepayahan mengejar Maradona sebelum pemain Argentina itu mencetak gol kedua, di tahun 1995 menangani Sunderland selama tujuh tahun, kemudian Leeds United (8 bulan), Coventry (7 bulan).

Coventry adalah klub terakhir yang ia tangani. Reid dari tahun 1995 menjadi pengangguran sebelum akhirnya dipilih untuk menangani timnas Thailand. Di level klub tak ada gelar juara yang berhasil ia raih bersama anak asuhnya. Baru bersama Thailand, ia sukses merasakan gelar dengan menjuarai T&T Cup setelah mengalahkan Korea Utara dan main imbang melawan tuan rumah Vietnam.

Benny Dollo, kalau dilihat dari kesuksesan membawa timnya juara, jelas lebih baik. Tiga kali ia membawa Arema Malang menjadi juara yakni di divisi satu (2004) dan Copa Indonesia (2005 dan 2006). Bersama timnas, Bendol satu kali merasakan gelar juara yakni di Piala Kemerdekaan 2008.

Melawan Thailand besok, tantangan besar harus dihadapi Bendol. Momok menakutkan Thailand harus mampu diatasi agar perjuangan di leg kedua 20 Desember mendatang tidak harus berubah menjadi sebuah mission impossible belaka. [vivanews]

Sabtu, 13 Desember 2008

Burhanudin Bayu Saputra, Pemain Timnas U-16 yang Digembleng di Uruguay

Di antara 25 pemain muda timnas U-16, ada satu yang berasal dari Kartasura, Sukoharjo. Burhanudin Bayu Saputra namanya. Bocah itu menjadi wakil eks Karesidenan Surakarta yang lolos ke Uruguay. Setelah menimba ilmu sebelas bulan di Uruguay, Bayu pulang ke rumahnya di Ngadirejo, Kartasura, Sukoharjo.

''Dua sampai tiga hari setelah di sana (Uruguay), saya dan teman-teman masih sulit mencari makanan yang cocok. Kami terpaksa tidak makan dalam jangka waktu itu. Untuk menjaga kondisi, kami hanya minum susu,'' ujar Bayu mengawali pembicaraan dengan Radar Solo (Jawa Pos Group) yang bertandang ke rumahnya kemarin (11/12).

Hilangnya selera makan tersebut langsung berimbas pada permainan di lapangan. Mereka kurang memiliki tenaga untuk berlatih sesuai dengan instruksi pelatih. Kondisi itu diperparah dengan cuaca yang tak bersahabat.

Beruntung, duet pelatih timnas asal Uruguay Carlos Molinari Martiner dan Cesar Payavich Perez memberikan keringanan. Mereka memberi pemain waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan di Uruguay. Mulai menu makanan, cuaca, lapangan, hingga teknik latihan.

Untuk program dan materi latihan, menurut Bayu, tak terlalu banyak perbedaannya dengan yang mereka terima di tanah air. Hanya, yang lebih menonjol adalah faktor kedisiplinan di lapangan. "Setiap kegiatan selalu terprogram. Bahkan, tiap detik latihan pemain diberi tanggung jawab untuk memenuhi apa yang ditargetkan pelatih," beber Bayu.

Selain mengadakan training center di Uruguay, tim tersebut mengikuti kompetisi liga remaja di sana. Dari dua kali putaran, timnas U-16 menduduki posisi papan bawah. Di antara 24 kontestan, timnas hanya mampu nangkring di posisi ke-19. Kondisi tak jauh beda dialami saat putaran kedua. ''Lapangan yang digunakan untuk kompetisi buruk. Beda saat latihan. Jadi, permainan kami tidak berkembang,'' dalihnya.

Di luar kompetisi, Bayu selalu memanfaatkan waktu luangnya untuk berkomunikasi dengan keluarga. Telepon menjadi satu-satunya cara untuk bisa dekat dengan keluarga. Sayang, perbedaan waktu antara Uruguay dan Indonesia yang cukup ekstrem (hampir terpaut 12 jam) membuat komunikasi dengan keluarga sering terkendala. ''Kadang saat saya selesai latihan dan ingin telepon ke rumah, bapak-ibu baru sibuk kerja. Begitu juga sebaliknya. Jadi, harus pandai-pandai pilih waktu,'' terang Bayu.

Selama mengenyam pendidikan di Uruguay, Bayu dkk tak melulu dijejali ilmu sepak bola. Mereka juga diberi bekal pengetahuan lain. Mulai kursus bahasa Spanyol, mengenal beberapa tempat di Uruguay, hingga urusan ibadah.

Khusus hal terakhir, Bayu dkk terpaksa menempuh jarak jauh untuk bisa melakukan salat Jumat. Para pemain timnas terpaksa harus boyongan ke Kedubes Mesir di Montevideo hanya untuk Jumatan. Sebab, di sanalah ada satu-satunya tempat di Uruguay yang mengadakan salat Jumat. Mengenai kursus bahasa Spanyol, Bayu menyebut diberikan sebagai bekal komunikasi. Sebab, bahasa itu menjadi bahasa utama di Uruguay, selain bahasa Inggris.

Saat berlibur di kampung halaman, para pemain masih diberi tanggung jawab untuk berlatih. ''Pelatih memberikan program latihan yang wajib dilakukan pemain di sini. Latihan ini ditujukan untuk menjaga kemampuan serta rasa tanggung jawab,'' papar dia.

Program latihan itulah yang akan dilakukan setiap hari dalam tiga bulan ke depan. Sebab, anak pertama pasangan Senen dan Sri Suyamti tersebut menyatakan terinspirasi dengan tim lawan di Uruguay. Dua di antara para pemain tim lawan yang menjadi teman berlatih dan bertanding kini sudah berseragam klub besar Eropa. Untuk musim depan, mereka resmi dikontrak Chelsea dan Real Madrid. ''Pengin juga main di luar negeri. Tapi, saya lebih senang main di Indonesia, seperti di Pelita Jaya dan Sriwijaya FC,'' pungkasnya. [jawapos]

Bendol Super Panik

Bendol kembali lagi bikin sebuah langkah yang "super panik" ,setelah dipastikan menghadapi thailand di babak semifinal si bendol memanggil kembali boas dan ricardo salampessy.
Dan alasan yang dibuatpun terkesan dibuat-buat,terutama pemanggilan ricardo salampessy.Untuk pemanggilan boaz boleh lah dengan alasan ketika awal persiapan piala AFF boas masih harus perawatan setelah operasi pen.
Tapi buat ricardo??alasan yang dilontarkan adalah untuk melapisi M robby...,lah trus mau di kemanain si NOVA sama Usep Ndol? BUkankah harusnya mereka yang harusnya di dahulukan.??
Bagaimanapun memanggil pemain baru di hanya bbrp hari sebelum laga sedikit banyak bisa membuat kekompakan dan harmonisasi di tim yang udah lama bergabung menjadi terganggu,dan yang pasti harus ada korban dari 2 pemanggilan pemain persipura tersebut.
INgat Ndol,hasil akhir dari sebuah pertandingan tidak hanya ditentukan oleh satu atau dua orang pemain saja,tapi hasil dari kerja keras semua tim.Meskipun yang mencetak satu2nya gol pada pertandingan tersebut hanya satu orang.

Jumat, 12 Desember 2008

Timnas Asah Kecepatan Pemain

Kecepatan dilawan kecepatan menjadi filosofi timnas Indonesia saat bentrok dengan Thailand di semifinal Piala AFF, Selasa (16/12).

Tim Merah Putihlangsung mengasah kecepatan pemain dengan sprint, baik tanpa atau dengan bola saat latihan di Sawangan, Kamis (11/12). Striker timnas Indonesia Budi Sudarsono mengatakan, mengimbangi kecepatan Thailand menjadi solusi alternatif memenangkan pertandingan.

”Kami tahu pemain Thailand memiliki kecepatan.Karena itu,kami memanfaatkan waktu yang ada untuk menambah kecepatan.Kami beberapa kali melakukan sprint. Latihan tadi (kemarin) komplet. Kami juga mematangkan strategi dan taktik pertandingan.Secara teknis sama,tapi ada penekanan pada beberapa hal.

Kami akan mengandalkan kecepatan dan kekuatan,” tutur Budi kepada SINDO kemarin. Budi pun menambahkan, pertahanan Thailand agak rapuh bila dibandingkan Singapura. Artinya, peluang mencetak gol lebih besar.Namun, pemain belakang The War Elephants–julukan Thailand– jauh lebih cepat.

”Kalau pertahanan, masih bagus Singapura. Pemain mereka tinggi dan kompak, tapi terlihat berat. Mereka tidak bisa berlari. Kalau Thailand, kurang disiplin sehingga lebih mudah dilewati meski relatif lebih cepat,”lanjutnya. Namun, timnas mengakui sulitnya membongkar pertahanan Singapura.

Bukan hanya kelebihan skillpemain,The Lions–julukan Singapura– juga cenderung bermain bertahan. ”Singapura memang diuntungkan postur.Tapi,mereka juga menumpuk pemain dibelakang. Mereka tidak berinisiatif menyerang lebih dahulu. Justru kami yang lebih banyak menyerang.

Rapatnya pertahanan Singapura karena jumlah pemain,”tuturnya. TimMerah Putih ditaklukkan Singapura dengan skor 0- 2 sehingga lolos sebagai runner- up Grup A, Selasa (9/12). Striker Persik Kediri tersebut mengungkapkan keyakinannya bias menjebol gawang Thailand.” Saya mulaimenemukan kembali naluri mencetak gol.

Tapi, kami secara tim perlu kerja lebih keras,”ujarnya. Mantan striker Persija Jakarta tersebut mencetak hattrick saat timnas menang 4-0 atas Kamboja, Minggu (7/12). Budi juga mendonasikan satu gol ke gawang Myanmar saat tim MerahPutihmenang3-0.Peluangnya menjadi top skor Piala AFF pun terbuka.

Sementara itu, Pelatih Timnas Indonesia Benny Dollo mengungkapkan daya tahan dan kecepatan pemain menjadi penopang strategi yang akan diterapkan. ”Penerapan taktik dan strategi untuk menghadapi Thailand mulai dilakukan. Tapi,kami membutuhkan kecepatan dan daya tahan pemain lebih lama.

Sinkronisasi sangat diperlukan. Kami dituntut bisa mengimbangi kecepatan Thailand. Hanya dengan itu kami bisa bertahan dan keluar menyerang. Dalam beberapa hari, pemain akan matang,”tandasnya. [sindo]

Rabu, 10 Desember 2008

Bendol seorang pelatih penakut!

Setelah melakoni tiga pertandingan di piala AFF dengan hasil 2 kali menang dan sekali kalah,ada satu hal menarik yang patut dicermati yaitu ternyata Bendol adalah seorang penakut.

Mengapa demikian?Bila kita lihat jadual piala AFF yang hanya memiliki jeda satu hari ditiap pertandingan,maka adalah suatu keharusan bila seorang pelatih menerapkan strategi rotasi dalam timnya.Tapi kenyataannya Bendol sama sekali tidak merubah starting eleven di tiga pertandingan timnas,dengan alasan bahwa ini merupakan kesalahan dari AFF yang hanya memberikan jeda 1 hari disetiap pertandingan,dan dia beranggapan bahwa kondisi semua tim adalah sama sebab sama-sama memilki jatah recovery sehari.

"Tak ada rotasi pemain, saya akan tetap untuk menurunkan tim yang sama. Namun saya tetap tidak mengerti dengan keputusan AFF yang memberikan jeda hanya sehari," ujar Bendol.

Mantan pelatih Arema Malang dan Persita Tangerang itu melanjutkan, "Kondisi fisik semua tim yang berlaga di AFF ini sama, jadi bagi saya tidak ada masalah dengan kondisi fisik para pemain saya."

Seorang pelatih seharusnya memaksimalkan semua anggota tim yang telah di persiapkan untuk piala AFF,bukan hanya memaksimalkan 11 pemain inti saja.Sehingga kondisi pemain yang di persiapkan dalam setiap pertandingan fit.

Seperti yang dilakukan oleh pelatih Thailand Peter Reid ketika Thailand menghadapi Laos,dia melakukan 10 perubahan dalam line up.Bukan bermaksud meremehkan Laos tentunya,tetepi lebih pada kemampuan Peter Reid untuk meramu tim sebagai suatu kesatuan sampai babak final.

Singapura Bungkam Indonesia

Indonesia harus menangis setelah kembali dipermalukan Singapura di laga terakhir Grup A Piala AFF 2008. Tim besutan Benny ?Bendol' Dollo itu dibungkam Singapura dengan skor 0-2.

Meski Indra Sahdan Bin Daud dkk bertanding disekitar puluhan ribu suporter Indonesia yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (9/12/2008), namun hal itu tidak membuat anak asuh Radojko Avramovic tersebut gentar.

Bahkan, Singapura langsung unggul cepat saat pertandingan baru memasuki menit kedua melalui sundulan Baihakki Bin Khaizan. Dengan tenang Baihakki menyundul bola ke arah gawang Indonesia yang dikawal Markus Horison. 1-0 Singapura memimpin.

Namun, tertinggal 0-1 dari Singapura tidak membuat timnas mental anak-anak Merah Putih jatuh. Charis Yulianto dkk dengan gencar berusaha menggempur pertahanan Singapura, dalam usaha menyamakan kedudukan.

Indonesia menciptakan peluang lewat tendangan Budi Sudarsono pada menit ke-14. Sayang, tendangan mantan penyerang Persik Kediri itu masih dapat dinlok kiper Singapura Lionel Lewis.

Merah Putih kembali berusaha membongkar pertahanan Singapura lewat aksi Arif Suyono pada menit ke-35. Sayang, tendangan gelandang Arema Malang tersebut masih terlalu pelan dan mengarah ke arah Lewis.

Tanpa kenal lelah Indonesia menggempur pertahanan Singapura. Peluang kembali tercipta lewat sundulan Bambang ?BP' Pamungkas pada menit ke-43. Sayang, sundulan penyerang Persija Jakarta itu masih melebar dari gawang Lewis. Skor 1-0 untuk keunggulan Singapura bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua Indonesia memutuskan untuk mengambil inisiatif serangan terlebih dahulu. Namun sebuah gol cepat dari kubu Singapura kembali menghentakkan para punggawa dan pendukung Merah Putih.

Kali ini, gol diciptakan oleh gelandang The Lions Shi Jiayi pada menit ke-49. Tendangan bebas pemain kelahiran China itu dengan deras menghujam gawang Horison. 2-0 Singapura memimpin.

Tertinggal 0-2 memaksa Bendol langsung melakukan perubahan dengan menggantikan Arif, BP dan Firman Utina serta memasukkan Erol Iba, Aliyudin, Syamsul Chaerudin. Pergantian itu diharapkan dapat menambah darah segar bagi Merah Putih.

Namun, pergantian itu ternyata belum mampu membongkar pertahanan rapat Singapura, yang dikawal duet Baihakki dan Emuejeraye Precious. Skor 2-0 untuk keunggulan The Lions bertahan hingga pertandingan usai.

Kemenangan ini, maka memastikan Singapura memimpin klasemen Grup A Piala AFF dengan nilai sempurna sembilan. Sedangkan Indonesia harus puas berada di peringkat kedua dengan nilai enam.

Berikut hasil lengkap Grup A:
Pos. Negara M M S K SG N
1 Singapura 3 3 0 0 10-1 9
2. Indonesia 3 2 0 1 7-2 6
3. Myanmar 3 1 0 1 3-9 3
4. Kamboja 3 0 0 0 2-12 0

NB: Pos= Posisi, Negara, M=Main, M=Menang. K=Kalah, SG=Selisih Gol, N=Nilai. [fhm/oz]

Senin, 08 Desember 2008

Budi Sudarsono Tak Peduli Top Scorer

Budi Sudarsono kembali menjadi bintang kemenangan Indonesia di Piala AFF 2008. Pada laga melawan Myanmar lalu (5/12), Budi memecah kebuntuan dengan mencetak gol pertama skuad Merah Putih. Saat melawan Kamboja tadi malam, Budi tampil lebih dahsyat. Dia mencetak tiga gol alias hat-trick.

Tambahan tiga gol itu membawa Budi kini bertengger di puncak daftar pencetak gol terbanyak Piala AFF. Striker berusia 29 tahun tersebut telah mengemas empat gol, sama dengan torehan penyerang andalan Singapura Agu Casmir. Dengan status dan performanya saatnya saat ini, Budi berpeluang menjadi top scorer Piala AFF.

"Saya tidak terlalu ambisius mengejar gelar top scorer. Yang penting bagi saya adalah menjalankan tugas sebagai striker, yakni mencetak gol sebanyak-banyaknya. Selain itu, gelar juara tim jauh lebih penting bagi saya," kata Budi seusai pertandingan.

Pemain kelahiran Kediri itu mengatakan saat ini sangat termotivasi membawa Indonesia juara. Sebab, hasil itu akan menjadi jawaban atas paceklik prestasi sepak bola Indonesia.

Selain itu, hasrat Budi untuk menceploskan banyak gol tersengat oleh situasi yang kini dihadapinya. "Terus terang, saat ini saya sangat gelisah. Ada banyak masalah yang menghinggapi saya, terutama tentang status saya yang belum punya klub. Saya sangat cemas dengan situasi ini. Karena itu, saya tumpahkan kecemasan tersebut dalam pertandingan Piala AFF ini," ujarnya.

Saking gelisahnya, Budi mengaku sempat menangis setelah mencetak gol pertama. Sebagai bentuk pelampiasan kecemasan, Budi melakukan selebrasi khusus. Dia berlari sambil menggoyangkan tangan di atas kepala. "Itu tanda saya mengalami problem yang cukup besar," kata pemain berjuluk si ular piton tersebut. [fim/ca/jpnn]

Tiada Rotasi untuk Timnas

Jakarta - Setelah bermain hari Minggu (7/12/2008), Indonesia bakal bermain lagi lawan Singapura, Selasa (7/12/2008). Dengan kondisi pemain yang niscaya kurang bugar, Benny Dollo memilih takkan merotasi. Kenapa?

Keputusan dari AFF (Federasi Sepakbola Asia Tenggara) hanya memberikan waktu istirahat sehari bagi para tim yang berlaga. Hal itu tentunya jadi kendala dalam hal pemulihan energi pemain.

Akan tetapi, untuk menghadapi Singapura nanti, di mana Indonesia akan berebut status juara grup, Bendol tetap mempertahankan the winning team. Dia menjamin, rotasi takkan diberlakukan dan tetap menurunkan skuad yang sama seperti dalam dua pertandingan sebelumnya.

"Tak ada rotasi pemain, saya akan tetap untuk menurunkan tim yang sama. Namun saya tetap tidak mengerti dengan keputusan AFF yang memberikan jeda hanya sehari," ujar Bendol.

Mantan pelatih Arema Malang dan Persita Tangerang itu melanjutkan, "Kondisi fisik semua tim yang berlaga di AFF ini sama, jadi bagi saya tidak ada masalah dengan kondisi fisik para pemain saya."

Sementara mengenai kans Indonesia sendiri untuk mengalahkan Singapura sekaligus menjadi juara grup dalam partai nanti, dia tak mau berkomentar banyak.

"Mengenai juara grup, lihat saja Selasa nanti. Saya yakin anak-anak akan lebih tough untuk itu dan berusaha memenangkan pertandingan," tandasnya. (detiksport)

Gilas Kamboja, Indonesia ke Semifinal

Indonesia untuk sementara memimpin Grup A dan memastikan diri lolos ke babak semifinal Piala AFF 2008. Hal itu terjadi setelah Merah Putih mengalahkan Kamboja 4-0 di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (7/12/2008).

The Royals, julukan Kamboja, sempat mengancam gawang Indonesia lewat tendangan Kouch Sokumpheak. Beruntung, kiper Merah Putih yang dikawal Markus Horison mampu menangkap tendangan Sokumpheak.

Namun pada 10 menit kemudian pertandingan lebih didominasi Indonesia. Bahkan, Charis Yulianto dkk memiliki peluang untuk menjebol gawang Kamboja lewat tendangan Budi Sudarsono saat pertandingan memasuki menit ke-12.

Sayang, tendangan pemain yang sudah dilepas Persik Kediri itu masih menyamping dari gawang Kamboja yang dikawal Samretha Seita.

Tapi tiga menit berselang, Indonesia mampu menjebol gawang Kamboja. Memanfaatkan kemelut didepan gawang Kamboja, dengan tenang Budi menceploskan si kulit bundar ke gawang Seita. 1-0 Indonesia memimpin.

Indonesia terus berusaha menambah koleksi gol dengan menggempur habis-habisan pertahanan Kamboja. Sayang, skor 1-0 untuk keunggulan Merah Putih tetap bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua Indonesia mengambil inisiatif serangan lebih dulu. Tim besutan Benny 'Bendol' Dollo ini berusaha menambah koleksi gol. Taktik itu cukup berhasil, karena Budi kembali membobol gawang Kamboja pada menit ke-56.

Berawal dari pergerakan Firman Utina, dengan cerdik gelandang Pelita Jaya itu memberikan umpan terukur kepada Budi, yang dengan tenang membobol gawang Seita. 2-0 Indonesia memimpin.

Kerja sama antara Firman dan Budi kembali membuahkan hasil. Budi pun berhasil mencetak hatrick pada menit ke-71, setelah penyerang yang pernah merumput di Liga Malaysia itu memanfaatkan umpan manis Firman.

Unggul 3-0 tidak membuat Indonesia puas. Adalah Bambang Pamungkas yang menambah koleksi gol Merah Putih menjadi 4-0 pada menit ke-77. Lagi-lagi umpan terukur Firman mampu dimanfaatkan dengan baik oleh BP.

Merah putih berusaha menambah daya dobrak dengan memasukkan gelandang Syamsul Chaerudin, Ellie Aiboy dan bek Nova Arianto menggantikan Ponaryo Astaman, Arif Suyono dan M. Robby. Namun skor 4-0 bertahan hingga pertandingan usai.

Kemenangan ini, maka memastikan langkah Indonesia ke babak semifinal dengan menemani Siangpura dari wakil Grup A dengan nilai sama enam. Namun, untuk sementara Merah Putih memimpin grup ini karena unggul selisih gol.

Susunan pemain:
Kamboja: Samreth Seiha (kiper)/Ouc Mic, Kim Chanbunrith (kapten), Lay Raksmey, Tieng Tiny, Khim Borey/Pich Sina, Kouch Sokumpheak, Chan Rithy/ Chea Virath, San Narith, Sun Sovannarith, Sam El Nasa, Sok Rithy.
Pelatih: Prak Sovannara

Indonesia: Markus Horison (kiper), M Roby/Nova Arianto, Charis Yulianto (kapten), Ponaryo Astaman, Budi Sudarsono, Ismed Sofyan, Firman Utina, M Ilham, Arif Suyono/Elie Aiboy, Bambang Pamungkas, Isnan Ali.
Pelatih: Benny Dollo

Wasit: Nafeez Abd Wahab (Malaysia) [zwr/oz]

Jumat, 05 Desember 2008

Nurdin Tinjau Kesiapan Panitia AFF Suzuki Cup 2008

Nurdin Tinjau Kesiapan Panitia AFF Suzuki Cup 2008

Ketua Umum Persatuan Sepakbola Selurh Indonesia (PSSI), Nurdin Halid, meninjau Panitia Lokal (LOC) Piala AFF 2008 dan penampilan timnas Indonesia yang belakangan dinilai menurun.

"Pelaksanan turnamen ini memang minim promosi, berbeda dibanding dengan Piala Asia lalu. Kita tak bisa berbuat banyak karena penyelenggaraan turnamen ini langsung di bawah AFF," kata Nurdin kepada wartawan usai meninjau persiapan Panitia Lokal Piala AFF dan gladi bersih di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Kamis.

Nurdin sendiri sudah mengingatkan kepada panitia, tapi, panitia lokal tak bisa berbuat apa pun.

Kunjungan Nurdin ini merupakan penampilan perdana pria berusia 50 tahun itu seusai bebas bersyarat dari penjara terkait kasus korupsi, sepekan lalu.

Disinggung tentang Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) PSSI, Nurdin belum mau berkomentar.

Soal Timnas, Nurdin mengharapkan agar Timnas Indonesia bisa menembus babak final pada turnamen dua tahunan itu.

"Belakangan timnas penampilannya agak menurun. Mudah-mudahan, tampil sebagai tuan rumah, kita bisa masuk final. Itu target dari PSSI," katanya.

Indonesia akan melaksanakan laga Piala AFF dengan melawan Myanmar, pada Jumat. [antara]

Bendol: Laga Perdana Sangat Penting

Bendol: Laga Perdana Sangat Penting

Pelatih Timnas sepak bola Indonesia, Benny Dollo menegaskan bahwa laga perdana Timnas Merah Putih melawan Myanmar merupakan laga penting dalam babak penyisihan grup A di Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat pukul 19.30 WIB.

Charis Yulianto dan kawan-kawan siap mengalahkan Myanmar yang dikabarkan sejumlah pemainnya mengalami cedera. Dari tiga kali pertemuan, Indonesia menang 4-0 di kandang saat Piala Kemerdekaan 2008 dan kalah dua kali dengan skor 1-2 di kejuaraan Grand Chalengge di kandang Myanmar.

"Laga melawan Myanmar ini merupakan laga penting," kata pelatih Bendol usai pertemuan teknis di Jakarta, Kamis.

Apaalgi dengan dukungan penonton terhadap Merah Putih di Stadion membuat Indonesia di atas kertas lebih unggul atas Myanmar yang ditangani pelatih Marcos Antonio Palopa itu.

Bendol, sapaan Benny menyatakan, mencoret gelandang Wijay dari 23 pemain Timnas yang masuk Pelatnas karena posisi di lini tengah sudah banyak untuk kuota 22 pemain.

"Saya mencoret Wijay karena pemain lini tengah sudah banyak," katanya.

Bendol sendiri akan mempercayakan diantaranya pada Ponaryo, Firman di lini tengah. Bek Charis di lini pertahanan sedang mengandalkan empat striker yakni Budi Sudarsono, Bambang Pamungkas, Aliyudin dan TA Musafri untuk menciptakan gol.

Sementara Myanmar dikabarnya tiga pemainnya cedera yakni Yan Paing, Soe Myat Min dan Yaza Win Thein.

"Ada beberapa pemain kami cedera," katanya. Namun Palopa mengakui bahwa Timnas Indonesia cukup bagus. "Kami akan hati-hati dengan serangan Indonesia yang merupakan tim bagus dan pemain yang bagus," katanya. [antara]

Rabu, 03 Desember 2008

Konsentrasi Ponaryo Terganggu

Tim Nasional
Konsentrasi Ponaryo Terganggu
Kerikil menghadang persiapan akhir tim nasional (timnas) Indonesia menuju Piala AFF 2008. Pasalnya, konsentrasi salah seorang pilar Indonesia, Ponaryo Astaman, terusik. "Anak dan istri saya di rumah lagi sakit semua. Tadi (kemarin, Red) baru mengantar dari laboratorium, tes darah istri," kata Ponaryo kemarin sore.

Karena itu, kemarin gelandang asal Persija Jakarta tersebut meminta izin meninggalkan markas latihan timnas di Sawangan, Depok, Jawa Barat. Pelatih timnas Benny Dolo mengizinkannya. Ponaryo berjanji tidak akan absen lama. Hari ini gelandang berusia 29 tahun tersebut siap mengikuti kembali latihan timnas.

"Ponaryo sudah memberikan konfirmasi bahwa besok (hari ini, Red) sudah bergabung kembali. Jadi, tidak ada yang perlu dirisaukan," kata Chandra Solehan, asisten manajer Indonesia.

Timnas Indonesia mulai hari ini akan merapat ke Jakarta. Charis Yulianto dkk bakal menginap di Hotel Sultan, Jakarta. Sore ini, mereka langsung berlatih di Lapangan Timnas, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.

Terpisah, panpel grup A memastikan akan mendistribusikan 20 ribu tiket secara khusus ke kelompok suporter Indonesia. Distribusi akan disalurkan lewat Jakmania -suporter Persija.

Harganya pun "dipotong" dari harga aslinya. Karena itu, panpel berharap agar suporter akan membanjiri Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta untuk mendukung perjuangan Indonesia.

"Kami juga mengimbau suporter untuk mengenakan seragam sewarna dengan kostum timnas. Pada 5 Desember, Indonesia memakai kostum merah. Pada 7 Desember, timnas menggunakan kostum putih. Hari terakhir (9/12), Indonesia berkostum merah," ujar Joko Driyono, ketua panpel grup A. [jpnn]

Berebut Terbaik di Piala AFF 2008

Saatnya Indonesia Juara
Berebut Terbaik di Piala AFF 2008
Selama 17 tahun sudah sepak bola Indonesia paceklik prestasi. Selama itu pula, publik sepak bola negeri ini selalu dibuat mengelus dada oleh pencapaian tim nasional (timnas) Indonesia.

Harapan demi harapan masih digantungkan kepada timnas Indonesia. Penantian selama 17 tahun terasa lama.

Tak satu pun gelar yang mampu dipersembahkan oleh timnas kepada publik tanah air. Memang, Agustus lalu, skuad Merah Putih sukses meraih gelar juara Piala Kemerdekaan 2008.

Tapi, gelar tersebut tidak membanggakan bagi publik tanah air. Bukan saja kontestan Piala Kemerdekaan 2008 kurang berkualitas, tapi lebih dari itu, Indonesia juara dengan cara tidak elegan.

Libya yang menjadi lawan di final tidak mau melanjutkan pertandingan babak kedua. Meski di babak pertama unggul 1-0, mereka mundur karena merasa terintimidasi dengan tindakan anarkis ofisial Indonesia.

Memang, pada 2000 Indonesia sukses menjadi juara Piala Kemerdekaan. Namun, seperti gelar juara yang diraih Pasukan Garuda Agustus lalu, trofi tersebut juga tidak mampu menghapus dahaga publik.

Sebab, ekspektasi pencinta sepak bola tanah air adalah melihat Indonesia, minimal, juara di tingkat Asia Tenggara. Desember ini, kebetulan Indonesia berlaga di even sepak bola level Asia Tenggara.

Pasukan Garuda bakal terjun di Piala AFF 2008. Kendati terus dikecewakan, publik tetap menaruh harapan selangit akan cerita sukses Indonesia di ajang tersebut.

Harapan itu tentu harus diwujudkan oleh skuad Indonesia. Apalagi, kesempatan untuk berprestasi terbuka bagi Pasukan Garuda. Sebab, Indonesia mendapatkan keuntungan untuk bisa melenggang lebih mudah ke semifinal. Keuntungan itu seiring dengan status Indonesia sebagai tuan rumah grup A.

Dengan status tersebut, dukungan publik dipastikan mengalir deras kepada timnas Merah Putih. "Saya tidak bisa janji. Tapi, kalau ditanya apa mau saya, sudah tentu saya mau juara. Nah, status tuan rumah harus kami optimalkan untuk meraih gelar juara," tegas Benny Dolo, pelatih timnas Indonesia.

Memang sudah saatnya Indonesia juara. Apalagi, mayoritas materi yang dimiliki Indonesia saat ini sudah kenyang pengalaman dari laga internasional. Mayoritas juga sudah lama berkolaborasi dengan balutan seragam timnas. Jadi, satu sama lain sudah paham dengan karakter permainan rekannya. Kekompakan mereka tidak perlu lagi disangsikan.

"Materi yang ada saat ini memang cukup komplet. Motivasi kami sama-sama kuat untuk membawa Indonesia juara Piala AFF. Jadi, memang saat inilah waktu yang tepat bagi kami untuk juara," ucap Charis Yulianto, kapten timnas Indonesia.

Yang tidak kalah penting, usia sebagian besar skuad Indonesia saat ini sudah di atas 25 tahun. Tercatat, 15 pemain berusia lebih dari 27 tahun.

Mayoritas di antara nama-nama tersebut menghuni komposisi utama. Hanya ada empat pemain Indonesia yang kini berusia di bawah 25 tahun. Selain itu, cuma dua orang yang mengisi line-up utama. Yakni, Arif Suyono dan Muhamad Roby.

Dengan fakta tersebut, bisa jadi Piala AFF 2008 adalah kesempatan akhir mayoritas di antara mereka untuk berseragam Merah Putih. Jadi, sekarang memang saat yang tepat bagi mereka untuk mempersembahkan gelar juara. Sebab, jika gagal, bukan tidak mungkin tidak ada lagi kesempatan bagi mereka.

"Tidak bisa dimungkiri bahwa usia sebagian besar pemain di tim terbilang mulai tua, termasuk saya. Jadi, memang betul inilah waktu terbaik bagi kami untuk memberikan gelar juara," tutur Isnan Ali, bek kiri Indonesia.

"Saya juga menyadari hal tersebut. Jadi, tidak ada pilihan lain bagi kami, kecuali menjadi juara," tambah Ismed Sofyan, bek kanan Indonesia.

Ya, sekaranglah saatnya bagi Indonesia kembali menjadi juara Asia Tenggara. Kalau tidak, kapan lagi? [jpnn]

Selasa, 02 Desember 2008

Waspadai Singapura, Bidik Kamboja

Piala AFF

Waspadai Singapura, Bidik Kamboja
Singapura sangat berambisi mencetak sejarah sebagai negara pertama yang meraih hattrick juara Piala AFF. The Lion–julukan Singapura– memiliki modal permainan agresif untuk merealisasikan ambisinya tersebut.

”Singapura bisa menyerang dari segala posisi. Sayap mereka hidup dan memiliki ciri khas umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki yang cepat.Ini harus kami waspadai,”ujar Pelatih Timnas Benny Dollo kepada SINDO kemarin. Pelatih yang akrab disapa Bendol ini menambahkan, salah satu kelemahan Singapura adalah lini belakang yang sering lengah, terutama jika sudah unggul.

Terbukti, mereka tidak mampu mempertahankan keunggulan sehingga ditahan imbang 2-2 oleh Malaysia pada laga uji coba,Sabtu (29/11). Bendol menambahkan, dua faktor kunci mengalahkan Singapura adalah kekompakan tim dan rasa percaya diri. Dua hal tersebut bisa didapat jika dukungan suporter untuk timnas lebih banyak. ”Kami juga harus berani mengambil inisiatif serangan sejak awal, lalu terus konsisten menekan agar bisa menjadi juara Grup A,” tandas Bendol. Singapura dan Indonesia diprediksi mampu mengalahkan Myanmar dan Kamboja sehingga lolos ke semifinal.

Dengan demikian, penentu juara Grup A sangat tergantung hasil pertandingan Singapura kontra Indonesia pada laga terakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno,Selasa (9/12).. Jika laga ini berakhir imbang, selisih gol akan menentukan juara Grup A. Dengan alasan inilah ketajaman serangan dan produktivitas gol menjadi sangat penting. Karena itu, Indonesia harus menang besar atas Kamboja. Singapura dan Myanmar yang berpeluang menyodok peluang Indonesia, tentu bakal fokus menjadikan tim lemah Grup A ini sebagai lumbung gol.

”Di Grup A, Kamboja bisa menjadi sasaran semua tim untuk mencetak gol sebanyak- banyaknya. Dalam sistem setengah kompetisi, koleksi gol sangat menentukan,” sebut Asisten Pelatih timnas Widodo Cahyono Putra. Kekuatan Kamboja memang tidak terlalu diperhitungkan. Mereka lolos ke Piala AFF setelah menjadi runner-upkualifikasi di Vietnam, di bawah Laos yang masuk ke Grup B.

Kamboja hanya mengandalkan pemainpemain yang tidak banyak mengenyam persaingan kompetisi lokal. Tidak seperti Singapura dan Myanmar yang mengandalkan pelatih asing, Kamboja justru memupuk kepercayaan penuh kepada pelatih lokal Prak Sovannara. [sindo]

Terinspirasi Kenangan Manis di Piala Asia 1968

Piala AFF
Terinspirasi Kenangan Manis di Piala Asia 1968
Memori manis jadi runner-up Piala Asia 1968 di Iran merupakan prestasi tertinggi Myanmar. Prestasi ini bakal jadi inspirasi timnas mereka menjalani Piala AFF 2008.

PADA era tersebut,Myanmar yang sebelumnya bernama Burma merupakan salah satu tim yang sangat disegani di Kawasan Benua Kuning.Tim seperti Korea Selatan (Korsel), Jepang,Pakistan,hingga India pernah merasakan kedigdayaan Myanmar saat itu. Modal itu pula yang membuat Soe Myat Min dkk tak gentar ketika ditempatkan satu pool dengan Singapura, Kamboja, dan tuan rumah Indonesia di Grup A.

Mereka optimistis akan survive bahkan mengulang kejayaan masa lampau. Prediksi itu bisa saja terealisasi mengingat Myanmar sanggup mempertahankan juara Grand Royal Myanmar Challenge (GRMC) 2008.Hal inilah yang patut diwaspadai tim di Grup A, tak terkecuali Indonesia yang akan bertemu mereka di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan,Jumat (5/12).

Menurut pilar timnas Ismed Sofyan,Myanmar bagai batu kerikil tajam yang siap memberi hambatan setiap lawannya. Indonesia telah merasakannya saat dipecundangi di partai final GRMC. Ismed berharap rekan-rekannya tidak hanya mengantisipasi Singapura sebagai lawan terkuat, tapi Myanmar pun layak diwaspadai sebagai kuda hitam Grup A. ”Bukan merendahkan Myanmar, tapi mereka telah berubah menjadi salah satu kekuatan sepak bola di Asia Tenggara,” kata Ismed kemarin.

Meski demikian, dia telah siap menjaga sisi kanan pertahanan Indonesia jika diturunkan pelatih saat menghadapi Myanmar.Apalagi, pria asal Bireuen, Aceh, ini telah mengenal karakter mereka seusai perjumpaan sebelumnya. Sementara Pelatih Myanmar Marcos Antonio Falopa enggan membicarakan perihal sejarah timnas Myanmar sebelumnya.Pelatih asal Brasil itu lebih senang ketika membahas mengenai persiapan timnya jelang pertandingan. ”Saya bukan melarang anak-anak mengenang sejarah masa lalu, tapi biarlah masa itu menjadi bagian tim ini.

Lebih baik saat ini pusatkan perhatian ke turnamen yang telah menanti di depan,” kata Falopa, seperti dikutip situs resmi Federasi Sepak Bola Myanmar (MFF). Falopa berharap sikap disiplin dan tidak terbawa angan-angan akan menjadi senjata ampuh pihaknya menghadapi turnamen ini.

Hal itu telah mereka lakukan ketika kali ketiga mempertahankan gelar Grand Royal Myanmar Challenge. ”Saya ingin mereka lakukan dulu yang terbaik.Jika itu dilakukan dengan teliti, saya pikir kenangan manis itu akan terulang. Bahkan, anak-anak dapat meraih ekspektasi tertinggi dengan menjuarai turnamen itu,”ungkapnya. [sindo]

Sabtu, 29 November 2008

Awas CIdera!

Awas Cidera!
Pelatih timnas Benny Dollo mengagendakan uji coba melawan Persija Jakarta U-21 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) sore nanti. Hanya saja,rencana uji coba justru menimbulkan kekhawatiran.

Salah satunya adalah risiko cedera pemain.Sebab, dengan waktu yang hanya satu pekan dari pagelaran Piala AFF 2008,5 Desember mendatang,cedera bisa jadi berbahaya bagi soliditas pasukan Merah Putih. “Risiko cedera memang ada. Karena itu, saya meminta pemain bermain cantik, tidak usah terlalu ngotot yang bisa berakibat pada benturan fisik pemain.

Dengan waktu yang hanya dalam waktu hitungan hari seperti ini,cedera memang bisa jadi sangat menakutkan,” kata Benny kepada SINDO kemarin. Belum lagi, kondisi pemain tidak semuanya berada dalam kondisi 100% oke.Mulai dari penjaga gawang Ferry Rotinsulu yang masih bergelut dengan cedera lutut,Bambang Pamungkas dan Budi Sudarsono juga kurang fit.

“Kondisi Bambang,Budi,dan beberapa pemain lain juga belum 100% fit. Namun, uji coba lawan Persija U-21 ini sangat penting untuk menyempurnakan strategi dan taktik,” kata Bendol. Tapi, mantan pelatih Persita Tangerang ini tak memiliki pilihan lain.

Laga ini jadi satu-satunya kesempatan menjajal formasi anyar 4-3-3 sebagai bagian dari perubahan formasi 4-4-2 yang dipakai sebelumnya.Termasuk menggeser Budi sedikit di belakang Bambang Pamugkas. “Budi memang bisa ditarik ke belakang.Dia memiliki kemapuan membagi bola dan naluri menyerang yang baik.

Namun, akan saya lihat dulu saat uji coba lawan Persija U- 21, apakah ini efektif atau tidak. Masih banyak alternatifalternatif permainan yang harus dilihat melalui pertandingan uji coba,”tuturnya. Secara keseluruhan, perubahan strategi menjadi 4-3-3 lebih bertujuan mengasah daya sengat lini depan.

“Dalam uji coba ini,saya ingin melihat bagaimana pemain saat menyerang dan bertahan. Semua pemain sudah kompak dan menyadari bahwa sejarah sebagai juara Piala AFF harus dibangun dan kesempatan itu ada di tangan timnas sekarang,” ungkap mantan pelatih Arema Malang ini.

Timnas sendiri akan mengawali Piala AFF melawan Myanmar,Jumat (5/12).Laga ini sangat menegangkan karena timnas tidak hanya menarget kemenangan, tapi ju- ga berambisi membalas dua kekalahan menyakitkan 1- 2 di kejuaraan GRMClalu.

Pada perkembangan lain, Bendol secara resmi mencoret gelandang Persib Bandung Eka Ramdhani dari skuad timnas. Pencoretan terjadi karena pemain berusia 24 tahun ini mangkir dari latihan timnas selama dua hari.“Eka memang kami coret. Namun, soal pergantian pemain belum kami bicarakan.

Apalagi, pergantian pemain bisa dilakukan paling lambat satu hari sebelum Piala AFF dimulai.Pelatih masih menunggu hasil uji coba sebelum menentukan pemain yang akan dipilih mengganti Eka. Kita tunggu saja siapa pemain itu,” tandas Manajer Timnas Candra Solechan. [sindo]

Kamis, 27 November 2008

SAD Indonesia Kembali Bertanding

SAD Indonesia Kembali Bertanding

sadv10.gif Penundaan kompetisi Liga Uruguay U-17 2008 ternyata hanya berlaku selama sepekan. Kondisi ini sangat melegakan seluruh skuad tim SAD Indonesia sehingga waktu selesainya kompetisi tidak akan molor.

Berdasarkan jadwal yang diterima dari Federasi sepakbola Uruguay (AUF), SAD Indonesia akan berhadapan dengan Boston River pada tanggal 26 Nopember 2008. Jika tidak ada penundaan kompetisi, pertandingan melawan Boston seharusnya sudah digelar pekan lalu.

Pada putaran pertama lalu, Syamsir Alam dkk berhasil mengalahkan Boston River dengan skor sangat telak, 8-0. “ Kita akan berusaha menang dengan hasil seperti pada putaran pertama lalu. Tempat pertandingan tetap sama seperti putaran pertama lalu, yakni di kandang Boston,” kata kapten Reffa Money.

Menghadapi Boston River kali ini, SAD Indonesia tidak bisa diperkuat oleh bek kanan Alfin Tuasalamony yang terkena hukuman kartu merah saat melawan Villa Teresia. Meski kehilangan Alfin, SAD Indonesia sudah bisa diperkuat oleh Yericho Cristiantoko yang sudah terbebas dari hukuman kartu merah.

Pertandingan selanjutnya yang akan dilakukan oleh tim asuhan pelatih Cesar Payovich ini adalah melawan Atenhas San Carlos pada tanggal 29 Nopember 2008. (asp)

Prakiraan Formasi vs Boston River

Kiper : Tri Windu

Belakang : Reffa Money, Ferdiansyah, Zenal Haq, Yerico

Tengah : Sahlan Sodik, Fery, Rinaldi, Yandi Sofyan

Depan : Alan Martha, Syamsir Alam

Cadangan : Alwi, Faisal, Bayu, Ridwan, Taji, Novri

Peringkat Timnas Naik

Target timnas Indonesia menjadi nomor satu di ASEAN sedikit terbuka.Peringkat tim Merah Putih nomor dua di kawasan Asia Tenggara.

Peringkat FIFA timnas sempat terpuruk tujuh setrip ke peringkat 139 pada Oktober. Saat ini tim Merah Putih naik tujuh setrip ke peringkat 132. Posisi serupa dicapai timnas seusai juara Piala Kemerdekaan, Jumat (29/8).Mereka naik 15 setrip dari peringkat 147 pada Agustus.Asisten Pelatih Timnas Widodo C Putra menyatakan, beberapa hasil pertandingan internasional yang dijalani timnas berpengaruh besar.

”Kondisinya sudah jelas. Kankemarin timnas juara Piala Kemerdekaan.Di Myanmar, kami memang gagal juara.Posisi runner-up sebenarnya sudah cukup berpengaruh positif terhadap peringkat tim.Tapi, perhitungan detailnya saya tidak tahu. Berapa nilai yang diperoleh saat tim juara turnamen atau tidak,”kata Widodo kepada SINDO kemarin. Naiknya peringkat timnas berdampak cukup luas.

Tim Merah Putihsementara terbebas dari bayang-bayang Singapura yang berada di peringkat 136 atau turun empat setrip.Posisi The Lions –julukan Singapura–yang sempat berada di peringkat 126 terus merosot sejak Agustus. Widodo menambahkan, peringkat timnas diprediksi melonjak bila menjadi juara Piala AFF.Namun, peringkat timnas bukan tolok ukur sukses menjadi juara.

”Peringkat FIFA atau continental tidak bisa digunakan sebagai pegangan.Peringkat bagus belum tentu bisa memenangkan seluruh pertandingan. Yang penting konsentrasi pemain saat bertanding. Kami yakin peringkat timnas akan terus membaik. Lebih bagus lagi menyalip Thailand,” paparnya. Peringkat Thailand saat ini masih tertinggi di ASEAN, meski terus menukik.

Tim Negeri Gajah Putih saat ini berada di peringkat 116 atau turun empat setrip.Padahal, mereka pernah berada di peringkat 90 pada Maret.”Secara teknis, kami tidak bisa membuat penilaian khusus atas posisi mereka. Banyak faktor yang menjadi latar belakang. Tapi, pada dasarnya, pemain siap bersaing di Piala AFF,”ungkapnya.

Widodo menambahkan, motivasitinggimenjadimodal bagus tim bersaing di Piala AFF. Berbagai problem tim pun sudah mulai dibenahi seusai gagal jadi juara di Grand Royal Myanmar Challenge (GRMC) setelah takluk 1-2 dari tuan rumah Myanmar, Jumat (21/11).

”Pemain mau berbuat lebih di Piala AFF. Motivasi mereka sangat tinggi.Kami belum bisa membuat prediksi. Nanti saja, lihat bagaimana mereka bermain.Yang pasti,mereka menginginkan gelar juara,”pungkasnya. [sindo]

Rabu, 26 November 2008

Ada Diskon Tiket untuk Suporter

Ada Diskon Tiket untuk Suporter
Rossi Finza Noor - detiksport

Jakarta - Demi menarik minat para suporter untuk datang ke stadion, panpel memberikan potongan harga untuk setiap pembelian tiket. Namun, ada syaratnya.

Potongan harga tersebut hanya berlaku untuk kelompok suporter yang membeli tiket tersebut kepada koordinatornya. Tidak cuma itu, mereka juga harus mengenakan atribut 'Merah-Putih' yang melambangkan tim nasional Indonesia.

"Kami percaya kepada koordinator suporter untuk membagi-bagikan tiket tersebut. Dan kami akan melokalisir mereka di hall basket Senayan. Harapan kami mereka akan terorganisir dengan baik dan menempati tempat-tempat yang telah kami sediakan," tandas Ketua Panpel Djoko Driyono.

Lalu, berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh para suporter itu dengan harga yang sudah didiskon? Sebagai gambaran, harga tiket termurah untuk Piala AFF dikabarkan berkisar antara Rp 25.000-Rp 35.000. Nah, kelompok suporter yang membeli kepada koordinatornya hanya cukup merogoh kocek sebesar Rp 10.000-Rp 15.000.

Hal ini merupakan salah satu cara untuk mengundang penonton datang ke stadion untuk menyaksikan pertandingan. Djoko memang berharap bahwa nantinya banyak fans Indonesia hadir ke stadion untuk memberikan semangat kepada tim nasional.

"Saya tak bisa bicara mengenai kondisi tim nasional. Namun, kita harus sharing untuk memberikan semangat kepada mereka. Kita selalu merindukan kemenangan itu. Oleh karena itu kita butuh suporter untuk jadi pemain ke-12."

Tiket termahal untuk Piala AFF ini berkisar antara Rp 75.000-Rp 100.000 yang dijual untuk mereka yang ingin menempati tribun VIP Barat dan Timur. Sedangkan untuk kelas I, tiket dihargai Rp 50.000.

Tiket-tiket itu hanya akan dijual pada hari-H di loket-loket yang telah disediakan. Namun, khusus untuk tiket VIP bisa dipesan jauh-jauh dengan sistem online. (detiksport)

Ayo, Dukung Indonesia Lagi!

Ayo, Dukung Indonesia Lagi!
Rossi Finza Noor -


AFP/Bay Ismoyo
Jakarta - Piala AFF akan berlangsung sebentar lagi. Dengan ditunjuknya Indonesia menjadi tuan rumah, ini saatnya para suporter 'Tim Merah Putih' untuk meneriakkan dukungannya lagi.

Kalau berbicara soal dukungan, suporter Indonesia memang jagonya. Tak hanya di ajang sepakbola saja, tetapi juga di beberapa ajang lain seperti bulutangkis. Ketika Piala Thomas-Uber digelar di Jakarta beberapa bulan lalu, Istora Senayan dibuat bising oleh teriakan-teriakan pendukung beratribut 'Merah-Putih'.

Kini satu event internasional datang lagi ke Indonesia, yakni Piala AFF. Negeri kita ini didaulat untuk menghelat turnamen antar negara di Asia Tenggara itu bersama Thailand dari tanggal 5-28 Desember 2008. Jika tim nasional kita tampil bagus, bisa dijamin dukungan dari para suporter akan bertambah semarak dari hari ke hari.

Lalu, bagaimana dengan kesiapan tim nasional kita sejauh ini? Mari kita berbicara lebih dulu mengenai turnamennya. Melalui drawing yang dilakukan bulan Agustus lalu, Indonesia ditempatkan di Grup A bersama Singapura, Vietnam, dan Laos. Grup mudah? Belum tentu.

Singapura, sang juara bertahan, pernah mengalahkan Indonesia di partai puncak empat tahun lalu. Dalam final yang berlangsung home and away, 'Negeri Singa' menang agregat 5-2.

Ditambah lagi Indoensia baru saja gagal meraih gelar juara di turnamen Grand Royal Challenge yang berlangsung di Myanmar. Dalam final yang berlangsung beberapa hari lalu, Bambang Pamungkas cs kalah dengan skor 1-2 di tangan tuan rumah.

Hasil tersebut jelas menjadi sebuah pelajaran bagi tim nasional kita. Jika ingin melangkah hingga ke babak final, Benny Dolo selaku arsitek tim memang harus mengevaluasi kelemahan dan memperbaikinya.

Bendol telah mengungkapkan bahwa 18 pemain yang bermain di Grand Royal Challenge akan kembali diikutsertakan. untuk melengkapinya menjadi 24 pemain, mantan manajer Persita Tangerang itu masih butuh enam pemain lagi.

Apapun itu, sebagai tim nasional kita, Indonesia memang sudah sepatutnya kita dukung. Dengan cara yang positif tentunya. Salah satunya mungkin bisa dengan memberikan tanda tangan dukungan kepada mereka.

Nike, selaku sponsor apparel Indonesia, telah menyediakan beberapa poster yang ditempatkan di FX Plaza dan Lapangan ABC Senayan untuk menampung tanda tangan para suporter Indonesia mulai hari ini, Selasa (25/11/2008). Jadi, mungkin Anda bisa mulai menulis (atau meneriakkan) "Hidup Indonesia!" ataupun "Selamat Berjuang" mulai dari sekarang. (detiksport)

Rabu, 12 November 2008

Muncul Ancaman Mundur

Keuangan Klub
Muncul Ancaman Mundur

Kompetisi Djarum ISL yang baru seumur jagung bisa terancam bubar. Pada putaran pertama ini saja sejumlah klub sudah kalang kabut membayar gaji pemain. Jika masih berlanjut hingga tahun depan, bukan tak mungkin sejumlah klub di daerah akan mundur di tengah jalan.

‘’Saya pikir krisis finansial bukan cuma melanda kami, tapi mendera hampir semua klub yang menyandarkan diri pada dana APBD,’’ kata Ilham Arif Sirajuddin, Ketua Umum PSM.

Manajemen Juku Eja sendiri kini sudah mempersilakan pemain bintangnya macam Julio Lopez, Aldo Baretto, dan yang lain untuk mencari klub lain di putaran kedua.

‘’Saya pikir mundur jadi solusi terbaik. Saat ini kami bahkan sudah tidak punya dana untuk membayar gaji pemain selama dua bulan ini,’’ jelas Ilham.

Awalnya Syamsul Chaeruddin cs. berharap dengan terpilihnya kembali Ilham sebagai Wali Kota Makassar maka kondisi keuangan Juku Eja bakal normal. Tapi, yang terjadi sebaliknya. Ilham bahkan berniat mundur sebagai ketua umum.

Sempat ada titik terang ketika PT Semen Bosowa masuk sebagai sponsor, tapi nilai kontrak cuma Rp 1,4 miliar, masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan kompetisi.

Pasang Badan

Persitara sedikit gembira karena diberi angin surga, yakni dana bantuan APBD DKI Jaya bakal cair minggu ini. Jika sesuai harapan dana sebesar Rp16 miliar akan membuat Persitara bertahan hingga akhir musim.

Persiba menganggarkan dana Rp 23 miliar untuk mengarungi kompetisi. Saat ini mereka baru mendapatkan suntikan dari Pemkot Balikpapan Rp 10 miliar. Kini dana tersebut sudah habis di putaran pertama. Untuk putaran kedua, pengurus terpaksa mencari tambahan.

“Dana yang kami anggarkan di awal kompetisi bukan hanya tim senior, tapi untuk seluruhnya termasuk tim U-21. Jadi, untuk mengatasi kekurangan di putaran kedua, mau tidak mau sebagai ketua umum saya berdiri paling depan untuk mengatasinya,” ujar Syahril Taher, Ketua Umum Persiba.

Syahril juga mengimbau kepada seluruh ketua umum di klub ISL agar tidak lepas tanggung jawab terhadap timnya. “Malu rasanya kalau ketua umum tidak bisa menyelamatkan timnya hanya gara-gara dililit utang,” ungkap Syahril.

Kini, siap saja pasang badan jika tak punya modal kuat untuk membayar gaji pemain atau utang-utang klub. (Jamaludin/Yan Daulaka/Ary Julianto)

Senin, 10 November 2008

Timnas Indonesia Bertolak Ke Myanmar

senior-malam.gif Rombongan timnas senior Indonesia telah bertolak ke Myanmar, Minggu (9/11) pagi tadi untuk mengikuti turnamen Grand Royal Challenge ’08, 11-21 November 2008. Keberangkatan 18 pemain timnas hari ini belum didampingi oleh Chief De Mission Muhammad Zein. Jika tidak ada halangan, Muhammad Zein akan menyusul pada hari Rabu (12/11) ke Myanmar.

Ponaryo Astaman dkk meninggalkan bandara Soekarno-Hatta pada pukul 06:05 WIB menggunakan penerbangan SQ 951. Sebelum tiba di Myanamr, mereka harus transit dahulu di Singapura. Perjalanan dilanjutkan dari Singapura ke Myanmar pada pukul 16:35 WIB.

Lamanya waktu transit di Singapura yang mencapai 8 jam, bukan dikarenakan kesalahan Badan Tim Nasional (BTN). Pasalnya, tiket yang digunakan oleh rombongan timnas seluruhnya diurus oleh panitia penyelenggara dari asosiasi sepakbola Myanmar.

Perjalanan yang cukup melelahkan bagi para pemain timnas diharapkan tidak mengganggu persiapan mereka. Indonesia masih memiliki waktu istirahat yang cukup sebelum melakukan pertandingan perdana melawan Bangladesh, 13 November mendatang.

Dari 18 pemain yang diboyong ke Myanmar, terdapat pula nama striker Bambang Pamungkas. Meski masih cedera, Bambang tetap diputuskan untuk berangkat karena timnas kali ini didampingi oleh fisioterapis yang akan membantu striker persija tersebut dalam penyembuhan cederanya. Sementara tiga pemain yang tidak dibawa ke Myanmar adalah Budi Sudarsono, Fery Rotinsulu dan Boaz Solossa.

Ajang Grand Royall Challenge ’08 ini akan dijadikan sebagai sasaran antara jelang AFF Suzuki Cup 2008. “ Para pemain yang dibawa ke Myamar belum tentu masuk tim inti ke AFF Suzuki Cup 2008. Justru di ajang inilah saya akan menilai, mana pemain yang bagus dan mau kerja keras untuk tim. Sekaligus menambah mental bertanding internasional juga,” kata Benny Dolo, pelatih timnas senior Indonesia.

Indonesia tergabung bersama Myanmar dan Bangladesh di grup A turnamen GRAND ROYAL CHALLENGE CUP’08 Myanmar. Indonesia dijadwalkan mulai bertarung pada tanggal 13 November melawan Bangladesh. Dua hari kemudian tuan rumah Myanmar yang akan menjadi lawan Bambang Pamungkas dkk. (asp)

Skuad Timnas Senior Indonesia

Kiper : Markus Harison, Dian Agus Prasetyo
Belakang : M Robby, Usep Munandar, Charis Yulianto, Isnan Ali, Erol Iba, Ismed Sofyan, Fandy Mochtar
Tengah : Firman Utina, Ponaryo Astaman, M Ilham, Elie Aiboy, Arif Suyono, Wijay
Depan : Bambang Pamungkas, Aliyudin, TA Musafry

Chief De Mission : Muhammad Zein
Pelatih : Benny Dolo
Asisten Pelatih : Widodo C Putro, Oktavianus Matakupan
Fisioterapis : Yanizar
Manajer : Andi Darussalam Tabusalla
Asisten Manajer : Chandra Solehan

Kamis, 06 November 2008

Boaz Sudah Mulai Berlatih Bersama Timnas

Boaz Sudah Mulai Berlatih Bersama Timnas

boass.jpg Setelah absen lebih dari setahun, Boaz Solossa akhirnya kembali berlatih bersama timnas senior di lapangan latihan timnas, Senayan, Jakarta, Rabu (5/11). Boaz sudah mengikuti dua kali latihan pada pagi dan sore hari bersama pemain timnas lainnya di bawah arahan pelatih Benny Dolo.

Bergabungnya Boaz dalam latihan timnas ini tak pelak membuat pelatih Benny Dolo bernafas lega. Tenaga striker yang bermain bersama Persipura ini memang sangat dibutuhkan untuk mempertajam barisan depan timnas Indonesia.

Mesi begitu, hadirnya Boaz dalam latihan timnas hari ini bukan berarti ia akan ikut serta pada turnamen Grand Royall Challege di Myanmar, pekan depan. Pasalnya, Boaz belum siap secara mental untuk bermain bersama timnas dalam waktu dekat.

“ Ia memang akan kembali ke Papua saat rombongan timnas terbang ke Myanmar. Namun, saya mengharap ia sudah bisa memperkuat timnas saat AFF Suzuki Cup 2008 nanti,” kata Benny Dolo.

Sementara itu, pada latihan sore tadi, pelatih Benny Dolo memberikan menu latihan taktik di lapangan kecil. Variasi serangan dari garis belakang hingga sentuhan akhir di mulut gawang dicoba dilakukan oleh para pemain.

Bambang Pamungkas yang mengalami cedera pada engkelnya, masih berlatih terpisah dengan rekan-rekannya yang lain. ” Kemungkinan saya baru bisa berlatih penuh dalam empat atau lima hari ke depan, ” tutur Bambang Pamungkas yang saat ini juga menjalani terapi penyembuhan cederanya. (asp)

Rabu, 05 November 2008

Tuan Rumah Munaslub Belum Ditetapkan

Tuan Rumah Munaslub Belum Ditetapkan

as_logo_pssi.gif PSSI belum menetapkan tuan rumah penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), sebagai ajang untuk pengesahan Pedoman dasar atau Statuta PSSI.

"Komite Eksekutif (Exco) PSSI kemungkinan besar baru pekan depan akan melakukan pertemuan untuk membahas masalah tuan rumah Munaslub PSSI tersebut," ujar Mafirion, anggota Exco yang juga Ketua Komite Media PSSI, Rabu (5/11) siang.

Menurut Mafirion, PSSI sudah pasti akan menggelar Munaslub --atau Kongres Luar Biasa (KLB)-- jika Pedoman Dasar PSS sudah diratifikasi oleh FIFA. KLB itu hanya untuk mengesahkan Pedoman Dasar PSSI yang baru yang sudah sesuai dengan Statuta FIFA.

Setelah Statuta disahkan, baru PSSI menggelar Kongres untuk menetapkan Ketua Umum. Namun demikian, Mafirion menambahkan bahwa untuk pelaksanaan Kongres tersebut PSSI belum mengetahui kepastian waktu penyelenggaraannya.

FIFA, kata Mafirion, sejauh ini belum secara resmi memberikan surat kepada PSSI mengenai kepastian diadakannya KLB untuk pengesahan Pedoman Dasar yang nantinya akan bernama Statuta PSSI tersebut.

"Kita terakhir menerima surat dari FIFA pada tanggal 24 Oktober lalu mengenai sudah diterimanya draft Pedoman Dasar PSSI untuk diratifikasi itu. Setelah itu belum ada lagi surat yang kita terima, baik dari FIFA atau AFC," jelas Mafirion.

Menanggapi adanya pemberitaan dalam situs AFC mengenai adanya batas waktu 24 Desember untuk PSSI untik menyelesaikan ratifkasi PD tersebut, Mafirion menegaskan kembali bahwa PSS secara resmi tidak menerima surat tersebut.

"Itu hanya kita baca dari situs AFC, tetapi surat resminya ke PSSI belum ada," jelas juru bicara PSSI itu.

Menjawab pertanyaan mengenai pasal krusial menyangkut pengertian "kriminal" dalam draft Pedoman Dasar yang sempat dipermasalahkan oleh FIFA, yang berkaitan dengan kriteria ketua umum PSSI, Mafirionj menegaskan bahwa subtansi dari pasal itu adalah "seseorang yang tidak sedang atau tengah menjalani hukuman".(pssi-football)

SAD Indonesia Petik Hasil Imbang

SAD Indonesia Petik Hasil Imbang

espanolaa.jpg SAD Indonesia mendapatkan hasil seri untuk pertama kalinya sejak berlaga di Liga Uruguay U-17 (Quinta Division) 2008. Hasil tersebut diperoleh pada laga keenam putaran kedua melawan Central Espanol yang berakhir 2-2. Pada putaran pertama, SAD Indonesia kalah 1-3 dari lawan yang sama.

Pertandingan melawan Central Espanol tersebut diwarnai dengan kartu merah yang diterima oleh Yericho Cristiantoko. Ini membuat bek kiri andalan SAD Indonesia tersebut harus absen pada laga berikutnya. Sementara dua gol SAD Indonesia ke gawang Central Espanol dicetak oleh Yandi Sofyan dan Sahlan Sodik.

Saat ini, SAD Indonesia telah menyelesaikan enam pertandingan pada putaran kedua yang digelar sejak 4 Oktober 2008. Syamsir Alam dkk menang tiga kali, seri sekali dan kalah dua kali. (asp)

Skuad SAD Indonesia vs Central Espanol

Penjaga Gawang : Tri Windu.

Belakang : Alfin, Reffa, Ferdiansyah, Yericho.

Tengah : Yandi(Novri), Feri, Zainal, Sahlan(Ismail).

Depan : Syamsir Alam(Chaerudin), Alan Martha(Ridwan).

Kartu kuning: Alfin.
Kartu merah: Yericho.(pssi-football.com)

FIFA Tenggat PSSI Hingga Desember

FIFA Tenggat PSSI Hingga Desember


Jakarta - Lama berlalu dan mendapat beberapa kali peringatan, PSSI belum juga menyelesaikan pedoman dasar barunya. FIFA pun memberi tenggat baru hingga akhir Desember 2008. Inikah peringatan terakhir buat PSSI?

Dilansir dari situs resmi AFC, Selasa (4/11/2008), FIFA menjatuhkan tenggat baru pada PSSI untuk menyelesaikan anggaran dasar barunya hingga 24 Desember 2008. PSSI harus menyesuaikan anggaran dasar tersebut dengan statuta milik FIFA.

Ini bukan kali pertama PSSI mendapat ultimatum dari FIFA. Sudah sejak Awal Februari lalu otoritas sepakbola dunia itu memperingatkan PSSI untuk segera mengubah pedoman dasarnya.

Saat itu Komite Asosiasi FIFA menetapkan tenggat waktu tiga bulan untuk menyelesaikan Pedoman Dasar PSSI yang mengacu pada standar statuta FIFA. Mengingat hasil sidang disahkan pada tanggal 5 Februari, maka 5 Mei menjadi batas akhir bagi PSSI, untuk kemudian disahkan oleh FIFA.

Sedangkan untuk pemilihan ketua umum, FIFA juga menetapkan deadline pada 5 Agustus, alias tiga bulan pascapengesahan Pedoman Dasar.

Dalam prosesnya kemudian, PSSI terkesan selalu mengundur dan menawar titah FIFA tersebut. Munculnya tenggat baru yang jatuh tempo pada 24 Desember ini diyakini sebagai peringatan terakhir.

Dalam situs resminya, AFC juga menyebut kalau setelah statuta disahkan, PSSI harus melakukan pemilihan ketua umum baru sesegera mungkin.

Tenggat terbaru ini sekaligus membantah pernyataan Sekrestaris Jenderal PSSI, Nugraha
Besoes yang beberapa bulan lalu menyebut kalau rancangan statuta PSSI mendapat apresiasi positif dari FIFA. (detiksport)

Selasa, 04 November 2008

Antisipasi Kemungkinan Terburuk

Kasus pelanggaran disiplin Budi Sudarsono membuat cemas pelatih timnas, Benny Dollo. Jika Budi dihukum Komdis PSSI, stok pemain depan Tim Merah-Putih yang akan bertarung pada ajang Grand Royal Challenge di Myanmar menjadi terbatas.

Posisi striker Persik tersebut terpojok karena aksi main pukulnya terhadap bek PSMS, Erwinsyah Hasibuan, terekam kamera stasiun televisi Antv. Sulit baginya untuk menghindari sanksi skorsing.Walau begitu, Budi tetap berangkat ke Jakarta memenuhi panggilan pelatnas.

“Aku ke Jakarta untuk timnas dan panggilan Komdis. Aku akan bicara apa adanya, tak ada yang perlu ditutupi, tapi tak mau berandai-andai soal sanksi dari Komdis karena sidangnya saja belum digelar,” tuturnya.

Pemain yang setengah musim lalu merumput di klub Polis Diraja Malaysia itu juga belum berpikir kemungkinan dirinya dicoret dari timnas apabila Komdis menyatakan dia bersalah dalam insiden di Kediri lalu.

“Semua diserahkan ke PSSI. Aku siap menerima hasil apapun. Yang penting penuhi dulu panggilan timnas dan Komdis,” ujarnya.

Jika Budi menjadi pesakitan, stok di barisan tukang gedor timnas tinggal tersisa Bambang Pamungkas, Aliyudin, serta Talaohu Abdul Musafri. Kondisi itu jelas tak menguntungkan karena timnas bakal menjalani duel-duel keras menghadapi Myanmar dan Bangladesh di penyisihan Grup A turnamen.

“Amat riskan jika salah satu ada yang cedera atau terkena akumulasi kartu,” ujar Benny.

Boaz Bersedia

Menyadari kemungkinan absennya Budi memengaruhi keseimbangan tim, Benny berupaya membujuk striker Persipura, Boaz Solossa, untuk bergabung. Sebelumnya Boaz, yang masuk dalam 21 nama yang dipanggil ke timnas, telah menyatakan penolakan.

Dia mengaku masih dihinggapi trauma dengan cedera patah kaki saat memperkuat timnas melawan Hong Kong menjelang Piala Asia setahun silam. Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, yang masih di bui, pun ikut turun tangan untuk meyakinkan adik kandung Ortizan Solossa itu comeback ke timnas.

Setelah bicara dari hati ke hati dengan Benny akhir pekan silam, Boaz luluh. Dia akan berangkat ke Jakarta, Selasa (4/11), untuk ikut latihan timnas. Hanya kesediaannya bukan tanpa syarat. Klubnya meminta jaminan Boaz dilindungi karena pada dasarnya cederanya belum pulih 100 persen.

“Masih ada satu pen yang belum dicopot dari kaki Boaz. Dalam waktu dekat akan dicopot lewat operasi di Jakarta. Dengan kata lain cederanya belum sembuh benar. Saya berharap manajemen timnas hati-hati memperlakukan Boaz,” papar Agustinus Kambu, dokter tim Persipura.

Maklum, jika Boaz kembali menjadi korban tebasan kasar lawan, kariernya terancam pupus. “Kalau ini terjadi, kasihan dia karena mata pencarian utamanya dari sepakbola,” kata Agustinus.

Benny menjanjikan akan terlebih dulu melakukan pemeriksaan medis sebelum memutuskan memakai tenaga striker asal Sorong itu.

“Kami tak akan sembarangan menurunkan Boaz dalam suatu pertandingan. Kondisinya perlu dicek dulu. Jika memang cederanya masih rentan, dia tidak akan dipaksakan bermain,” kata Benny. (Ario Yosia/bolanews.com)

Timnas Jalani Latihan Perdana di Senayan

Timnas Jalani Latihan Perdana di Senayan

timnas10.jpg Timnas Senior Indonesia menggelar latihan perdananya, Selasa (4/11) pagi di lapangan latihan timnas Senayan, Jakarta. Latihan yang berlangsung pada pukul 07:00 – 08:30 WIB tersebut diikuti oleh sepuluh pemain.

Kesepuluh pemain yang telah mengikuti latihan pagi tadi adalah Markus Harison, Dian Agus Prasetyo, M Robby, Usep Munandar, Budi Sudarsono, Ponaryo Astaman, M Ilham, Musafry, Erol Iba dan Bambang Pamungkas. Sementara Ellie Aiboy yang sudah bergabung kemarin, absen latihan karena harus menjalani sesi pemotretan sebuah iklan produk yang dibintanginya.

Dalam latihan ini, pelatih Benny Dollo belum memberikan latihan yang berat dari segi teknik dan taktik. Porsi latihan lebih dititikberatkan pada stretching dan latihan fisik untuk menjaga kondisi pemain. Pelatih fisik Oktavianus Matakupan terlihat lebih dominan dalam memberikan arahan kepada pemain. Di sisi lain, penjaga gawang Markus Harison dan Dian Agus Prasetyo berlatih di bawah arahan Arjuna Rinaldi.

Sementara itu, Bambang Pamungkas tampak berlatih di luar kelompok pemain lainnya. Bambang mengalami sedikit cedera engkel yang dideritanya saat memperkuat Persija melawan Persijap dua hari lalu di ISL 2008.

“ Latihan tadi pagi hanya untuk conditioning fisik pemain saja. Meski belum ada tes validasi, secara umum kondisi fisik mereka bagus karena tertempa di dalam kompetisi. Dalam sisa waktu keberangkatan ke Myanmar, latihan akan lebih focus kepada taktik dan strategi,” kata Oktavianus Matakupan. (Pssi-football)

Senin, 03 November 2008

Tanpa Bebotoh,Persib Tekuk Arema di Siliwangi

Tanpa Bobotoh, Persib Tekuk Arema di Siliwangi

Meski tanpa dukungan Bobotoh, Persib Bandung berhasil mengamankan nilai penuh di kandang sendiri. Melawan tamunya, Arema Malang, tim "Maung Bandung" menang 2-1 dalam lanjutan Indonesia Super League di Stadion Siliwangi Bandung, Minggu (2/11) malam.Kembalinya Persib ke stadion kebanggaan Kota Bandung tersebut patut disyukuri. Pekan sebelumnya, tim asuhan Jaya Hartono itu harus menjalani partai kandang di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. Hasilnya, mereka hanya bermain seri lawan Persijap.

Begitu kembali ke kandang sendiri, tuah Siliwangi langsung terasa. Salim Alaydrus dan Gilang Angga mampu membangkitkan serangan dari kedua sayap.

Sebaliknya, "Singo Edan" seperti tak mampu menerkam akibat absennya striker Emeleu Sergei. Penyerang Ali Usman pun kesulitan menembus pertahanan Persib yang ditutup rapat oleh trio defender Nyeck Nyobe, Maman Abdurahman, dan Nova Aryanto.

Menguasai keadaan, "Maung Bandung" tak perlu menunggu lama untuk meraih hasil positif. Pada menit ke-16, striker Hilton Moriera sudah membobol gawang Dadang Sudradjat. Nyeck Nyobe Gregorius memperbesar keunggulan Persib melalui tembakan langsung dari jarak 20 meter, tujuh menit kemudian.

Unggul dua gol, pertahanan Persib sedikit kendor di menit-menit akhir babak pertama. Akibatnya, mereka sempat panik mengadang serangan-serangan balik Suroso dkk dari Arema.

Upaya Arema itu akhirnya berbuah manis ketika Solaymane Traore membobol sarang Temma Musadat pada menit ke-38. Traore berhasil memanfaatkan kelengahan benteng Persib yang kurang disiplin mengawal pemain second line "Singo Edan".

Sukses membobol gawang Persib pada babak pertama, Arema makin bersemangat menaikkan tekanan pada awal babak kedua. Serangan sporadis tim asuhan Gusnul Yakin itu terus mengancam pertahanan Persib. Untungnya, kiper Temma Musadat tampil apik dan melakukan beberapa penyelamatan gemilang sepanjang paruh kedua.

Dengan kemenangan itu, Persib kini naik ke peringkat delapan klasemen sementara. Mereka mengantongi nilai 27 hasil delapan kali menang, tiga seri dan empat kalah. Adapun Arema harus tergeser ke peringkat sembilan.

Susunan pemain:
Persib: Temma Musadat, Nyek Nyobe, Maman Abdurachman, Nova Aryanto, Gilang Angga, Salim Alaidrus, Hariono, Lorenzo Cabanas, Eka Ramdani, Hilton Moriera dan Rafael Alves Bastos (Airlangga Sucipto)
Arema: Dadang Sudradjat, Erick Setiawan, Aron Ngumbat, Suroso, Benson, Benny Wahyudi, Hendra Ridwan (A Sembiring), Fandi Mochtar, Soulaymane Traore, Ali Usman (Bustomi)

Minggu, 02 November 2008

Evaluasi Klub

Evaluasi Klub
Semua Rombak Skuad

Ketatnya persaingan Djarum ISL 2008 membuat sejumlah klub kelabakan. Evaluasi besar mereka lakukan guna memperbaiki penampilan di putaran kedua. Waktu dua bulan, hingga Januari, menjadi modal penting dalam merombak kekuatan.

Manajemen Deltras sudah membuat catatan tentang beberapa kelemahan skuad mereka. Materi yang dimiliki Deltras dinilai tak mampu bersaing. Selain faktor usia pemain lokal yang uzur, kualitas pemain asing juga pas-pasan.

“Faktor ini paling berpengaruh pada performa tim karena sebetulnya kalau pemain asing memiliki kemampuan di atas rata-rata, kekurangan tim bisa tertutupi,” kata Awan Yuliarto, asisten manajer Deltras.

Tak cuma itu, manajemen juga menemukan indikasi perpecahan dalam tim. “Kondisi tim tak kondusif. Selain itu, ada juga masalah mentalitas dan tingkah laku pada sejumlah pemain,” terang Awan.

Lain halnya dengan Persipura. Meski menjadi penguasa putaran pertama, itu tak membuat pelatih Persipura, Jacksen F. Tiago, puas. Dia tetap butuh suntikan tenaga baru di lini pertahanan guna mengantisipasi absennya Jack Komboy, Bio Pauline, dan Victor Igbonefo. Ia membidik pemain lokal.

“Evaluasi diperlukan karena akan tampil di dua event dan tenaga pemain pasti terkuras,” jelasnya.

Evaluasi Dua Tahap

Manajemen Persela lebih ekstrem lagi. Mereka akan melakukan dua tahap evaluasi. Gelombang pertama pencoretan empat pemain, salah satunya pemain asing. Namun, asisten manajer H. Fadeli menilai rasionalisasi ini bukan berarti pemain yang keluar kualitasnya rendah.

Evaluasi tahap kedua, lanjut Fadeli, akan dilakukan di ajang Copa Indonesia. “Jika dalam dua atau tiga pertandingan copa pemain yang diberi kesempatan tak menunjukkan kemajuan, kami akan lepas juga,” paparnya.

Manajer Persik, Iwan Budianto, dalam evaluasinya menilai tak ada yang salah dengan kinerja Danilo Fernando dkk. di putaran pertama. “Siapa pun akan menilai Persik mumpuni. Krisis finansial yang membuat prestasi kami naik-turun. Kalau ada pencoretan pemain, itu lebih ditujukan untuk mengurangi dan menutupi beban keuangan,” jelasnya.

Sementara itu, Persitara memilih untuk memanfaatkan dan mengoptimalkan kemampuan mereka selama ini. Target tak terdegradasi yang dicanangkan Harry Ruswanto, sang manajer, rasanya akan tercapai jika persoalan keuangan bisa dibereskan. (BOLA)

Kamis, 30 Oktober 2008

Dukungan buat wasit Yandri

LIga Super Indonesia kembali memberikan sesuatu yang unik dari sepakbola Indonesia.Pada pertandingan antara tuan rumah PSIS melawan PSM yang berkesudahan 1-0 untuk tuan ruamh terjadi kejadian yang jarang terjadi sebelumnya.
Bila biasanya wasit yang menjadi korban dan pemukulan dan pengeroyokan yang dilakukan oleh tim yang tidak puas dengan hasil pertandingan maka pada pertandingan PSIS melawan PSM justru seorang asisten pelatih yang menjadi korban pemukulan oleh sang wasit.
Meskipun begitu penulis beranggapan bahwa wasit yang memimpin pertandingan (yandri),tidak bisa 100% disalahkan.Sebab wasit Yandri melakukan pemukulan karena refleks dan melakukan pembelaan diri ketika diserang oleh dua orang "oknum" dari offisial PSM,dan kedua oknum tersebut yang harus diberi sanksi.
Seorang yang membunuh karena melakukan pembelaan diri aja bisa bebas dari tuduhan pembunuhan kan?

Cristian Gonzalez bantah pukul Erwinsyah

Kediri - Merasa gerah dilaporkan polisi dengan tuduhan melakukan pemukulan terhadap pemain PSMS Medan Erwinyah Hasibuan, Cristian Gonzales buka suara. Striker Persik itu membantah tuduhan tersebut.

"Aku tidak memukul Erwinsyah. Setelah pertandingan aku langsung mendatangi istri dan anakku. Aku menciumnya karena aku bahagia bisa mencetak dua gol," kata Gonzales dalam pembelaannya, saat ditemui wartawan di kediamannya di Perumahan Persada Asri Blok F6, Kelurahan Balowerti, Kecamatan Kota, Kediri, Rabu (29/10/2008).

Gonzales yang tercatat sebagai pemegang rekor tiga kali top skorer Liga Indonesia itu mengaku tak habis pikir kenapa dirinya yang menjadi sasaran tuduhan atas pemukulan yang dialami Erwinsyah. Dia mengaku tidak memiliki permasalahan apapun untuk melakukan perbuatan tidak terpuji itu.

"Aku memang sedikit kesal padanya saat pertandingan. Tapi saat wasit meniupkan peluit panjang, bagiku itu semua sudah berakhir. Aku pemain profesional. Kenapa permasalahan kecil harus diselesaikan dengan perkelahian," ujar pemain asal Uruguay itu.

Atas tuduhan tersebut Gonzales mengaku tertekan dan istrinya pun mengalami gangguan kesehatan. "Saat ini istriku sakit. Dia tak habis pikir kenapa aku yang nggak tahu apa-apa justru disalahkan," ungkapnya.

Sementara sang istri, Eva Siregar, justru menganggap kejadian ini sebagai upaya menjatuhkan reputasi suaminya.

"Perkara ini terlalu dipolitisir. Banyak yang tahu, dan mungkin pihak PSMS juga ngerti kalau suamiku nggak salah," ujar Eva lirih.

Menurutnya, pelaporan suaminya ke polisi hanya merupakan upaya menjatuhkan nama Gonzales sebagai pemain asing yang cukup disegani di Indonesia.

Eva juga mengatakan, apabila nantinya dalam pemeriksaan Gonzales dinyatakan tak bersalah, dia akan berencana melakukan gugatan balik ke pihak PSMS Medan.

"Ini adalah pencemaran nama baik, dan kami sangat merasakan sakitnya atas kejadian ini. Jika nanti suamiku tak bersalah, aku akan lakukan gugatan balik," tegas Eva.

Seperti diberitakan sebelumnya, pertandingan Persik Kediri melawan tamunya PSMS Medan berakhir ricuh. Di tengah kericuhan, Erwinsyah yang merupakan bek PSMS tiba-tiba terkapar, dan dugaan sementara dia dipukul oleh Gonzales. Atas dugaan tersebut, Gonzales juga dilaporkan ke aparat kepolisian, karena dianggap melakukan tindakan kriminal.(detiksport)

Minggu, 26 Oktober 2008

Bendol Panggil Musafri-Wijay

Para pemain timnas yang akan dibawa ke Grand Royal Challenge 2008 di Myanmar terungkap. BTN (Badan Tim Nasional) melansir 21 pemain yang dipersiapkan ke turnamen tersebut.

Seperti perkiraan, skuad Merah Putih kali ini tak jauh berbeda dengan amunisi timnas di Piala Kemerdekaan lalu. Hanya, timnas terpaksa meninggalkan para pemain Persib Bandung dan PSM Makassar.

"Ada prioritas untuk pemain Persib dan PSM yang masih tampil di kompetisi. Mereka bisa bergabung setelah timnas pulang dari Myanmar," kata Benny Dolo, pelatih timnas, kepada Jawa Pos kemarin (24/10).

Meski sebagian pemain adalah langganan timnas, bukan berarti tidak ada wajah baru. Dalam persiapan menuju Myanmar, Bendol -sapaan akrab Benny Dolo- memberi kesempatan kepada dua muka baru. Yakni, striker Persiba Balikpapan Talaohu Abdul Musafri dan gelandang Sriwijaya FC Palembang Wijay. Bagi Musafri dan Wijay, ini adalah pengalaman pertama di timnas.

"Keduanya cukup potensial. Wijay merupakan gelandang energik. Sedangkan Musafri sangat liar sebagai striker. Perkembangan Musafri juga kian meningkat seperti yang ditunjukkan dalam dua pertandingan terakhir," urai Bendol. [jp]

Jumat, 24 Oktober 2008

Skuad Timnas Diumumkan Pekan Depan

Pelatih Timnas Indonesia, Benny Dollo di Jakarta, Kamis, menegaskan bahwa ia akan mengumumkan skuad timnas untuk masuk Pelatnas pada pekan depan.

"Besok (Jumat) akan ada rapat, dan saya akan umumkan skuad timnas pekan depan," katanya.

Timnas senior sendiri dijadwalkan akan turun di ajang turnamen Grand Royale Challenge Cup 2008 di Myanmar, 9-15 Nopember mendatang. Menurut rencana timnas akan berkumpul kembali untuk Pelatnas di Jakarta pada awal Nopember.

Turnamen di Myanmar itu merupakan uji coba resmi bagi pemain Timnas dalam rangka persiapan jelang turun di AFF Cup 2008 pada Desember mendatang.

Benny mengatakan, bahwa sebagian besar adalah muka-muka lama yang akan mengisi daftar pemain yang akan dipanggilnya.

"Memang ada muka-muka baru, namun sebagian besar adalah muka-muka lama," kata Benny yang sempat menyebut striker Persiba TA Musafri.

Disinggung apakah Boaz akan dipanggil, Ia mengatakan, belum berkomentar banyak karena terkait klub dan kondisi pemain itu sendiri.

Menurut dia, soal nama pemain yang dipanggil tunggu saja, apalagi masih ada laga Persib vs PSM dimana ada bercokol beberapa pemain Timnas di dua klub itu sedang saat bersamaan semua pemain timnas harus sudah bergabung. "Kami masih rapatkan lebih dulu, tunggu saja," katanya. [antara]

Rabu, 22 Oktober 2008

Bendol Minta Timnya Komplet

Benny Dolo, pelatih timnas, berpandangan berbeda dengan Badan Tim Nasional (BTN). Dia tetap ingin skuad Merah Putih tampil dengan komposisi utuh di Grand Royal Challenge 2008 di Myanmar.

Pelatih yang akrab disapa Bendol tersebut mengatakan, hal itu mutlak dilakukan pada turnamen yang dihajat pada 9-15 November tersebut. Sebab, menurut Bendol, pemusatan latihan pada November nanti termasuk rangkaian persiapan ke Piala AFF 2008.

"Karena itu, timnas harus dengan pemain yang komplet. Saya kan ditarget juara di Piala AFF. Jadi, akan sulit bagi saya jika ada pemain yang tidak diizinkan tampil di Myanmar," kata Bendol kemarin (21/10).

Sebelumnya, Ketua BTN Rahim Soekasah mengatakan tidak masalah jika timnas harus meninggalkan beberapa pemain saat tampil di Myanmar nanti. Rahim beralasan, pihaknya tidak ingin mengganggu konsentrasi klub. "Toh, kalau mereka dipanggil lagi, mereka bisa bergabung setelah timnas dari Myanmar," ujar Rahim.

Seperti diketahui, ketika timnas tampil di Grand Royal Challenge nanti, masih ada klub yang bertanding di Indonesia Super League (ISL). Kebetulan, tim tersebut merupakan penyuplai pemain timnas. Yakni, PSM Makassar dan Persib Bandung. Kedua tim terlibat bentrok pada 15 November di Makassar. Tiga hari sebelumnya, PSM bertanding melawan Persitara Jakarta Utara.

"Kami harus mencari solusinya. Karena itu, saya akan bicara dengan BTN agar timnas nanti bisa tampil komplet di Myanmar," tegas Bendol.

"Kami memang akan berbicara dengan Benny Dolo pada Rabu besok (hari ini, Red). Kami akan bicara tentang penampilan di Myanmar, Piala AFF, dan Pra-Piala Asia," terang Hamka B. Kady, wakil ketua BTN.

Terpisah, pelatih PSM Raja Isa mengatakan tidak keberatan jika harus melepas pemainnya ke timnas. Meski, PSM sebenarnya membutuhkan tenaga pemain tersebut.

PSM memang berpotensi menyumbangkan pemain ke timnas. Misalnya, Syamsul Chaeruddin dan Irsyad Aras. Khusus Syamsul, sejak empat tahun terakhir, kapten PSM tersebut selalu langganan timnas. "Masuknya Syamsul ke timnas tentu menguntungkan kami. Selain kemampuan Syamsul semakin berkembang, PSM mengasah pemain muda ketika Syamsul berada di timnas," tutur Raja Isa. [jawapos]

Selasa, 21 Oktober 2008

BTN Pastikan Tolak Permintaan Australia

Khawatir mengganggu jadwal kompetisi, Badan Tim Nasional (BTN) PSSI memastikan bakal menolak permintaan Australia memundurkan jadwal ujicoba dengan timnas senior Indonesia.

Badan Tim Nasional (BTN) PSSI memastikan bakal menolak permintaan Australia untuk mengundurkan jadwal ujicoba dengan timnas Indonesia proyeksi AFF Cup 2008.

Seperti diketahui, jadwal ujicoba resmi internasional itu telah ditetapkan pada 28 Januari mendatang. Namun karena sesuatu hal, Australia meminta ujicoba itu diundur ke Maret 2009.

“Utusan dari Federasi Sepakbola Australia akan bertemu dengan kami. Konon, mereka ingin membicarakan perihal rencana pengunduran jadwal ujicoba tersebut," kata Hamka B Kadi, wakil ketua BTN kepada wartawan di Jakarta, Senin (20/10).

Masih kata Hamka, permintaan Australia itu dipastikan bakal mengganggu jadwal kompetisi, sehingga sulit untuk dipenuhi dan dipastikan bakal ditolak. Terlebih karena urusan pengunduran jadwal, oleh konfederasi sepakbola Asia (AFC), sepenuhnya diserahkan kepada kedua tim bersangkutan.
[goal]

Senin, 20 Oktober 2008

Kredibilitas BWSI Dipertanyakan

Stadion Jatidiri, Semarang, kembali menjadi saksi bisu potret buram Indonesia Super League (ISL) 2008/2009. Sebelumnya, di tempat tersebut diwarnai aksi anarkis manajer terhadap wasit.

Kali ini giliran bertugasnya wasit terhukum dalam dua pertandingan yang berlangsung di Stadion Jatidiri. Yakni, pada partai PSIS Semarang kontra Deltras Sidoarjo kemarin serta dalam laga PSMS Medan melawan Persijap Jepara sehari sebelumnya. Duel PSIS melawan Deltras dipimpin Fiator Ambarita. Sedangkan bentrok PSMS dengan Persijap dipimpin Jumadi Effendi asal Malang.

Seperti diberitakan sebelumnya, bersama Sunaryo Joko dan Heriyanto, keduanya telah dijatuhi hukuman Badan Wasit Sepak Bola Indonesia (BWSI) pada Rabu lalu (15/10). Jumadi diskorsing lima bulan dan Fiator dibebastugaskan tiga bulan. Tapi, mengapa Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) tetap menugaskan mereka?

''Kami sebenarnya sudah berniat menarik mereka. Tapi, BWSI menyarankan untuk tetap menugaskan untuk dua pertandingan tersebut,'' aku Joko Driyono, direktur kompetisi BLI, kemarin.

Joko menyebutkan bahwa saat BLI mengetahui rilis BWSI di media terkait hukuman terhadap empat wasit, BLI langsung meminta konfirmasi ke BWSI. Saat bersamaan, BLI pun sudah siap mengistirahatkan keempat wasit tersebut. Namun, pada waktu yang sama pula, BLI mendapat keterangan dari BWSI bahwa mereka masih bisa ditugaskan pekan ini.

Situasi itu pun membuat kredibilitas BWSI dipertanyakan. Sikap mereka pun mengundang nada miring. BWSI dianggap tidak serius dalam bersikap. Bertugasnya Jumadi dan Fiator juga mencuatkan akan adanya permainan.

''Skep (surat keputusan, Red)-nya belum saya tanda tangani. Sedangkan sanksi berlaku efektif setelah skep keluar,'' dalih Bernhard Limbong, ketua BWSI, ketika dikonfirmasi kemarin. [jawapos]

Persija Lumat PKT 5-0

Persija Jakarta membuktikkan kelasnya sebagai tim papan atas dengan mencukur tamunya PKT Bontang 5-0, dalam lanjutan pertandingan Superliga 2008/09, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (19/10) malam.

Selain itu, kemenangan ini menunjukkan jika Persija kembali menemukan pola permainan terbaiknya. Di mana ciri khas dengan permainan sayap kembali terlihat. Lebih dari itu, lini depan Macan Kemayoran kembali menunjukkan ketajamannya, setelah dalam beberapa laga sempat mandul.

Lima gol yang dicetak ke gawang PKT tanpa balas membuktikan jika lini depan Persija memang haus gol. Kelima gol itu tercipta melalui hattrick Greg Nwokolo ke-8, 80, dan 88. Dua gol Persija lainnya dicetak Bambang Pamungkas pada menit ke-34 dan Aliyudin pada menit ke-74.

Terlepas dari buruknya koordinasi permainan PKT yang kerap melakukan kesalahan elementer, permainan Persija kali ini memang lebih terlihat rapih. Tampaknya Ponaryo Astaman dan kawan-kawan telah melupakan kekelahan menyakitkan dalam tur ke Papua beberapa waktu lalu.

“Sukses meraih poin penuh di laga sebelumnya membuat kepercayaan diri pemain kembali tumbuh, usai gagal di Papua. Kami memang bertekad untuk terus menang utamanya di laga kandang," ujar Danurwindo, pelatih Persija dalam keterangan persnya usai laga.

Dijelaskannya, dengan kemenangan besar dari PKT ini, diharapkan menjadi titik balik penampilan anak asuhnya. Terlebih dalam menghadapi tiga laga sisa di putaran pertama. Sebab dengan memenangkan tiga laga itu lanjutnya, maka skuad timnya tetap mempertahankan kansnya berada di papan atas.

Sementara bagi PKT Bontang, kebobolan lima gol tanpa balas kali ini cukup menyesakkan. Maklum saja karena di laga sebelumnya mereka pun di lumat Persijap Jepara dengan skor yang sama. Hal ini membuat posisi anak asuh pelatih Mustaqim tertahan di papan bawah, karena baru mengemas 15 poin dari 16 pertandingan. [goal]

Minggu, 19 Oktober 2008

Wasit Juga manusia

Ancaman boikot wasit dan tudingan suap yang dilontarkan klub peserta Liga Super 2008/2009 tak membuat Badan Liga Indonesia (BLI) panik.

Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono mengatakan, ancaman boikot dan isu suap hanya opini. Karena itu, BLI tidak bisa menggunakan hal tersebut sebagai referensi utama menetapkan sebuah kebijakan.

”No comment dengan segala ancaman wasit dan wacana lain yang terus berkembang. Bila ada justification,itu hanya persepsi.Tidak mungkin bila BLI harus merespons setiap keluhan yang muncul satu per satu.Kerap kali keluhan itu pun berbeda dengan yang diutarakan klub lainnya,”tandas Joko kemarin. BLI berprinsip,wasit yang terbukti bersalah akan ditindak tegas.

”Kami tetap percaya terhadap wasit. Sejauh ini BWSI (Badan Wasit Sepak Bola Indonesia) tidak pernah mengeluhkan masalah itu. Silakan saja bila masyarakat melihat opini tersebut sebagai referensi. Tapi, setiap wasit yang keliru pasti akan dilakukan pembinaan,” paparnya.

Meski begitu, BLI tidak menutup mata atas beberapa kelemahan yang dimiliki wasit. Karena itu, Joko menjanjikan pembenahan akan terus dilakukan. ”Kondisinya memang begitu. Wasit tetap manusia biasa dengan segala kelebihan dan kelemahan, tak terkecuali juga BLI. Kami akui banyak hal yang harus diperbaiki. Kami memang membiarkan masalah itu muncul apa adanya dahulu. Dengan begitu, kami menjadi tahu harus dari mana menyelesaikannya. Pembenahan terus dilakukan,” ujarnya.

Pendapat serupa diungkapkan Ketua BWSI Bernhard Limbong. Limbong mengaku isu suap yang mencuat dan ancaman boikot wasit merupakan opini perseorangan. Sebab, penelusuran yang dilakukan, BWSI tidak menemukan adanya indikasi wasit disuap.

”Itu semua penafsiran orang per orang saja. Riilnya tidak demikian. Khusus suap, setiap isu itu muncul tanpa disertai bukti. Wasit disuap tidak ada. Ya, sudah, jangan dikembangkan lagi karena memang tidak ada,” sebut Limbong.

Limbong, yang juga wakil ketua Komdis PSSI mengatakan, selama ini wasit selalu mendapat tekanan. Imbasnya, sikap mereka berubah menjadi agresif saat memimpin pertandingan.

”Hal biasa bila wasit ingin melakukan boikot. Mereka selalu dijadikan kambing hitam kerusuhan atau dikejar-kejar, kemudian dipukul. Ya, akhirnya mereka menjadi pusing dan frustrasi. Kami ingin mengubah image negatif wasit, entah itu suka disuap atau buruk dalam menerapkan aturan pertandingan,” lanjutnya.

Karena itu, BWSI sedang menggodok 50 wasit yang mayoritas “bermasalah” di Magelang, 17–21 Oktober. Limbong menjelaskan, pelatihan itu menyangkut peraturan pertandingan dan aplikasinya di lapangan.

”Kami tidak mau terus berwacana, tapi juga ingin menunjukkan bukti keseriusan pembenahan itu. Pembinaan terhadap wasit bukan berarti mereka salah, tapi belum maksimal dalam menerapkan aturan pertandingan. Mental mereka juga terus ditempa agar tidak ragu dalam memberikan keputusan dan tidak goyah saat diiming-imingi sesuatu,” tandasnya.

Persoalan boikot dan dugaan suap muncul setelah wasit Jimmy Napitupulu sempat mencetuskan perlunya memboikot pertandingan dan menghentikan Liga untuk sementara waktu. Pernyataan Jimmy itu terkait dengan banyaknya insiden yang membuat wasit menjadi korban karena dianggap jadi biang kerok dari berbagai persoalan yang muncul di pertandingan. [sindo]

Wasit dan kambing hitam

Minggu ini wasit benar-benar menjadi aktor dalam Liga Super Indonesia,cerita lama seolah selalu terulang dalam bergulirnya kompetisi yang katanya profesional di republik ini.
Mulai dari kurang tegasnya wasit,bertindak berat sebelah atau malah ditengarai adanya dugaan suap seperti yang dilontarkan oleh Asisten Manajer Bidang Teknik PSM Yopie Lumoindong.
Hal ini semakin parah dengan adanya isu boikot wasit yang di lontarkan oleh wasit senior yang notabene merupakan salah satu wasit terbaik yang dimiliki sepakbola Indonesia disamping wasit Purwanto.Intimidasi dan selalu menjadi pihak yang disalahkan atau menjadi kambing hitam dalam setiap kekalahan yang diderita oleh sebuah klub membuat wasit melontarkan wacana boikot seperti yang pernah dilakukan oleh wasit-wasit di liga NBA.
Menurut penulis hal ini merupakan hal yang wajar di lakukan oleh para wasit yang selalu menjadi kambing hitam di LSI,namun hendaknya boikot ini dilakukan secara elegan demi kemajuan sepakbola nasional khususnya disektor para pengadil.
Dan sudah saatnya para pengurus klub tidak selalu mengemis kemenangan dari sang pengadil di lapangan,sebab anda sudah terlalu sering mengemis khususnya mengemis dana APBD.
HIDUP SEPAKBOLA INDONESIA.

Sayap Garuda

Selasa, 23 September 2008

Diusulkan Satya Lencana Wirakarsa untuk Ronny Pattinasarany

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora) Adhyaksa Dault akan mengusulkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyon agar legenda sepakbola almarhum Ronny Pattinasarani dianugerahi penghargaan berupa Satya Lencana Wirakarya atas jasa-jasanya mengharumkan nama bangsa melalui sepakbola.

"Ia adalah tokoh sepakbola yang telah berjasa mengharumkan nama bangsa melalui sepakbola. Kalau Presiden setuju, penghargaan tersebut akan diserahkan pada peringatan Hari Pahlawan 10 November mendatang," kata Adhyaksa di Jakarta, Senin.

Menurut Adhyaksa, sebelum menjadi menteri ia dan Ronny sering berdiskusi soal perkembangan sepakbola di Tanah Air ketika mereka bertemu di Senayan.

"Kebetulan anak saya ikut sekolah sepakbola yang dibina oleh Ronny Patti," kata Adhyaksa mengenang perkenalannya dengan Ronny yang aktif sebagai pemain pada era 1970-a dan 1980-an itu.

Ketika menghadiri pemakaman Ronny di San Diego Hills Cikarang, Minggu (21/9), Adhyaksa mengaku bahwa ia sengaja memakai celana jeans sebagai penghormatan atas almarhum yang semasa hidupnya dikenal sangat menggemari jenis celana itu.

Ronny Pattinasarani meninggal Jumat siang (19/9) lalu sekitar pukul 13.30 WIB, di RS Omni, Pulomas Jakarta karena menderita kanker hati dan sudah sering bolak-balik Jakarta-China untuk menjalani pengobatan. [antara]

Senin, 22 September 2008

BLI Tetap Sahkan Hasil Imbang

Pengelola PSM harus mengurut dada. Niat membatalkan hasil pertandingan antara PSM melawan PSMS dipastikan tidak dapat terwujud.

Itu menyusul sikap BLI (Badan Liga Sepak Bola Indonesia) yang tetap mengesahkan partai yang dilaksanakan di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, 20 September lalu dan berkesudahan imbang 1-1 tersebut. Penegasan itu disampaikan langsung Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono.

"Saya telah terima secara lisan laporan dari PSM. Akan tetapi, membatalkan pertandingan tersebut sangat tidak mungkin," tegas Joko saat dihubungi kemarin sore (21/9).

Menurut Joko, kekeliruan wasit yang tidak memberikan kartu merah kepada pemain setelah menerima dua kartu kuning belum termasuk dalam kategori "berbahaya". Karena itu, tindakan tersebut tidak cukup untuk dijadikan dasar hukum membatalkan sebuah hasil pertandingan.

"Pertandingan dinyatakan batal jika benar-benar terjadi situasi yang sangat ekstrem. Misalnya, terjadi masalah alam atau tiba-tiba di tengah pertandingan ada kerusuhan," ungkap Joko.

Menyangkut persoalan tersebut, pria berkacamata itu menilai bahwa hal tersebut mutlak kesalahan wasit dan pengawas pertandingan (PP). Untuk itu pula, hari ini Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akan memanggil Aguswinardi (wasit) dan Maurice Tubagus (PP) guna dimintai keterangan.

"Jelas kami akan kenai sanksi karena itu merupakan kesalahan perangkat pertandingan," terang Joko.

Dia mencontohkan kejadian yang sama dengan duel PSM menghadapi PSMS. Yakni, ketika wasit Graham Poll dari Inggris memimpin pertandingan antara Kroasia dan Australia pada Piala Dunia 2006. Saat itu, Poll memberikan tiga kali kartu kuning kepada Josep Simunic sebelum memberikan kartu merah.

Padahal, bek Kroasia tersebut masih sempat bermain hingga menit ke-89 sebelum keluar setelah menerima kartu kuning "ketiganya". "Saat itu, skor 2-2 juga tidak diubah, padahal pemain sempat main hingga pertandingan berakhir. Dari situ kan kita bisa ambil contoh," terangnya.

Meski tidak akan mengubah hasil pertandingan, kubu PSM dipastikan tetap akan melayangkan protes kepada BLI. Sebab, mereka menilai, apa yang dilakukan perangkat pertandingan merupakan suatu pelanggaran.

"Tujuan protes bukan semata-mata untuk mengubah hasil pertandingan. Tapi, ini menyangkut pelanggaran yang telah terjadi. Aturan harus tetap ditegakkan," tegas Asisten Manajer Bidang Perlengkapan PSM, Faisal Mamming. [jawapos]

Timnas U-16 ke Uzbekistan lebih awal

Tim nasional (timnas) U-16 dipastikan berangkat ke Uzbekistan lebih awal. Membawa 23 pemain, mereka akan bertolak dari Jakarta mulai Rabu (24/9) alias 10 hari sebelum kejuaraan Piala Asia U-16 digelar.

Badan Tim Nasional (BTN) sengaja mempercepat keberangkatan ke Uzbekistan agar timnas U-16 memiliki waktu adaptasi lebih banyak. Apalagi, tim besutan Mundari Karya ini belum pernah bertanding ke luar negeri sehingga butuh waktu lama untuk mengenal situasi.

’’Pemain kami jangan sampai demam panggung gara-gara kurang adaptasi. Waktu 10 hari tentu sudah cukup untuk adaptasi lingkungan,” ujar Asisten Pelatih Timnas U-16 Yeyen Tumena kepada SINDO kemarin. Persiapan timnas U-16 menjelang Piala Asia U-16 sebenarnya sudah cukup matang.

Tim ini sudah dikarantina hampir dua bulan penuh, plus beberapa kali uji coba. Hanya, persiapan panjang selama dua bulan masih menyisakan persoalan, salah satunya adalah mental bertanding. Buktinya, pada uji coba terakhir mereka ditekuk Persib Bandung U-21 dengan skor 2-1.

Dalam tiga uji coba sebelumnya, timnas U-16 meraih dua kemenangan, yaitu melawan PS Urakan 1-0 dan Pelita Jaya U-21 dengan skor 2-1. Sisanya, imbang 2-2 saat melawan Persija U-21. ’’Secara skill dan teknik bermain sudah cukup baik. Namun, itu saja belum cukup karena dalam turnamen yang sangat menentukan adalah mental bertanding,” lanjut mantan pemain Persija Jakarta ini.

Sementara itu, Pelatih Timnas U-16 Mundari Karya optimistis bisa lolos dari hadangan Grup B, meskipun lawan yang dihadapi sangat kuat. Mundari membuka perhitungan, timnya harus bisa menang sekali dan imbang sekali agar lolos ke babak 8 besar.

’’Kami akan bertanding tiga kali dalam satu grup. Target kami minimal sekali menang dan sekali imbang. India dan Suriah menjadi incaran kami untuk mencari poin tersebut. Kami realistis karena Korea Selatan sangat tangguh dan memiliki tradisi sepak bola kuat sehingga agak berat mencari poin dari mereka,” kata Mundari. [sindo]

Minggu, 21 September 2008

Macan Kemayoran Incar Singo Edan

Persija Jakarta bertekad kembali ke puncak klasemen. Klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut berjanji akan mengalahkan Arema Malang, Senin (22/9).

Peringkat Ketiga klasemen Liga Super Persija hanya membutuhkan satu kemenangan untuk memuncaki klasemen. Mereka akan menyamai nilai 22 milik Persela Lamongan, tapi unggul produktivitas. Asisten Manajer Persija Ferry Indra Syarief mengungkapkan, persaingan nilai semakin ketat.

”Persiapan kami normal saja. Tapi, Persija tidak boleh lengah. Kejar-kejaran nilai tidak terhindarkan di papan atas. Sekarang lengah sedikit, posisi akan diserobot pesaing. Kami menginginkan nilai penuh dari Arema,” tandas Ferry kepada SINDO kemarin.

Macan Kemayoran mengakui sangat berbahaya jika memandang remeh Arema. Sebab, Singo Edan –julukan Arema– juga memiliki motivasi serupa. ”Kami tidak ingin menganggap enteng. Absennya Emilie Mbamba tidak berpengaruh banyak bagi Arema. Mereka tim tangguh. Apalagi, kami harus kehilangan Agus Indra akibat cedera serta Leo Saputra akumulasi kartu,” lanjutnya.

Bukan hanya pemain, Macan Kemayoran juga masih terbelit problem finansial. Garansi APBD Rp21 miliar yang dikabarkan cair pada September belum menunjukkan titik terang. Imbasnya, manajemen masih menunggak gaji pemain antara Juli – September.

”Kami belum tahu lagi kapan APBD akan dicairkan. Kalau situasinya seperti ini, kemungkinan Oktober. Jumlahnya tidak berubah, tetap Rp21 miliar. Tapi, kami biasanya membayar gaji pemain setelah akhir bulan,” ujarnya. Masih terbelit finansial, Ponaryo Astaman dkk pun terancam tidak menerima tunjangan hari raya (THR). Namun, manajemen sedang mengupayakan THR bagi pemain.

”Kami sebenarnya sudah mengajukan permohonan THR. Kami berharap manajemen lebih memperhatikan pemain. Tapi, kepastian cair atau tidak masih belum tahu. Sejauh ini pemain bisa mengerti kesulitan yang dihadapi klub,” tuturnya.

Sementara itu, panitia pelaksana (panpel) hanya menyediakan 40.000 lembar tiket meski Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) memiliki daya tampung 86.000 tempat duduk. Panpel mengaku tidak berani mematok lebih lantaran terbentur waktu pertandingan dan suasana bulan puasa.

”Mulai besok (hari ini), tiket sudah kami distribusikan. Jumlah itu tidak bisa ditambah. Sebenarnya, kami hanya menargetkan 30.000 suporter. Kami harus menggelar pertandingan malam, apalagi sedang bulan puasa. Ya, bertahap,” ungkap Ketua Harian Persija Bambang Sucipto.

Beban panpel juga berkurang dengan diterbitkannya izin menggelar pertandingan oleh Polda Metro Jaya. Mereka mengeluhkan sikap Polda yang tidak serta merta mengeluarkan izin untuk beberapa pertandingan sekaligus. [sindo]

Bidik Juara di Myanmar

Gelar juara Piala Kemerdekaan 2008 belum membuat Badan Tim Nasional (BTN) puas. Kini mereka kembali memberi target kampiun saat tampil di Myanmar Challenge Cup.

Ketua BTN Rahim Soekasah mengungkapkan, gelar juara di Myanmar Challenge Cup (MCC), 9–18 Oktober, adalah target realistis tim asuhan Pelatih Benny ’’Bendol’’ Dollo. Bertemu lawan seperti China, Thailand, Myanmar, India, dan Maladewa tidak boleh dijadikan alasan untuk tak menjadi juara.

’’Otomatis mereka harus juara di turnamen MCC, meski target utama kami tetap Piala AFF. Pada awalnya kami tidak mematok target. Toh, turnamen ini bagian dari uji coba tim nasional sebelum bertanding di Piala AFF. MCC juga kami gunakan untuk menyeleksi pemain. Kami harus mengukur kekuatan dengan melawan tim kuat, seperti China atau Thailand, tapi kami melihat peluang lain,” ujar Rahim kepada SINDO kemarin.

Dengan gelar juara di MCC, diharapkan tanggapan sinis terhadap gelar juara Charis Yulianto dkk di Piala Kemerdekaan 2008 menjadi sedikit terkikis. Sebab, insiden pemukulan yang membuat Libya mundur dari Piala Kemerdekaan membuat gelar juara timnas serasa hampa .Apalagi, saat itu posisi Indonesia tertinggal 0-1.

’’Setiap turnamen akan dimanfaatkan. Kami harus menambah perbendaharaan nilai guna menjaga peringkat FIFA. Kami memang memutuskan tidak ambil bagian di turnamen Piala Merdeka, Malaysia. Kami tidak bisa memutus kompetisi liga secara tiba-tiba. Biaya klub bisa bertambah,” lanjutnya. BTN juga menegaskan sudah menerima susunan pemain sementara yang akan berlaga di turnamen MCC.

Hasilnya, tidak ada perbedaan signifikan dengan komposisi Merah Putih di Piala Kemerdekaan. ’’Bendol memang sudah memasukkan nama-namanya. Yang pasti, kuota sebelas pemain sudah terisi line up Piala Kemerdekaan. Sisanya, kami masih melihat potensi lain di Liga Super. Kami yakin banyak potensi pemain muda di sana. Kebijakan on-off tetap berlaku,” tandasnya.

Asisten Pelatih Timnas Widodo C Putra menyatakan, kepastian nama seluruh pemain yang akan merumput di turnamen MCC akan diumumkan beberapa hari sebelum keberangkatan, Selasa (7/10). ’’Kami sedang memikirkan kuota sisanya. Sejauh ini mirip dengan komposisi di Piala Kemerdekaan. Namun, kami berharap adanya pemain muda di sana. Pemain lain harus diberi kesempatan. Kepastiannya setelah dekat dengan keberangkatan,” katanya.

Mantan pemain Petrokimia itu menegaskan, timnas membutuhkan waktu untuk melihat kondisi pemain secara menyeluruh. Apalagi, saat ini situasinya sedang bulan puasa. ’’Kami belum tahu persis kemampuan fisik mereka. Stamina mereka tidak maksimal lantaran puasa. Nama-nama alternatif pemain sudah ada tinggal menunggu disahkan saja,” tandasnya. [sindo]