Jumat, 05 Desember 2008

Nurdin Tinjau Kesiapan Panitia AFF Suzuki Cup 2008

Nurdin Tinjau Kesiapan Panitia AFF Suzuki Cup 2008

Ketua Umum Persatuan Sepakbola Selurh Indonesia (PSSI), Nurdin Halid, meninjau Panitia Lokal (LOC) Piala AFF 2008 dan penampilan timnas Indonesia yang belakangan dinilai menurun.

"Pelaksanan turnamen ini memang minim promosi, berbeda dibanding dengan Piala Asia lalu. Kita tak bisa berbuat banyak karena penyelenggaraan turnamen ini langsung di bawah AFF," kata Nurdin kepada wartawan usai meninjau persiapan Panitia Lokal Piala AFF dan gladi bersih di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Kamis.

Nurdin sendiri sudah mengingatkan kepada panitia, tapi, panitia lokal tak bisa berbuat apa pun.

Kunjungan Nurdin ini merupakan penampilan perdana pria berusia 50 tahun itu seusai bebas bersyarat dari penjara terkait kasus korupsi, sepekan lalu.

Disinggung tentang Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) PSSI, Nurdin belum mau berkomentar.

Soal Timnas, Nurdin mengharapkan agar Timnas Indonesia bisa menembus babak final pada turnamen dua tahunan itu.

"Belakangan timnas penampilannya agak menurun. Mudah-mudahan, tampil sebagai tuan rumah, kita bisa masuk final. Itu target dari PSSI," katanya.

Indonesia akan melaksanakan laga Piala AFF dengan melawan Myanmar, pada Jumat. [antara]

Bendol: Laga Perdana Sangat Penting

Bendol: Laga Perdana Sangat Penting

Pelatih Timnas sepak bola Indonesia, Benny Dollo menegaskan bahwa laga perdana Timnas Merah Putih melawan Myanmar merupakan laga penting dalam babak penyisihan grup A di Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat pukul 19.30 WIB.

Charis Yulianto dan kawan-kawan siap mengalahkan Myanmar yang dikabarkan sejumlah pemainnya mengalami cedera. Dari tiga kali pertemuan, Indonesia menang 4-0 di kandang saat Piala Kemerdekaan 2008 dan kalah dua kali dengan skor 1-2 di kejuaraan Grand Chalengge di kandang Myanmar.

"Laga melawan Myanmar ini merupakan laga penting," kata pelatih Bendol usai pertemuan teknis di Jakarta, Kamis.

Apaalgi dengan dukungan penonton terhadap Merah Putih di Stadion membuat Indonesia di atas kertas lebih unggul atas Myanmar yang ditangani pelatih Marcos Antonio Palopa itu.

Bendol, sapaan Benny menyatakan, mencoret gelandang Wijay dari 23 pemain Timnas yang masuk Pelatnas karena posisi di lini tengah sudah banyak untuk kuota 22 pemain.

"Saya mencoret Wijay karena pemain lini tengah sudah banyak," katanya.

Bendol sendiri akan mempercayakan diantaranya pada Ponaryo, Firman di lini tengah. Bek Charis di lini pertahanan sedang mengandalkan empat striker yakni Budi Sudarsono, Bambang Pamungkas, Aliyudin dan TA Musafri untuk menciptakan gol.

Sementara Myanmar dikabarnya tiga pemainnya cedera yakni Yan Paing, Soe Myat Min dan Yaza Win Thein.

"Ada beberapa pemain kami cedera," katanya. Namun Palopa mengakui bahwa Timnas Indonesia cukup bagus. "Kami akan hati-hati dengan serangan Indonesia yang merupakan tim bagus dan pemain yang bagus," katanya. [antara]

Rabu, 03 Desember 2008

Konsentrasi Ponaryo Terganggu

Tim Nasional
Konsentrasi Ponaryo Terganggu
Kerikil menghadang persiapan akhir tim nasional (timnas) Indonesia menuju Piala AFF 2008. Pasalnya, konsentrasi salah seorang pilar Indonesia, Ponaryo Astaman, terusik. "Anak dan istri saya di rumah lagi sakit semua. Tadi (kemarin, Red) baru mengantar dari laboratorium, tes darah istri," kata Ponaryo kemarin sore.

Karena itu, kemarin gelandang asal Persija Jakarta tersebut meminta izin meninggalkan markas latihan timnas di Sawangan, Depok, Jawa Barat. Pelatih timnas Benny Dolo mengizinkannya. Ponaryo berjanji tidak akan absen lama. Hari ini gelandang berusia 29 tahun tersebut siap mengikuti kembali latihan timnas.

"Ponaryo sudah memberikan konfirmasi bahwa besok (hari ini, Red) sudah bergabung kembali. Jadi, tidak ada yang perlu dirisaukan," kata Chandra Solehan, asisten manajer Indonesia.

Timnas Indonesia mulai hari ini akan merapat ke Jakarta. Charis Yulianto dkk bakal menginap di Hotel Sultan, Jakarta. Sore ini, mereka langsung berlatih di Lapangan Timnas, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.

Terpisah, panpel grup A memastikan akan mendistribusikan 20 ribu tiket secara khusus ke kelompok suporter Indonesia. Distribusi akan disalurkan lewat Jakmania -suporter Persija.

Harganya pun "dipotong" dari harga aslinya. Karena itu, panpel berharap agar suporter akan membanjiri Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta untuk mendukung perjuangan Indonesia.

"Kami juga mengimbau suporter untuk mengenakan seragam sewarna dengan kostum timnas. Pada 5 Desember, Indonesia memakai kostum merah. Pada 7 Desember, timnas menggunakan kostum putih. Hari terakhir (9/12), Indonesia berkostum merah," ujar Joko Driyono, ketua panpel grup A. [jpnn]

Berebut Terbaik di Piala AFF 2008

Saatnya Indonesia Juara
Berebut Terbaik di Piala AFF 2008
Selama 17 tahun sudah sepak bola Indonesia paceklik prestasi. Selama itu pula, publik sepak bola negeri ini selalu dibuat mengelus dada oleh pencapaian tim nasional (timnas) Indonesia.

Harapan demi harapan masih digantungkan kepada timnas Indonesia. Penantian selama 17 tahun terasa lama.

Tak satu pun gelar yang mampu dipersembahkan oleh timnas kepada publik tanah air. Memang, Agustus lalu, skuad Merah Putih sukses meraih gelar juara Piala Kemerdekaan 2008.

Tapi, gelar tersebut tidak membanggakan bagi publik tanah air. Bukan saja kontestan Piala Kemerdekaan 2008 kurang berkualitas, tapi lebih dari itu, Indonesia juara dengan cara tidak elegan.

Libya yang menjadi lawan di final tidak mau melanjutkan pertandingan babak kedua. Meski di babak pertama unggul 1-0, mereka mundur karena merasa terintimidasi dengan tindakan anarkis ofisial Indonesia.

Memang, pada 2000 Indonesia sukses menjadi juara Piala Kemerdekaan. Namun, seperti gelar juara yang diraih Pasukan Garuda Agustus lalu, trofi tersebut juga tidak mampu menghapus dahaga publik.

Sebab, ekspektasi pencinta sepak bola tanah air adalah melihat Indonesia, minimal, juara di tingkat Asia Tenggara. Desember ini, kebetulan Indonesia berlaga di even sepak bola level Asia Tenggara.

Pasukan Garuda bakal terjun di Piala AFF 2008. Kendati terus dikecewakan, publik tetap menaruh harapan selangit akan cerita sukses Indonesia di ajang tersebut.

Harapan itu tentu harus diwujudkan oleh skuad Indonesia. Apalagi, kesempatan untuk berprestasi terbuka bagi Pasukan Garuda. Sebab, Indonesia mendapatkan keuntungan untuk bisa melenggang lebih mudah ke semifinal. Keuntungan itu seiring dengan status Indonesia sebagai tuan rumah grup A.

Dengan status tersebut, dukungan publik dipastikan mengalir deras kepada timnas Merah Putih. "Saya tidak bisa janji. Tapi, kalau ditanya apa mau saya, sudah tentu saya mau juara. Nah, status tuan rumah harus kami optimalkan untuk meraih gelar juara," tegas Benny Dolo, pelatih timnas Indonesia.

Memang sudah saatnya Indonesia juara. Apalagi, mayoritas materi yang dimiliki Indonesia saat ini sudah kenyang pengalaman dari laga internasional. Mayoritas juga sudah lama berkolaborasi dengan balutan seragam timnas. Jadi, satu sama lain sudah paham dengan karakter permainan rekannya. Kekompakan mereka tidak perlu lagi disangsikan.

"Materi yang ada saat ini memang cukup komplet. Motivasi kami sama-sama kuat untuk membawa Indonesia juara Piala AFF. Jadi, memang saat inilah waktu yang tepat bagi kami untuk juara," ucap Charis Yulianto, kapten timnas Indonesia.

Yang tidak kalah penting, usia sebagian besar skuad Indonesia saat ini sudah di atas 25 tahun. Tercatat, 15 pemain berusia lebih dari 27 tahun.

Mayoritas di antara nama-nama tersebut menghuni komposisi utama. Hanya ada empat pemain Indonesia yang kini berusia di bawah 25 tahun. Selain itu, cuma dua orang yang mengisi line-up utama. Yakni, Arif Suyono dan Muhamad Roby.

Dengan fakta tersebut, bisa jadi Piala AFF 2008 adalah kesempatan akhir mayoritas di antara mereka untuk berseragam Merah Putih. Jadi, sekarang memang saat yang tepat bagi mereka untuk mempersembahkan gelar juara. Sebab, jika gagal, bukan tidak mungkin tidak ada lagi kesempatan bagi mereka.

"Tidak bisa dimungkiri bahwa usia sebagian besar pemain di tim terbilang mulai tua, termasuk saya. Jadi, memang betul inilah waktu terbaik bagi kami untuk memberikan gelar juara," tutur Isnan Ali, bek kiri Indonesia.

"Saya juga menyadari hal tersebut. Jadi, tidak ada pilihan lain bagi kami, kecuali menjadi juara," tambah Ismed Sofyan, bek kanan Indonesia.

Ya, sekaranglah saatnya bagi Indonesia kembali menjadi juara Asia Tenggara. Kalau tidak, kapan lagi? [jpnn]

Selasa, 02 Desember 2008

Waspadai Singapura, Bidik Kamboja

Piala AFF

Waspadai Singapura, Bidik Kamboja
Singapura sangat berambisi mencetak sejarah sebagai negara pertama yang meraih hattrick juara Piala AFF. The Lion–julukan Singapura– memiliki modal permainan agresif untuk merealisasikan ambisinya tersebut.

”Singapura bisa menyerang dari segala posisi. Sayap mereka hidup dan memiliki ciri khas umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki yang cepat.Ini harus kami waspadai,”ujar Pelatih Timnas Benny Dollo kepada SINDO kemarin. Pelatih yang akrab disapa Bendol ini menambahkan, salah satu kelemahan Singapura adalah lini belakang yang sering lengah, terutama jika sudah unggul.

Terbukti, mereka tidak mampu mempertahankan keunggulan sehingga ditahan imbang 2-2 oleh Malaysia pada laga uji coba,Sabtu (29/11). Bendol menambahkan, dua faktor kunci mengalahkan Singapura adalah kekompakan tim dan rasa percaya diri. Dua hal tersebut bisa didapat jika dukungan suporter untuk timnas lebih banyak. ”Kami juga harus berani mengambil inisiatif serangan sejak awal, lalu terus konsisten menekan agar bisa menjadi juara Grup A,” tandas Bendol. Singapura dan Indonesia diprediksi mampu mengalahkan Myanmar dan Kamboja sehingga lolos ke semifinal.

Dengan demikian, penentu juara Grup A sangat tergantung hasil pertandingan Singapura kontra Indonesia pada laga terakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno,Selasa (9/12).. Jika laga ini berakhir imbang, selisih gol akan menentukan juara Grup A. Dengan alasan inilah ketajaman serangan dan produktivitas gol menjadi sangat penting. Karena itu, Indonesia harus menang besar atas Kamboja. Singapura dan Myanmar yang berpeluang menyodok peluang Indonesia, tentu bakal fokus menjadikan tim lemah Grup A ini sebagai lumbung gol.

”Di Grup A, Kamboja bisa menjadi sasaran semua tim untuk mencetak gol sebanyak- banyaknya. Dalam sistem setengah kompetisi, koleksi gol sangat menentukan,” sebut Asisten Pelatih timnas Widodo Cahyono Putra. Kekuatan Kamboja memang tidak terlalu diperhitungkan. Mereka lolos ke Piala AFF setelah menjadi runner-upkualifikasi di Vietnam, di bawah Laos yang masuk ke Grup B.

Kamboja hanya mengandalkan pemainpemain yang tidak banyak mengenyam persaingan kompetisi lokal. Tidak seperti Singapura dan Myanmar yang mengandalkan pelatih asing, Kamboja justru memupuk kepercayaan penuh kepada pelatih lokal Prak Sovannara. [sindo]

Terinspirasi Kenangan Manis di Piala Asia 1968

Piala AFF
Terinspirasi Kenangan Manis di Piala Asia 1968
Memori manis jadi runner-up Piala Asia 1968 di Iran merupakan prestasi tertinggi Myanmar. Prestasi ini bakal jadi inspirasi timnas mereka menjalani Piala AFF 2008.

PADA era tersebut,Myanmar yang sebelumnya bernama Burma merupakan salah satu tim yang sangat disegani di Kawasan Benua Kuning.Tim seperti Korea Selatan (Korsel), Jepang,Pakistan,hingga India pernah merasakan kedigdayaan Myanmar saat itu. Modal itu pula yang membuat Soe Myat Min dkk tak gentar ketika ditempatkan satu pool dengan Singapura, Kamboja, dan tuan rumah Indonesia di Grup A.

Mereka optimistis akan survive bahkan mengulang kejayaan masa lampau. Prediksi itu bisa saja terealisasi mengingat Myanmar sanggup mempertahankan juara Grand Royal Myanmar Challenge (GRMC) 2008.Hal inilah yang patut diwaspadai tim di Grup A, tak terkecuali Indonesia yang akan bertemu mereka di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan,Jumat (5/12).

Menurut pilar timnas Ismed Sofyan,Myanmar bagai batu kerikil tajam yang siap memberi hambatan setiap lawannya. Indonesia telah merasakannya saat dipecundangi di partai final GRMC. Ismed berharap rekan-rekannya tidak hanya mengantisipasi Singapura sebagai lawan terkuat, tapi Myanmar pun layak diwaspadai sebagai kuda hitam Grup A. ”Bukan merendahkan Myanmar, tapi mereka telah berubah menjadi salah satu kekuatan sepak bola di Asia Tenggara,” kata Ismed kemarin.

Meski demikian, dia telah siap menjaga sisi kanan pertahanan Indonesia jika diturunkan pelatih saat menghadapi Myanmar.Apalagi, pria asal Bireuen, Aceh, ini telah mengenal karakter mereka seusai perjumpaan sebelumnya. Sementara Pelatih Myanmar Marcos Antonio Falopa enggan membicarakan perihal sejarah timnas Myanmar sebelumnya.Pelatih asal Brasil itu lebih senang ketika membahas mengenai persiapan timnya jelang pertandingan. ”Saya bukan melarang anak-anak mengenang sejarah masa lalu, tapi biarlah masa itu menjadi bagian tim ini.

Lebih baik saat ini pusatkan perhatian ke turnamen yang telah menanti di depan,” kata Falopa, seperti dikutip situs resmi Federasi Sepak Bola Myanmar (MFF). Falopa berharap sikap disiplin dan tidak terbawa angan-angan akan menjadi senjata ampuh pihaknya menghadapi turnamen ini.

Hal itu telah mereka lakukan ketika kali ketiga mempertahankan gelar Grand Royal Myanmar Challenge. ”Saya ingin mereka lakukan dulu yang terbaik.Jika itu dilakukan dengan teliti, saya pikir kenangan manis itu akan terulang. Bahkan, anak-anak dapat meraih ekspektasi tertinggi dengan menjuarai turnamen itu,”ungkapnya. [sindo]