Jumat, 22 Agustus 2008

Tidak dilirik Penonton

Kekhawatiran minimnya antusiasme penonton yang menyaksikan langsung Piala Kemerdekaan IX terbukti. Paling tidak, hal itu tersaji pada pertandingan tadi malam. Laga pembuka antara Indonesia B melawan Brunei Darussalam hanya disaksikan sekitar 500 penonton. Padahal, kapasitas Stadion Utama Gelora Bung Karno mencapai 87 ribu tempat duduk.

Minimnya jumlah penonton tersebut membuat suasana di tribun begitu lengang. Teriakan-teriakan penonton yang terlontar dari tribun tenggelam oleh komunikasi para pemain di atas lapangan. Padahal, sebelumnya panitia pelaksana (panpel) sangat optimistis even itu bakal menarik minat penonton. Alasannya, pertandingan dilangsungkan pada malam hari.

"Usaha kami sudah sangat optimal. Kami telah menyosialisasikan Piala Kemerdekaan ini di dua stasiun televisi. Kami juga memasang iklan di 500 titik di Jakarta," kata Herman Chaniago, ketua panpel Piala Kemerdekaan IX.

Karena itu, Ago -sapaan akrab Herman Chaniago- heran karena pertandingan perdana tersebut sepi penonton. Menurut dia, seharusnya banyak penonton yang hadir ke stadion. "Apa yang kurang? Semua sudah kami lakukan," katanya.

Ago menolak anggapan bahwa jumlah penonton minim karena kualitas turnamen yang rendah. Hal itu bisa dilihat dari materi pemain tim yang diundang. "Saya rasa tidak seperti itu. Mungkin, ini masih pertandingan pertama. Saya rasa, dengan penampilan timnas hari ini (kemarin, Red) penonton akan tertarik untuk hadir di pertandingan berikutnya," tuturnya. [jawapos]

Superior,Indonesia A hajar Kamboja 7-0

Superior, Indonesia A Hajar Kamboja 7-0
Superior, Indonesia A Hajar Kamboja 7-0
Tampil superior, timnas Indonesia A menghajar Kamboja dengan skor 7-0 (5-0) pada pertandingan Grup B Piala Kemerdekaan 2008, Kamis (21/8). Empat gol di antaranya diciptakan Budi Sudarsono di babak pertama.

Kemenangan telak yang membawa Indonesia A pimpin klasemen sementara Grup B itu sudah tampak sejak babak pertama. Pada paruh pertama duel yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Charis Yulianto dkk berhasil menyarangkan lima gol tanpa balas.

Di babak kedua, tim asuhan Benny Dollo kembali menyarangkan bola lewat Muhammad Ilham pada menit ke-51. Gol berawal dari umpan Budi kepada Ilham di sayap kiri. Tanpa kawalan berarti, Ilham kemudian mengirimkan bola ke tiang jauh dan terciptalah gol keenam.

Satu-satunya kesempatan Kamboja mencetak gol terjadi sepuluh menit usai jeda. Kouch Sokumpheak lepas dari jebakan offside dan nmengirim tendangan keras ke sisi kiri kiper Markus Harison. Untungnya, Markus masih bisa menepis bola dengan tangan kiri dan hanya menghasilkan sepak pojok bagi lawan.

Meski menang telak, tim Merah Putih dibayangi dengan kesialan Bambang Pamungkas alias BP. Striker Persija Jakarta itu batal mencetak gol di menit ke-17 lewat titik penalti. Meski berhasil menaklukkan kiper Ouk Mic, wasit menganulir gol itu karena Arif Suyono sudah bergerak mendului BP.

BP sebetulnya berperan dalam membantu menciptakan dua gol yang disarangkan Budi di babak pertama, tapi ia justru gagal mencetak gol dari kaki dan kepalanya sendiri. Berkali-kali ia gagal menembus pertahanan Kamboja, tendangannya pun gagal mengarah ke sasaran.

Penonton berkali-kali mencemooh BP setiap kali ia gagal membidikkan bola ke gawang lawan. Namun, hingga peluit panjang berbunyi, Bendol tetap mempertahankan pemain bernomor punggung 20 tersebut.

BP akhirnya benar-benar memasukkan bola dua menit menjelang bubar. Setelah gagal melesakkan bola lewat tendangan keras, BP menyambut bola pental dengan kepala. Kiper Mic yang sudah telanjur maju tak mampu menjangkau bola yang melayang di atasnya.

Penonton kembali mencemoohnya ketika ia tak berhasil mencetak gol meski tinggal berhadap-hadapan dengan kiper lawan.

Susunan pemain

Indonesia: Markus Harison, Muhamad Roby, Charis Yulianto, Isnan Ali, Ponaryo Astaman, Budi Sudarsono (Rudi Widodo 64), Ismed Sofyan, Muhammad Ilham, Firman Utina (Eka Ramdani 65), Arif Suyono (Erol Iba 74), Bambang Pamungkas

Kamboja: Ouk Mic, Kim Chanbunrith, Tieng Tiny, Thuk Sothearith, Chea Virath, Ieng Saknida, Chan Rithy, Sun Sovannarith, Sam El Nasa (Chhun Sothearath 78), Kouch Sokumpheak, Pich Sina (Sem Bunny 22) [kompas]

Rabu, 20 Agustus 2008

Jadual Pertandingan Piala Kemerdekaan 2008

Berikut ini jadwal pertandingan Piala Kemerdekaan 2008 yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 21-29 Agustus.

Grup A terdiri atas Libya, Indonesia B, Brunei Darussalam. Grup B bergabung Indonesia A, Myanmar dan Kamboja.

Jadwal:
Kamis (21/8) : Indonesia B v Brunei, Indonesia A v Kamboja.
Jumat (22/8) : Kamboja v Myanmar, Indonesia B v Libya.
Senin (25/8) : Brunei v Libya, Indonesia A v Myanmar
Rabu (27/8) : Semifinal
Jumat (29/8): Final [antara]

Pemain Optimis Persembahkan Juara

Tim nasional (timnas) senior Indonesia mengaku tidak terbebani target juara Piala Kemerdekaan 2008. Sebab, dari awal mereka memang optimistis bisa meraih gelar juara untuk kali ketiga.

Bek timnas Erol Iba menegaskan, peluang menambah gelar juara tetap terbuka lebar. Sebab, punggawa timnas sudah siap meski dihantui persoalan cedera pemain. ’’Kami tidak terbebani target apa pun. Kami sudah siap. Kami juga tidak terpengaruh situasi yang ada .Keyakinan juara tetap ada. Kami akan memberikan gelar juara sebagai hadiah kemerdekaan Indonesia yang ke-63,” ucap Erol, berjanji.

Anggota skuad Merah Putih juga siap meraih kemenangan pertama saat bentrok kontra Kamboja, Kamis (21/8). Sebab, laga itu bisa menjadi pembuka jalan mereka ke semifinal.

’’Kami memang belum tahu kekuatan lawan, termasuk Kamboja. Kan, itu menjadi kewajiban pelatih untuk menerangkannya kepada kami. Namun, seluruh pemain pada dasarnya siap saja. Toh, kami sesama pemain sudah saling tahu karakter masing-masing,” lanjutnya. Erol menambahkan, demi mewujudkan gelar juara, pemain menerapkan disiplin tinggi. Mereka memilih beristirahat dari pada bermain game.

’’Sejak tadi pagi (kemarin) tidak ada kegiatan. Kami pun memilih beristirahat daripada bermain-main. Kalaupun jenuh, kami hanya menonton televisi. Tiga teman kami memang membawa laptop, tapi itu pun berisi analisis pertandingan. Kami tidak bisa sembarangan bertindak,” ujarnya.

Sikap optimistis juga diperlihatkan penjaga gawang Markus Horison. Kiper Persik Kediri itu juga tetap fokus, meski benteng terakhir Merah Putih sedang bermasalah setelah kiper Dian Agus Prasetyo dibekap cedera. ’’Kami semua yakin menjadi juara. Semua lawan dianggap sama. Tidak ada yang diistimewakan. Toh, prinsipnya kekuatannya berimbang. Kami sudah siap bertanding, tidak masalah bila kondisinya seperti itu,” papar Markus.

Markus mengaku pemain membutuhkan waktu istirahat cukup setelah bertanding di Liga Super 2008/2009. ’’Kegiatan kami sejak kemarin hanya berlatih, makan, lalu beristirahat. Tidak ada hal lain, meski tadi pagi (kemarin) kami sempat melakukan senam. Ya, televisi menjadi hiburan bila kami bosan. Saya tidak tahu kalau ada rekan yang membawa game, kan itu sikap masing-masing. Sejauh ini tidak ada yang bersikap santai,” pungkasnya. [sindo]

Panggil Ferry-Kabes

Besok malam (21/8) Tim Nasional (Timnas) Senior merumput di Piala Kemerdekaan IX. Ketika waktu semakin mepet, timnas justru dipaksa mengubah komposisi pemain. Timnas harus memanggil dua nama lagi untuk menggantikan dua pemain yang cedera.

Dua nama yang kini dipanggil adalah Ferry Rotinsulu dan Ian Louis Kabes. Ferry awalnya masuk daftar Timnas Senior Piala Kemerdekaan. Nama kiper Sriwijaya FC Palembang itu dicoret jelang pemusatan latihan. "Ferry sudah memberikan konfirmasi. Sedangkan Ian Kabes belum," ujar Chandra Solehan, asisten manajer Timnas Senior, kemarin (19/8).

Pemanggilan kembali Ferry seiring cedera yang dialami Dian Agus Prasetyo. Kiper muda asal Pelita Jaya Jawa Barat itu dihantam cedera lutut. Sedangkan Ian Kabes masuk menggantikan Irsyad Aras. Uniknya, Irsyad sebelumnya dipanggil untuk mengisi posisi yang ditinggal M. Ridwan karena cedera.

Tapi, belum sempat memenuhi panggilan skuad Merah Putih, Irsyad keburu dibalut cedera. "Inilah keadaan yang harus kami hadapi. Tapi, kami tidak mau keadaan ini menjadi alasan," kata Chandra.

"Kami harus menerima risiko ini. Sebab, Piala Kemerdekaan diadakan sangat berdekataan dengan jadwal pertandingan kompetisi," sambung Benny Dolo, pelatih Timnas Senior.

Sementara itu, Pasukan Garuda kemarin beradaptasi dengan situasi pertandingan. Ponaryo Astaman dkk berlatih di bawah guyuran sinar lampu Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

Seperti diketahui, Piala Kemerdekaan IX itu memang diadakan pada malam hari. Pertandingan jam pertama dilangsungkan mulai pukul 18.30. Sedangkan laga kedua dimainkan pada pukul 21.15. Nah, dalam babak penyisihan grup B, Timnas Senior melakoni dua laga pada pukul 21.15.

Dalam latihan tersebut, belum semua amunisi Timnas Senior berkumpul. Selain Ferry dan Kabes, dua punggawa Arema Malang -Arif Suyono dan Fandy Mochtar- belum turut berlatih. "Mereka masih dalam perjalanan. Maklum, Ferry baru dipanggil, sedangkan dua pemain Arema baru menjalani pertandingan," ungkap Chandra. [jawapos]

Garuda Muda Jangan Dimanja

Target Timnas U-21 bukan ada di Piala Kemerdekaan IX. Even tersebut hanya ajang persiapan dan seleksi awal sebelum mereka berlaga di SEA Games 2009 di Laos. Meski begitu, bukan berarti Timnas U-21 harus dimanja.

Jika kalah, bukan berarti mereka tidak boleh dikritik. Kalau bermain buruk, bukan berarti mereka tidak boleh dikoreksi. "Memang tidak begitu. Tapi, jangan ada vonis buat mereka. Sebab, keberadaan mereka di sini kan untuk menambah pengalaman," kata Bambang Nurdiansyah, pelatih Timnas U-21, kemarin (19/8).

Pelatih yang baru saja mundur dari Arema Malang itu justru mengharapkan dukungan lebih publik Indonesia. Artinya, dukungan positif yang mampu menambah semangat para pemain. Dukungan yang semakin mendongkrak mental tanding Pasukan Garuda (julukan Timnas Indonesia) muda.

"Ingat, para pemain senior seperti Bambang Pamungkas mungkin dua tahun lagi sudah drop. Siapa lagi pengganti kalau bukan anak-anak ini (Timnas U-21, Red), seperti Ghery Nugraha," sebut Bambang.

Karena itu, dia berharap agar publik tidak menuntut berlebihan kepada Timnas U-21. Apalagi, selain timnya hanya ingin menimba ilmu di Piala Kemerdekaan, persiapan Timnas U-21 juga terlalu mepet. "Tentu sulit membentuk tim kuat hanya dalam waktu sangat singkat. Untungnya, saya paham karakter mayoritas para pemain. Tapi, yakinlah kami akan memberikan yang terbaik," tandas Bambang.

Sementara itu, Libya menjadi tim undangan pertama yang hadir. Bahkan, kemarin sore mereka sudah melakoni latihan di lapangan timnas yang berada di kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta. Libya datang bukan membawa tim seniornya. Mereka hanya gabungan pemain U-23 dan U-19.

"Tim ini kami persiapkan untuk Piala Afrika berikutnya. Karena itu, kami tidak terlalu berambisi besar di sini (Piala Kemerdekaan, Red)," tutur Gamal Adeen Abu Nowara, pelatih Libya.

Dalam ajang tersebut, Gamal menjagokan Timnas Indonesia Senior yang bakal meraih gelar juara. Sebab, menurut dia, kemampuan Ponaryo Astaman dkk memenuhi segala persyaratan untuk menjuarai Piala Kemerdekaan IX. "Saya pernah melihat mereka di Piala Asia lalu. Pergerakan para pemainnya sangat cepat dan lincah. Kualitas mereka sangat bagus," puji Gamal. [jawapos]

Polda Metro Izinkan Persija Tampil Di GBK

Polda Metro Jaya akhirnya mengizinkan Persija Jakarta menggelar laga kandangnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Hanya saja, pertandingan itu tidak boleh dihadiri penonton.

Demikian dikatakan direktur kopetisi Badan Liga Indonesia (BLI) Joko Driyono, dalam keterangan persnya usai melakukan pertemuan dengan sejumah peserta Superliga 2008/09 dengan pihak Mabes Polri, yang diwakili Kasubid Kegiatan Masyarakat Slamet Haryadi, di Hotel The Sultan, Jakarta, Selasa (19/8) petang.

"Aparat keamanan tidak bisa memberikan izin pertandingan sekaligus, namun per pertandingan. Teknis pelaksanaannya pun diserahkan kepada kepolisian daerah (Polda) setempat," kata Joko. "Jadi setiap tim harus berhubungan dengan Polda yang ada di wilayahnya."

Ditambahkannya, dengan pemberian izin itu maka pihaknya berharap agar masalah home base yang selama ini dihadapi Persija bisa segera teratasi. Sayangnya, pemberian izin itu tidak dengan penonton. Terlebih karena keputusan tanpa penonton itu dalam batas waktu yang tidak ditetapkan.

Dengan begitu maka keinginan Jak Mania --pendukung setia Persija-- untuk memberikan dukungan kepada Aliyudin dan kawan-kawan masih belum bisa terlaksana. Setidaknya hingga aparat keamanan membolehkan mereka hadir di stadion utama.

Seperti diketahui, karena suporternya beberapa kali terlibat kerusuhan pada muism lalu, sehingga Polda Metro Jaya membekukan izin laga kandang Persija di ibu kota. Akibatnya, Macan Kemayoran terpaksa menggelar dua laga kandangnya di Stadion Manahan, Solo. [goal]

Selasa, 19 Agustus 2008

PSSI Targetkan Final Piala Kemerdekaan

Wakil Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Hamka Kadi mengatakan PSSI memberikan target kepada Timnas Senior dan Timnas U-21 masuk final di Turnamen Sepakbola Piala Kemerdekaan 2008.

Target tersebut diakuinya realistis dan sudah dipertimbangkan masak-masak berdasarkan peta kekuatan yang ada. "PSSI dalam hal ini kami dari BTN merasa yakin Timnas kita bakal menjuarai Piala Kemerdekaan kali ini," ungkapnya ditemui di Sekretariat PSSI, Senin (18/8).

Hamka mengatakan bahwa target tersebut didasari oleh peta kekuatan yang ada, Bambang Pamungkas dkk bisa melaju ke final dan meraih gelar juara. "Karena melihat tim yang mengikuti turnamen ini, saya optimis kita bisa meraih gelar juara," selorohnya.

Sementara itu dalam latihan yang digelar di Lapangan Timnas PSSI yang ada di Komplek Gelora Bung Karno, kemarin petang, hanya 14 pemain yang mengikuti latihan pelatnas timnas senior yang dipersiapkan untuk menghadapi Piala Kemerdekaan. Sisanya diperkirakan baru hari Selasa (19/8) bergabung di Jakarta. Pasalnya beberapa pemain masih harus memperkuat klubnya di Kompetisi Liga Super Indonesia (LSI). "Kecuali Ely Aiboy, sisanya baru bergabung dengan pemain lainnya, Selasa (19/8). Pasalnya Senin (19/8) mereka masih memperkuat klubnya di Kompetisi Liga Super," jelas Hamka.

Menurutnya, hanya Ely yang baru bergabung dengan timnas setelah tanggal 24 Agustus mendatang. Pasalnya Ely masih memperkuat klub Selangor FC hingga tanggal 24 Agustus mendatang. "Saya harapkan Selasa (19/8) pemain lainnya sudah berkumpul," tuturnya.

14 pemain yang sudah bergabung di Jakarta adalah Markus Horison, Dian Agus, Ismet Sofyan, Haryono, Eka Ramdani, M. Robby, Rudi Widodo, Ponaryo Astaman, Erol FX Iba, Budi Sudarsono, Nova Arianto, Firman Utina, M. Ilham, dan Bambang Pamungkas. Sedangkan pemain yang belum bergabung, antara lain Irsyad Aras, Arif, Ricardo Salampesi, Kharis Julianto, Isnan Ali dan Ely Aibaoy. "Irsyad Aras kita panggil untuk menggantikan M. Ridwan yang mengalami cedera di bagian otot paha kananngnya," ujar Hamka.

Menanggapi belum bergabungnya beberapa pemainnya, Pelatih TImnas Senior Benny Dollo mengatakan hal itu sudah diperhitungkan sebelumnya. "Mereka belum bergabung karena memang masih memperkuat klubnya masih-masing. Mungkin baru besok (hari ini, red) bergabung di Jakarta," katanya.

Benny dalam latihan kemarin hanya memfokuskan pada latihan fisik saja serta melakukan game bagaiaman cara menyerang dengan baik dan efektif serta bermain bertahan dalam menghalau serangan lawan. Benny mengakui para pemainnya masih mengalami kelelahan setelah membela klubnya masing-masing di Liga Super. "Makanya saya hanya sebentar melakukan tes kondisi fisik, pemain fisiknya belum sesuai yang kita harapkan," jelasnya. [kompas]

PersiwaTaklukan Persijap 1-0

Tuan rumah Persiwa Wamena sukses meraih poin sempurna setelah menang tipis 1-0 atas tamunya Persijap Jepara di Stadion Pendidikan, Wamena, Senin (17/8/2008).

Gol tunggal Persiwa dicetak Tarikh Choi pada menit 43 lewat sundulan, memanfaatkan tendangan bebas dari luar kotak penalti Persijap. Tarikh yang berdiri bebas dengan mudah menceploskan bola ke gawang Laskar Kalinyamat yang dikawal Danang Wihatmoko.

Persijap sebenarnya dapat menyamakan kedudukan melalui bomber asingnya Pablo Francis. Sayangnya, Pablo berhadapan dengan penjaga gawang Persijap Charles Woof gagal memanfaatkan kesempatan.

"Dari segi permainan bisa dibilang hampir berimbang. Meski kita akui tuan rumah lebih banyak menguasai bola. Sebenarnya kita juga punya, tapi gagal dimanfaatkan dengan maksimal," tukas Asisten Pelatih Persijap Punto Wiyono.

Para pemain Persijap sepertinya tidak bisa beradaptasi dengan cuaca dingin Wamena. Akibatnya, permainan dan kondisi fisik mereka menjadi terkontaminasi.

"Cuaca di sini sangat berpengaruh sekali. Apalagi, kandungan oksigen di sini sangat tipis. Jadi, pemain menjadi cepat lemas," keluh Punto. [okezone]