Sabtu, 13 Desember 2008

Burhanudin Bayu Saputra, Pemain Timnas U-16 yang Digembleng di Uruguay

Di antara 25 pemain muda timnas U-16, ada satu yang berasal dari Kartasura, Sukoharjo. Burhanudin Bayu Saputra namanya. Bocah itu menjadi wakil eks Karesidenan Surakarta yang lolos ke Uruguay. Setelah menimba ilmu sebelas bulan di Uruguay, Bayu pulang ke rumahnya di Ngadirejo, Kartasura, Sukoharjo.

''Dua sampai tiga hari setelah di sana (Uruguay), saya dan teman-teman masih sulit mencari makanan yang cocok. Kami terpaksa tidak makan dalam jangka waktu itu. Untuk menjaga kondisi, kami hanya minum susu,'' ujar Bayu mengawali pembicaraan dengan Radar Solo (Jawa Pos Group) yang bertandang ke rumahnya kemarin (11/12).

Hilangnya selera makan tersebut langsung berimbas pada permainan di lapangan. Mereka kurang memiliki tenaga untuk berlatih sesuai dengan instruksi pelatih. Kondisi itu diperparah dengan cuaca yang tak bersahabat.

Beruntung, duet pelatih timnas asal Uruguay Carlos Molinari Martiner dan Cesar Payavich Perez memberikan keringanan. Mereka memberi pemain waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan di Uruguay. Mulai menu makanan, cuaca, lapangan, hingga teknik latihan.

Untuk program dan materi latihan, menurut Bayu, tak terlalu banyak perbedaannya dengan yang mereka terima di tanah air. Hanya, yang lebih menonjol adalah faktor kedisiplinan di lapangan. "Setiap kegiatan selalu terprogram. Bahkan, tiap detik latihan pemain diberi tanggung jawab untuk memenuhi apa yang ditargetkan pelatih," beber Bayu.

Selain mengadakan training center di Uruguay, tim tersebut mengikuti kompetisi liga remaja di sana. Dari dua kali putaran, timnas U-16 menduduki posisi papan bawah. Di antara 24 kontestan, timnas hanya mampu nangkring di posisi ke-19. Kondisi tak jauh beda dialami saat putaran kedua. ''Lapangan yang digunakan untuk kompetisi buruk. Beda saat latihan. Jadi, permainan kami tidak berkembang,'' dalihnya.

Di luar kompetisi, Bayu selalu memanfaatkan waktu luangnya untuk berkomunikasi dengan keluarga. Telepon menjadi satu-satunya cara untuk bisa dekat dengan keluarga. Sayang, perbedaan waktu antara Uruguay dan Indonesia yang cukup ekstrem (hampir terpaut 12 jam) membuat komunikasi dengan keluarga sering terkendala. ''Kadang saat saya selesai latihan dan ingin telepon ke rumah, bapak-ibu baru sibuk kerja. Begitu juga sebaliknya. Jadi, harus pandai-pandai pilih waktu,'' terang Bayu.

Selama mengenyam pendidikan di Uruguay, Bayu dkk tak melulu dijejali ilmu sepak bola. Mereka juga diberi bekal pengetahuan lain. Mulai kursus bahasa Spanyol, mengenal beberapa tempat di Uruguay, hingga urusan ibadah.

Khusus hal terakhir, Bayu dkk terpaksa menempuh jarak jauh untuk bisa melakukan salat Jumat. Para pemain timnas terpaksa harus boyongan ke Kedubes Mesir di Montevideo hanya untuk Jumatan. Sebab, di sanalah ada satu-satunya tempat di Uruguay yang mengadakan salat Jumat. Mengenai kursus bahasa Spanyol, Bayu menyebut diberikan sebagai bekal komunikasi. Sebab, bahasa itu menjadi bahasa utama di Uruguay, selain bahasa Inggris.

Saat berlibur di kampung halaman, para pemain masih diberi tanggung jawab untuk berlatih. ''Pelatih memberikan program latihan yang wajib dilakukan pemain di sini. Latihan ini ditujukan untuk menjaga kemampuan serta rasa tanggung jawab,'' papar dia.

Program latihan itulah yang akan dilakukan setiap hari dalam tiga bulan ke depan. Sebab, anak pertama pasangan Senen dan Sri Suyamti tersebut menyatakan terinspirasi dengan tim lawan di Uruguay. Dua di antara para pemain tim lawan yang menjadi teman berlatih dan bertanding kini sudah berseragam klub besar Eropa. Untuk musim depan, mereka resmi dikontrak Chelsea dan Real Madrid. ''Pengin juga main di luar negeri. Tapi, saya lebih senang main di Indonesia, seperti di Pelita Jaya dan Sriwijaya FC,'' pungkasnya. [jawapos]

Bendol Super Panik

Bendol kembali lagi bikin sebuah langkah yang "super panik" ,setelah dipastikan menghadapi thailand di babak semifinal si bendol memanggil kembali boas dan ricardo salampessy.
Dan alasan yang dibuatpun terkesan dibuat-buat,terutama pemanggilan ricardo salampessy.Untuk pemanggilan boaz boleh lah dengan alasan ketika awal persiapan piala AFF boas masih harus perawatan setelah operasi pen.
Tapi buat ricardo??alasan yang dilontarkan adalah untuk melapisi M robby...,lah trus mau di kemanain si NOVA sama Usep Ndol? BUkankah harusnya mereka yang harusnya di dahulukan.??
Bagaimanapun memanggil pemain baru di hanya bbrp hari sebelum laga sedikit banyak bisa membuat kekompakan dan harmonisasi di tim yang udah lama bergabung menjadi terganggu,dan yang pasti harus ada korban dari 2 pemanggilan pemain persipura tersebut.
INgat Ndol,hasil akhir dari sebuah pertandingan tidak hanya ditentukan oleh satu atau dua orang pemain saja,tapi hasil dari kerja keras semua tim.Meskipun yang mencetak satu2nya gol pada pertandingan tersebut hanya satu orang.

Jumat, 12 Desember 2008

Timnas Asah Kecepatan Pemain

Kecepatan dilawan kecepatan menjadi filosofi timnas Indonesia saat bentrok dengan Thailand di semifinal Piala AFF, Selasa (16/12).

Tim Merah Putihlangsung mengasah kecepatan pemain dengan sprint, baik tanpa atau dengan bola saat latihan di Sawangan, Kamis (11/12). Striker timnas Indonesia Budi Sudarsono mengatakan, mengimbangi kecepatan Thailand menjadi solusi alternatif memenangkan pertandingan.

”Kami tahu pemain Thailand memiliki kecepatan.Karena itu,kami memanfaatkan waktu yang ada untuk menambah kecepatan.Kami beberapa kali melakukan sprint. Latihan tadi (kemarin) komplet. Kami juga mematangkan strategi dan taktik pertandingan.Secara teknis sama,tapi ada penekanan pada beberapa hal.

Kami akan mengandalkan kecepatan dan kekuatan,” tutur Budi kepada SINDO kemarin. Budi pun menambahkan, pertahanan Thailand agak rapuh bila dibandingkan Singapura. Artinya, peluang mencetak gol lebih besar.Namun, pemain belakang The War Elephants–julukan Thailand– jauh lebih cepat.

”Kalau pertahanan, masih bagus Singapura. Pemain mereka tinggi dan kompak, tapi terlihat berat. Mereka tidak bisa berlari. Kalau Thailand, kurang disiplin sehingga lebih mudah dilewati meski relatif lebih cepat,”lanjutnya. Namun, timnas mengakui sulitnya membongkar pertahanan Singapura.

Bukan hanya kelebihan skillpemain,The Lions–julukan Singapura– juga cenderung bermain bertahan. ”Singapura memang diuntungkan postur.Tapi,mereka juga menumpuk pemain dibelakang. Mereka tidak berinisiatif menyerang lebih dahulu. Justru kami yang lebih banyak menyerang.

Rapatnya pertahanan Singapura karena jumlah pemain,”tuturnya. TimMerah Putih ditaklukkan Singapura dengan skor 0- 2 sehingga lolos sebagai runner- up Grup A, Selasa (9/12). Striker Persik Kediri tersebut mengungkapkan keyakinannya bias menjebol gawang Thailand.” Saya mulaimenemukan kembali naluri mencetak gol.

Tapi, kami secara tim perlu kerja lebih keras,”ujarnya. Mantan striker Persija Jakarta tersebut mencetak hattrick saat timnas menang 4-0 atas Kamboja, Minggu (7/12). Budi juga mendonasikan satu gol ke gawang Myanmar saat tim MerahPutihmenang3-0.Peluangnya menjadi top skor Piala AFF pun terbuka.

Sementara itu, Pelatih Timnas Indonesia Benny Dollo mengungkapkan daya tahan dan kecepatan pemain menjadi penopang strategi yang akan diterapkan. ”Penerapan taktik dan strategi untuk menghadapi Thailand mulai dilakukan. Tapi,kami membutuhkan kecepatan dan daya tahan pemain lebih lama.

Sinkronisasi sangat diperlukan. Kami dituntut bisa mengimbangi kecepatan Thailand. Hanya dengan itu kami bisa bertahan dan keluar menyerang. Dalam beberapa hari, pemain akan matang,”tandasnya. [sindo]

Rabu, 10 Desember 2008

Bendol seorang pelatih penakut!

Setelah melakoni tiga pertandingan di piala AFF dengan hasil 2 kali menang dan sekali kalah,ada satu hal menarik yang patut dicermati yaitu ternyata Bendol adalah seorang penakut.

Mengapa demikian?Bila kita lihat jadual piala AFF yang hanya memiliki jeda satu hari ditiap pertandingan,maka adalah suatu keharusan bila seorang pelatih menerapkan strategi rotasi dalam timnya.Tapi kenyataannya Bendol sama sekali tidak merubah starting eleven di tiga pertandingan timnas,dengan alasan bahwa ini merupakan kesalahan dari AFF yang hanya memberikan jeda 1 hari disetiap pertandingan,dan dia beranggapan bahwa kondisi semua tim adalah sama sebab sama-sama memilki jatah recovery sehari.

"Tak ada rotasi pemain, saya akan tetap untuk menurunkan tim yang sama. Namun saya tetap tidak mengerti dengan keputusan AFF yang memberikan jeda hanya sehari," ujar Bendol.

Mantan pelatih Arema Malang dan Persita Tangerang itu melanjutkan, "Kondisi fisik semua tim yang berlaga di AFF ini sama, jadi bagi saya tidak ada masalah dengan kondisi fisik para pemain saya."

Seorang pelatih seharusnya memaksimalkan semua anggota tim yang telah di persiapkan untuk piala AFF,bukan hanya memaksimalkan 11 pemain inti saja.Sehingga kondisi pemain yang di persiapkan dalam setiap pertandingan fit.

Seperti yang dilakukan oleh pelatih Thailand Peter Reid ketika Thailand menghadapi Laos,dia melakukan 10 perubahan dalam line up.Bukan bermaksud meremehkan Laos tentunya,tetepi lebih pada kemampuan Peter Reid untuk meramu tim sebagai suatu kesatuan sampai babak final.

Singapura Bungkam Indonesia

Indonesia harus menangis setelah kembali dipermalukan Singapura di laga terakhir Grup A Piala AFF 2008. Tim besutan Benny ?Bendol' Dollo itu dibungkam Singapura dengan skor 0-2.

Meski Indra Sahdan Bin Daud dkk bertanding disekitar puluhan ribu suporter Indonesia yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (9/12/2008), namun hal itu tidak membuat anak asuh Radojko Avramovic tersebut gentar.

Bahkan, Singapura langsung unggul cepat saat pertandingan baru memasuki menit kedua melalui sundulan Baihakki Bin Khaizan. Dengan tenang Baihakki menyundul bola ke arah gawang Indonesia yang dikawal Markus Horison. 1-0 Singapura memimpin.

Namun, tertinggal 0-1 dari Singapura tidak membuat timnas mental anak-anak Merah Putih jatuh. Charis Yulianto dkk dengan gencar berusaha menggempur pertahanan Singapura, dalam usaha menyamakan kedudukan.

Indonesia menciptakan peluang lewat tendangan Budi Sudarsono pada menit ke-14. Sayang, tendangan mantan penyerang Persik Kediri itu masih dapat dinlok kiper Singapura Lionel Lewis.

Merah Putih kembali berusaha membongkar pertahanan Singapura lewat aksi Arif Suyono pada menit ke-35. Sayang, tendangan gelandang Arema Malang tersebut masih terlalu pelan dan mengarah ke arah Lewis.

Tanpa kenal lelah Indonesia menggempur pertahanan Singapura. Peluang kembali tercipta lewat sundulan Bambang ?BP' Pamungkas pada menit ke-43. Sayang, sundulan penyerang Persija Jakarta itu masih melebar dari gawang Lewis. Skor 1-0 untuk keunggulan Singapura bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua Indonesia memutuskan untuk mengambil inisiatif serangan terlebih dahulu. Namun sebuah gol cepat dari kubu Singapura kembali menghentakkan para punggawa dan pendukung Merah Putih.

Kali ini, gol diciptakan oleh gelandang The Lions Shi Jiayi pada menit ke-49. Tendangan bebas pemain kelahiran China itu dengan deras menghujam gawang Horison. 2-0 Singapura memimpin.

Tertinggal 0-2 memaksa Bendol langsung melakukan perubahan dengan menggantikan Arif, BP dan Firman Utina serta memasukkan Erol Iba, Aliyudin, Syamsul Chaerudin. Pergantian itu diharapkan dapat menambah darah segar bagi Merah Putih.

Namun, pergantian itu ternyata belum mampu membongkar pertahanan rapat Singapura, yang dikawal duet Baihakki dan Emuejeraye Precious. Skor 2-0 untuk keunggulan The Lions bertahan hingga pertandingan usai.

Kemenangan ini, maka memastikan Singapura memimpin klasemen Grup A Piala AFF dengan nilai sempurna sembilan. Sedangkan Indonesia harus puas berada di peringkat kedua dengan nilai enam.

Berikut hasil lengkap Grup A:
Pos. Negara M M S K SG N
1 Singapura 3 3 0 0 10-1 9
2. Indonesia 3 2 0 1 7-2 6
3. Myanmar 3 1 0 1 3-9 3
4. Kamboja 3 0 0 0 2-12 0

NB: Pos= Posisi, Negara, M=Main, M=Menang. K=Kalah, SG=Selisih Gol, N=Nilai. [fhm/oz]

Senin, 08 Desember 2008

Budi Sudarsono Tak Peduli Top Scorer

Budi Sudarsono kembali menjadi bintang kemenangan Indonesia di Piala AFF 2008. Pada laga melawan Myanmar lalu (5/12), Budi memecah kebuntuan dengan mencetak gol pertama skuad Merah Putih. Saat melawan Kamboja tadi malam, Budi tampil lebih dahsyat. Dia mencetak tiga gol alias hat-trick.

Tambahan tiga gol itu membawa Budi kini bertengger di puncak daftar pencetak gol terbanyak Piala AFF. Striker berusia 29 tahun tersebut telah mengemas empat gol, sama dengan torehan penyerang andalan Singapura Agu Casmir. Dengan status dan performanya saatnya saat ini, Budi berpeluang menjadi top scorer Piala AFF.

"Saya tidak terlalu ambisius mengejar gelar top scorer. Yang penting bagi saya adalah menjalankan tugas sebagai striker, yakni mencetak gol sebanyak-banyaknya. Selain itu, gelar juara tim jauh lebih penting bagi saya," kata Budi seusai pertandingan.

Pemain kelahiran Kediri itu mengatakan saat ini sangat termotivasi membawa Indonesia juara. Sebab, hasil itu akan menjadi jawaban atas paceklik prestasi sepak bola Indonesia.

Selain itu, hasrat Budi untuk menceploskan banyak gol tersengat oleh situasi yang kini dihadapinya. "Terus terang, saat ini saya sangat gelisah. Ada banyak masalah yang menghinggapi saya, terutama tentang status saya yang belum punya klub. Saya sangat cemas dengan situasi ini. Karena itu, saya tumpahkan kecemasan tersebut dalam pertandingan Piala AFF ini," ujarnya.

Saking gelisahnya, Budi mengaku sempat menangis setelah mencetak gol pertama. Sebagai bentuk pelampiasan kecemasan, Budi melakukan selebrasi khusus. Dia berlari sambil menggoyangkan tangan di atas kepala. "Itu tanda saya mengalami problem yang cukup besar," kata pemain berjuluk si ular piton tersebut. [fim/ca/jpnn]

Tiada Rotasi untuk Timnas

Jakarta - Setelah bermain hari Minggu (7/12/2008), Indonesia bakal bermain lagi lawan Singapura, Selasa (7/12/2008). Dengan kondisi pemain yang niscaya kurang bugar, Benny Dollo memilih takkan merotasi. Kenapa?

Keputusan dari AFF (Federasi Sepakbola Asia Tenggara) hanya memberikan waktu istirahat sehari bagi para tim yang berlaga. Hal itu tentunya jadi kendala dalam hal pemulihan energi pemain.

Akan tetapi, untuk menghadapi Singapura nanti, di mana Indonesia akan berebut status juara grup, Bendol tetap mempertahankan the winning team. Dia menjamin, rotasi takkan diberlakukan dan tetap menurunkan skuad yang sama seperti dalam dua pertandingan sebelumnya.

"Tak ada rotasi pemain, saya akan tetap untuk menurunkan tim yang sama. Namun saya tetap tidak mengerti dengan keputusan AFF yang memberikan jeda hanya sehari," ujar Bendol.

Mantan pelatih Arema Malang dan Persita Tangerang itu melanjutkan, "Kondisi fisik semua tim yang berlaga di AFF ini sama, jadi bagi saya tidak ada masalah dengan kondisi fisik para pemain saya."

Sementara mengenai kans Indonesia sendiri untuk mengalahkan Singapura sekaligus menjadi juara grup dalam partai nanti, dia tak mau berkomentar banyak.

"Mengenai juara grup, lihat saja Selasa nanti. Saya yakin anak-anak akan lebih tough untuk itu dan berusaha memenangkan pertandingan," tandasnya. (detiksport)

Gilas Kamboja, Indonesia ke Semifinal

Indonesia untuk sementara memimpin Grup A dan memastikan diri lolos ke babak semifinal Piala AFF 2008. Hal itu terjadi setelah Merah Putih mengalahkan Kamboja 4-0 di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (7/12/2008).

The Royals, julukan Kamboja, sempat mengancam gawang Indonesia lewat tendangan Kouch Sokumpheak. Beruntung, kiper Merah Putih yang dikawal Markus Horison mampu menangkap tendangan Sokumpheak.

Namun pada 10 menit kemudian pertandingan lebih didominasi Indonesia. Bahkan, Charis Yulianto dkk memiliki peluang untuk menjebol gawang Kamboja lewat tendangan Budi Sudarsono saat pertandingan memasuki menit ke-12.

Sayang, tendangan pemain yang sudah dilepas Persik Kediri itu masih menyamping dari gawang Kamboja yang dikawal Samretha Seita.

Tapi tiga menit berselang, Indonesia mampu menjebol gawang Kamboja. Memanfaatkan kemelut didepan gawang Kamboja, dengan tenang Budi menceploskan si kulit bundar ke gawang Seita. 1-0 Indonesia memimpin.

Indonesia terus berusaha menambah koleksi gol dengan menggempur habis-habisan pertahanan Kamboja. Sayang, skor 1-0 untuk keunggulan Merah Putih tetap bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua Indonesia mengambil inisiatif serangan lebih dulu. Tim besutan Benny 'Bendol' Dollo ini berusaha menambah koleksi gol. Taktik itu cukup berhasil, karena Budi kembali membobol gawang Kamboja pada menit ke-56.

Berawal dari pergerakan Firman Utina, dengan cerdik gelandang Pelita Jaya itu memberikan umpan terukur kepada Budi, yang dengan tenang membobol gawang Seita. 2-0 Indonesia memimpin.

Kerja sama antara Firman dan Budi kembali membuahkan hasil. Budi pun berhasil mencetak hatrick pada menit ke-71, setelah penyerang yang pernah merumput di Liga Malaysia itu memanfaatkan umpan manis Firman.

Unggul 3-0 tidak membuat Indonesia puas. Adalah Bambang Pamungkas yang menambah koleksi gol Merah Putih menjadi 4-0 pada menit ke-77. Lagi-lagi umpan terukur Firman mampu dimanfaatkan dengan baik oleh BP.

Merah putih berusaha menambah daya dobrak dengan memasukkan gelandang Syamsul Chaerudin, Ellie Aiboy dan bek Nova Arianto menggantikan Ponaryo Astaman, Arif Suyono dan M. Robby. Namun skor 4-0 bertahan hingga pertandingan usai.

Kemenangan ini, maka memastikan langkah Indonesia ke babak semifinal dengan menemani Siangpura dari wakil Grup A dengan nilai sama enam. Namun, untuk sementara Merah Putih memimpin grup ini karena unggul selisih gol.

Susunan pemain:
Kamboja: Samreth Seiha (kiper)/Ouc Mic, Kim Chanbunrith (kapten), Lay Raksmey, Tieng Tiny, Khim Borey/Pich Sina, Kouch Sokumpheak, Chan Rithy/ Chea Virath, San Narith, Sun Sovannarith, Sam El Nasa, Sok Rithy.
Pelatih: Prak Sovannara

Indonesia: Markus Horison (kiper), M Roby/Nova Arianto, Charis Yulianto (kapten), Ponaryo Astaman, Budi Sudarsono, Ismed Sofyan, Firman Utina, M Ilham, Arif Suyono/Elie Aiboy, Bambang Pamungkas, Isnan Ali.
Pelatih: Benny Dollo

Wasit: Nafeez Abd Wahab (Malaysia) [zwr/oz]