Kamis, 30 Oktober 2008

Dukungan buat wasit Yandri

LIga Super Indonesia kembali memberikan sesuatu yang unik dari sepakbola Indonesia.Pada pertandingan antara tuan rumah PSIS melawan PSM yang berkesudahan 1-0 untuk tuan ruamh terjadi kejadian yang jarang terjadi sebelumnya.
Bila biasanya wasit yang menjadi korban dan pemukulan dan pengeroyokan yang dilakukan oleh tim yang tidak puas dengan hasil pertandingan maka pada pertandingan PSIS melawan PSM justru seorang asisten pelatih yang menjadi korban pemukulan oleh sang wasit.
Meskipun begitu penulis beranggapan bahwa wasit yang memimpin pertandingan (yandri),tidak bisa 100% disalahkan.Sebab wasit Yandri melakukan pemukulan karena refleks dan melakukan pembelaan diri ketika diserang oleh dua orang "oknum" dari offisial PSM,dan kedua oknum tersebut yang harus diberi sanksi.
Seorang yang membunuh karena melakukan pembelaan diri aja bisa bebas dari tuduhan pembunuhan kan?

Cristian Gonzalez bantah pukul Erwinsyah

Kediri - Merasa gerah dilaporkan polisi dengan tuduhan melakukan pemukulan terhadap pemain PSMS Medan Erwinyah Hasibuan, Cristian Gonzales buka suara. Striker Persik itu membantah tuduhan tersebut.

"Aku tidak memukul Erwinsyah. Setelah pertandingan aku langsung mendatangi istri dan anakku. Aku menciumnya karena aku bahagia bisa mencetak dua gol," kata Gonzales dalam pembelaannya, saat ditemui wartawan di kediamannya di Perumahan Persada Asri Blok F6, Kelurahan Balowerti, Kecamatan Kota, Kediri, Rabu (29/10/2008).

Gonzales yang tercatat sebagai pemegang rekor tiga kali top skorer Liga Indonesia itu mengaku tak habis pikir kenapa dirinya yang menjadi sasaran tuduhan atas pemukulan yang dialami Erwinsyah. Dia mengaku tidak memiliki permasalahan apapun untuk melakukan perbuatan tidak terpuji itu.

"Aku memang sedikit kesal padanya saat pertandingan. Tapi saat wasit meniupkan peluit panjang, bagiku itu semua sudah berakhir. Aku pemain profesional. Kenapa permasalahan kecil harus diselesaikan dengan perkelahian," ujar pemain asal Uruguay itu.

Atas tuduhan tersebut Gonzales mengaku tertekan dan istrinya pun mengalami gangguan kesehatan. "Saat ini istriku sakit. Dia tak habis pikir kenapa aku yang nggak tahu apa-apa justru disalahkan," ungkapnya.

Sementara sang istri, Eva Siregar, justru menganggap kejadian ini sebagai upaya menjatuhkan reputasi suaminya.

"Perkara ini terlalu dipolitisir. Banyak yang tahu, dan mungkin pihak PSMS juga ngerti kalau suamiku nggak salah," ujar Eva lirih.

Menurutnya, pelaporan suaminya ke polisi hanya merupakan upaya menjatuhkan nama Gonzales sebagai pemain asing yang cukup disegani di Indonesia.

Eva juga mengatakan, apabila nantinya dalam pemeriksaan Gonzales dinyatakan tak bersalah, dia akan berencana melakukan gugatan balik ke pihak PSMS Medan.

"Ini adalah pencemaran nama baik, dan kami sangat merasakan sakitnya atas kejadian ini. Jika nanti suamiku tak bersalah, aku akan lakukan gugatan balik," tegas Eva.

Seperti diberitakan sebelumnya, pertandingan Persik Kediri melawan tamunya PSMS Medan berakhir ricuh. Di tengah kericuhan, Erwinsyah yang merupakan bek PSMS tiba-tiba terkapar, dan dugaan sementara dia dipukul oleh Gonzales. Atas dugaan tersebut, Gonzales juga dilaporkan ke aparat kepolisian, karena dianggap melakukan tindakan kriminal.(detiksport)

Minggu, 26 Oktober 2008

Bendol Panggil Musafri-Wijay

Para pemain timnas yang akan dibawa ke Grand Royal Challenge 2008 di Myanmar terungkap. BTN (Badan Tim Nasional) melansir 21 pemain yang dipersiapkan ke turnamen tersebut.

Seperti perkiraan, skuad Merah Putih kali ini tak jauh berbeda dengan amunisi timnas di Piala Kemerdekaan lalu. Hanya, timnas terpaksa meninggalkan para pemain Persib Bandung dan PSM Makassar.

"Ada prioritas untuk pemain Persib dan PSM yang masih tampil di kompetisi. Mereka bisa bergabung setelah timnas pulang dari Myanmar," kata Benny Dolo, pelatih timnas, kepada Jawa Pos kemarin (24/10).

Meski sebagian pemain adalah langganan timnas, bukan berarti tidak ada wajah baru. Dalam persiapan menuju Myanmar, Bendol -sapaan akrab Benny Dolo- memberi kesempatan kepada dua muka baru. Yakni, striker Persiba Balikpapan Talaohu Abdul Musafri dan gelandang Sriwijaya FC Palembang Wijay. Bagi Musafri dan Wijay, ini adalah pengalaman pertama di timnas.

"Keduanya cukup potensial. Wijay merupakan gelandang energik. Sedangkan Musafri sangat liar sebagai striker. Perkembangan Musafri juga kian meningkat seperti yang ditunjukkan dalam dua pertandingan terakhir," urai Bendol. [jp]