Sabtu, 10 Januari 2009

Timnas Umumkan 18 Penghuni Skuad Inti

Skuad inti tim nasional (timnas) proyeksi Pra Piala Asia (PPA) 2011 akhirnya terbentuk. Delapan belas pemain terpilih untuk mewakili Indonesia saat bertemu Oman di laga perdana PPA 2011, 19 Januari 2009 nanti.

Manajer Timnas Andi Darussalam Tabussala, mengumumkan ke-18 nama pemain itu di Makassar, Sabtu, 10 Januari 2009.

“Nama-nama ini merupakan hasil seleksi yang dilakukan di lapangan Sawangan Bogor beberapa waktu lalu,” Kata Andi Darussalam, saat menggelar jumpa pers di Restoran Mega Kuring, Jl Boulevard Makassar

Pada penampilan perdana di PPA 2011, skuad Merah Putih akan berhadapan dengan tuan rumah Oman di Muscat, 19 Januari 2009 Setelah itu, timnas akan menjajal Australia, 28 Januari 2009.

Rencananya, tim akan diberangkatkan pada 12 Januari mendatang. Keberangkatan sengaja lebih awal untuk memberikan waktu bagi timnas beradaptasi dengan kondisi cuaca di Oman yang sering berubah-ubah.

Selain itu, timnas PSSI juga rencananya akan melakukan uji coba dengan klub divisi II di Oman pada tanggal 15 Januari 2009.

Ke-18 nama yang berangkat antara lain:Ferry Rotinsulu, Markus Horison, Ricardo Salampessy, Isnan Ali, Ismed Sofyan, Erol Iba, Charis Yulianto, Nova Ariyanto, Maman Abdurrahman, Hariono, Ponaryo Astaman, Arief Suyono, Boaz Solossa, Firman Utina, M Robby, Budi Sudarsono, Talaohu Abdulmushafri dan Bambang Pamungkas.

Sedangkan yang tidak terpilih terdiri atas, Dian Agus, Djayusman, Rachmat Latif, Piter Romaropen, M Ilham, Aliyuddin dan Elie Aiboy.

Untuk sementara, pemain-pemain yang tak dipanggil akan dikembalikan ke klubnya. Mereka baru bergabung lagi setelah timnas kembali dari Oman 20 Januari 2009 nanti.

Mengenai pemilihan skuad inti, Andi mengatakan semuanya berada di tangan Benny Dolo, pelatih timnas.

Terpisah, Benny mengaku pencoretan terhadap tujuh pemain dilakukan bersadarkan statistik hasil latihan yang mereka miliki. Karena itu, dipastikan tim inti yang berangkat dihuni oleh pemain-pemain yang memiliki kondisi terbaik.

"Kami hanya memberangkatkan pemain-pemain yang punya kondisi paling siap. Untuk itu kami punya data statistik dari masing-masing pemain," tandas Bendol.

foto: gosport/luthfi makki [marco tampubolon/vivanews]

Selasa, 06 Januari 2009

Timnas ditahan legiun asing

Uji coba pertama tim nasional (timnas) Indonesia belum memuaskan pelatih Benny Dolo. Timnas ditahan 0-0 oleh legiun asing di Stadion Pelita Jaya Jawa Barat, Sawangan Depok.

Benny menggunakan tiga striker pada 30 menit pertama dari rencana 3x30 menit. Tiga bomber yang diturunkan terdiri atas Boaz Solossa, Bambang Pamungkas dan Budi Sudarsono.

Perubahan formasi yang dilakukan Bendol --panggilan Benny Dollo-- belum terlihat efektif di 10 menit pertama. Hanya ada satu peluang yang tercipta. Sayangnya, tandukan Bambang Pamungkas masih mampu ditangkap oleh kiper legiun asing.

Mantan striker Arema Malang, Emile Bamba nyaris menjebol gawang timnas di menit 20. Namun kesigapan kiper timnas, Ferry Rotinsulu masih mampu mengatasi situasi.

Lima menit menjelang babak pertama usai, Bendol mengganti dua pemain. Budi dan Pieter Rumaropean ditarik keluar dan diganti dengan Hariono dan M Ilham. Kali ini formasi kembali berubah menjadi 4-5-1.

Namun hingga pertandingan babak pertama usai, skor masih tetap tidak berubah 0-0.

Babak II

Bendol kembali melakukan perombakan pemain. Delapan pemain dimasukkan. Masing-masing adalah, Markus Horison, Nova Arianto, Maman Abdurahman, M Roby, Ismed Soyan, Ellie Aiboy, Arif Suyono, Erol Iba dan Mushafri. Sedangkan pemain yang dipertahankan hanya M Ilham dan Hariono.

Pertandingan tak banyak mengalami perubahan. Timnas hanya mendapat beberapa peluang tanpa berhasil mencetak gol hingga duel barjalan 20 menit.

Arif Suyono mencoba memecah kebuntuan. Setelah menerima umpan dari Mushafri, pemain Arema Malang itu coba melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Namun sayang, tembakan itu masih melayang jauh di atas mistar gawang tim lawan.

Lima menit berselang, giliran Mushafri yang mendapat peluang matang dari Ismed Sofyan. Namun lagi-lagi striker Persiba itu kurang tenang. Bola hanya mendarat di sisi kiri gawang lawan setelah membentur pundaknya.

Tak lama berselang, Mushafri ditarik. Bendol menggantinya dengan Aliyudin. Namun, masuknya striker Persija itu tak membawa pengaruh banyak. Timnas masih belum mampu menjebol gawang legiun asing, skor teta 0-0.

Babak III

Bendol kembali melakukan perubahan. Kali ini Bendol menggunakan dua striker, Boaz Solossa dan Budi Sudarsono. Di lini tengah Bendol memasukkan Firman Utina dan Ponaryo Astaman.

Di lini belakang, masuk Ricardo Salampessy dan Charis Yulianto. Sedangkan posisi kiper ditempati oleh Dian Agus Prasetyo.

Timnas terus mendominasi jalannya pertandingan. Setidaknya ada lima peluang yang tercipta sepanjang babak ketiga. Salah satunya lewat kaki Budi Sudarsono. Namun, skor belum juga berubah karena tendangan Budi usai menerima umpan Arif Suyono masih melebar.

Di penghujung babak ketiga, Bendol kembali memasukkan Bambang Pamungkas menggantikan Budi Sudarsono. Namun, hingga akhir pertandingan skor tak berubah 0-0.

Starter Timnas
Kiper: Ferry Rotinsulu
Belakang: Ricardo Salampessy, Rahmat Latief, Charis Yulianto, Isnan Ali
Tengah: Firman Utina, Ponaryo Astaman, Pieter Rumaropen
Depan: Boaz Solossa, Bambang Pamungkas, Budi Sudarsono [vivanews]

Minggu, 04 Januari 2009

Kantongi Rahasia Oman

Timnas Indonesia mengaku telah mengantongi kekuatan Oman yang akan dihadapi pada kualifikasi Piala Asia 2011 Qatar, Senin (19/1).

Informasi kekuatan Oman tersebut didapat setelah Badan Tim Nasional (BTN) mendapat rekaman pertandingan. Dan, rekaman pertandingan itulah yang sekarang sedang dipelajari dengan serius oleh Pelatih Timnas Benny Dollo.

“Rekaman pertandingan ini memberi gambaran bahwa Oman itu bukan tim lemah. Paling tidak, Bendol (panggilan Benny Dollo) punya bekal, sehingga latihan di Sawangan lebih terarah,” ujar Ketua BTN Rahim Soekasah kemarin. Bendol pun mengakui sudah mempelajari rekaman Oman. Menurut dia, Oman adalah tim dengan beberapa kelebihan.

Kekuatan tim Negara Teluk ini banyak memainkan umpan-umpan pendek yang dinamis dan cepat. Kemampuan ini didukung dengan kemampuan dalam melepas umpan silang dari sayap. “Skill pemain mereka sangat merata. Keunggulan lainnya adalah postur tubuh mereka lebih besar dibanding pemain kita,” ujar Bendol.

Karena itu, Bendol menegaskan, serangan Oman harus dipatahkan sebelum masuk area tengah. Sebab, pemain gelandang mereka sangat aktif menusuk ke jantung pertahanan jika striker mereka mendapat pengawalan ketat. Selain itu, serangan Oman banyak dimulai dari sektor sayap yang berpeluang mencetak gol melalui sundulan kepala.

Meski begitu, Bendol menegaskan tak pernah gentar dengan pasukan Claude Le Roy. Mantan pelatih Persita dan Arema ini tetap yakin bakal mencuri angka pertama di kandang Oman. Apalagi, Charis Yulianto dkk memiliki keunggulan dalam hal kecepatan pemain.“ Kami juga harus bermain ngotot dan jangan membiarkan lawan mendikte permainan,” ujarnya.

Apalagi, Bendol memiliki pengalaman melawan tim dari Negeri Teluk sejak menukangi timnas Januari 2008 silam. Pertama adalah melawan Yaman pada laga uji coba, kedua saat menghadapi Libya di Final Piala Kemerdekaan. Pengalaman melawan Libya dan Yaman jadi modal tambahan Bendol mengukur kekuatan Oman.

“Kekuatan Oman sedikit banyak ada kesamaan dengan Yaman maupun Libya,” tukas Bendol. Sementara itu, latihan Jumat (2/1) kemarin masih belum komplit. Latihan yang digelar pada pukul 07.00 WIB itu hanya diikuti 25 pemain, sebab Boaz belum bergabung. Sedangkan Ponaryo Astaman masih dibekap cedera paha. Namun, keterlambatan Boaz masih ditoleransi karena dia sudah berangkat dari Papua. [mohammad sahlan/sindo]