Sabtu, 19 Juli 2008

Atribut Aremania DIlarang Masuk

Keamanan menjadi perhatian panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persijap kontra Arema sore ini. Sebanyak 400 personel keamanan diterjunkan. Selain mengerahkan kekuatan personel, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, aparat keamanan akan mengawal bus pemain saat memasuki stadion.

Tidak hanya itu, panpel Persijap menegaskan bakal mencekal suporter Arema yang mengenakan atribut Aremania. Dasarnya adalah sanksi dari PSSI yang melarang suporter beratribut Aremania memasuki stadion di Indonesia selama dua tahun.

''Mereka boleh datang, tapi sifatnya pribadi, bukan sebagai suporter. Mereka juga dilarang menggunakan atribut saat mendukung timnya,'' tegas Kapolres Jepara AKBP Edy Suryanto.

Sementara itu, Ketua Banaspati (kelompok suporter Persijap) Zainur Rohman mengatakan, rombongan pendukung Arema akan datang langsung ke Jepara. Jumlahnya tidak terlalu banyak, sekitar seratus orang.

Untuk mengantisipasi kemungkinan bentrok dengan pendukung tuan rumah, pihak Banaspati akan mendampingi suporter dari Malang tersebut selama pertandingan berlangsung. Menurut informasi yang diterima Banaspati, para pendukung Arema akan datang ke Jepara tanpa mengenakan atribut Aremania.

Banaspati berharap agar kedatangan suporter Arema itu disambut baik oleh masyarakat dan pencinta bola di Jepara. Apalagi, saat berkunjung ke Malang, rombongan Banaspati juga mendapat sambutan yang baik dari pendukung Arema.

''Harapan kami, mereka disambut dan dihormati dengan baik. Toh, ada aturan dari BLI bahwa tuan rumah mesti menyediakan kuota lima persen bagi pendukung tim tamu,'' ujar Zainur. [jawapos]

Tak Ada Tempat buat The Jak

Aroma Persaingan antara Viking dan Jakmania masih terasa kentara menjelang pertandingan Persib versus Persija besok. Untuk menjaga keamanan supaya tidak terjadi keributan, Panpel Persib mengimbau agar jangan sampai ada anggota Jakmania memakai atribut Jakmania yang sengaja datang dan masuk ke Stadion Siliwangi.

Walaupun saat ini juga ada upaya-upaya untuk damai antara Viking dan Jakmania, ternyata persaingan di lapangan masih terasa. “Sementara ini tidak ada tempat di tribun penonton bagi The Jak, untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Koordinator Bidang Keamanan Panpel Persib, Tb Ferdi Ligaswara, kepada Tribun di ruang Panpel Persib, kemarin. Namun Ferdi berharap hubungan antarsuporter itu bisa membaik.

Sementara itu, dalam rangka ulang tahun Viking, sebelum pertandingan nanti secara simbolis Panpel Persib akan memberikan kado kepada Viking, yang berulang tahun ke-15 tanggal 17 Juli lalu. [TJ]

Batal Main di Sleman

Pertandingan uji coba tim nasional (Timnas) Indonesia melawan Selandia Baru mengalami perubahan tempat. Rencana awal untuk menggunakan Stadion Maguwoharjo, Sleman, urung dilaksanakan.

Sebagai gantinya, uji coba internasional tersebut akan dilaksanakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 24 Juli nanti. Partai itu batal digelar di Sleman, tergambar dari tempat pemusatan latihan tim nasional (Timnas).

Para pemain Timnas bakal berkumpul mulai 21 Juli hingga 24 Juli di Jakarta. ”Kami menginap di Hotel Sultan (Jakarta) dan akan menjalani latihan di Lapangan Timnas (Jakarta),” ungkap Benny Dolo, pelatih Timnas kepada Jawa Pos, Kamis (17/7).

Itu artinya Timnas bakal main di Jakarta. Sebab, sangat tidak mungkin, mereka menginap dan berlatih di Jakarta, tapi main di Sleman. Apalagi, energi pemain sebelum dan sesudah laga uji coba tersebut terpakai untuk membela klubnya di Indonesia Super League (ISL).

”Kami memang dijadwalkan main di Stadion Utama Gelora Bung Karno,” imbuh Chandra Solehan, asisten manajer Timnas.

Kenapa dipindah ke Jakarta? Sayang, baik Benny Dolo maupun Chandra tidak tahu pasti alasannya. Sebab, tempat dan lawan yang dihadapi Timnas dalam uji coba bukan Badan Tim Nasional (BTN) yang menentukan.

Tapi dari keterangan pihak Grha IndiSports (GIS) selaku even organizer pertandingan uji coba Timnas, Jawa Pos mendapat kabar kalau perpindahan itu karena faktor stadion. Sebab, Stadion Maguwoharjo belum memiliki lampu. ”Pertandingan ini akan ditayangkan langsung mulai pukul 15.30 WIB,” tutur Yeyen Tumena, perwakilan dari GIS.

Pemilihan Jakarta juga didasari kemudahan transportasi bagi pemain. Jika dimainkan di Jakarta juga tentu lebih memudahkan transportasi pemain kembali ke klubnya masing-masing. [jawapos]

Jumat, 18 Juli 2008

Sriwijaya Tekuk Persiwa 3-1

Sriwijaya FC Palembang tidak mengulangi kegagalan saat menjamu tamunya dari tanah Papua, Persiwa Wamena. Tim berjuluk 'Laskar Wong Kito' itu menang 3-1 di Jakabaring, Jumat (18/7/2008).

Seperti diketahui, Sriwijaya FC hanya memetik poin satu saat melakoni laga perdananya musim ini. Tim besutan Rahmad Darmawan itu ditahan Persipura Jayapura 2-2.

Tak ingin kembali mengecewakan pendukungnya, juara Liga dan Copa Indonesia 2007 itu pun bermain lebih ngotot untuk mengamankan tiga angka. Hasilnya, skor 3-1 untuk tuan rumah menjadi skor akhir pertandingan tersebut.

Keith Kayamba membuka keunggulan tuan rumah di menit 14. Meski terus tampil menekan, skor 1-0 ini bertahan hingga turun minum.

Penampilan SFC makin membaik di babak kedua. Dua gol tambahan pun bersarang ke gawang Charles Woof lewat kontribusi Anoure Obiora di menit 60 dan Korinus Fingkrew satu menit menjelang bubaran pertandingan. Lumineau Benoit baru bisa memperkecil ketertinggalan Persiwa saat laga memasuki masa injury time. Skor 3-1 menjadi hasil akhir laga yang berlangsung panas tersebut.

Dengan tambahan tiga angka, SFC untuk sementara memuncaki klasemen dengan empat poin. Namun posisi SFC sangat rentang tergeser mengingat tim lain masih mengantongi satu laga yang harus dijalani.

Sementara Persiwa tetap berada di papan tengah dengan satu angka, poin yang didapat usai menahan imbang PSMS Medan 2-2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno di hari Minggu. [detik]

Persik Permak Persita 2-0

Persik Kediri membayar kegagalan mereka di partai perdana Liga Super Indonesia dengan menumbangkan tuan rumah Persita Tangerang 2-0 di Stadion Jalak Harupat, Jumat (18/7/2008).

Seperti diketahui, Persik mengalami kekalahan 2-0 saat dijamu Persijap Jepara di Gelora Bumi Kartini, hari Minggu kemarin. Absennya Christian Gonzalez dinilai beberapa pihak sebagai salah satu alasan kekalahan 'Macan Putih' di laga tersebut.

Namun di laga kedua, saat dijamu Persita di Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Persik membayarnya dengan kemenangan 2-0. Dua gol Persik diciptakan Christian Gonzalez di menit 78 dan Mahyadi Panggabean empat menit jelang peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan dibunyikan.

Dengan hasil tersebut, Persik kini mengantongi poin tiga dari dua kali laga. Untuk sementara tim yang diarsiteki Arcan Iurie itu menghuni posisi tengah klasemen umum.

Sementara Persita harus bertahan di dasar klasemen tanpa satupun poin, mengingat di laga pertama juga memetik kekalahan 2-0 dari Arema Malang. [detik]

Macan Kemayoran harus Kendalikan Emosi

Pelatih Persija Jakarta Danurwindo mewanti-wanti pemainnya agar bisa mengendalikan diri saat melawat ke kandang Persib Bandung, Minggu (20/7).

Seperti laga-laga sebelumnya, duel penuh gengsi kedua tim ini diprediksi bakal sarat emosi. ”Persija dan Persib memiliki gengsi tinggi untuk memenangkan pertandingan. Tapi, ini jangan membuat emosi pemain tidak terkontrol sehingga semua skema permainan yang disiapkan tidak berjalan,” ujar Danurwindo kemarin. Mantan pelatih timnas ini mengaku tidak mau terpengaruh pada isu akan adanya teror dari Bobotoh Persib.

Permainan yang memperagakan umpan-umpan pendek dan taktis akan tetap diperagakan. Gaya tersebut sudah teruji saat Macan Kemayoran menaklukkan Persitara Jakarta Utara 3-1 di Stadion Si Jalak Harupat, Senin (14/7). Secara teknis, kata Danurwindo, timnya nyaris tidak menemui kendala apa-apa. Semua pemain siap bersaing mendapatkan posisi starter pada laga tersebut.

Kondisi ini akan memudahkannya meracik tim sesuai kebutuhan strategi di lapangan. Hanya, dia akan berusaha meminimalisasi kesalahan yang terjadi di laga perdana. Pada saat menghadapi Persitara, menurut Danurwindo, pemain tengah Robertino Pugliora dan Ponaryo Astaman kerap melakukan kesalahan elementer sehingga alur bola menuju lini serang sering tertahan.

”Pada pertandingan pertama kami sedikit kesulitan melakukan serangan. Namun, ketika lawan menyerang, kami justru sukses melakukan counter attack. Pertahanan juga cukup kokoh dan ini harus dipertahankan saat melawan Persib,” tandasnya. [sindo]

Timnas Mirip Super Eleven

Komposisi pemain Timnas Indonesia kembali mengalami perubahan. Dari 21 pemain yang dipersiapkan untuk pertandingan uji coba melawan Selandia Baru pada 24 Juli mendatang, terdapat beberapa muka baru.

Nama-nama baru itu adalah striker Pelita Jaya Jawa Barat Rudi Widodo dan gelandang Persija Jakarta Muhamad Ilham. Wajah lama, seperti Erol Iba dan Benben Berlian, juga masuk lagi ke timnas. Pun demikian halnya dengan bek kanan Sriwijaya FC Palembang Christian Warobay yang sempat dipulangkan.

Dipanggilnya mereka sekilas menyiratkan bahwa timnas terpikat dengan permainan Super Eleven. Sebab, mereka merupakan bagian dari tim Super Eleven, gabungan pemain lokal yang bermain dalam acara launching Indonesia Super League (ISL) pada 5 Juli lalu.

"Kalau memang ada pemain lain yang menonjol, kenapa tidak kami pakai? Nah, pemain seperti Rudi dan M. Ilham kan tampil bagus kemarin," ujar Benny Dolo, arsitek timnas, kemarin (17/7).

Pelatih yang akrab disapa Bendol itu menambahkan, hingga jelang Piala AFF nanti, timnas menggunakan sistem on-off. Karena itu, dirinya akan terus melakukan perubahan komposisi. Jika ada pemain di luar daftar 31 pemain awal, Bendol bakal memasukkannya ke timnas.

"Kami ingin mencari pembanding sebanyak mungkin di setiap posisi. Siapa yang terbaik itulah yang akan kami bawa ke Piala AFF. Target kami kan di Piala AFF," terang mantan pelatih Arema Malang tersebut.

Dengan alasan itu, Bendol lalu melakukan perubahan komposisi timnas. Untuk menghadapi Selandia Baru, pelatih yang pernah mengarsiteki Persita Tangerang tersebut kembali menerapkannya. Bendol tak hanya memanggil muka-muka baru, tapi juga tidak mengikutsertakan beberapa nama yang ikut pemusatan latihan di Surabaya.

Mereka yang harus absen dari timnas, antara lain, dua pemain Persija, Aliyudin dan Ade Suhendra. Ada juga nama striker Persik Kediri Saktiawan Sinaga. Selain mereka, ada nama dua pemain Persipura Jayapura, Ian Louis Kabes dan Heru Nerli, serta kiper Pelita Jaya Dian Agus Prasetyo.

"Namun, mereka bukan berarti kami coret. Mereka tetap dalam pantauan kami. Hanya, karena tidak lagi punya waktu TC (training center, Red) jangka panjang, kami mencoba melakukan perbandingan dengan memanggil pemain lain," papar Bendol.

Terpisah, Ilham merasa gembira dengan panggilan timnas. Apalagi, panggilan tersebut merupakan yang pertama bagi mantan pemain Persikota Tangerang tersebut. "Setiap pemain jelas bermimpi membela tim nasional. Kini kerja keras saya telah dihargai oleh pelatih timnas. Karena itu, saya akan berusaha maksimal agar tetap berada di skuad timnas," tandas Ilham kemarin. [jawapos]

Sriwijaya FC Terancam Tanpa Ferry Rotinsulu

Ferry Rotinsulu adalah kiper tak tergantikan di Sriwijaya FC. Dia pula yang membawa perubahan besar pada tim berjuluk Laskar Wong Kito ini. Bahkan, Ferry adalah man of the match suksesnya SFC merengkuh tropi Copa Indonesia III, di Gelora Bung Karno, Minggu, 13 Januari lalu.

Namun, pria kelahiran Palu (Sulsel) 28 Desember 1982 ini terancam tak bisa tampil dilaga kedua lawan Persiwa, besok (18/7). Peracik strategi SFC Rahmad Darmawan pun berani mengatakan bahwa Ferry tak akan masuk starting line up. Yah, cedera tulang rusuk kanan Ferry kambuh lagi, pasca lawan Persipura, Sabtu, 12 Juli lalu.

“Sangat kecil kemungkinannya untuk tampil. Saya tentu tak akan paksakan pemain yang cedera. Jadi, perannya nanti saya percayakan pada Dede Sulaiman atau Afrianto,” jelas Rahmad Darmawan, usai latihan di Gelora Sriwijaya Jakabaring, kemarin (17/7).

Tak hanya Ferry, wing beck Christian Worabay pun dikatakan pelatih 41 tahun tersebut bakal absen. Pemain kelahiran 12 Juli 1884 ini masih berkutat dengan cedera ligament kanan. Worabay sendiri sejak laga perdana sudah tidak tampil.

“Itu tidak masalah. Stok pemain saya banyak. Ada Slamet Riyadi yang bisa menggantikan perannya. Atau M Nasuha yang posisinya bakal saya tarik ke belakang,” sanggah pelatih 41 tahun ini.

Dede Sulaiman dan Afrianto sendiri memang bukan kipper biasa. Kedunya punya pengalaman mumpuni. Sebelum mengenakan jersey SFC awal 2007 lalu, keduanya adalah kiper utama di tim masing-masing. Dede Sulaiman kiper utama PSDS Deli Serdang. Sementara Afrianto sendiri kiper Semen Padang. ‘Saya pasti akan bermain maksimal jika dipercaya pelatih, ‘ungkap Dede Sulaiman.

Dalam sesi latihan, baik Ferry maupun Worabay ikut nimbrung. Namun, hanya lari kecil-kecil saja. Tanpa terlibat aktif pada games yang sedang digodok Rahmad. Meski kabar ini terdengar sangat tidak sedap, tapi berhembus juga angin baik. Defender asing Zoubairou Garba alias Lek Slemet, sudah on fire. Termasuk defender lokal Ambrizal, yang tidak bermasalah lagi dengan perutnya.

Laga perdana, kedua tembok ini menang tidak tampil. Zoubairou masih pemulihan dari cedera hamstring. Ambrizal terkena diare. “Ini sangat menggembirakan saya tentunya. Zoubairou dan Ambrizal akan saya turunkan kali ini,” senyum Rahmad.

“Tak ada lagi problem dengan hamstring saya. Semua sudah pulih dan saya siap bermain lawan Persiwa,” timpal Zoubairou.

Bukan itu saja, Isnan Ali kemungkinan besar tetap bisa tampil. Maklum, sejak pukul 20.00 WIB, surat sanksi berupa denda Rp 50 juta plus skorsing 3 kaga berturut dari komdis belum diterima SFC. [sumeks]

Fisik Pemain Arema Drop

Ambisi Arema untuk mencuri poin dari Persijap Jepara mengalami kendala serius. Hingga kemarin, Arif Suyono dan kawan-kawan kondisi fisiknya masih drop akibat kelelahan karena perjalanan darat yang memakan waktu sekitar 10,5 jam.

Perjalanan darat ke Jepara harus ditempuh pemain karena manajemen Arema gagal memesan tiket untuk perjalanan udara. Bukan hanya fisik yang drop, otot pemain juga mengalami ketegangan. Itu karena kaki mereka harus tertekuk saat naik bus dalam waktu cukup lama.

Karena kondisi pemain yang masih drop, mereka diistirahatkan dari latihan pagi kemarin (17/7). Pemain baru diberi menu latihan pada sore harinya. Itupun latihan yang diberikan pelatih hanya melemaskan otot di halaman Hotel Jepara Indah.

Latihan sebenarnya baru akan dilakukan pagi ini di Stadion Gelora Bumi Kartini. "Satu-satunya cara agar fisik pemain bisa kembali normal adalah pemberian waktu istirahat yang cukup panjang," ungkap Albert Mangantar, pelatih fisik Arema.

Dengan kondisi seperti itu, pria asal Manado tersebut tak yakin fisik pemainnya bisa pulih 100 persen saat menghadapi Persijap besok (19/7) malam di Stadion Bumi Kartini. Bila kondisi pemain benar-benar tak pulih besok malam, bisa diprediksi skuad Singo Edan tak akan mampu tampil optimal.

Pelatih Arema Bambang Nurdiansyah mengatakan, kondisi fisik pemainnya menjadi penghalang serius bagi Singo Edan untuk mencatatkan torehan positif. Apalagi, pemain-pemain Persijap mempunyai permainan yang cukup cepat.

Itu dibuktikan ketika tim asal kota ukir tersebut menundukkan kandidat juara ISL (Indonesia Super League) Persik Kediri dengan skor cukup telak 0-2. Tentunya, menghadapi tim berkarakter seperti Persijap yang mempunyai permainan cepat akan lebih banyak menguras fisik pemainnya. "Kendati fisik pemain masih tak maksimal, namun mereka saya harapkan untuk tetap tampil penuh motivasi," terang Bambang.

Selain istirahat yang cukup panjang, mantan pelatih Timnas U-23 2007 tersebut meminta kepada pemainnya agar tak melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa menimbulkan efek kelelahan. "Saya juga meminta kepada pemain untuk tak tegang, enjoy saja," tambahnya. [ramal]

Kamis, 17 Juli 2008

SAD INDONESIA GAGAL REVANS ATAS LIVERPOOL

sadlost.gif Tim SAD Indonesia kembali menelan kekalahan di laga lanjutan Quinta Division Uruguay 2008, Minggu (13/7). Kali ini, tim asuhan pelatih Cesar Payovich tersebut harus takluk ditangan Liverpool dengan skor 3-1. Skor serupa juga diperoleh saat kedua tim bertemu dalam pertandingan pra musim bulan Februari lalu.

Dalam pertandingan yang berlangsung mulai pukul 10:30 waktu Uruguay ini, Cesar kembali tidak bisa memainkan bek tangguh Ferdiansyah. Untuk mengisi posisi lowong tersebut, gelandang bertahan, Zaenal Haq ditarik menjadi stopper bersama Reffa Money. Mereka menjaga pertahanan bersamaYerico di kiri dan Taji Prasetyo di sisi kanan. Sementara penjaga gawang tetap tak beralih dari tangan Tri Windu.

Empat pemain tengah dipercayakan kepada Syamsir Alam, Ridwan, Feri dan Rinaldi. Mereka saling bahu membahu menopang duet striker Yandi Sofyan dan Alan Martha.

Pertandingan ini sendiri sebenarnya berimbang. Kedua tim silih berganti melakukan serangan. Namun hingga babak pertama usai, skor tetap 0-0. Di babak kedua, SAD Indonesia berhasil unggul lebih dulu melalui gol Rinaldi Gunapradiptha pada menit ke-60.. Gol tersebut berawal dari umpan Alan Martha kepada Rinaldi di kotak pinalti lawan, kemudian dengan skill individunya, Rinaldi berhasil melewati satu pemain belakang Liverpool sebelum memperdaya kiper lawan.

Saat uji coba pra musim bulan Februari lalu, Rinaldi pulalah yang berhasil membobol gawang Liverpool.

Setelah ketinggalan satu gol, pelatih Liverpool langsung melakukan perubahan formasi. Dua pemain depoan berpostur tinggi besar dimasukkan untuk mengejar ketertinggalan. Ternyata masuknya pemain yang unggul secara fisik ini mampu merepotkan lini pertahanan Indonesia. Tiga gol berhasil bersarang ke gawang Tri Windu pada menit ke 65, 70 dan 80, yang membuat Liverpool menang 3-1 atas SAD Indonesia.

Derita kubu SAD Indonesia bertambah dengan cederanya kiper Tri Windu Anggono yang mengalami benturan keras dalam pertandingan tersebut. Pelatih Cesar Payovich pun memasukkan Alwi untu kenggantikannya. Sementara pergantian pemain lainnya yang dilakukan adalah Bayu menggantikan Alan Martha dan Sahlan Sodik menggantikan Rinaldi.

Pada partai sebelumnya yang digelar pada hari Rabu (9/7), tim SAD Indonesia juga mengalami kekalahan 0-1 dari Atenas San Carlos. Pertandingan berikutnya adalh melawan klub Nacional. (asp)

Laga PSMS Versus Persipura ditunda Sehari

Pertandingan PSMS Medan kontra Persipura Jayapura di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, yang sedianya digelar Minggu (20/7) petang ditunda sehari pada Senin (21/7) malam.

Sesuai pesan singkat (SMS) yang diterima redaksi GOAL.com dari manajemen PSMS Medan pada Rabu (16/7) malam, perubahan jadwal tersebut dilakukan karena stadion utama akan digunakan untuk ujian masuk Sekolah Tinggi Akuntasi Negara (STAN).

Oleh Badan Liga Indonesia (BLI), laga kandang kedua PSMS itu pun akhirnya diundur satu hari. Hal ini tentu menguntungkan kedua tim yang akan bertanding. Sebab masa recovery pemain bisa lebih panjang. Selain itu, kemungkinan untuk menjaring penonton pun sangat terbuka.

Pasalnya, karena laga tersebut digelar pada malam hari dan bertepatan dengan jam bubaran kantor di Jakarta. Ini tentu akan berbeda jika pertandingan dilaksanakan pada Sabtu atau Minggu siang. Terbukti, ketika melakoni laga perdana menjamu Persiwa beberapa hari lalu, tercatat hanya sekitar 500 penonton yang hadir.

Sangat ironis memang jika dibandingkan dengan kapasitas stadion kebanggaan bangsa Indonesia itu. Seperti diketahui, stadion utama mampu menampung sekitar 88 ribu penonton. Sehingga jika hanya dihadiri penonton kurang dari seribu orang, maka laga tersebut ibarat partai usiran tanpa penonton. [goal]

Tensi Tinggi,Persija Siapkan Mental

Persija Jakarta mematangkan persiapan menuju laga tandang kedua di Liga Super.Mereka meningkatkan tensi latihan menapaki laga ”panas” kontra tuan rumah Persib Banding akhir pekan ini.

Selain teknik, persiapan mental menjadi menu utama persiapan skuad Macan Kemayoran. Bambang ”Bepe” Pamungkas dkk menyadari betul betapa panasnya tensi laga tersebut. Mereka pun tidak berani sesumbar memetik poin maksimal di Bumi Bobotoh. ”Kalau mental jeblok, bagaimanapun bagusnya skill tidak akan berguna. Karena itu,persiapan mental yang paling utama menghadapi Persib,” ujar winger Persija Ismed Sofyan kepada SINDO kemarin.

Pemain berdarah Nanggroe Aceh Darussalam ini menegaskan, persiapan mental tersebut dilakukan dengan memperbanyak waktu relaksasi. Seluruh pemain juga disiplin mengikuti program tim serta menambah keakraban sesama pemain. Program latihan teknik tetap dilakukan tiap sore. Aura tegang memang terasa saat SINDO berkunjung ke markas Persija di Mes Ragunan.

Beberapa punggawa Macan Kemayoran enggan memberi kesempatan diwawancara seusai makan siang. ”Sorry Mas, ini waktunya istirahat. Saya tidak enak keluar, mending wawancara di sini saja,” ujar I Wayan Gangga Mudana, saat diajak keluar mes. Gangga mengakui,urat tegangnya mengencang karena Bobotohdan Viking, salah satu komunitas pendukung Persib, bukan hanya fanatik kepada Maung Bandung, tapi juga ada yang bersikap anti- Persija.

Dia pun berharap jumlah aparat keamanan ditambah agar pemain merasa lebih aman.Mantan pemain Persegi Gianyar dan Persmin Minahasainiberharapaparatkeamanan bisa meredam teror suporter sejak awal sehingga tindakan anarkis bisa dihindari. Pilar berambut gondrong ini menambahkan,sedikit kesalahan bisa menyulut amarah suporter.Karena itu, skuad Macan Kemayoran akan berusaha tampil taktis di lapangan dan menghindari tindakan sensitif yang memancing emosi pendukung.

”Sebenarnya kami sudah terbiasa bermain dalam tekanan.Tapi, kali ini tekanannya berbeda. Jangankan melawan Persib, saat melawan Persitara saja kami sudah diteror di Stadion Si Jalak Harupat,”cetusnya. Faktor nonteknis menjadi sorotan utama Persija menjelang laga tersebut.

Kendati begitu, bukan berarti masalah teknik diabaikan. Ismed lalu mengatakan,Pelatih Danurwindo kemungkinan mengoptimalkan serangan dari sayap jika alur bola dari tengah sulit menembus barikade pertahanan Persib.Kemenangan 3-1 atas Persitara, menurutnya, tidak bisa dijadikan acuan. [sindo]

Rabu, 16 Juli 2008

Hal Baru dari Komdis

Ada yang baru dari sidang komdis kemarin (15/7). Yakni, hukuman terkait tim yang terdapat empat atau lebih pemainnya terkena kartu kuning dalam satu pertandingan dan sikap mereka untuk memerangi rasisme. Satu lagi mengenai sidang komdis yang tak lagi harus menghadirkan pihak beperkara.

Untuk hukuman terkait kartu kuning, Persela Lamongan menjadi korban pertama. Tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu didenda Rp 20 juta. Sanksi itu dijatuhkan karena lima pemain Persela mendapat kartu kuning saat melawan Persib Bandung. Mereka adalah Edgar, Jhon Scarlet, Marcio Souza, Yoppie Rayar, dan Tommy Rifka.

''Hukuman ini memang baru. Hukuman ini tercantum di pasal 52 Kode Disiplin PSSI mengenai tingkah laku buruk,'' ujar Ketua Komdis Hinca Pandjaitan.

Hinca menjelaskan bahwa tingkah laku buruk dalam pasal 52 tersebut dikenai hukuman maksimal berupa denda Rp 150 juta. Dan, tingkah laku buruk yang dimaksudkan jika dalam satu tim terdapat empat atau lebih pemain yang terkena kartu kuning dalam satu pertandingan.

Demikian juga menyangkut rasisme. Komdis kini mulai getol memerangi rasisme yang terjadi di kompetisi Indonesia. Seperti yang telah digariskan FIFA, Komdis PSSI juga ingin membebaskan sepak bola Indonesia dari tindakan berbau rasis.

"Sepak bola itu universal. Jadi, tidak semestinya ada tindakan diskriminasi seperti rasisme. Karena itu, kami akan bersikap tegas jika ada pihak-pihak yang berbuat rasis di sepak bola Indonesia," seru Benhard Limbong, wakil ketua komdis.

Satu hal baru dari komdis terkait sidang mereka yang tak lagi harus menghadirkan pihak beperkara. Jika mereka yakin dengan bukti-bukti yang ada, mereka langsung mengambil sikap tanpa harus mendengarkan keterangan pihak beperkara. Kondisi itu jelas berbeda dengan musim-musim sebelumnya.

Dalam musim-musim sebelumnya, komdis selalu memanggil pihak bepekara untuk mendengarkan keterangannya. Baru dari situ komdis mengambil keputusan. "Mulai kali ini kami tidak perlu melakukan itu lagi. Kami baru menghadirkan pihak lain ketika kami belum merasa yakin untuk mengambil keputusan," tutur Hinca. [jawapos]

Ganjar Denda Rp250 juta

Komisi Disiplin (Komdis) PSSI bergerak cepat. Kemarin (15/7), mereka melakukan sidang pertama terkait dengan perhelatan Indonesia Super League (ISL) 2008/2009. Sanksi tegas langsung ditunjukkan komdis terhadap pelanggaran yang terjadi selama tiga hari perhelatan ISL. Saking tegasnya, denda yang mereka jatuhkan mencapai Rp 250 juta.

Rinciannya, denda masing-masing Rp 50 juta kepada empat pemain. Mereka adalah Johan Ibo dari Pelita Jaya Jawa Barat, bek Sriwijaya FC Palembang Isnan Ali, serta duet striker Persipura Jayapura Alberto "Beto" Goncalves dan Ernest Jeremiah.

Ditambah denda Rp 30 juta kepada panpel Sriwijaya FC serta sanksi Rp 20 juta yang ditujukan ke Persela Lamongan. "Kami ingin bekerja cepat. Kami juga ingin merawat kompetisi ini. Untuk itu, kami mengadakan sidang agar setiap kasus yang terjadi cepat tuntas," kata Hinca Pandjaitan, ketua Komdis PSSI, kemarin.

Dalam sidangnya, komdis mengambil sembilan keputusan. Sembilan keputusan tersebut diambil dari kasus yang terjadi di empat pertandingan pada pekan awal ISL 2008/2009. Putusan pertama terkait dengan Johan Ibo. Kepada Johan, komdis menjatuhkan skorsing larangan di tiga pertandingan.

Menurut Hinca, hukuman itu dijatuhkan karena Johan terbukti menganiaya pemain Persiba Balikpapan Robby Gaspar. Skorsing yang sama diberikan kepada Isnan Ali dan Beto. "Keduanya juga terbukti melakukan perkelahian saat pertandingan Sriwijaya FC melawan Persipura," terang Hinca.

Untuk Ernest, skorsing yang dijatuhkan sedikit berbeda. Meski sama-sama didenda Rp 50 juta, dia hanya dilarang tampil dalam dua pertandingan. Skorsing itu didapatkan Ernest karena dari kacamata komdis, dia terbukti memprovokasi penonton di laga Sriwijaya FC kontra Persipura.

"Sanksi yang berat buat kami. Tapi, kalau itu sudah menjadi keputusan, kami harus menghormatinya," kata Raja Isa, pelatih Persipura.

Dari partai Sriwijaya FC dengan Persipura, komdis menjatuhkan dua keputusan lagi. Komdis mendenda panpel Sriwijaya FC Rp 30 juta. "Dengan alasan apa pun, mereka harus menanggung dosa atas ulah penonton yang melemparkan botol," ujar Hinca.

Komdis juga memperingatkan Sriwijaya FC serta suporternya. Komdis menganggap, ada tindakan rasis yang dilakukan suporter Sriwijaya FC. Jika mereka kembali bertindak rasis, tim berjuluk Laskar Wong Kito itu akan didenda Rp 200 juta. Suporternya bakal dilarang masuk stadion di seluruh Indonesia selama enam bulan.

Dalam sidang kemarin, ada dua kasus yang keputusannya belum final. Yakni, mengenai suporter Aremania yang memakai atribut dalam laga Persita Tangerang lawan Arema Malang. Satu lagi adalah laporan PP terkait dengan tuduhan pelatih Persiba Peter Buttler bahwa wasit yang memimpin laga Pelita Jaya kontra Persiba terlibat korupsi (baca: suap).

"Kami belum yakin sehingga kami belum bersikap. Kami perlu memanggil pihak-pihak terkait minggu depan. Untuk diingat, mulai kali ini, sikap kami didasari keyakinan kami. Jika kami sudah yakin, kami tidak perlu memanggil pihak bersangkutan. Sebaliknya, kalau kami tidak yakin, kami perlu memanggil pihak bersangkutan," jelas Hinca. [jawapos]

Selasa, 15 Juli 2008

PT Arema Targetkan Empat Besar

Keberhasilan Arema meraih tiga poin saat dijamu Persita hasil unggul 2-0, tak membuat PT. Arema Indonesia keblinger dalam menetapkan target. Perseroan yang menaungi tim Singo Edan tersebut tak lantas memasang target juara paruh musim.

Komisaris Utama PT. Arema Indonesia Darjoto Setiawan hanya mengharapkan Suroso dan kawan-kawan bisa finis di empat besar pada putaran pertama. "Saya kira target masuk empat besar harus bisa direalisasikan. Target empat besar adalah target yang wajar," kata Darjoto kemarin.

Sedangkan pada putaran kedua, PT. Arema Indonesia masih belum bisa mematok target. Untuk memasang target pada putaran kedua, terlebih dahulu harus melihat hasil yang didapat Arema pada akhir putaran pertama nanti.

Jika Arema berhasil masuk empat besar di akhir putaran pertama, maka peluang Arema untuk menjadi kampiun di akhir kompetisi sangat terbuka lebar. Namun, bila finis di luar empat besar, peluang Arema untuk menjadi juara ISL (Indonesia Super League) relatif kecil.

Kendati perseroan hanya memasang target masuk empat besar, memenuhi target itu tidaklah mudah. Bisa saja Arema tergelincir bila tak hati-hati. Sebab di ISL ini, beberapa klub sudah menyiapkannya dengan cukup matang. Tujuannya, tentu setiap tim tersebut ingin masuk di jajaran papan atas.

Tim-tim yang perlu diwaspadai Arema itu adalah tim-tim yang mempunyai tradisi juara seperti Persija Jakarta, Persipura, Sriwijaya FC, Persik Kediri, PSM Medan, dan Persib Bandung. Bersaing dengan tim-tim besar itu bukanlah persaingan ringan bagi Singo Edan.

"Karenanya, sebelum menentukan target keseluruhan, kami harus menunggu hasil putaran pertama. Sambil jalan kami juga ingin melihat kekuatan lawan yang sesungguhnya," tambah Darjoto.

Hasil apapun yang diraih Arema pada putaran pertama harus diperbaiki pada putaran kedua. Karenanya, begitu putaran pertama selesai, semua aspek akan dievaluasi oleh perseroan.

Tentunya, setelah ada evaluasi akan ada perubahan untuk memperbaiki tim. Dan perubahan secara teknis sepenuhnya diserahkan kepada pelatih.

Arsitek Arema Bambang Nurdiansyah sebenarnya sudah memasang target sendiri pada putaran pertama. Minimal bisa meraih 30 poin. Target itu bisa dipenuhi jika dalam delapan laga home Arema pada putaran pertama bisa meraih poin absolut. Sedangkan sisanya diambilkan dari poin-poin yang dicuri di kandang lawan.

Dengan tiga poin awal saat menjungkalkan Persita 0-2 di Stadion jalak Harupat Sabtu (12/7) lalu, akan lebih mempermudah target pencapaian poin. Sekaligus masuk dalam jajaran empat besar. [ramal]

Gonzales Bisa Main

Tak ada nama Christian Gonzales yang mengisi line up Persik kala menghadapi Persijap, Minggu (13/7) lalu. Absennya top scorer Ligina tiga musim berturut-turut itu lantas dikaitkan dengan performa memble lini depan Macan Putih.

Pertanyaannya, mengapa 'Ill Locco' sampai tak bisa dimainkan? Ternyata, pemain asal Uruguay tersebut masih punya masalah dengan hasil tes kesehatan yang dilakukan Badan Liga Indonesia (BLI) terhadap para pemain asing. Gonzales disebutkan belum mengikuti salah satu rangkaian tes yang disyaratkan.

Ironisnya, kabar tentang tak boleh dimainkannya Gonzales justru baru diterima kubu Persik malam sebelum pertandingan. Situasi yang dianggap pelatih Arcan Iurie sangat membingungkan. "Saya jadi sulit melakukan rotasi," keluhnya.

Tes apa yang belum dilakukan Gonzales? Menurut Iurie, tes yang belum dilakukan itu adalah untuk mengetahui volume oksigen maksimum (VO2Maks). Selain Gonzales juga ada 11 pemain asing lainnya yang tak melakukan tes serupa.

Manajer Persik Iwan Budianto mengatakan, alasan Gonzales tak ikut tes tersebut karena kondisi tak fit. "Punggungnya sakit, sehingga dia tidak maksimal saat tes," dalih Iwan.

Lalu, bagaimana dengan saat menghadapi Persita di Bandung 18 Juli nanti? Untungnya, ada kabar gembira terkait kemungkinan bisa dimainkannya pemain tersebut. Menurut Iurie, kemungkinan Gonzales sudah bisa membereskan masalah tes kesehatan tersebut sebelum pertandingan melawan Persita.

Menurut Iurie, akan ada tes bagi para pemain asing tersebut pada 16 Juli. Tes itu akan digelar di Universitas Negeri Jakarta. "Saat semua pemain di bandung, dia akan mengikuti tes lagi. Semoga lancar dan dia bisa main," tandasnya.

Sementara itu Gonzales tampak benar-benar terpukul akibat tidak bisa turun di laga perdana tersebtu. Apalagi timnya harus kalah 2-0 dari lawannya Persijap Jepara. "Aku kecewa sekali," ujarnya pendek. [RK]

Problem Perdana Liga Super

Pekan pertama Liga Super 2008/2009 sudah terlaksana.Ada sejumlah kejutan muncul,selain perubahan klasemen yang berubah cepat dalam tiga hari.

Sejumlah klub mengaku belum bisa mengatasi demam panggung pada laga perdana. Imbasnya,mereka yang sebelumnya diunggulkan bakal meraup angka sempurna justru terseok-seok. Mayoritas laga pun hanya memetik hasil imbang.Nasib tragis pada pekan perdana ini justru dialami Persik Kediri.

Datang sebagai klub unggulan, skuad berjuluk Macan Putih ini ditekuk tuan rumah Persijap Jepara dua gol tanpa balas.Padahal,musim ini Persik disebut salah satu kandidat juara.Namun, pada laga perdana mereka justru menelan pil pahit. Sementara dua kandidat juara lainnya, Persib Bandung dan Arema Malang, terbebas dari sindrom kesulitan pada partai awal.

Nasib kurang menguntungkan diterima juara bertahan Sriwijaya FC (SFC).Charis Yulianto dkk hanya bermain imbang di Palembang saat menjamu Persipura Jayapura.Pelatih SFC Rahmad ”RD”Darmawan mengungkapkan,posisi klub di klasemen sementara akan terus bergerak terutama pada bulan pertama. Klasemen sementara diprediksi mulai stabil setelah kompetisi memasuki bulan kedua.

Asumsinya, klub mulai menemukan ritme permainan pada saat itu.RD pun enggan menggunakan laga perdana tersebut sebagai parameter menentukan posisi klub di klasemen sementara. ”Komposisi klasemen akan berubah cepat. Fluktuasi klasemen diperkirakan mulai stabil setelah pertandingan keempat atau kelima. Kan permainan tim mulai bagus dan stabil.

Pada laga pertama kemarin, tim belum bisa menampilkan permainan maksimal lantaran butuh banyak penyesuaian.Tapi, Persipura patut diwaspadai.Permainan mereka semakin matang,”ujar RD kepada SINDO kemarin. Kubu Persib pun menegaskan, grafik turun-naik akan dialami klub kontestan Liga Super pada beberapa laga ke depan. Sebab,mereka belum tune insepenuhnya.Klub berjuluk Maung Bandung tersebut pun mengaku masih bermasalah dengan mental bertanding pemain.

”Sebulan ini komposisi klasemen akan terus berubah. Klub masih terbebani mental. Ketegangan pasti ada. Kami pun takut pemain menjadi besar kepala.Tapi, klub saat ini sedang berlomba keluar dari kondisi itu,” tutur Pelatih Persib Jaya Hartono. Mantan Pelatih Deltras Sidoarjoitumenambahkan, klub akan mencapai permainan stabil setelah melewati 10 pertandingan. Artinya,peluang naikturun posisi klub di klasemen sementara mulai berkurang.

”Kondisi mulai stabil pada laga ke-10.Mental bertanding klub mulai bagus.Komunikasi dan kerja sama tim mulai terbangun. Klub juga mulai memahami karakter masing-masing dan para pesaingnya,” lanjut Jaya. Sementara itu, PSMS Medan berargumen meratanya kualitas pemain menjadikan peta kekuatan berimbang.Namun, kondisi ini akan berubah setelah memasuki bulan kedua. Jadi,Pelatih PSMS Iwan Setiawan tetap memasang kewaspadaantinggi.”

Kondisinya belum stabil sampai akhir bulan pertama.Tapi,banyaknya hasil imbang tersebut muncul lantaran kekuatan hampir sama. Kedua tim mengalami pressure tinggi.Sekarang label tuan rumah tidak menjamin tiga angka.Kami melihat adanya tanda-tanda membaiknya kinerja wasit,”cetus Iwan,yang sebelumnya melatih Persibom Bolaang Mongondow. [sindo]

Senin, 14 Juli 2008

Persijap Gilas Persik 2-0

Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara, Jateng, yang baru saja dibangun menjadi saksi kemenangan perdana Persijap dalam kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2008 dengan menundukkan Persik Kediri 2-0, Minggu.

Persik yang bertabur para pemain berkualitas tidak membuat semangat para pemain Persijap menjadi kendor, sebaliknya mereka malah menampilkan permainan yang solid.

Sejak awal pertandingan, kedua tim langsung menggebrak masing-masing pertahanan lawan.

Petaka bagi tim tamu justru muncul pada menit ketujuh dengan Evaldo Silva de Assis berhasil membobol gawang Persik yang dijaga Markus Horison lewat tendangan bebas dari daerah pertahanan Persik.

Markus tidak berkutik karena tendangan Evaldo di luar dugaan begitu keras melewati bawah kaki para pemain Persik, yang terlanjut mengantisipasi tendangan bebas itu dengan melompat.

Keunggulan 1-0 tersebut membuat semangat juang Evaldo dkk meledak-ledak, hingga sempat membuat barisan pertahanan Pesijap lengah.

Pemain depan Persik, Budi Sudarsono sempat merepotkan barisan pertahanan Persijap, namun berkat permainan taktis Evaldo dibantu Sofyan Morhan, pergerakan Budi dapat dimentahkan.

Pada menit ke-60, Persijap kembali membuat penonton di Stadion GBK yang berkapasitas 20.000 orang bersorak setelah tendangan keras Arnaldo Vilalba membuahkan gol dan mengubah kedudukan menjadi 2-0.

Kedua kesebelasan dalam pertandingan itu sebenarnya menampilkan permainan menarik, namun perubahan atmosfir pertandingan menjadi keras memaksa wasit Anang Suryana mengusir pemain Persik Hamka Hamzah pada menit ke-50, setelah mendapat kartu kuning keduanya karena melakukan pelanggaran pada Frances.

Wasit juga mengeluarkan tiga buah kartu kuning kepada dua pemain Persijap dan satu Persik. [antara]

Hujan Gol di Siliwangi

Partai pembuka Liga Super Indonesia 2008 antara Persib Bandung melawan Persela Lamongan berlangsung dramatis dan berakhir 5-2 dengan kemenangan Persib di Stadion Siliwangi, Bandung, Jabar, Minggu malam.

Di hadapan sekitar 20 ribu bobotoh, Persib unggul pada babak pertama dengan gol cepat pada detik ke 24 pertandingan babak pertama yang disarangkan pemain Persib Hilton Moreira ke gawang yang dijaga oleh Mubaraq.

Kemudian gol balasan dilakukan oleh pemain Persela Marcio Souza pada menit ketiga yang disarangkan melalui sudulan terukur ke gawang Persib yang dikawal oleh Cecep Supriatna.

Permainan semakin panas dan cepat, sehingga kembali terjadi gol pada menit keempat yang dieksekusi oleh penyerang Persib Hilton Moreira melalui tendangan first time memanfaatkan umpan Gilang Angga.

Menit berikutnya pada menit ke-18, pemain Persela Marcio Souza kembali membobol gawang Persib setelah mengeksekusi tendangan bebas maut yang tak mampu dihalau oleh penjaga gawang Persib.

Pada menit ke-19 Persib kembali mencetak gol ketiga pada yang dilesakkan kaki Loreenzo Cabanas yang juga dicetak melalui sebuah tendnagan bebas kaki kiri yang mengarah kepojok kiri atas gawang Persela, kemudian disusul gol keempat dicetak oleh pemain bertahan Persib Nova 'suster ngesot' Arianto.

Gol kelima Persib dicetak pada babak kedua atau menit ke-54 yang diciptakan oleh Eka Ramdani yang berhasil menyarangkan si kulit bundar ke lubang gawang Persela yang dijaga ketat oleh kiper Khoirul. Bola tendangan bebas Eka yang berniat mengirimkan umpan justru meluncur masuk gawang Persela.

Lima kartu kuning diberikan kepada para pemain kedua kesebelasan oleh wasit Jimmy Napitupulu. Hingga menit terakhir kedudukan 5 -2 untuk kemenangan Persib.

Usai pertandingan pelatih Persib Jaya Hartono mengaku puas dengan pertandingan perdana yang dimenangkan Tim Persib maung Bandung. [AN]

Minggu, 13 Juli 2008

Tuan Rumah Waspada

Target besar mengakhiri paceklik gelar Persib Bandung dimulai. Ujian perdana Persib adalah klub yang musim lalu merepotkan mereka, Persela Lamongan.

Kondisi Persib pada Liga Super 2008/2009 sebenarnya sama seperti musim lalu. Klub kebanggaan Bobotoh ini memiliki sejumlah pemain berkualitas yang membuat posisi Maung Bandung kerap diunggulkan dalam setiap laga.

Namun, dukungan materi pemain berkelas ternyata tidak cukup membuat Maung Bandung tampil dominan. Jadi, sudah sewajarnya Maung Bandung tidak menganggap remeh Persela yang bakal dihadapi di Stadion Siliwangi malam ini. Pada Liga Indonesia (Ligina) 2007/2008 Laskar Joko Tingkir–– julukan Persela–– sudah membuktikan dan memberi banyak pelajaran kepada Persib.

Meski secara tradisi dan di atas kertas lebih unggul, dalam dua pertemuan Persib tidak mampu unggul dari Persela. Pada pertemuan pertama di Lamongan,dua gol striker PerselaasalBrasilMarcioSouzamenenggelamkan Persib dengan skor 2-1.Ketika coba membalas dikandangsendiripadaputaran kedua,Maung Bandung justru dibuat frustrasi dan hanya mampu bermain imbang 0-0.

’’Akan terasa sangat sulit buat kami.Apalagi, komunikasi antara satu pemain dan pemain lainnya masih menjadi kendala.Faktor komunikasi di lapangan baru mencapai 60–70% dari yang diharapkan. Saya pribadi tidak mengetahui pasti kekuatan Persela sekarang,” ujar Pelatih Persib Jaya Hartono kemarin.

Pada laga ini Jaya beserta anak asuhnya akan mencoba memaksimalkan setiap kesempatan, terutama ketika memperoleh keuntungan lewat bola-bola mati. Seperti yang tergambardalamsesilatihankemarin, Jaya tampak mempersiapkan secara serius beberapa algojo, seperti Lorenzo Cabanas, Siswanto,Atep.Mereka bakal di-jadikan pengambil tendangan bebas maupun corner kick.

Sedangkan Arsitek Persela M Basri sedikit melontarkan psywar.Pelatih senior ini berujar, timnya akan lebih menyulitkan Maung Bandung dibanding musim lalu. ’’Tentu kami akan bermain terbuka dan menyerang. Bermain bertahan itu sudah kuno.Besok (hari ini) mudahmudahan kami bisa lebih menyulitkan mereka dibanding musim lalu,”tutur Basri. Basri sudah menyiapkan strategi khusus untuk meredam nafsu Maung Bandung. [sindo]