Jumat, 08 Agustus 2008

BLi Harus Gerak Cepat

Liga Super 2008/2009 baru berjalan satu bulan.Namun,berbagai persoalan sudah mencuat ke permukaan yang tak kunjung mendapat penyelesaian.

Persoalan paling baru adalah izin menggelar pertandingan. Ditolaknya Persija Jakarta dan PSMS Medan menggelar laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) membuat semua jadwal menjadi kacau balau. PSMS dan Persija seperti menjadi tim pengembara.Pekan lalu, mereka bermain di Stadion Jatidiri,tapi tak tahu bagaimana untuk satu pekan mendatang.

Jika Persija sudah berencana memilih Stadion Manahan sebagai home ground,PSMS justru sama sekali belum mengambil keputusan di mana mereka akan menggelar laga kandang. Masalah tak kalah pelik adalah dana. Setidaknya, sampai pekan kelima ini,Persitara Jakarta Utara belum memberikan hak pemain, yaitu gaji.Akibatnya,tim berjuluk Laskar Si Pitung bisa dibilang hidup segan, mati tak mau.

Sebelumnya Sriwijaya FC (SFC) juga sempat digoyang persoalan dana. Munculnya beberapa persoalan ini membuat klub berharap agar BLI turun tangan dan bergerak cepat membantu menyelesaikan semua masalah yang ada. ”BLI harus ikut memikirkan solusi keuangan klub atau masalah lainnya, termasuk perizinan. Klub itu di bawah BLI. Klub akhirnya defisit lantaran tidak ada pemasukan uang dari tiket.

Justru dana kami habis untuk sewa stadion dan lain-lain. BLI tidak bisa lagi membiarkan klub tanpa dana.Mereka harus lebih aktif melakukan lobi tingkat atas,”ungkap Ketua Harian Persija Jakarta Bambang Sutjipto kepada SINDO kemarin. Tekanan kepada BLI juga dilakukan PSMS.Komisaris PT PSMS Beni Tomasoa meminta BLI lebih fleksibel dalam menerapkan aturan soal Kompetisi Liga Super Indonesia.

”Sebenarnya, kalau BLI lebih fleksibel, semua masalah jadi mudah. Kalau klub belum memiliki stadion berstandar internasional, mereka tetap diberi waktu menyiapkannya. Sementara waktu diizinkan menggunakan stadion yang sudah ada. Ini tentu lebih baik dibandingkan memaksakan klub bermain di luar daerahnya,” kata Beni.

Menurut Beni, sikap kaku BLI memicu adanya dua kerugian, yakni menurunnya animo masyarakat daerah dalam mendukung klubnya serta menimbulkan pembengkakan pengeluaran klub. ”Klub seperti Persitara dan Persita Tangerang yang kondisi keuangannya sulit harus bertanding di luar daerah dengan jadwal yang kadang tidak menentu.

Kondisi ini membuat pengeluaran mereka membengkak untuk membayar sewa stadion, mes pemain, transportasi, dan yang lainnya.Padahal,pemasukan dari tiket tidak bisa diharapkan,” paparnya. Menanggapi ini, Ketua BLI Andi Darrusalam Tabusala berjanji segera menggelar evaluasi menyeluruh, Senin (18/8). ”Kami akan menggunakan waktu jeda itu untuk bertemu mereka.

Nanti, klub akan jelaskan keinginan mereka. Semuanya akan dievaluasi,termasuk kepemimpinan wasit. Namun, dua hal itu yang paling perlu. Keuangan mereka belum juga selesai. Klub dan suporter harus introspeksi setelah Polda membekukan izin mereka,” tandasnya. [sindo]

BTN Revisi Program Timnas

Badan Tim Nasional (BTN) memutuskan melakukan sedikit revisi dalam program pemusatan latihan tim nasional (timnas) menjelang Piala Kemerdekaan, 21–29 Agustus mendatang.

Salah satunya terkait jadwal program pemusatan latihan. Sebelumnya, BTN memutuskan baru menggelar pemusatan latihan pada 18 Agustus yang juga menjadi deadlinekedatangan pemain. Tapi, setelah melihat realitas perubahan jadwal pertandingan, badan pelaksana program timnas itu kemudian mengubah deadline berkumpulnya pemain menjadi dua.

Kloter pertama diharapkan sudah datang, Minggu (17/8).Sementara rombongan kedua mendapat keringanan berada di Jakarta, Selasa (19/8).Alasannya yang diajukan BLI adalah memberi peluang kepada beberapa pemain untuk memperkuat klubnya.

”Kompetisi terakhir sebelum Piala Kemerdekaan itu,Senin (18/8).Mereka yang masih bermain saat itu boleh menyusul sehari sesudahnya. Tapi,bagi pemain yang sudah menyelesaikan pertandingan pada Sabtu (16/8), harus datang pada Minggu (17/8). Pemusatan latihan akan berjalan sehari sesudahnya.Kami panggil mereka lebih awal agar persiapannya sedikit lebih longgar,”papar Wakil Ketua BTN Hamka B Kady.

Rencananya,bukan hanya timnas senior yang ambil bagian. Timnas U-21 yang dipersiapkan tampil di SEA Games mendatang juga ikut bersaing dengan Libya, Maladewa, Kamboja,serta Myanmar yang sudah memastikan ambil bagian dalam event peringatan Kemerdekaan itu. ”Untuk daftar pemain belum bisa kami publikasikan karena masih dalam pembahasan.

Senin (11/8), semuanya ditetapkan. Biasanya sepekan sebelum TC,”ujarnya. Ketua BTN Rahim Soekasah meminta Ponaryo Astaman dkk harus mengoptimalkan turnamen ini sebagai modal di Piala AFF pada Desember mendatang. ”Semua lawan timnas memiliki karakter. Kemampuan mereka tidak jauh berbeda dengan peserta Piala AFF.Ya, tekanan yang dirasakannya pun relatif sama.Target itu cukup realistis bagi timnas,”katanya.

Sementara itu, Pelatih Timnas Senior Benny ”Bendol” Dollo berencana memanggil 18–20 pemain. Namun, nama-nama itu saat ini masih dalam pantauannya. ”Kami masih melihat performa mereka di klubnya masing- masing.Kami akan membahasnya pada beberapa hari ini sebelum ditetapkan.Tapi, melihat perkembangan,komposisi terakhir bisa digunakan sebagai acuan.

Kami belum mau berandai-andai saat ini,”tandasnya. Pada perkembangan lain, situs PSSI,pssi-football.com merilis rencana partisipasi klub klub elite asal Argentina,yaitu River Plate dan Racing FC.River Plate adalah juara Liga Argentina 2007, sedangkan Racing merupakan klub langganan papan atas kompetisi di Negeri Tango.River Plate dan Racing menggantikan dua klub Eropa,yakni AS Roma dan SS Lazio yang batal ikut karena berbenturan dengan jadwal persiapan Kompetisi Seri A Italia.

Total,ada enam peserta Piala Kemerdekaan. Enam peserta tersebut dibagi dua grup yang masing-masing dihuni tiga tim. Di fase grupinidigunakansistemsetengah kompetisi. Dua tim teratas masing-masing grup akan bertemu silang di semifinal. Pemenang di semifinal akan bertemu di babak grand final, 29 Agustus 2008. Pembagian grup akan dilaksanakan pada pekan kedua Agustus. [sindo]

Persib Ditolak di mana-mana

Nahas benar nasib Persib Bandung. Di rumah sendiri dilarang main, di luar daerah pun tak bisa menggelar laga kandang. Sejumlah daerah yang stadionnya hendak digunakan menggelar laga Persib Bandung versus Arema Malang, Senin (11/8), menolak menggelar partai tersebut.

Mereka yang sudah pasti menolak adalah Kota Solo dan Semarang. Sedangkan, Kota Palembang yang juga disiapkan untuk menggelar partai Persib lawan Arema, hingga kini belum memberikan kepastian. Namun, kuat dugaan Palembang juga akan mengikuti sikap Solo dan Semarang.

"Solo menolak karena untuk pertandingan tanggal 11 Agustus 2008 sudah penuh. Semarang juga menolak karena baru saja menggelar partai PSMS versus Persija. Untuk Palembang, hingga kini belum juga memberikan kepastian," ungkap Ketua Harian Persib, Edi Siswadi, Kamis (7/8).

Menurut Edi, satu-satunya harapan untuk menggelar laga Persib lawan Arema kini tinggal ada di tangan Kapolda Jabar. Pihak panitia pelaksana dan pengurus Persib telah mengajukan permohonan kepada Polda Jabar untuk menggelar pertandingan itu di Bandung.

"Kami sudah mengajukan permohonan, mudah-mudahan Kapolda bisa memahami kondisi yang kini dialami Persib. Kami berharap pertandingan itu bisa digelar di Stadion Siliwangi Bandung," kata Edi.

Menurut Edi, kalau pun pertandingan di Stadion Siliwangi itu digelar tanpa penonton, pihak Persib menyanggupinya. "Saya kira kalaupun tanpa penonton, bagi kami nggak masalah. Daripada sekarang, serba nggak jelas," tandasnya.

Edi mengatakan, jika Kapolda tak juga memberikan izin, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Liga Indonesia (BLI) untuk meminta jadwal pertandingan Persib versus Arema dimundurkan.

"Secara lisan BLI sudah oke untuk memundurkan jadwal. BLI sangat memahami kondisi yang dialami Persib. Namun jika sebelum tanggal 11 Agustus 2008, kapolda memberikan izin menggelar pertandingan itu di Bandung, maka rencana memundurkan jadwal itu batal," terang Edi.

Terkait masalah ini, Edi mengatakan Persib merupakan korban dari ulah anarkis bobotoh yang tidak bertanggungjawab. Untuk itu Edi berharap, hal ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

"Kalau mendukung yang sportif. Saya berharap bobotoh semakin dewasa. Saya tidak ingin melihat lagi, mobil orang yang nggak berdosa dirusak. Lambang dan nyanyian bernada rasis juga nggak boleh ada lagi di stadion. Semua harus sadar, akibat peristiwa ini yang rugi Persib," tandas Edi. [kompas]

Indonesia Undang Dua Klub Argentina

Organisasi sepakbola tertinggi di Indonesia, PSSI, dipastikan akan menggelar Turnamen Sepakbola Internasional Piala Kemerdekaan, 21-29 Agustus mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta. Dua peserta undangan di turnamen ini berasal dari klub elit Argentina.
Para peserta turnamen tersebut terdiri dari enam tim, empat tim nasional (Libya, Kamboja, Myanmar dan Indonesia) dan dua adalah kllub asal Argentina (Racing Club FC dan River Plate).

Di undangnya dua klub Argentina itu untuk menggantikan dua klub Italia, AS Roma dan SS Lazio, yang berhalangan hadir karena berbenturan dengan persiapan mereka di Serie A Italia.

"Kami sudah mendapat jawaban resmi kalau dua klub tersebut pasti ikut turnamen ini," ujar Felisianus Fredy, representasi agen kedua klub Argentina tersebut di Indonesia.

Namun Ferry tak bisa memastikan apakah mereka akan tampil dengan pemain bintangnya seperti Leonardo Daniel Ponzio, Santiago Salcedo, Gabriel Mendez, Leandro Gonzalez, ataupun Ariel Ortega.

"Mereka akan tiba 19 Agustus nanti,'' pungkas Ferdy.

Pembagian grup baru diundi mulai minggu kedua Agustus. Turnamen tersebut akan dibagi menjadi dua grup yang terdiri dari tiga tim. Dua tim teratas nantinya akan lolos ke semifinal. [biangbola]

Arema Gasak Persitara 2-0

Tetap menumpang laga kandang di Stadion Manahan, Solo, Kamis (7/8/2008), Persitara Jakarta Utara menelan pil pahit. Laskar "Si Pitung" dibungkam Arema Malang dengan skor 0-2.

Di babak pertama kedua kesebelasan sama-sama tampil saling menyerang. Sejumlah peluang dimiliki kedua tim namun tak ada yang berbuah gol karena buruknya penyelesaian akhir.

Persitara yang lebih mendominasi permainan di babak pertama, setidaknya memiliki empat peluang gol yang gagal dimanfaatkan dengan baik.

Di babak kedua tuan rumah tetap mempertahankan irama dan tempo serangan. Keasyikan menyerang justru menjadi bumerang bagi pasukan Jacksen Tiago. Serangan balik yang dilancarkan "Singo Edan" berhasil merontokkan barisan pertahanan Persitara.

Gol pertama yang tercipta di menit ke 56 merupakan kerja sama Soheyman Traore dan Fandy Mochtar, yang mampu lolos dari jebakan offside. Umpan matang Traore diterima Fandy dengan sempurna, yang kemudian menendang bola silang ke gawang Persitara. Tendangan tersebut berhasil mengecoh penjaga gawang Roni Tri.

Luput dari perangkat offside juga mengawali lahirnya gol kedua Arema. Traore, Serge dan Arif Suyono segera menggiring bola ke depan gawang. Arif yang menerima passing Traore menuntaskan peluang tersebut untuk mengubah kedudukan menjadi 2-0, yang bertahan hingga peluit panjang dibunyikan wasit Najamudin dari Balikpapan.

Kekalahan ini membuat Persitara kian terpuruk di dasar klasemen sementara. Dari lima pertandingan mereka sudah kalah empat kali dan baru memungut satu poin. Sedangkan Arema, yang kini ditangani Joko Susilo setelah Bambang Nurdiansyah mundur, telah mengantongi nilai 10 dari lima pertandingan dan bertengger di papan atas. [detik]

Kamis, 07 Agustus 2008

Persib Dicuekin Komisi Banding PSSI

Persib Dicuekin Komisi Banding PSSI
Persib Dicuekin Komisi Banding PSSI
Komisi Banding PSSI menguatkan hukuman Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terhadap gelandang bertahan Persib Hariono. Dengan demikian, upaya banding yang dilakukan Persib sama sekali tak dipedulikan.

Hariono dihukum oleh Komdis berupa larangan mengikuti tiga kali pertandingan Persib yakni melawan Persipura, Persiwa, dan Persik. Dengan demikian, Hariono baru bisa memperkuat Persib saat menghadapi Arema Malang, Senin (11/8) mendatang.

Selain itu komisi disiplin juga mengenakan denda sebesar Rp50 juta kepada Persib terkait kasus Hariono yang dituduh menginjak tubuh gelandang Persija, Robertinho Pugliara pada pertandingan di Stadion Siliwangi bulan lalu. Hariono sendiri membantah dengan sengaja menginjak tubuh Pugliara.

“Saya tidak sengaja menginjak tubuh Pugliara. Saat mau melangkah, kaki saya menyentuh tubuh pemain Persija itu. Jadi kejadian ini tidak ada unsur kesengajaan,” terang Hariono.

Pemain yang dijuluki Genaro Gattuso-nya Persib ini, mengaku ia baru mengetahui keputusan komisi banding PSSI saat baru tiba di Solo ketika hendak bertanding melawan Persik Kediri, Rabu (6/8). “Kalau tahu hukumannya tetap seperti itu, mendingan saya nggak usah ikut ke Solo. Di sana juga nggak boleh main,” ujar Hariono. [kompas]

Selasa, 05 Agustus 2008

Abaikan kekuatan lawan,Timnas Fokus Internal

Kendati Piala Kemerdekaan 2008 sudah di depan mata, tim nasional (timnas) Indonesia belum mengetahui kekuatan lawan yang akan dihadapi.

Persoalan besar ini disampaikan Pelatih Timnas Benny Dollo menjelang turnamen yang akan digelar 21–29 Agustus ini. Menurut Bendol, panggilan Benny Dollo, sejauh ini sudah ada empat tim yang memastikan diri tampil di turnamen Piala Kemerdekaan. Mereka adalah Libia, Myanmar, Maladewa, dan Kamboja. Nah, dari keempat tim tersebut, Bendol sama sekali belum mengetahui kekuatan lawan.

’’Sampai sekarang kami belum memiliki gambaran kekuatan lawan. Ini termasuk masalah yang perlu diperhatikan,” ujar Bendol kemarin. Meski begitu, mantan Pelatih Arema Malang ini berusaha tidak terlalu mempersoalkan masalah itu. Alasannya, akan lebih baik jika energi dan fokus pikiran dikerahkan untuk membenahi kelemahan Ponaryo Astaman dkk. Sebab, menurut dia, skuad Merah Putih belum solid.

Selain itu, timnas terlihat kesulitan mencetak gol meski sudah menurunkan komposisi terbaik. ’’Sebenarnya saya sudah memiliki pakem permainan dengan formasi 4-4-2. Namun, pakem ini kanharus diterapkan dengan komposisi pemain yang bagus dan sesuai,” tandasnya. Sementara itu, Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Rahim Soekasah memastikan bahwa negara-negara peserta Piala Kemerdekaan sudah berkomitmen mengerahkan kemampuan terbaik.

’’Turnamen ini tentu sangat penting untuk memantapkan kualitas timnas kita. Mutu timnas kita akan terlihat melalui kejuaraan ini,” ujar Rahim. Soal target buat timnas di Piala Kemerdekaan, Rahim mengatakan tidak terlalu besar. Artinya, turnamen ini hanya dijadikan sasaran sekaligus bahan evaluasi sebelum tampil di Piala AFF 2008.

’’Tidak ada target khusus. Kami hanya berharap pemain timnas menunjukkan kemampuan terbaik mereka sehingga saat tampil di Piala AFF nanti target menjadi finalis tercapai,” ujarnya. [sindo]

Minggu, 03 Agustus 2008

Tahan Arema,PSIS Bagi-bagi bonus

Diprediksi bakal manjadi lumbung gol bagi Arema Malang, PSIS Semarang malah berhasil memetik poin. Idrus Gunawan dkk berhasil menahan Arema 0-0 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (2/8/2008).

"Ini adalah hasil yang sangat luar biasa. Keinginan kita untuk bisa mendapatkan poin akhirnya terwujud," terang Manajer PSIS Setyo Agung Nugroho usai pertandingan.

Arema yang bernafsu segera mencetak gol malah berkali-kali melakukan blunder. Sayangnya, kesalahan fatal dua kali di awal pertandingan tidak bisa dimaksimalkan oleh Gaston Castano. Tendangan Gaston pada menit ke-5 berhasil diblok pemain belakang Nguimbat Aaron.

"Selain berhasil mendapatkan poin, permainan anak-anak juga jauh lebih baik dari kemarin. Bahkan kita juga bisa menciptakan beberapa peluang, hanya saya belum menjadi gol," ujar Agung.

Meski masih merahasikan besar nominal, manajemen PSIS siap mengucurkan bonus kepada Idrus Gunawan dkk.

"Yang jelas, bonus seri di laga awal sama dengan bonus kemenangan di kandang," tegasnya. [okezone]

Viking akan Gugat Polda Jabar

Ayi Beutik, salah seorang pengurus teras kelompok suporter terbesar Persib, Viking mengatakan secara organisasi akan menggugat Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat. Gugatan akan dilayangkan dalam bentuk surat protes resmi maupun tindakan.

Polda Jabar rencananya baru mengeluarkan keputusan resmi, tentang larangan Maung Bandung bertanding di wilayah Jabar dalam waktu satu tahun pada Senin, 4 Agustus.

"Pada prinsipnya kami masih menunggu sikap dan keputusan resmi Polda dan bagaimana Manajemen Persib merespons keputusan tersebut. Jika akhirnya Persib tidak mendapatkan izin bertanding selama satu tahun di wilayah Jabar, kami akan protes baik tulisan maupun tindakan," ucap Ayi di Bandung, Sabtu (2/8/2008).

Ayi mengaku sangat menyayangkan keputusan Polda yang terkesan langsung memvonis dan menilai 100 persen Bobotoh bersalah ketika terjadi kerusuhan pada laga Persib menghadapi Persija Jakarta di Stadion Siliwangi, Bandung Minggu (20/7) lalu.

Ia berharap Bobotoh dan Persib diberikan kesempatan kembali bertanding di wilayah Jabar. Menurutnya kerusuhan suporter yang terjadi pada laga Persib melawan Persija disebabkan kondisi di lapangan.

"Bobotoh dan Persib layak diberikan kesempatan. Kerusuhan saat itu terjadi karena kondisi di lapangan yaitu kecewa karena kepemimpinan wasit dan tim yang mengalahkan Persib adalah Persija. Orang yang mengikuti perkembangan sepakbola Indonesia, tentu paham seberapa besar gengsi pertandingan Persib menghadapi Persija," tutur Ayi.
[okezone]

Komdis PSSI Telah Putuskan 26 kasus

Komisi Disiplin (Komdis) PSSI sudah memutuskan 26 kasus selama dua minggu pada ajang sepak bola yang digelar di Tanah Air sejak dua bulan terakhir ini.

Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan di Semarang, Sabtu, mengatakan, dari 26 kasus tersebut, 13 untuk kasus yang ada pada kompetisi sepak bola amatir dan 13 lainnya untuk Kompetisi Sepak Bola Liga Super yang digelar sejak tanggal 12 Juli 2008.

Ia menyebutkan, khusus untuk Liga Super 2008 yaitu pada pertandingan perdana antara juara bertahan Sriwijaya FC Palembang melawan Persipura Jayapura di Stadion Jakabaring Palembang sendiri ada tiga kasus dan sudah diberi sanksi oleh Komdis PSSI.

"Setelah itu pada pada pertandingan-pertandingan selanjutnya selalu ada kasus yang akhirnya dijatuhi hukuman dalam sidang Komdis PSSI yang selalu digelar hari Selasa di Jakarta," katanya.

Ia menambahkan, sanksi yang dijatuhkan Komdis PSSI ada dua jenis, yaitu skorsing kepada pemain, oficial, panpel, maupun suporter, kemudian denda. Kalau denda yang dijatuhkan kepada pemain atau klub peserta Liga Super tentunya uang denda itu masuk ke Badan Liga Indonesia.

Tetapi, lanjut dia, kalau sanksi denda yang dijatuhkan Komdis maka uang denda itu masuk ke PSSI. Pada musim kompetisi sepak bola tahun 2007 uang hasil denda yang dijatuhkan kepada pemain atau klub jumlahnya mencapai Rp1,9 miliar lebih.

"Uang sebanyak itu digunakan untuk membiaya PSSI dan perangkat pertandingan, seperti wasit yang dari Papua atau daerah lain kemudian bertugas di Pulau Jawa atau pulau yang lain tentunya menjadi tanggung jawab PSSI," katanya menegaskan.

Ketika ditanya soal pemain asing yang membikin ulah di persepakbolaan di Tanah Air ini, kata dia, sanksinya lebih berat dibandingkan pemain lokal karena mereka adalah pemain profesional dengan bayaran yang tinggi. "Mereka datang ke sini dengan bayaran yang tinggi, seharusnya bisa memberi contoh yang baik kepada pemain lokal," katanya.

Pada musim kompetisi sepak bola tahun 2007, menurut dia, justru yang mendapat sanksi dari Komdis PSSI (yang menonjol) adalah pemain asing, terutama pemain dari Afrika dan Amerika Selatan.

Menyinggung beberapa klub yang mengancam mundur dari Liga Super seperti Persija Jakarta Pusat beberapa waktu lalu, dia mengatakan, tidak usah main ancam seperti itu. "Kalau mundur ya` mundur saja, tidak perlu mengancam segala," katanya.

Kalau klub yang mundur dari kompetisi tentunya, kata dia, akan terkena degradasi ke kasta di bawahnya, kalau tim tersebut adalah peserta Liga Super tentunya akan turun ke Divisi Utama, begitu seterusnya. [antara]