Sabtu, 02 Agustus 2008

Panpel Bangga Persipuramnia Tak lempar

Pada pertandingan kemarin ternyata tak ada penonton atau supporter yang melakukan aksi lempar botol ke dalam lapangan, hal ini membuat ketua Panpel Persipura Drs Benhur Tommi Mano bangga.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih buat penonton, serta suporter Persipuramania, yang sudah memberikan dukungan dengan tidak ada lemparan botol ke dalam lapangan saya berharap ini tetap dipertahankan, hingga Super Liga selesai,”katanya.

Dirinya mengaku sangat puas dengan apa yang sudah diperlihatkan oleh para penonton dan persipura mania kemarin sore, ternyata penonton mampu untuk menuruti apa yang telah dianjurkan oleh pihak Panpel.

“Semua pertandingan di Mandala, tidak terlepas juga dari pengamatan BLI, sehingga dengan penonton tidak membuat gerakan tambahan, secara tidak langsung sangat menolong Persipura,”tambahnya.

Khusus mengenai karcis yang disesuaikan dengan nomor seperti yang terlihat di VIP Rp, 75 Ribu?Kadipenda Kota Jayapura ini mengaku, hal itu dilakukan dalam rangka untuk memberikan kenyamanan kepada penonton, sebab pembelian karcis yang sudah dilakukan oleh penonton, secara tidak langsung sudah memberikan kontribusi kepada Persipura.

“Kami memang sudah berkomitmen untuk memberikan kenyamanan kepada penonton, sehingga karcis penonton, khusus yang VIP disesuaikan dengan nomor tempat duduk, ini akan berlaku selama Super Liga,”jelasnya.

Nampak dalam petandingan kemarin, para petugas Panpel, benar-benar bekerja serba ekstra, mereka disibukan dengan membantu mengantarkan para penonton, menuju ke tempat duduknya, yang disesuikan dengan nomor di karcis.

Sementara itu salah satu penonton di tribun utama, Dani mengaku puas nonton dengan lebih rileks, sebelumnya jika mau nonton Persipura dirinya harus tergesa-gesa ke Mandala takut tak kebagian.

“Berkat penomoran ini, saya tak perlu lagi terburu-buru kesini, karena sudah ada nomor kita tinggal duduk saja, kalau kosong ya dibiarkan saja, itu yang betul,” jelasnya.

Dia menyarankan kepada Panpel tribun yang ada di sayap kiri maupun kanan atau tribun lainnya perlu diberi nomor agar penonton lebih tertib. [cepos]

Kamis, 31 Juli 2008

Laga Persija Vs Persijap batal

Laga kandang Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno kembali batal. Setelah laga menjamu Persita Tangerang batal, giliran laga menjamu Persijap Jepara, Jumat (1/8), dibatalkan dengan alasan sama, tak mendapat izin aparat kepolisian.

Direktur Umum PT Persija Jaya dan Direktur Pemasaran dan Bisnis PT Persija Jaya memastikan, laga kandang Persija kembali batal setelah bertemu dengan Wakapolri.

"Kami informasikan bahwa laga melawan Persijap batal karena tidak mendapat izin. Penonton kami imbau untuk tidak datang ke Senayan," kata Sonny, Kamis (31/7).

Menurut Sonny, kerugian besar diderita oleh Persija baik dari sisi material ataupun moral pemain akibat kejadian ini. Dari sisi potensi pendapatan tiket dua laga tersebut, sekitar Rp 600 juta telah hilang. Namun, yang menurutnya kerugian paling besar adalah kerugian psikologis yang dialami oleh para pemain Persija.

"Moral mereka ikut turun, mental pemain jatuh akibat dua kali pembatalan ini," tambah Sonny.

Belum ada kepastian penjadwalan ulang pertandingan yang dibatalkan itu. Menurut Sonny, mereka akan menyerahkan kasus ini kepada BLI. Sedangkan soal ancaman mundur, masih berlaku jika Persija tak mendapatkan izin selama satu musim ini menggunakan Gelora Bung Karno. [kompas]

Rabu, 30 Juli 2008

Banjir Sanksi Untuk Persik

Persik Kediri menjadi ''bintang'' dalam sidang Komisi Disiplin (Komdis) PSSI di Jakarta kemarin (29/7). Di antara tujuh keputusan yang lahir dari sidang tersebut, tiga terkait dengan Persik. Satu di antaranya adalah skors dua pertandingan kepada pemain Persik asal Brazil Danilo Fernando.

Selain skors, Danilo dikenai denda Rp 5 juta. Hukuman yang sama dijatuhkan kepada pemain PSIS Semarang Sapto Widiantoro. Kedua pemain itu dianggap melakukan pelanggaran yang berbahaya.

''Danilo dan Sapto terbukti melakukan pelanggaran yang sangat tidak pantas. Wasit memang sudah memberi kartu kuning. Tapi, pelanggaran mereka layak diberi kartu merah. Karena itu, keduanya diberi sanksi tambahan,'' kata Hinca Pandjaitan, ketua Komdis PSSI.

Dari catatan komdis, Sapto melakukan pelanggaran pada menit ke-59 dengan menyikut Danilo. Satu menit jelang bubaran, giliran Danilo melanggar keras Sapto. ''Kami juga menghukum wasit yang memimpin pertandingan itu, yakni Fiator Ambarita. Dia tidak melaksanakan tugasnya sesuai aturan. Dia kami kembalikan ke badan wasit,'' tegasnya.

Dengan sanksi itu, Danilo absen saat Persik menjamu Pelita Jaya pada Sabtu (2/8). Derita Persik semakin bertambah. Sebab, mereka didenda Rp 30 juta karena empat pemainnya mendapat kartu kuning pada laga melawan PSIS. Sementara itu, PSIS didenda Rp 20 juta karena lima pemainnya diganjar kartu kuning.

''Kedua tim melanggar pasal 52 kode disiplin PSSI. Denda untuk Persik lebih besar karena pekan sebelumnya (saat melawan Persita Tangerang, Red), mereka melakukan pelanggaran yang sama,'' jelas Hinca.

Selain Persik, suporter mereka menjadi ''korban'' ketegasan komdis. Persikmania -julukan pendukung Persik- diberi peringatan keras agar tidak lagi berbuat rasis. Jika kembali bersikap rasis, Persikmania bakal dijatuhi sanksi, yakni dilarang memasuki stadion selama enam bulan. Selain itu, Persik akan dikenai denda Rp 200 juta.

Peringatan keras diberikan karena ada Persikmania yang melontarkan kata-kata tidak pantas saat mendukung timnya melawan PSIS. ''Mereka mengejek Arema Malang dan Aremania. BLI mendapat banyak protes dari Aremania. Karena itu, kami memperingatkan Persikmania. Kami ingin tegaskan bahwa jangan ada rasis di sepak bola,'' seru Hinca.

Sanksi komdis lain menerpa pelatih Persiba Balikpapan Peter Buttler dan Panpel Persitara Jakarta Utara. Komdis memperingatkan Buttler agar ke depan lebih menata kata-katanya ketika membuat pernyataan. Panpel Persitara dikenai hukuman percobaan selama satu musim kompetisi.

''Saat menjamu Persija Jakarta dan Persela Lamongan, Panpel Persitara tidak menyiapkan pertandingan dengan baik. Jika mereka mengulang perbuatannya, akan kami jatuhi denda Rp 50 juta,'' katanya.


Hasil Sidang Komdis Kemarin (29/7)


1. Pemain Persik Kediri Danilo Fernando dan pemain PSIS Semarang Sapto Widiantoro diskors dua pertandingan plus denda masing2 Rp. 5 juta.

2. Persik didenda Rp. 30 juta karena empat pemainnya mendapatkan kartu kuning saat melawan PSIS (27/7). PSIS didenda Rp 20 juta karena lima pemainnya terkena kartu kuning.

3. Persikmania mendapat peringatan keras agar tidak berbuat rasis. Bila terulang mereka akan dilarang mauk stadion selama enam bulan dan Persik didenda Rp 200 juta.

4. Wasit yang memimpin pertandingan Persik lawan PSIS, Fiator Ambarita (Bandung), dikembalikan ke Badan Perwasitan Sepak Bola Indonesia (BWSI).

5.Pelatih Persiba Peter Buttlerdiberi peringatan keras secara tertulis agar kedepan bisa memilih kata yang tepat dalam melontarkan pernyataan.

6. Panpel Persitara Jakarta Utara dihukum percobaan selama satu musim kompetisi. Jika tidak bisa menyiapkan pertandingan dengan baik, Panpel Persitara akan didenda RP 50 juta.

7. Peain PSISra Sragen Hartono dan Sunaryo diskors 1 tahun karena memukul wasit saat PSISra dijamu Pro Duta Bandung (Divisi I).

Senin, 28 Juli 2008

SAD Belum Mampu Bangkit Dari Kekalahan

losagains.JPG Hasil minor dialami tim SAD Indonesia dalam laga ke-18 Quinta Division 2008, Sabtu (26/7). Syamsir Alam dkk dipaksa bertekuk lutut oleh klub Progreso dengan skor 2-0. Ini menjadi kekalahan yang keempat kali secara beruntun setelah terakhir kali menang 1-0 atas Fenix di pekan ke-14.

Kiper utama, Tri Windu Anggono tidak dapat tampil dalam pertandingan kali ini. Windu masih mengalami cedera yang dideritanya saat berhadapan dengan Nacional, pekan lalu. Posisinya digantikan oleh Alwi.

Dua gol yang tercipta ke gawang Alwi, tercipta di babak kedua. Pada babak kedua, lini belakang SAD Indonesia yang dikomandoi oleh kapten Reffa Money masih bisa menahan gempuran tim tuan rumah. SAD Indonesia sendiri bukannya tanpa peluang. Namun penyelesaian akhir yang kurang baik menjadi faktor gagalnya duet Alan Martha dan Syamsir Alam membobol gawang lawan.

Putaran pertama Quinta Division 2008 tinggal menyisakan lima pertandingan lagi. Laga selanjutnya yang harus dilakoni tim asuhan Pelatih Cesar Payovich ini adalah melawan Basanez. (asp)

Skuad SAD Indonesia vs Progreso

Kiper: Alwi

Belakang: Taji, Refa, Alvin, Faisal (Ferdiansyah)

Tengah: Rinaldi, Ridwan (Ismail), Feri, Sahlan (Yandi Sofyan)

Depan: Alan Martha (Bayu), Syamsir Alam