Rabu, 30 Juli 2008

Banjir Sanksi Untuk Persik

Persik Kediri menjadi ''bintang'' dalam sidang Komisi Disiplin (Komdis) PSSI di Jakarta kemarin (29/7). Di antara tujuh keputusan yang lahir dari sidang tersebut, tiga terkait dengan Persik. Satu di antaranya adalah skors dua pertandingan kepada pemain Persik asal Brazil Danilo Fernando.

Selain skors, Danilo dikenai denda Rp 5 juta. Hukuman yang sama dijatuhkan kepada pemain PSIS Semarang Sapto Widiantoro. Kedua pemain itu dianggap melakukan pelanggaran yang berbahaya.

''Danilo dan Sapto terbukti melakukan pelanggaran yang sangat tidak pantas. Wasit memang sudah memberi kartu kuning. Tapi, pelanggaran mereka layak diberi kartu merah. Karena itu, keduanya diberi sanksi tambahan,'' kata Hinca Pandjaitan, ketua Komdis PSSI.

Dari catatan komdis, Sapto melakukan pelanggaran pada menit ke-59 dengan menyikut Danilo. Satu menit jelang bubaran, giliran Danilo melanggar keras Sapto. ''Kami juga menghukum wasit yang memimpin pertandingan itu, yakni Fiator Ambarita. Dia tidak melaksanakan tugasnya sesuai aturan. Dia kami kembalikan ke badan wasit,'' tegasnya.

Dengan sanksi itu, Danilo absen saat Persik menjamu Pelita Jaya pada Sabtu (2/8). Derita Persik semakin bertambah. Sebab, mereka didenda Rp 30 juta karena empat pemainnya mendapat kartu kuning pada laga melawan PSIS. Sementara itu, PSIS didenda Rp 20 juta karena lima pemainnya diganjar kartu kuning.

''Kedua tim melanggar pasal 52 kode disiplin PSSI. Denda untuk Persik lebih besar karena pekan sebelumnya (saat melawan Persita Tangerang, Red), mereka melakukan pelanggaran yang sama,'' jelas Hinca.

Selain Persik, suporter mereka menjadi ''korban'' ketegasan komdis. Persikmania -julukan pendukung Persik- diberi peringatan keras agar tidak lagi berbuat rasis. Jika kembali bersikap rasis, Persikmania bakal dijatuhi sanksi, yakni dilarang memasuki stadion selama enam bulan. Selain itu, Persik akan dikenai denda Rp 200 juta.

Peringatan keras diberikan karena ada Persikmania yang melontarkan kata-kata tidak pantas saat mendukung timnya melawan PSIS. ''Mereka mengejek Arema Malang dan Aremania. BLI mendapat banyak protes dari Aremania. Karena itu, kami memperingatkan Persikmania. Kami ingin tegaskan bahwa jangan ada rasis di sepak bola,'' seru Hinca.

Sanksi komdis lain menerpa pelatih Persiba Balikpapan Peter Buttler dan Panpel Persitara Jakarta Utara. Komdis memperingatkan Buttler agar ke depan lebih menata kata-katanya ketika membuat pernyataan. Panpel Persitara dikenai hukuman percobaan selama satu musim kompetisi.

''Saat menjamu Persija Jakarta dan Persela Lamongan, Panpel Persitara tidak menyiapkan pertandingan dengan baik. Jika mereka mengulang perbuatannya, akan kami jatuhi denda Rp 50 juta,'' katanya.


Hasil Sidang Komdis Kemarin (29/7)


1. Pemain Persik Kediri Danilo Fernando dan pemain PSIS Semarang Sapto Widiantoro diskors dua pertandingan plus denda masing2 Rp. 5 juta.

2. Persik didenda Rp. 30 juta karena empat pemainnya mendapatkan kartu kuning saat melawan PSIS (27/7). PSIS didenda Rp 20 juta karena lima pemainnya terkena kartu kuning.

3. Persikmania mendapat peringatan keras agar tidak berbuat rasis. Bila terulang mereka akan dilarang mauk stadion selama enam bulan dan Persik didenda Rp 200 juta.

4. Wasit yang memimpin pertandingan Persik lawan PSIS, Fiator Ambarita (Bandung), dikembalikan ke Badan Perwasitan Sepak Bola Indonesia (BWSI).

5.Pelatih Persiba Peter Buttlerdiberi peringatan keras secara tertulis agar kedepan bisa memilih kata yang tepat dalam melontarkan pernyataan.

6. Panpel Persitara Jakarta Utara dihukum percobaan selama satu musim kompetisi. Jika tidak bisa menyiapkan pertandingan dengan baik, Panpel Persitara akan didenda RP 50 juta.

7. Peain PSISra Sragen Hartono dan Sunaryo diskors 1 tahun karena memukul wasit saat PSISra dijamu Pro Duta Bandung (Divisi I).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar