Sabtu, 07 Juni 2008

Bendol: Pemain Tak Patuhi Instruksi

Bendol: Pemain Tak Patuhi Instruksi
Zainal Effendi - detiksport

Surabaya - Indonesia hanya berhasil memetik hasil seri 1-1 dalam laga ujicoba melawan Malaysia di Surabaya, Jumat (6/6/2008). Pelatih timnas Benny Dollo menyebut pemainnya tak patuhi instruksi.

Bambang Pamungkas sempat membawa Indonesia unggul terlebih dahulu dengan mencetak gol melalui titik penalti di menit ke-25. Namun kemenangan melayang saat Malaysia menyamakan skor di menit ke-34.

Seusai laga, Bendol --sapaan Benny Dollo-- mengeluhkan anak-anak asuhannya yang tidak patuh kepada instruksi yang diberikan.

"Itu mungkin penyakit lama pemain indonesia. Selalu hilang saat memegang bola. Kenapa harus memberikan umpan jauh padahal kemampuan untuk mengangkat bola saja tidak ada?" ujar Bendol separuh bertanya kepada para wartawan.

Meski demikian, Bendol tetap merasa yakin pada kemampuan skuadnya saat ini. Apalagi menurutnya, "Merah Putih" sedang berada dalam tahap regenerasi. "Mudah-mudahan pencinta sepakbola Indonesia mengerti kondisi timnas saat ini," imbuh Bendol.

Dalam pertandingan tadi, Bendol banyak melakukan pergantian pemain di babak kedua. Rotasi yangg dilakukannya diakui Bendol sangat efektif untuk mengimbangi para pemain Malaysia yang umumnya lebih muda dibanding Indonesia

Selain itu, Bendol juga menyebutkan bahwa saat ini di Indonesia sangat sulit mencari pesepakbola di seluruh lini yangg umurnya masih sangat potensial.

Dalam laga berikutnya, Indonesia akan menjumpai Vietnam pada 11 Juni. Bendol berharap Indonesia bisa meraih hasil positif serta dapat memenuhi target yang diberikan PSSI.
( arp / din )

Bendol Kecewa Penampilan Timnas

Bendol Kecewa Penampilan Timnas
Pelatih timnas Indonesia, Benny Dollo mengaku kecewa dengan permainan anak asuhnya yang tidak berkembang dan monoton sehingga gagal memenangkan pertandingan persahabatan melawan Malaysia di Stadion Gelora 10 Nopember Tambaksari Surabaya, Jumat malam.

Dalam sesi jumpa pers usai pertandingan yang berakhir dengan skor imbang 1-1, Benny Dollo mengatakan, pola permainan 4-3-3 yang diterapkan tidak berjalan efektif dan belum mampu dimainkan secara maksimal oleh anak asuhnya.

"Pergerakan tanpa bola anak-anak sangat kurang dan serangan masih terkonsentrasi pada Elie Aiboy, Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas. Akibatnya lawan mudah membaca dan mematahkan," katanya.

Mantan pelatih Persita Tangerang ini juga mengeluhkan seringnya pemain melakukan kesalahan "passing" dan tidak mampu membaca permainan dengan cepat.

"Dari dulu, kesalahan seperti itu masih saja terjadi. Setiap kali pegang bola, selalu hilang. Bola yang harusnya bisa diberikan kepada kawan yang lebih dekat, justru diberikan kepada kawan yang lebih jauh," keluh Bendol (sapaan akrab Benny Dollo).

Meski permainan anak asuhnya buruk, Bendol berharap masyarakat bisa memahami karena perjalanan menuju Piala Kemerdekaan dan AFF 2008 masih cukup lama.

Selain itu, laga ujicoba melawan Malaysia juga dalam rangka pemantapan tim sekaligus memberi kesempatan pemain-pemain muda untuk menimba pengalaman internasional.

"Perjalanan masih panjang dan saya akan segera membenahi kekurangan yang ada. Pola 4-3-3 tetap akan dipakai, cuma kedepan harus banyak improvisasi dari para pemain," tambah Bendol.

Melawan Timnas Vietnam pada laga persahabatan berikutnya Rabu (11/6), Bendol berjanji akan memaksimalkan penampilan anak asuhnya dan menargetkan bisa memetik kemenangan.

Sementara itu, pelatih Malaysia Bhaskran R.Satianathan mengaku puas dengan penampilan anak asuhnya, terutama pemain muda (U-23) yang mampu memberikan perlawanan maksimal terhadap Indonesia.

"Indonesia sebenarnya bermain cukup bagus, hanya mereka sebenarnya perlu waktu lebih panjang untuk mempersiapkan tim," katanya.

Satianathan mengaku sejak awal sudah mengetahui kalau tuan rumah Indonesia akan menampilkan permainan menyerang. Karena itu, ia meminta anak asuhnya untuk mengawasi setiap pergerakan pemain lawan.

"Saya juga meminta pemain untuk bermain agresif dan memberikan tekanan kepada lawan. Ternyata hasilnya cukup efektif, karena kami bisa menahan Indonesia. Ini hasil yang cukup memuaskan dan saya pasti tidak akan dikritik media di Malaysia," ujarnya. [antara]

Jumat, 06 Juni 2008

Analisis Indonesia vs malaysia

Pada pertandingan ini terlihat kalau Bendol tidak berani merombak dan memberikan perubahan dalam skema dan starting eleven yang ditampilkan.Trio penyerang masih di percayakan kepada Bambang,budi dan elly.Dan trio gelandang masih saja dipercayakan kepada ponaryo,samsul dan firman Utina.
Sedangkan maman dan kharis Yulianto di percaya untuk menggalang pertahanan disokong oleh dua Fullback Fandi mohtar dan ISnan Ali,diposisi penjaga gawang Dian Agus Prasetyo menjadi pengawal terakhir dari pertahanan Merah Putih.
Pada babak pertama pertandingan cenderung imbang meskipun secara shot on goal tim tamu sedikit unggul dari timnas Indonesia.Banyak serangan dari Indonesia gagal karena kurangnya kreativitas dari para pemain khususnya para gelandang.Hanya firman utina yang bisa memberikan kontribusi dalam penyerangan sedangkan samsul dan ponaryo seperti terjadi tumpang tindih posisi.Bahkan Samsul menjadi kartu mati bagi timnas Indonesia pada babak pertama.
Dan pertandingan babak pertama berakhir imbang 1-1,gol bagi indonesia diciptakan oleh bambang pamungkas.
DIbabak kedua tidak terjadi perubahan berarti dari permainan Timnas,kembali kurang kreatifnya para gelandang yang menjadi penyebabnya,meskipun bendol udah merubah skema dan permainan dengan memasukkan Ian kabes,haryono dan aliyuddin.
Skor tetep tidak berubah 1-1

Awas, Jangan Sampai Malu

Awas, Jangan Sampai Malu Duel dua tim bertetangga antara Timnas Indonesia melawan Timnas Malaysia diperkirakan bakal ketat. Meski pertandingan yang digeber di Gelora 10 Nopember hanya berlabel uji coba, kedua tim dipastikan menampilkan permainan terbaiknya. (Disiarkan langsung oleh RCTI pada pukul 17.00 WIB)

Kubu tuan rumah tentu saja tak ingin kembali dihujani hujatan seperti setelah kalah dari Bayern Munchen pada 21 Mei lalu. Apalagi, kali ini level calon lawan Indonesia berada di bawah raksasa Bundesliga itu. Jelas, terasa haram jika Bambang Pamungkas dkk harus kalah di kandang sendiri. Kekuatan tim tetangga tersebut pun mayoritas dipenuhi dengan pemain debutan untuk laga internasional.

Soal pertandingan nanti, arsitek timnas Benny Dolo sudah bertekad memenangi pertandingan. Untuk itu, timnya akan bermain menyerang. Dia juga ingin memadukan kekuatan pemain muda dan senior dalam pertandingan tersebut.

Hanya, niat bermain menyerang tersebut sedikit bertentangan dengan kondisi pemain. Pelatih yang akrab disapa Bendol itu mengkhawatirkan kondisi fisik pemainnya yang masih kelelahan. Memang, dua hari lalu dia pernah menyatakan mulai ada perbaikan untuk kondisi pemainnya.

Namun, menurut dia, hal tersebut belum mencapai kondisi puncak. "Itu tak lepas dari jadwal pertandingan klub pemain yang padat dengan uji coba dan turnamen untuk persiapan ke Superliga atau Divisi Utama," ungkapnya kemarin (5/6).

Menurut mantan pelatih Pelita Jaya itu, tim-tim sering mempersiapkan pemainnya dari sisi endurance, yang tentunya menguras stamina dan fisik pemain. Hal tersebut pula yang kemudian berimbas pada kekuatan timnas.

Sementara itu, kapten tim Ponaryo Astaman berjanji bermain maksimal dalam laga nanti. Dia mengakui bahwa hasil kurang memuaskan kala melawan Bayern Munchen memang membuatnya sedih. "Tapi, saat ini kami sudah dapat masukan yang cukup berarti," ujarnya.

Di pihak lain, pelatih Timnas Malaysia Bhaskran Satianathan berjanji memberikan perlawanan terbaik untuk skuad Indonesia. Sebagaimana diberitakan, kali ini Malaysia hanya membawa mayoritas pemain muda yang baru disiapkan dua minggu lalu. "Baru 24 Mei lalu, tim itu terbentuk," jelasnya.

Karena baru terbentuk, Satianathan mengatakan bahwa laga tersebut adalah uji coba internasional perdana yang dilakoni timnya selama persiapan ke Piala AFF pada Desemeber nanti. Menurut dia, uji coba itu juga berfungsi sebagai proses seleksi untuk timnya. "Pertandingan nanti akan digunakan untuk melihat karakter pemain," sebut pelatih yang menukangi Timnas Malaysia sejak 2007 itu.

Meski begitu, dia mengatakan akan menginstruksi M. Shukar bin Adam dkk agar bermain ngotot. "Kami akan bermain dengan mengutamakan ketahanan fisik dan kecepatan," tambahnya. Selain itu, Malaysia siap menjaga ball possession dan memberikan pressing ketat kepada pemain Indonesia. "Sejauh ini, tidak ada masalah untuk itu," sebutnya.

Adakah pemain Indonesia yang bakal dijaga secara khusus? Satianathan mengatakan bahwa pemainnya harus mewaspadai semua pemain lawan. "Tidak ada pemain yang akan dijaga secara khusus," papar dia.

Merah Putihkan Gelora

Sementara itu, para suporter Surabaya dan Jawa Timur sudah siap memerahputihkan Gelora 10 Nopember sore nanti. "Kami mengimbau suporter yang menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia melawan Malaysia nanti memakai atribut merah putih sebagai warna kebesaran Indonesia," kata Hamim Gimbal, dirigen Bonek, dalam rilis YSS dan Fazters kemarin (5/6).

Indonesia Gunakan Kostum Putih-Hijau

Indonesia Gunakan Kostum Putih-Hijau

masijo.jpg Setelah digelar managers meeting di hotel Novotel Surabaya, Kamis (5/6), timnas Indonesia akan mengenakan kostum berwarna putih-hijau saat berjumpa Malaysia di Stadion Gelora 10 November, Jumat (6/6). Sementara tim lawan menggunakan kostum kuning-hitam.

Kick-off pertandingan akan dimulai tepat pukul 17:00 WIB dan disiarkan langsung oleh stasiun televise RCTI. Pertandingan akan dipimpin oleh wasit asal Brunei Darussalam, Shahbuddin Mohamad Hadimin. Asisten wasit 1 : Jaka Mulyana, Asisten Wasit 2 : SAjid Purwoko dan wasit cadangan : Jimmy Napitupulu. Sementara Match Commissioner adalah Saktiwandi Batangtaris.

Dalam managers meeting tersebut, kedua tim sepakat untuk dapat melakukan pergantian pemain sebanyak tujuh kali.

Sementara itu, sebanyak 1000 personil keamanan dari kepolisian diterjunkan untuk mengamankan jalannya pertandingan. Jajaran panpel pertandingan pun telah bekerja keras sejak beberapa hari lalu untuk kesuksesan pertandingan internasional yang baru lagi digelar di Surabaya ini. Panpel pertandingan akan menerapkan standar penyelenggaraan seperti di Piala Asia 2007 lalu. (asp)

Bendol Optimistis Tekuk Malaysia

Bendol Optimistis Tekuk Malaysia
Pelatih Timnas Indonesia, Benny Dollo, mengaku cukup optimistis jika anak asuhnya bakal mampu membungkam Malaysia pada laga uji coba di Stadion Gelora 10 Nopember, Tambak Sari, Surabaya, Jumat (6/6). Menurut pelatih yang akrab disapa Bendol ini, optimisme tersebut setelah dirinya melihat peningkatan penampilan Ponaryo Astaman dan kawan-kawan usai menghadapi tim elit asal Jerman, Bayern Munchen, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Dikatakan Bendol, beberapa kesalahan elementer yang dilakukan para pemainnya saat mengahadapi Bayern sudah diperbaikinya. Untuk itu, Bendol berharap agar perbaikan yang telah ia berikan bisa diterapkan dengan baik para pemainnya saat menghadapi Malaysia.

"Jika saja semua itu bisa dilakukan anak-anak saat menghadapi Malaysia nanti, maka saya sangat optimistis mereka mampu mengatasi perlawanan tim tersebut. Terlebih, karena lini depan telah menunjukan perkembangan yang signifikan," tutur Bendol. "Yang pasti, kami akan tampil menyerang."

Untuk bisa tampil menyerang, pelatih bertubuh tambun ini menyatakan bahwa ia akan tetap mengandalkan pola 4-3-3. "Anak-anak sudah sangat faham dengan pola seperti ini. Mereka pun telah memainkannya saat menghadapi Bayern Munchen. Dan tampaknya, para pemain tidak begitu kesulitan memainkan pola tersebut," pungkas Bendol. [Goal]

Selasa, 03 Juni 2008

SAD Indonesia Tak Mampu Imbangi Pemuncak Klasemen Quinta Division

SAD Indonesia Tak Mampu Imbangi Pemuncak Klasemen Quinta Division

lawandanubio.gif Tim SAD Indonesia harus bertekuk lutut di hadapan pimpinan klasemen Quinta Division 2008, Danubio, dengan skor telak 0-5, Sabtu (1/6). Danubio yang diperkuat oleh sepuluh pemain timnas U-17 Uruguay tampil begitu perkasa dan menyulitkan permainan Syamsir Alam dkk disemua lini.

Sadar akan kekuatan lawannya, pelatih Cesar Payovich kali ini memasang formasi yang sedikit berbeda dengan biasanya. Cesar merubah formasi 4-3-1-2 menjadi 4-2-3-1. Penjaga gawang masih dipercayakan kepada Tri Windu. Empat pemain belakang diisi oleh Alfin, Reffa, Ferdiansyah dan Yericho. Dua gelandang jangkar ditempati oleh Ridwan dan Davitra. Trio gelandang serang adalah Syamsir Alam (sayap kiri), Ismail (Sayap kanan) dan Rinaldi (sentral). Sementara Alan Martha menjadi striker tunggal.

Para pemain Danubio yang unggul dalam fisik dan teknik, mampu menguasai pertandingan. Tiga gol berhasil dilesakkan Danubio ke gawang Tri Windu pada babak pertama. Dua gol tambahan tercipta pada babak kedua. SAD Indonesia sendiri bukannya tanpa peluang, tercatat ada tiga peluang emas tercipa sepanjang pertandingan, satu oleh Alan Martha dan dua oleh Syamsir Alam. Namun, semuanya gagal dikonversikan menjadi sebuah gol.

Dalam pertandingan tersebut, Cesar Payovich melakukan empat kali pergantian pemain. Ridwan---Feri, Alan---Sahlan, Davitra---Bayu, Ismail---Faisal.

Para pemain asuhan pelatih Cesar Payovich ini tidak hanya bermain melawan sebelas pemain Danubio di lapangan. Mereka juga harus melawan dinginnya cuaca di tempat pertandingan.

“ Udaranya dingin sekali, padahal pertandingan digelar pukul 10:00 pagi, “ kata Alan Martha.

Sementara itu, kekalahan ini juga diwarnai dengan cedera yang dialami oleh striker Alan Martha.

“ Cederanya cukup parah, kaki saya terkena pul besi sepatu pemain Danubio. Jangankan untuk lari, jalan saja saat ini rasanya sakit sekali,” ungkap Alan Martha yang dihubungi lewat fasilitas chatting di internet. (asp)

Benny Dollo Matangkan Pola 4-3-3

Benny Dollo Matangkan Pola 4-3-3
Pelatih Tim Nasional PSSI Benny Dollo berencana mencoba pola permainan baru menjelang laga uji coba melawan Malaysia (6/6) dan Vietnam (11/6) di Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya. Mantan pelatih Persita Tangerang itu ingin mematangkan pola 4-3-3 guna meningkatkan daya serang.

”Sebenarnya 4-3-3 bukan pola baru tetapi variasi dari pola 4-5-1 yang selama dua bulan sudah kami gunakan. Saya ingin meningkatkan agresivitas permainan mengingat lawan yang akan dihadapi memiliki kualitas seimbang,” tutur Benny, Senin (2/6), seusai latihan di Surabaya.

Meski demikian, kata Benny, rencana itu terkendala minimnya pemain yang bergabung dengan pemusatan latihan di Surabaya. Sesi latihan pembuka yang diadakan di Hotel Novotel Surabaya baru diikuti enam pemain, Bambang Pamungkas, Ponaryo Astaman, Aliyuddin, Ade Suhendra, Syamsul Chaerudin, dan Saktiawan Sinaga.

Dengan demikian, masih ada 17 pemain yang belum bisa bergabung. Beberapa pemain yang belum bergabung, antara lain Markus Harison, Ian Kabes, Heru Nerly, Charis Yulianto, Nova Arianto, Maman Abdurahman, Elie Aiboy, dan Eka Ramdani.

Akibatnya, pelatih yang akrab disapa Bendol itu, baru bisa mengadakan program latihan ringan seputar peningkatan kondisi fisik. Keenam pemain yang sudah bergabung bahkan hanya berlatih memanfaatkan fasilitas di hotel, seperti taman dan lapangan tenis.

”Saya bisa memahami kebutuhan klub karena banyak pemain yang baru saja mengikuti turnamen di Liga Jatim. Dengan frekuensi pertandingan yang tinggi, saya memberi mereka dispensasi selama tiga hari sejak 1 Juni,” tuturnya.

Dia berharap seluruh 23 pemain dapat berlatih bersama paling akhir tanggal 4 Juni. Meskipun cukup mepet dengan jadwal pertandingan uji coba, Bendol mengaku tak khawatir karena menilai para pemainnya mampu menjaga kondisi fisik secara profesional. ”Saya yakin para pemain mampu mengadaptasi pola permainan yang saya inginkan dalam tempo singkat,” katanya.

Selain pematangan pola 4-3-3, Bendol berencana membenahi kekurangan yang masih dimiliki tim. Dari tiga pertandingan sebelumnya melawan Borussia Dortmund, Tim Nasional Yaman, dan Bayern Muenchen, Bendol menilai para pemainnya masih sering melakukan kesalahan elementer.

Namun, Bendol pernah mengeluhkan bahwa para pemainnya masih terlalu malas bergerak untuk membuka ruang. Ia pernah secara khusus meminta pemainnya lebih rajin bergerak guna mencari peluang di pertahanan lawan.

Setidaknya ada tiga hal yang mutlak harus dibenahi dari performa tim. Menurut Bendol, para pemain masih tampak ragu-ragu dalam menentukan timing mengumpan maupun mengontrol bola. Upaya menekan psikologis lawan juga dianggap masih di bawah standar. Selain itu, penyelesaian akhir para penyerang dinilai masih lemah.

”Beberapa hal tersebut tampak jelas ketika kami menghadapi Bayern Muenchen. Tiga gol yang kami alami mutlak karena kesalahan sendiri. Saya berharap hal itu tak terjadi lagi pada laga berikutnya,” ujarnya. [kc]

Uji Coba Jadi Parameter Timnas

Uji Coba Jadi Parameter Timnas Kesiapan timnas Indonesia menuju Piala AFF segera diketahui. Partai uji coba melawan Malaysia, Jumat (6/6), dan Vietnam (11/6), jadi parameternya.

Malaysia dan Vietnam menjadi rival tim Merah Putih di Piala AFF. Kemampuan mereka cukup berimbang dengan Ponaryo Astaman dkk. Karena itu, tim besutan Pelatih Benny Dollo tidak boleh kalah. Jika Indonesia sampai kalah, kapasitas Benny sebagai pelatih tentu mulai dipertanyakan. Apalagi, tim Merah Putih baru mencetak satu kemenangan dari tiga uji coba resmi yang digelar. Kemenangan Ponaryo dkk terjadi saat melawan Yaman 1-0.

Sisanya, kalah telak 1-5 dari Bayern Munich, 21 Mei, dan 0-1 dari Borussia Dortmund, 19 Desember 2007. ”Dua partai uji coba itu menjadi ukuran standar permainan tim. Evaluasi mendasar akan dilakukan guna mencapai top performance pada pekan ketiga November,” ungkap Ketua Badan Tim Nasional Rahim Soekasah. Pria yang juga Manajer Pelita Jaya Jawa Barat ini mengakui, hasil uji coba dengan Malaysia dan Vietnam bakal dijadikan landasan timnas ke depan.

Artinya, regenerasi pemain terus dioptimalkan dengan siklus dua tahun. ”Kami harus membongkar tim senior secara bertahap. Tapi, potensi junior tetap dipertimbangkan. Kami memilih menggabungkan keduanya. Di Jerman, butuh waktu empat tahun untuk melakukan peremajaan. Tapi, dalam dua tahun mendatang hasilnya sudah ada,”l anjut Rahim. Pendapat serupa disampaikan Pelatih Rudy Keltjes. Mantan Pelatih Persijap Jepara ini menyatakan, dua partai uji coba mendatang merupakan tolok ukur kekuatan timnas saat ini.

Komposisi pemain yang ada cukup ideal dan kompetitif. Skema dan cara bermain saat menghadapi FC Hollywood –julukan Bayern– pun mendapat apresiasi. ”Hasil uji coba dengan Malaysia dan Vietnam menjadi tolok ukur timnas. Hasil ini akan berpengaruh terhadap evaluasi. Bila menang, mental bertanding pemain akan normal. Komposisi pemain seperti itu yang terbaik. Idealnya, sebulan sekali dilakukan uji coba dengan tim Eropa.

Pemain juga jangan terlalu memikirkan bonus,” papar Keltjes. Sokongan terhadap timnas pun diberikan Pelatih Sriwijaya FC Rahmad “RD” Darmawan. Namun, RD mengingatkan kemenangan dalam uji coba bukan jaminan bakal sukses di Piala AFF.

”Saya tetap men-support. Komposisi itu merupakan yang terbaik. Pelatih memang sedang mencari komposisi yang ideal. Apalagi, uji coba kemarin pemain dibebani latihan yang berat. Semua harus lebih intensif bila ingin sukses,” tandasnya. [sindo

Minggu, 01 Juni 2008

Bendol Coret 10 Nama

Bendol Coret 10 Nama
Lily Indriyani - detiksport


Yandri Pitoy dicoret (Detiksport/Yanuar)
Jakarta - Pelatih timnas Benny Dollo kembali merampingkan skuadnya. Setelah dua pemain dicoret, kali ini sepuluh pemain calon penghuni timnas dipulangkan.

Sebelumnya Bendol telah mencoret dua pemain yang dianggapnya kurang mampu bersaing, mereka adalah Ade Suhendar dan Muhammad Nasuha. Sedangkan Ortizan Salossa batal bergabung karena urusan keluarga, sang adik, Boaz Salossa juga urung bergabung karena cedera yang dideritanya.

Setelah empat nama diatas tidak meneruskan proses pelatihan selama proses penggondokan Bendol akhirnya memanggil Maman Abdurahman, pemain Persib Bandung untuk bergabung dalam skuadnya. Kini Bendol pun telah kembali mulai merampingkan skuadnya.

Pencoretan nama 10 pemain ini terungkap dari daftar nama pemain timnas yang dipanggil untuk mengikuti persiapan Piala Kemerdekaan dan Piala AFF, yang kini menyisakan 23 nama. Namun Wakil Ketua Badan Tim Nasional, Hamka B. Kady enggan mengungkapkan alasan pencoretan tersebut.

"Untuk alasan kenapa, dan bagaimana mekanisme pencoretan ini dilakukan ya tanya sama Benny saja," jelas Hamka di ruang kerjanya di Kantor PSSI, Selasa (27/05/2008).

Mereka yang tidak dipanggil adalah Yandri Pitoy, Christian Warobay, Nova Ariyanto, Usep Munandar, Glenn Poluakan, Suwitha Pata, Mahyadi Panggabean, Ardan Aras, Paulo Rumere, dan Legimin Raharjo.

Sedangkan mereka yang masih bertahan adalah Markus Horison, M. Roby, Saktiawan Sinaga, Ferry Rotinsulu, Charis Yulianto, Isnan Ali, Richardo Salampessy, Ian Louis Kabes, Heru Nerli, Dian Agus Prasetyo, M. Ridwan, Firman Utina, Eka Ramdani, Hariono, Maman Abdurahman, Bambang Pamungkas, Aliyudin, Ponaryo Astaman, Arif Suyono, Fandy Mochtar, Syamsul Bachri, Budi Sudarsono, dan Elie Aiboy.

Sementara ke-23 pemain ini nantinya akan mengikuti training camp di Surabaya untuk memainkan pertandingan persahabatan berikutnya melawan Malaysia dan Vietnam pada tanggal 6 dan 11 Juni mendatang. ( key / din )