Sabtu, 26 Juli 2008

Klub Plat Merah Kehabisan Bensin

Seperti yang sudah diprediksi oleh penulis,bahwa dalam perjalanan Superliga Indonesia bakal banyak klub terutama Klub Plat Merah yang kesulitan dana untuk mengarungi kompetisi.
Padahal kompetisi baru bergulir tiga minggu,yang menjadi pertanyaan kenapa hal itu bisa terjadi?Bukankah klub-klub peserta superliga Indonesia sudah lolos verifikasi?Adakah yang salah dengan verifikasi tersebut?
Persija adalah salah satu tim yang saat ini mengalami masalah finansial,para pemain tim berjuluk Macan Kemayoran itu dikabarkan baru menerima gaji hingga Mei. Sedangkan untuk Juni dan Juli, mereka belum dibayar.Dan hal serupa terjadi pada tetangga mereka yaitu Persitara Jakarta Utara yang notabene sama-sama tim yang mengemis uang APBD(uang rakyat).
Ironisnya hal tersebut juga terjadi pada juara Liga Indonesia tahun lalu,Sriwijaya FC.Meskipun gaji bulan juni udah cair tapi merupakan dana talangan dari pengurus dan sempat membuat awak SFC menjadi tidak tenang atas keterlambatan ini.
Bila dalam 3 minggu pelaksanaan superliga Indonesia saja beberapa klub udah kehabisan bensin(dana),maka tidak menutup kemungkinan kalau di minggu-minggu berikutnya jumlah klub yang mengalami masalah finansial semakin bertambah,bahkan kondisi ekstrim seperti mundurnya klub dari Superliga bakal terjadi.Siapa yang tahu?
(Sayap garuda)

Regulasi Kostum Masih Amburadul

Baru tiga pekan berjalan, kompetisi Indonesia Super League (ISL) sudah menunjukkan banyak kelemahan. Kerusuhan masih terjadi. Penerapan aturan juga belum maksimal. Tak salah, Komisi Disiplin (komdis) PSSI mengganjar puluhan sanksi kepada klub, panpel, dan pemain yang melanggar regulasi.

Regulasi yang masih amburadul itu, antara lain, kostum pemain. Tampaknya, belum ada standar untuk kostum yang dipakai pemain. Soal nama, misalnya, masih ada klub yang kostum pemainnya tanpa nama. Juga penulisan nama yang asal-asalan.

Itu terjadi ketika Persib Bandung menjamu Persija Jakarta pada 20 Juli lalu. Pemain Persib nomor 16 tidak diberi nama. Dia adalah Rafael Bastos. Baru pada babak kedua, tertulis nama Bastos di punggung pemain tersebut. Itu pun dibuat dari selotip berwarna putih!

Nama pemain pun belum standar. Pemain Persib Hilton Moreira, misalnya, hanya menuliskan kata Thon di kostumnya. Sementara itu, pemain Persitara Jakarta Utara Dedi M. Mulyadi memilih inisial DM sebagai pengganti nama di kostumnya.

Direktur Kompetisi Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) Joko Driyono mengakui bahwa terdapat regulasi untuk kostum pemain. ''Sesuai regulasi FIFA, memang diwajibkan mencantumkan nama pemain di atas nomor punggung,'' kata Joko. Nama yang dicantumkan adalah nama pemain yang terdaftar. Bukan nama panggilan atau inisial.

Namun, BLI memang belum menerapkan regulasi tersebut di pentas ISL. ''Kami belum menjadikan regulasi di ISL. Kami hanya memberikan guide line kepada setiap klub,'' ujar Joko.

Menurut Joko, BLI baru mewajibkan mencantumkan nama di atas nomor punggung. Karena itu, BLI belum bisa menjatuhkan sanksi kepada klub yang masih mencantumkan nama pemain asal-asalan di kostum. Sanksi baru diberikan kalau ada klub yang tidak mencantumkan nama pemain di kostumnya.

''Karena masih sekadar guide line, kami akan memberikan arahan kembali kepada klub-klub agar lebih memperhatikan pencantuman nama pemain di kostum,'' kata Joko. [JP]

Piala Kemerdekaan Geser Jadual Superliga

Konsistensi jadwal pertandingan Superliga 2008/09 sepertinya sulit dipertahakan. Terbukti, Badan Liga Indonesia (BLI) kembali merilis perubahan jadwal kompetisi paling bergengsi di tanah air.

Kali ini yang menjadi alasan perubahan jadwal itu adalah perhelatan Piala Kemerdekaan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 21-29 Agustus mendatang. Setidaknya, jadwal pertandingan Superliga untuk dua pekan dipastikan bergeser.

Menurut Joko Driyono, direktur kompetisi BLI, karena adanya perhelatan turnamen untuk memperingati HUT RI ke-63 ini, maka pihaknya terpaksa memadatkan jadwal pertandingan Superliga di pekan ketujuh dan delapan.

"Untuk laga di Pulau Jawa terpaksa kami mundurkan hingga Piala Kemerdekaan selesai digelar. Sedangkan laga yang dimainkan di Papua dan Kalimantan dimajukan menjadi 16-18 Agustus," kata Joko.

Ditambahkannya, laga yang dimajukan itu khusus bagi tim yang tidak menyumbangkan pemainnya ke timnas. Hal ini tentunya lanjut Joko, tidak berlaku bagi tim yang pemainnya ikut membela timnas.

Pada pelaksanaan Piala Kemerdekaan tahun ini akan diikuti empat tim dari luar negeri dan dua tim tuan rumah. Empat tim asing itu adalah Myanmar, Kamboja, Libia, dan Maladewa. Sedangkan Indonesia sendiri akan menurunkan timnas senior dan U-23. [Goal]

Jumat, 25 Juli 2008

Timnas Tekuk Selandia Baru 2-1

Timnas Indonesia sukses meraih hasil maksimal dengan menaklukkan Timnas Olimpiade Selandia Baru 2-1, dalam laga persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (24/7/2008).

Sejak peluit babak pertama dibunyikan wasit, Indonesia langsung mengambil inisiatif penyerangan. Terbukti, baru lima menit laga berjalan, skuad Merah Putih mendapatkan peluang lewat Budi Sudharsono. Sayang, sepakan Budi setelah memanfaatkan umpan datar Firman Utina masih menyamping di sisi gawang Selandia Baru.

Percobaan kedua yang dilakukan anak asuh Benny Dollo akhirnya membuahkan hasil. Adalah Muhammad Ilham yang berhasil membawa Timnas memimpin 1-0 lewat golnya di menit ke-14.

Berawal dari hadiah tendangan bebas, Fiman Utina yang dipercaya sebagai eksekutor berhasil mengirim umpan datar matang ke kotak penalti yang kemudian disontek Ilham tanpa mampu dijangkau kiper Selandia Baru, Jacob Spoonley.

Di menit ke-24, Indonesia kembali mengancam lewat Budi Sudharsono. Sayang tembakan first time bomber Persik Kediri itu masih melambung di atas mistar gawang Spoonley.

Serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Indonesia kembali menuai hasil. Kali ini giliran Bambang ?BP' Pamungkas yang menggandakan keunggulan timnya di menit ke-34. Memanfaatkan bola liar hasil tendangan Budi Sudharsono, BP tanpa kesulitan menaklukkan Spoonley lewat sepakan kari kiri. 2-0 Indonesia memimpin.

Memasuki menit akhir pertandingan, Selandia Baru akhirnya mampu memperkecil kedudukan lewat gol yang dicetak Jeremy Brockie di menit 44. Gol ini sekaligus menutup laga di babak pertama dengan skor 2-1 untuk keunggulan Timnas Indonesia.

Memasuki babak kedua, Indonesia tetap mampu mendominasi jalannya laga. Indonesia memiliki kesempatan emas menambah pundi-pundi golnya lewat Ben-Ben Berlian di menit ke-58. Sayang sontekannya masih terlalu lemah sehingga mudah diantisipasi Spoonley.

Tak ingin dipermalukan, Selandia balik menekan pertahanan Indonesia di sepuluh menit jelang laga usai. Sayangnya, beberapa peluang yang berhasil didapatkan Selandia Baru gagal berbuah hasil. Hingga wasit Jimmy Napitupulu membunyikan peluit tanda berakhirnya laga, Indonesia tetap memimpin dengan skor 2-1.

Susunan skuad:

Indonesia: Markus Horison, M. Roby (Nova Ariyanto), Charis Yulianto, Fandy Mochtar (Ismed Sofyan), Mahyadi Panggabean, Ellie Aiboy (Ben-Ben B), Firman Utina (Syamsul Bachrie), Ponaryo A, M. Ilham, Budi Sudharsono, Bambang Pamungkas (Rudi Widodo).

Selandia Baru: Jakob Spoonley, Aaron Scott (Jack Pelter), Ian Hogg, Craig Peverley, Michael Boxall, Steven Old, Cole Tinkler (Simon Elliiot), Daniel Ellensohn (Van Rooyen), Chris Killen (Sam Messam), Jeremy Brockie, Craig Handerson. [okezone]

Kamis, 24 Juli 2008

Laskar wong Kito Terancam Bangkrut

Ditengah konsentrasi menghadapi ketatnya pertandingan,masalah krisis finansial justru datang ke markas Sriwijaya FC (SFC).

Pembayaran uang muka hingga gaji pemain belum beres.Terkuaknya konflik internal klub ini karena Manajer SFC MC Bariyadi kemarin membeberkan permasalahan tersebut. Dia mengatakan itu karena sudah tidak kuat menahan perasaan betapa berat beban dana yang dialami SFC sekarang.

”Saya sudah tidak kuat lagi.Kalau untuk uang,masih bisa. Tapi, untuk perasaan tidak bisa ditutup-tutupi lagi. Sekarang hak-hak tim secara keseluruhan belum terpenuhi. Kelemahan kami,yayasan, baru akan bergerak jika mulai masuk hari H. Ini katakata saya sebagai seorang Bariyadi, bukan Manajer SFC.

Kalau sebagai manajer, itulah kesulitannya,” ungkapnya di hadapan pemain, suporter, dan wartawan di SekretariatYSFC kemarin. Menurut Bariyadi, selama melakukan rapat bersama pengurus YSFC selama ini, dia mengaku tidak tahu apa yang sedang dibahas dan dibicarakan. ”Intinya, kalau SFC tidak mau kolaps di tengah jalan,SFC butuh bantuan orangorang, baik yang menyumbangkan uang, barang, dan sebagainya,” tandasnya.

Sementara Pelatih SFC Rahmad ”RD” Darmawan menuturkan bahwa dalam keadaan apa pun dia selalu mengambil sisi positif. ”Memang, dua bulan plus setengah dari yang kemarin gaji saya ditunda.Tapi, saya selalu berada dalam trek saya sebagai pelatih. Walau pembayaran gaji tertunda, saya tetap menjalankan program kerja saya dan tetap memberikanporsilatihansepertibiasa kepada pemain,”tuturnya.

Terkait permasalahan ini, wartawan selalu menanyakan RD tentang bagaimana dengan keterlambatan pembayaranhinggajalannya program latihan atau hubungannya dengan manajemen. ”Agar pemain tidak terlalu terbawa dengan kondisi seperti ini,saya berikan latihan-latihan yang sifatnya happy,”sambungnya. [sindo]

Rabu, 23 Juli 2008

TImnas Kembali Panggil Ismed Sofyan

Pelatih timnas Indonesia Benny Dollo kembali memanggil wing bek Persija Jakarta Ismed Sofyan, menyusul cedera ringan yang dialami Ricardo Salampesy.

Wing bek Persija Jakarta dipastikan kembali berbaju timnas Indonesia, setelah pelatih Benny Dollo memanggilnya kembali masuk skuad tim besutannya guna menghadapi ujicoba internasional melawan Selandia Baru, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Kamis (24/7) mendatang.

Kepada sejumlah wartawan ditemui usai menggelar sesi latihan di stadion utama tadi sore, pelatih timnas Indonesia yang akrab disapa Bendol ini menjelaskan, pemanggilan Ismed itu dilakukan menyusul cederanya wing bek Persipura Ricardo Salampesy.

"Kami mendapat laporan dari pelatih Persipura (Raja Isa), jika Ricardo mengalami cedera ringan, sehingga kami putuskan untuk memanggil Ismed sebagai pengganti," tutur Bendol. "Karena timnas kita gunakan sistem on-off, sehingga siapa pun setiap saat bisa bergabung."

Dijelaskannya, dengan sistem seperti itu memudahkannya untuk melakukan pergantian pemain setiap saat. Hal ini pun lanjutnya, sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu ada pemain timnas yang mengalami cedera pada saat mengikuti proses persiapan.

"Sejak awal kami katakan bahwa tidak ada pemain timnas yang dicoret, namun hanya dipulangkan ke klubnya. Jadi kemungkinan mereka kembali bergabung ke timnas sangat terbuka," tandas Bendol. [goal]

Cetak 25 ribu Tiket,Paling Murah Rp 20 ribu

Kapasitas SUGBK yang mencapai 80 ribu tempat duduk lebih bakal terlihat lengang saat ujicoba timnas Indonesia kontra Selandia Baru, Kamis (24/7/2008) nanti mengingat panpel pertandingan hanya mencetak 25 ribu tiket. Harga termurah ditetapkan Rp 25.000 untuk kategori 2.

Dibatasinya pencetakan tiket ini sepertinya untuk mencegah membludaknya penonton di stadion, sekaligus untuk mempermudah pengawasan.

Dari total 25 ribu yang dicetak, alokasi tiket kategori dua menjadi yang paling banyak dengan 12 ribu lembar. Harganya pun paling murah, yaitu sebesar Rp 20 ribu.

Adapun harga tiket paling tinggi sebesar Rp 100 ribu dengan total tiket yang dijual sebantak 3000 lembar untuk VIP barat. Sementara VIP timur dijual lebih murah seharga Rp 75 ribu dengan total jumlah tiket sebanyak 2000 lembar. Kategori satu dicetak 8000 lembar dengan harga Rp 50 ribu.

"Tribun paling atas SUGBK tidak kami gunakan," demikian penanggung jawab penjualan tiket Edi Prasetyo menjelaskan, Selasa (22/7/2008).

Dia juga menginformasikan, tiket bisa dipesan di Gedung Squash SUGBK mulai Rabu (23/7/2008) namun dengan jumlah banyak. "Penonton juga bisa membeli langsung di tiket box yang ada di kawasan masjid Al-Bina Senayan, depan gedung Piramid Barat dan utara SUGBK pada hari pertandingan," sambungnya.

Bagi yang tidak kebagian tiket, juga tidak sepatutnya kecewa karena pertandingan ujicoba ini rencananya akan disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi RCTI mulai pukul 15.30 WIB. [detik]

Hindari Komdis Aremania Sepakat Pakai Hitam-Hitam

Suporter fanatik Arema Malang, Aremania, sepakat mengenakan baju warna hitam meramaikan laga kandang Arema dalam Indonesian Super League (ISL) rencananya digelar di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Malang, Minggu (27/7/2008).

"Itu hasil pertemuan dengan panpel Selasa sore," kata H.Slamet Syamsul Karim Aremania Korwil Tongan Selasa (22/7/2008) malam.

Sebagai pelengkap, lanjut H. Slamet, Aremania akan memakai syal warna merah putih. Selain itu bersama panpel akan menindak Aremania masih mengenakan atribut Aremania. "Kalau tetap pakai atribut Aremania terpaksa tidak bisa masuk," tegasnya.

H. Slamet menambahkan Aremania akan mengundang Komdis PSSI untuk mengetahui larangan yang ditetapkan kepada Aremania. "Banyak Aremania belum paham betul sanksi yang diterapkan Komdis," dalih Slamet.

Terpisah Ketua Panpel Arema Muhammad Muklis mengatakan, pertemuan ini untuk menyikapi sanksi Komdis PSSI melarang atribut Aremania dalam pertandingan resmi digelar PSSI. "Makanya kita cari alternatif terbaik,"ujarnya.

Perlu diketahui Komisi Disiplin PSSI memberikan sanksi kepada Aremania dengan melarang penggunaan atribut Aremania pada laga resmi digelar PSSI selama dua tahun, pasca kerusuhan di Stadion Brawijaya Kediri laga 8 besar Liga Indonesia 2007 lalu. [detik]

Bobotoh Dihukum Setahun,Panpel Persib Rp50 Juta

Pendukung setia Persib Bandung akhirnya dihukum larangan memasuki stadion di seluruh Indonesia selama satu tahun oleh komisi disiplin (Komdis PSSI). Selain itu panitia pelaksana (Panpel) pertandingan Persib pun didenda Rp50 juta.

Komisi disiplin (Komdis) PSSI akhirnya menjatuhkan hukuman kepada Bobotoh --pendukung setia Persib Bandung-- berupa larangan memasuki semua stadion di seluruh Indonesia, untuk menyaksikan pertandingan resmi yang digelar PSSI selama satu tahun.

Hukuman itu diberikan menyusul kerusuhan yang mereka lakukan ketika Persib menjamu seteru abadinya Persija Jakarta di Stadion Siliwangi, Bandung, Minggu (20/7) malam. Di mana big match itu akhirnya dimenangkan Persija 3-2 setelah pertandingan sempat terhenti sekitar 20 menit akibat kerusuhan.

Menurut ketua Komdis PSSI Hinca IP Panjaitan dalam keterangan persnya usai sidang di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (22/7) petang, pemberian hukuman setahun buat Bobotoh itu karena beberapa pertimbangan. Salah satunya, karena laga antara Persib dan Persija itu masih bisa terlaksana hingga selesai, meski sempat terhenti sekitar 20 menit.

"Kasus Bobotoh ini beda dengan kerusuhan yang dilakukan Aremania di Kediri. Sebab, pertandingan antara Persib dan Persija masih bisa terlaksana hingga selesai. Sementara di Kediri, kerusuhan yang dilakukan Aremania kala itu menyebabkan pertandingan tidak bisa dilanjutkan sama sekali," kata Hinca.

Untuk itu lanjutnya, Komdis melihat masih ada poin yang meringankan Bobotoh. Meski demikian masih kata Hinca, Komdis juga memberikan masa percobaan selama enam bulan kepada Bobotoh untuk tidak melakukan tindakan rasisme. Yakni, menggunakan atribut atau apa pun yang sifatnya menghujat atau hal yang bisa menimbulkan perpecahan.

"Jika pelanggaran rasisme ini masih dilakukan Bobotoh, maka kami akan menjatuhkan sanksi untuk Persib berupa denda sebesar Rp200 juta. Untuk itu, kami meminta BLI (Badan Liga Indonesia) agar berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk melakukan razia atribut berbau rasis," beber Hinca.

Ditambahkannya, karena pihak panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persib sendiri sudah berusaha menggelar laga itu sebaik mungkin, sehingga hal itu pun menjadi poin tersendiri. Meski demikian, Panpel Persib tetap dihukum berupa denda sebesar Rp50 juta, karena dinilai gagal menjaga keamanan dan kelancaran pertandingan. [goal]

Selasa, 22 Juli 2008

Bobotoh Tak Mau Dituding Sebagai Pemicu Kerusuhan

Bobotoh menampik dituding sebagai pemicu kerusuhan yang merusak pertandingan Persib-Persija di Stadion Siliwangi, Minggu (20/7) malam. Sebaliknya bobotoh menunjuk wasit Alil Rinenggo sebagai biang keladi kerusuhan karena dinilai tidak adil dalam memimpin pertandingan.

Yana Bool, salah seorang pendiri Viking, meminta semua pihak tidak terlalu menyalahkan bobotoh terkait kerusuhan di Stadion Siliwangi, Minggu malam kemarin.

"Kita ini sudah sabar tapi karena wasitnya kurang ajar, maka terjadi lah kerusuhan itu. Kalau kita mau rusuh mah, mungkin sejak awal kita hajar aja pemain Persija, tapi kan ini tidak dilakukan," kata Yana, Senin (21/7).

Yana punya keyakinan, jika wasit memimpin pertandingan dengan baik, kerusuhan itu tidak akan terjadi. Menurut Yana, pernyataan yang menyebutkan bobotoh tidak bisa menerima jika Persib kalah merupakan pernyataan yang keliru.

"Beberapa kali Persib kalah saat uji coba maupun pertandingan resmi tapi nggak rusuh tuh. Jadi harus dibedakan, partai Persib-Persija itu rusuh karena kepemimpinan wasitnya buruk," tandas Yana.

Ketua Viking Heru Joko menyesali adanya kerusuhan pada pertandingan Persib versus Persija yang berakhir kekalahan 2-3 tim Maung Bandung. Namun Heru menggaris bawahi, wasit yang diturunkan untuk pertandingan Persib-Persija, adalah wasit yang harus mengetahui atmosfir pendukung sepakbola di Bandung.

"Bukan berarti kami meminta wasit untuk memberi kemenangan kepada Persib. Tapi wasit harus lebih jeli pada pertandingan big match seperti Persib lawan Persija," ujar Heru.

Ketua The Bomber Asep Abdul yang saat pertandingan Persib-Persija menonton di tribun selatan bersama anggotanya mengatakan, selain buruknya kepemimpinan wasit, kerusuhan itu juga diakibatkan tidak nyamannya menonton di dalam stadion.

"Geus mah tiketnya mahal, nyarinya susah., terus di dalam stadion pasedek-sedek (berdesakan, Red)," ujar Asep.

Menurut Asep, di tribun selatan, ia sudah berusaha meredam emosi penonton. Asep menurutkan, dia dan rekan-rekannya dari Bomber akhirnya memilih keluar Stadion karena penonton justru makin beringas. [TJ]

Senin, 21 Juli 2008

Persib Siap Terima Sanksi Komdis

Buntut dari kerusuhan yang ditimbulkan suporter Persib Bandung karena timnya kalah dari Persija Jakarta, membuat Ketua Panpel Iwan Kardiwan, pasrah dan siap menerima sanksi dari Komisi Displin (Komdis) PSSI.

Iwan mengakui bahwa bukan masalah jumlah penonton yng melebihi kapasitas stadion, namun efek kekalahan Persib lah yang membuat suporter melakuakn aksi anarkis.

"Kami mencetak tiket tak lebih dari kapasitas stadion. Kemudian, aparat kemanan telah disiapkna sekitar 1800 orang, sesuai manual BLI,'' ujar Iwan.

Para Viking dan bobotoh melakukan aksi melmpar batu dan botol-boto plastik serta petasan yang diarahkna kepada aparat keamanan.

Bahkan dikabarkan, spanduk dan tower kamera TV Swasta Antv yang meliput jalannya pertandingan secara langsung, pun rubuh. Tak hanya itu, pagar penghalang pun, tak luput dari amukan dan pintu masuk tribun Timur rusak didobrak dari luar.

Para pemain Persija pun sempat tertahan 45 menit di dalam stadion. Mereka dipindahkan dari tempat penginapan sebelumnya, karena alasan keamanan.

Sedianya Komdis akan memanggil pihak-pihak yang terkait dengan pertandingan.

"Kami akan panggil mereka dan akan mengakumulasikan hukuman apa yang pantas untuk mereka,'' ujar Wakil Ketua Komdis PSSI, Bernhard Limbong, yang ikut menyaksikan pertandingan tersebut.

Di tempat yang sama, Gubbernur terpilih, Ahmad Heryawan sangat menyayangkan kejadian tersebut, namun tetap bangga pada perjuanagan pemain Persib.

"Dalam kondisi seperti ini, pastinya banyak pihak yang dirugikan,'' ujarnya.

Sementara wakilnya, Dede Yusuf, justru menyoroti kapasitas Stadion Siliwnagi yang terlalu sempit dan padat.

"Solusi terbaik adalah membangun stadion baru yang luas dan bisa menampung semua,'' ujar mantan anggota DPR itu. [biangbola]

Batu Berterbangan di Siliwangi

Pertandingan Persib Bandung versus Persija Jakarta terpaksa dihentikan wasit karena batu-batu beterbangan ke tengah lapangan dalam laga Indonesian Super League (ISL) di Stadion Siliwangi, Minggu (20/7/2008).

Menjelang menit-menit terakhir pertandingan, saat pasukan "Maung Bandung" tertinggal 1-3, pendukung Persib atau yang dikenal dengan sebutan bobotoh mengamuk.

Mereka melemparkan batu dan benda-benda lain ke arah lapangan. Awalnya lemparan batu berasal dari bobotoh yang berada di luar stadion di tribun utara, dan mengenai bobotoh yang berada di dalam. Namun lemparan batu pun dilakukan oleh bobotoh yang berada di dalam.

Akibat aksi ini, pertandingan dihentikan. Mobil anti huru hara berkeliling lapangan untuk menghalau, namun amarah penonton makin menjadi.

Tak tanggung-tanggung, batu sebesar kepala bayi pun dilempar ke lapangan. Terlihat batu berseliweran di lapangan. Pintu masuk di tribun utara rusak dijebol.

Tak hanya itu, di tribun timur terlihat api menyala di bangku penonton. Tak jelas apa yang mereka bakar. Titik api terlihat hingga lima titik. Tak puas melempari batu dan membakar, pintu masuk tribun timur rusak didobrak bobotoh dari luar. Pagar penghalang antara pentonton dan lapangan di timur pun rusak [detik]

BLI Minta Panpel PSM Dievaluasi

Pelaksana (Panpel) pertandingan PSM Makassar tampaknya harus berurusan dengan Badan Liga Indonesia (BLI). Ada beberapa catatan khusus yang diberikan BLI kepada panpel usai PSM menjamu Deltras Sidoarjo di Stadion Mattoanging Andi Mattalatta, Makassar, Sabtu lalu.

Dari hasil pengamatan BLI yang menyaksikan pertandingan tersebut, banyak pelanggaran yang dilakukan oleh para pendukung PSM.

Antara lain, masih banyak orang yang tidak berkepentingan berada di daerah terlarang (area pinggir lapangan dekat pintu keluar masuk pemain), lampu stadion kurang terang, papan skor harus diganti, dan masih ada petasan.

Agar pelanggaran tersebut tidak terulang lagi di laga home berikutnya, Direktur Kompetisi BLI, Joko Driyono, meminta panpel PSM harus melakukan evaluasi.

"Insya Allah hari Rabu (23/7) kita terbitkan hasil evaluasinya, berikut catatan dari staf BLI yang menyaksikan pertandigan PSM melawan Deltras," kata Joko, Minggu (20/7).

Manajer PSM, M Ishlah Idrus, mengaku sudah mendapat teguran dari BLI. Namun, dalam teguran tersebut, BLI belum menyebutkan sanksi apa yang bakal diterima PSM.

"Saya belum tahu (kena sanksi atau tidak). Tapi, ini memang sempat mengkhawatirkan kami," kata Ishlah. [TTM]

Minggu, 20 Juli 2008

Persik Kritik Timnas

Persiapan Persik jelang laga kandang pertama mereka kembali terganggu. Lagi-lagi, beberapa pemainnya bakal absen latihan. Padahal, jadwal terdekat mereka adalah menghadapi PSIS Semarang dan Pelita Jaya Purwakarta.

Mereka yang absen adalah Markus Horison, Budi Sudarsono, dan Muhammad Roby. Sebabnya, apa lagi kalau bukan karena ketiga pemain tersebut harus mengikuti pemusatan latihan timnas. "Iya nih tiba-tiba dipanggil, harus gabung timnas lagi di Jakarta," kata kiper Markus Horison sesesaat sebelum bertolak dari Bandung.

Kepada Radar Kediri, Markus mengaku agak terkejut dengan pemanggilan tersebut. Pasalnya hal itu dilakukan secara tiba-tiba. "Ini baru tahu. Mulai Senin ini harus latihan dengan timnas," kata mantan pemain PSMS Medan tersebut.

Akibat pemanggilan mendadak tersebut, ketiga pemain tersebut akhirnya tidak bisa pulang bersama pemain lainnya kembali ke Kediri. Mereka bahkan langsung menuju Jakarta untuk mengikuti pemusatan latihan tersebut.

Kiper yang bernama muslim Muhammad Haris Maulana itu mengaku pemanggilan mendadak tersebut dilakukan untuk persiapan Indonesia yang harus menghadapi New Zealand. "Rencananya 24 Juli ini mainnya," katanya.

Yang agak melegakan, kali ini tidak begitu banyak pemain yang dipanggil oleh Beny Dollo. Jika sebelumnya tujuh pemain Persik pernah dipanggil semua untuk mengikuti pemusatan latihan tersebut, kini tinggal ada tiga pemain.

Sehingga nama-nama langganan timnas lainnya seperti Saktiawan Sinaga, Legimin Raharjo, Usep Munandar, dan Mahyadi Panggabean bisa tetap latihan bersama di Stadion Brawijaya. Kabarnya kali ini timnas memang sengaja tidak memanggil banyak pemain dari masing-masing tim. "Total hanya 21, jadi berkurang sekali dibanding dulu," pungkas Markus.

Dikonfirmasi atas hal itu, pelatih Persik Arcan Iurie terlihat geram. Pasalnya meski saat pertandingan kandang perdana nanti ketiganya bisa turun, tapi para pemain tersebut tidak bisa melahap program latihan yang dia inginkan. "Kondisi pemain tidak akan sama. Apa yang akan kita persiapkan di sini tidak bisa mereka dapatkan," keluhnya.

Iurie juga mengritik pedas timnas atas pemanggilan tersebut. "Dulu mereka menjamin jadwal kompetisi tidak akan berbenturan dengan jadwal timnas. Sekarang mereka memanggil pemain semau mereka. Kita di sini dapat apa?" ketusnya. [RK]

Pemain Persib dan Persija satu bus

Panitia pelaksana (panpel) pertandingan kandang Persib Bandung akhirnya memutuskan, seluruh pemain Persija Jakarta akan diangkut bersama-sama dengan pasukan Maung Bandung.

Langkah ini dinilai bisa mengurangi risiko aksi pembalasan atas kejadian musim lalu, tepatnya 9 Agustus 2007. Di mana bus yang mengakut pemain dan ofisial Persib, secara membabi buta diserang pendukung Persija dalam perjalanan menuju Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Diharapkan keputusan mengangkut pemain Persib dan Persija dalam satu bus membuat sungkan segelintir oknum yang ingin memperkeruh suasana melakukan tindakan-tindakan tak terpuji.

Tak hanya dengan cara mengangkut secara bersama para pemain dan ofisial Persija, panpel pun akan menggelar beberapa acara seremonial, seperti pemakaian kostum bertuliskan 'United' oleh seluruh pemain kedua tim saat memasuki lapangan.

"Ini merupakan salah satu seremonial singkat yang melambangkan kebersamaan kedua tim yang kami harapkan membuat suasana lebih nyaman dan tertib," kata Ketua Panpel Iwan Kartiwan, di Bandung, Sabtu (19/7/2008).

Terkait masalah pengamanan, Iwan mengungkapkan setelah berkoordinasi dengan pihak keamanan termasuk Polwiltabes Bandung. Jumlah personel keamanan yang diterjunkan ditambah dengan total880 personel atau lebih banyak 180 personel dari rencana awal. Pasukan keamanan terdiri dari unsur TNI, Polri dan sipil. Semuanya akan disebar dan dibagi ke dalam tiga areal atau ring.

"Petugas di ring I mengawasi penonton di dalam stadion. Konsentrasi pengamanan bisa dikatakan banyak tertuju di ring II. Di areal ini petugas memeriksa setiap penonton. Salah satu tujuanya supaya jangan sampai ada benda tajam, petasan dan botol minuman yang lolos," ucap Kabagops Polwiltabes Bandung, AKBP Sihar Manurung.

"Petugas di ring II ini, pun disiapkan menertibkan penonton seusai pertandingan. Sedangkan petugas ring III berjaga-jaga di beberapa ruas jalan utama yang dilewati sekaligus mengarahkan penonton ke jalur alternatif masuk dan keluar kawasan Stadion," lanjutnya.

Para pemain dan ofisial Persija sendiri, kemarin sore tiba di Kota Kembang. Rombongan juara Liga Indonesia VII/2001 itu, mendapatkan pengawalan sangat ketat sejak keluar dari gerbang tol Pasteur. Baik dari pihak kepolisian maupun beberapa ormas di Kota Bandung yang sengaja disewa. Demi keamanan, salah seorang ofisial Macan Kemayoran bahkan sempat meminta wartawan merahasiakan nama tempat penginapan Ponaryo Astaman dkk.

Kehadiran band papan atas asal Kota Kembang ini, sekaligus jadi salah satu rangkaian acara untuk merayakan hari jadi kelompok suporter Persib terbesar, Viking yang Kamis, 17 Juli memasuki usia ke-15 tahun. [okezone]