Selasa, 23 September 2008

Diusulkan Satya Lencana Wirakarsa untuk Ronny Pattinasarany

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora) Adhyaksa Dault akan mengusulkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyon agar legenda sepakbola almarhum Ronny Pattinasarani dianugerahi penghargaan berupa Satya Lencana Wirakarya atas jasa-jasanya mengharumkan nama bangsa melalui sepakbola.

"Ia adalah tokoh sepakbola yang telah berjasa mengharumkan nama bangsa melalui sepakbola. Kalau Presiden setuju, penghargaan tersebut akan diserahkan pada peringatan Hari Pahlawan 10 November mendatang," kata Adhyaksa di Jakarta, Senin.

Menurut Adhyaksa, sebelum menjadi menteri ia dan Ronny sering berdiskusi soal perkembangan sepakbola di Tanah Air ketika mereka bertemu di Senayan.

"Kebetulan anak saya ikut sekolah sepakbola yang dibina oleh Ronny Patti," kata Adhyaksa mengenang perkenalannya dengan Ronny yang aktif sebagai pemain pada era 1970-a dan 1980-an itu.

Ketika menghadiri pemakaman Ronny di San Diego Hills Cikarang, Minggu (21/9), Adhyaksa mengaku bahwa ia sengaja memakai celana jeans sebagai penghormatan atas almarhum yang semasa hidupnya dikenal sangat menggemari jenis celana itu.

Ronny Pattinasarani meninggal Jumat siang (19/9) lalu sekitar pukul 13.30 WIB, di RS Omni, Pulomas Jakarta karena menderita kanker hati dan sudah sering bolak-balik Jakarta-China untuk menjalani pengobatan. [antara]

Senin, 22 September 2008

BLI Tetap Sahkan Hasil Imbang

Pengelola PSM harus mengurut dada. Niat membatalkan hasil pertandingan antara PSM melawan PSMS dipastikan tidak dapat terwujud.

Itu menyusul sikap BLI (Badan Liga Sepak Bola Indonesia) yang tetap mengesahkan partai yang dilaksanakan di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, 20 September lalu dan berkesudahan imbang 1-1 tersebut. Penegasan itu disampaikan langsung Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono.

"Saya telah terima secara lisan laporan dari PSM. Akan tetapi, membatalkan pertandingan tersebut sangat tidak mungkin," tegas Joko saat dihubungi kemarin sore (21/9).

Menurut Joko, kekeliruan wasit yang tidak memberikan kartu merah kepada pemain setelah menerima dua kartu kuning belum termasuk dalam kategori "berbahaya". Karena itu, tindakan tersebut tidak cukup untuk dijadikan dasar hukum membatalkan sebuah hasil pertandingan.

"Pertandingan dinyatakan batal jika benar-benar terjadi situasi yang sangat ekstrem. Misalnya, terjadi masalah alam atau tiba-tiba di tengah pertandingan ada kerusuhan," ungkap Joko.

Menyangkut persoalan tersebut, pria berkacamata itu menilai bahwa hal tersebut mutlak kesalahan wasit dan pengawas pertandingan (PP). Untuk itu pula, hari ini Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akan memanggil Aguswinardi (wasit) dan Maurice Tubagus (PP) guna dimintai keterangan.

"Jelas kami akan kenai sanksi karena itu merupakan kesalahan perangkat pertandingan," terang Joko.

Dia mencontohkan kejadian yang sama dengan duel PSM menghadapi PSMS. Yakni, ketika wasit Graham Poll dari Inggris memimpin pertandingan antara Kroasia dan Australia pada Piala Dunia 2006. Saat itu, Poll memberikan tiga kali kartu kuning kepada Josep Simunic sebelum memberikan kartu merah.

Padahal, bek Kroasia tersebut masih sempat bermain hingga menit ke-89 sebelum keluar setelah menerima kartu kuning "ketiganya". "Saat itu, skor 2-2 juga tidak diubah, padahal pemain sempat main hingga pertandingan berakhir. Dari situ kan kita bisa ambil contoh," terangnya.

Meski tidak akan mengubah hasil pertandingan, kubu PSM dipastikan tetap akan melayangkan protes kepada BLI. Sebab, mereka menilai, apa yang dilakukan perangkat pertandingan merupakan suatu pelanggaran.

"Tujuan protes bukan semata-mata untuk mengubah hasil pertandingan. Tapi, ini menyangkut pelanggaran yang telah terjadi. Aturan harus tetap ditegakkan," tegas Asisten Manajer Bidang Perlengkapan PSM, Faisal Mamming. [jawapos]

Timnas U-16 ke Uzbekistan lebih awal

Tim nasional (timnas) U-16 dipastikan berangkat ke Uzbekistan lebih awal. Membawa 23 pemain, mereka akan bertolak dari Jakarta mulai Rabu (24/9) alias 10 hari sebelum kejuaraan Piala Asia U-16 digelar.

Badan Tim Nasional (BTN) sengaja mempercepat keberangkatan ke Uzbekistan agar timnas U-16 memiliki waktu adaptasi lebih banyak. Apalagi, tim besutan Mundari Karya ini belum pernah bertanding ke luar negeri sehingga butuh waktu lama untuk mengenal situasi.

’’Pemain kami jangan sampai demam panggung gara-gara kurang adaptasi. Waktu 10 hari tentu sudah cukup untuk adaptasi lingkungan,” ujar Asisten Pelatih Timnas U-16 Yeyen Tumena kepada SINDO kemarin. Persiapan timnas U-16 menjelang Piala Asia U-16 sebenarnya sudah cukup matang.

Tim ini sudah dikarantina hampir dua bulan penuh, plus beberapa kali uji coba. Hanya, persiapan panjang selama dua bulan masih menyisakan persoalan, salah satunya adalah mental bertanding. Buktinya, pada uji coba terakhir mereka ditekuk Persib Bandung U-21 dengan skor 2-1.

Dalam tiga uji coba sebelumnya, timnas U-16 meraih dua kemenangan, yaitu melawan PS Urakan 1-0 dan Pelita Jaya U-21 dengan skor 2-1. Sisanya, imbang 2-2 saat melawan Persija U-21. ’’Secara skill dan teknik bermain sudah cukup baik. Namun, itu saja belum cukup karena dalam turnamen yang sangat menentukan adalah mental bertanding,” lanjut mantan pemain Persija Jakarta ini.

Sementara itu, Pelatih Timnas U-16 Mundari Karya optimistis bisa lolos dari hadangan Grup B, meskipun lawan yang dihadapi sangat kuat. Mundari membuka perhitungan, timnya harus bisa menang sekali dan imbang sekali agar lolos ke babak 8 besar.

’’Kami akan bertanding tiga kali dalam satu grup. Target kami minimal sekali menang dan sekali imbang. India dan Suriah menjadi incaran kami untuk mencari poin tersebut. Kami realistis karena Korea Selatan sangat tangguh dan memiliki tradisi sepak bola kuat sehingga agak berat mencari poin dari mereka,” kata Mundari. [sindo]

Minggu, 21 September 2008

Macan Kemayoran Incar Singo Edan

Persija Jakarta bertekad kembali ke puncak klasemen. Klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut berjanji akan mengalahkan Arema Malang, Senin (22/9).

Peringkat Ketiga klasemen Liga Super Persija hanya membutuhkan satu kemenangan untuk memuncaki klasemen. Mereka akan menyamai nilai 22 milik Persela Lamongan, tapi unggul produktivitas. Asisten Manajer Persija Ferry Indra Syarief mengungkapkan, persaingan nilai semakin ketat.

”Persiapan kami normal saja. Tapi, Persija tidak boleh lengah. Kejar-kejaran nilai tidak terhindarkan di papan atas. Sekarang lengah sedikit, posisi akan diserobot pesaing. Kami menginginkan nilai penuh dari Arema,” tandas Ferry kepada SINDO kemarin.

Macan Kemayoran mengakui sangat berbahaya jika memandang remeh Arema. Sebab, Singo Edan –julukan Arema– juga memiliki motivasi serupa. ”Kami tidak ingin menganggap enteng. Absennya Emilie Mbamba tidak berpengaruh banyak bagi Arema. Mereka tim tangguh. Apalagi, kami harus kehilangan Agus Indra akibat cedera serta Leo Saputra akumulasi kartu,” lanjutnya.

Bukan hanya pemain, Macan Kemayoran juga masih terbelit problem finansial. Garansi APBD Rp21 miliar yang dikabarkan cair pada September belum menunjukkan titik terang. Imbasnya, manajemen masih menunggak gaji pemain antara Juli – September.

”Kami belum tahu lagi kapan APBD akan dicairkan. Kalau situasinya seperti ini, kemungkinan Oktober. Jumlahnya tidak berubah, tetap Rp21 miliar. Tapi, kami biasanya membayar gaji pemain setelah akhir bulan,” ujarnya. Masih terbelit finansial, Ponaryo Astaman dkk pun terancam tidak menerima tunjangan hari raya (THR). Namun, manajemen sedang mengupayakan THR bagi pemain.

”Kami sebenarnya sudah mengajukan permohonan THR. Kami berharap manajemen lebih memperhatikan pemain. Tapi, kepastian cair atau tidak masih belum tahu. Sejauh ini pemain bisa mengerti kesulitan yang dihadapi klub,” tuturnya.

Sementara itu, panitia pelaksana (panpel) hanya menyediakan 40.000 lembar tiket meski Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) memiliki daya tampung 86.000 tempat duduk. Panpel mengaku tidak berani mematok lebih lantaran terbentur waktu pertandingan dan suasana bulan puasa.

”Mulai besok (hari ini), tiket sudah kami distribusikan. Jumlah itu tidak bisa ditambah. Sebenarnya, kami hanya menargetkan 30.000 suporter. Kami harus menggelar pertandingan malam, apalagi sedang bulan puasa. Ya, bertahap,” ungkap Ketua Harian Persija Bambang Sucipto.

Beban panpel juga berkurang dengan diterbitkannya izin menggelar pertandingan oleh Polda Metro Jaya. Mereka mengeluhkan sikap Polda yang tidak serta merta mengeluarkan izin untuk beberapa pertandingan sekaligus. [sindo]

Bidik Juara di Myanmar

Gelar juara Piala Kemerdekaan 2008 belum membuat Badan Tim Nasional (BTN) puas. Kini mereka kembali memberi target kampiun saat tampil di Myanmar Challenge Cup.

Ketua BTN Rahim Soekasah mengungkapkan, gelar juara di Myanmar Challenge Cup (MCC), 9–18 Oktober, adalah target realistis tim asuhan Pelatih Benny ’’Bendol’’ Dollo. Bertemu lawan seperti China, Thailand, Myanmar, India, dan Maladewa tidak boleh dijadikan alasan untuk tak menjadi juara.

’’Otomatis mereka harus juara di turnamen MCC, meski target utama kami tetap Piala AFF. Pada awalnya kami tidak mematok target. Toh, turnamen ini bagian dari uji coba tim nasional sebelum bertanding di Piala AFF. MCC juga kami gunakan untuk menyeleksi pemain. Kami harus mengukur kekuatan dengan melawan tim kuat, seperti China atau Thailand, tapi kami melihat peluang lain,” ujar Rahim kepada SINDO kemarin.

Dengan gelar juara di MCC, diharapkan tanggapan sinis terhadap gelar juara Charis Yulianto dkk di Piala Kemerdekaan 2008 menjadi sedikit terkikis. Sebab, insiden pemukulan yang membuat Libya mundur dari Piala Kemerdekaan membuat gelar juara timnas serasa hampa .Apalagi, saat itu posisi Indonesia tertinggal 0-1.

’’Setiap turnamen akan dimanfaatkan. Kami harus menambah perbendaharaan nilai guna menjaga peringkat FIFA. Kami memang memutuskan tidak ambil bagian di turnamen Piala Merdeka, Malaysia. Kami tidak bisa memutus kompetisi liga secara tiba-tiba. Biaya klub bisa bertambah,” lanjutnya. BTN juga menegaskan sudah menerima susunan pemain sementara yang akan berlaga di turnamen MCC.

Hasilnya, tidak ada perbedaan signifikan dengan komposisi Merah Putih di Piala Kemerdekaan. ’’Bendol memang sudah memasukkan nama-namanya. Yang pasti, kuota sebelas pemain sudah terisi line up Piala Kemerdekaan. Sisanya, kami masih melihat potensi lain di Liga Super. Kami yakin banyak potensi pemain muda di sana. Kebijakan on-off tetap berlaku,” tandasnya.

Asisten Pelatih Timnas Widodo C Putra menyatakan, kepastian nama seluruh pemain yang akan merumput di turnamen MCC akan diumumkan beberapa hari sebelum keberangkatan, Selasa (7/10). ’’Kami sedang memikirkan kuota sisanya. Sejauh ini mirip dengan komposisi di Piala Kemerdekaan. Namun, kami berharap adanya pemain muda di sana. Pemain lain harus diberi kesempatan. Kepastiannya setelah dekat dengan keberangkatan,” katanya.

Mantan pemain Petrokimia itu menegaskan, timnas membutuhkan waktu untuk melihat kondisi pemain secara menyeluruh. Apalagi, saat ini situasinya sedang bulan puasa. ’’Kami belum tahu persis kemampuan fisik mereka. Stamina mereka tidak maksimal lantaran puasa. Nama-nama alternatif pemain sudah ada tinggal menunggu disahkan saja,” tandasnya. [sindo]