Jumat, 24 Oktober 2008

Skuad Timnas Diumumkan Pekan Depan

Pelatih Timnas Indonesia, Benny Dollo di Jakarta, Kamis, menegaskan bahwa ia akan mengumumkan skuad timnas untuk masuk Pelatnas pada pekan depan.

"Besok (Jumat) akan ada rapat, dan saya akan umumkan skuad timnas pekan depan," katanya.

Timnas senior sendiri dijadwalkan akan turun di ajang turnamen Grand Royale Challenge Cup 2008 di Myanmar, 9-15 Nopember mendatang. Menurut rencana timnas akan berkumpul kembali untuk Pelatnas di Jakarta pada awal Nopember.

Turnamen di Myanmar itu merupakan uji coba resmi bagi pemain Timnas dalam rangka persiapan jelang turun di AFF Cup 2008 pada Desember mendatang.

Benny mengatakan, bahwa sebagian besar adalah muka-muka lama yang akan mengisi daftar pemain yang akan dipanggilnya.

"Memang ada muka-muka baru, namun sebagian besar adalah muka-muka lama," kata Benny yang sempat menyebut striker Persiba TA Musafri.

Disinggung apakah Boaz akan dipanggil, Ia mengatakan, belum berkomentar banyak karena terkait klub dan kondisi pemain itu sendiri.

Menurut dia, soal nama pemain yang dipanggil tunggu saja, apalagi masih ada laga Persib vs PSM dimana ada bercokol beberapa pemain Timnas di dua klub itu sedang saat bersamaan semua pemain timnas harus sudah bergabung. "Kami masih rapatkan lebih dulu, tunggu saja," katanya. [antara]

Rabu, 22 Oktober 2008

Bendol Minta Timnya Komplet

Benny Dolo, pelatih timnas, berpandangan berbeda dengan Badan Tim Nasional (BTN). Dia tetap ingin skuad Merah Putih tampil dengan komposisi utuh di Grand Royal Challenge 2008 di Myanmar.

Pelatih yang akrab disapa Bendol tersebut mengatakan, hal itu mutlak dilakukan pada turnamen yang dihajat pada 9-15 November tersebut. Sebab, menurut Bendol, pemusatan latihan pada November nanti termasuk rangkaian persiapan ke Piala AFF 2008.

"Karena itu, timnas harus dengan pemain yang komplet. Saya kan ditarget juara di Piala AFF. Jadi, akan sulit bagi saya jika ada pemain yang tidak diizinkan tampil di Myanmar," kata Bendol kemarin (21/10).

Sebelumnya, Ketua BTN Rahim Soekasah mengatakan tidak masalah jika timnas harus meninggalkan beberapa pemain saat tampil di Myanmar nanti. Rahim beralasan, pihaknya tidak ingin mengganggu konsentrasi klub. "Toh, kalau mereka dipanggil lagi, mereka bisa bergabung setelah timnas dari Myanmar," ujar Rahim.

Seperti diketahui, ketika timnas tampil di Grand Royal Challenge nanti, masih ada klub yang bertanding di Indonesia Super League (ISL). Kebetulan, tim tersebut merupakan penyuplai pemain timnas. Yakni, PSM Makassar dan Persib Bandung. Kedua tim terlibat bentrok pada 15 November di Makassar. Tiga hari sebelumnya, PSM bertanding melawan Persitara Jakarta Utara.

"Kami harus mencari solusinya. Karena itu, saya akan bicara dengan BTN agar timnas nanti bisa tampil komplet di Myanmar," tegas Bendol.

"Kami memang akan berbicara dengan Benny Dolo pada Rabu besok (hari ini, Red). Kami akan bicara tentang penampilan di Myanmar, Piala AFF, dan Pra-Piala Asia," terang Hamka B. Kady, wakil ketua BTN.

Terpisah, pelatih PSM Raja Isa mengatakan tidak keberatan jika harus melepas pemainnya ke timnas. Meski, PSM sebenarnya membutuhkan tenaga pemain tersebut.

PSM memang berpotensi menyumbangkan pemain ke timnas. Misalnya, Syamsul Chaeruddin dan Irsyad Aras. Khusus Syamsul, sejak empat tahun terakhir, kapten PSM tersebut selalu langganan timnas. "Masuknya Syamsul ke timnas tentu menguntungkan kami. Selain kemampuan Syamsul semakin berkembang, PSM mengasah pemain muda ketika Syamsul berada di timnas," tutur Raja Isa. [jawapos]

Selasa, 21 Oktober 2008

BTN Pastikan Tolak Permintaan Australia

Khawatir mengganggu jadwal kompetisi, Badan Tim Nasional (BTN) PSSI memastikan bakal menolak permintaan Australia memundurkan jadwal ujicoba dengan timnas senior Indonesia.

Badan Tim Nasional (BTN) PSSI memastikan bakal menolak permintaan Australia untuk mengundurkan jadwal ujicoba dengan timnas Indonesia proyeksi AFF Cup 2008.

Seperti diketahui, jadwal ujicoba resmi internasional itu telah ditetapkan pada 28 Januari mendatang. Namun karena sesuatu hal, Australia meminta ujicoba itu diundur ke Maret 2009.

“Utusan dari Federasi Sepakbola Australia akan bertemu dengan kami. Konon, mereka ingin membicarakan perihal rencana pengunduran jadwal ujicoba tersebut," kata Hamka B Kadi, wakil ketua BTN kepada wartawan di Jakarta, Senin (20/10).

Masih kata Hamka, permintaan Australia itu dipastikan bakal mengganggu jadwal kompetisi, sehingga sulit untuk dipenuhi dan dipastikan bakal ditolak. Terlebih karena urusan pengunduran jadwal, oleh konfederasi sepakbola Asia (AFC), sepenuhnya diserahkan kepada kedua tim bersangkutan.
[goal]

Senin, 20 Oktober 2008

Kredibilitas BWSI Dipertanyakan

Stadion Jatidiri, Semarang, kembali menjadi saksi bisu potret buram Indonesia Super League (ISL) 2008/2009. Sebelumnya, di tempat tersebut diwarnai aksi anarkis manajer terhadap wasit.

Kali ini giliran bertugasnya wasit terhukum dalam dua pertandingan yang berlangsung di Stadion Jatidiri. Yakni, pada partai PSIS Semarang kontra Deltras Sidoarjo kemarin serta dalam laga PSMS Medan melawan Persijap Jepara sehari sebelumnya. Duel PSIS melawan Deltras dipimpin Fiator Ambarita. Sedangkan bentrok PSMS dengan Persijap dipimpin Jumadi Effendi asal Malang.

Seperti diberitakan sebelumnya, bersama Sunaryo Joko dan Heriyanto, keduanya telah dijatuhi hukuman Badan Wasit Sepak Bola Indonesia (BWSI) pada Rabu lalu (15/10). Jumadi diskorsing lima bulan dan Fiator dibebastugaskan tiga bulan. Tapi, mengapa Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) tetap menugaskan mereka?

''Kami sebenarnya sudah berniat menarik mereka. Tapi, BWSI menyarankan untuk tetap menugaskan untuk dua pertandingan tersebut,'' aku Joko Driyono, direktur kompetisi BLI, kemarin.

Joko menyebutkan bahwa saat BLI mengetahui rilis BWSI di media terkait hukuman terhadap empat wasit, BLI langsung meminta konfirmasi ke BWSI. Saat bersamaan, BLI pun sudah siap mengistirahatkan keempat wasit tersebut. Namun, pada waktu yang sama pula, BLI mendapat keterangan dari BWSI bahwa mereka masih bisa ditugaskan pekan ini.

Situasi itu pun membuat kredibilitas BWSI dipertanyakan. Sikap mereka pun mengundang nada miring. BWSI dianggap tidak serius dalam bersikap. Bertugasnya Jumadi dan Fiator juga mencuatkan akan adanya permainan.

''Skep (surat keputusan, Red)-nya belum saya tanda tangani. Sedangkan sanksi berlaku efektif setelah skep keluar,'' dalih Bernhard Limbong, ketua BWSI, ketika dikonfirmasi kemarin. [jawapos]

Persija Lumat PKT 5-0

Persija Jakarta membuktikkan kelasnya sebagai tim papan atas dengan mencukur tamunya PKT Bontang 5-0, dalam lanjutan pertandingan Superliga 2008/09, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (19/10) malam.

Selain itu, kemenangan ini menunjukkan jika Persija kembali menemukan pola permainan terbaiknya. Di mana ciri khas dengan permainan sayap kembali terlihat. Lebih dari itu, lini depan Macan Kemayoran kembali menunjukkan ketajamannya, setelah dalam beberapa laga sempat mandul.

Lima gol yang dicetak ke gawang PKT tanpa balas membuktikan jika lini depan Persija memang haus gol. Kelima gol itu tercipta melalui hattrick Greg Nwokolo ke-8, 80, dan 88. Dua gol Persija lainnya dicetak Bambang Pamungkas pada menit ke-34 dan Aliyudin pada menit ke-74.

Terlepas dari buruknya koordinasi permainan PKT yang kerap melakukan kesalahan elementer, permainan Persija kali ini memang lebih terlihat rapih. Tampaknya Ponaryo Astaman dan kawan-kawan telah melupakan kekelahan menyakitkan dalam tur ke Papua beberapa waktu lalu.

“Sukses meraih poin penuh di laga sebelumnya membuat kepercayaan diri pemain kembali tumbuh, usai gagal di Papua. Kami memang bertekad untuk terus menang utamanya di laga kandang," ujar Danurwindo, pelatih Persija dalam keterangan persnya usai laga.

Dijelaskannya, dengan kemenangan besar dari PKT ini, diharapkan menjadi titik balik penampilan anak asuhnya. Terlebih dalam menghadapi tiga laga sisa di putaran pertama. Sebab dengan memenangkan tiga laga itu lanjutnya, maka skuad timnya tetap mempertahankan kansnya berada di papan atas.

Sementara bagi PKT Bontang, kebobolan lima gol tanpa balas kali ini cukup menyesakkan. Maklum saja karena di laga sebelumnya mereka pun di lumat Persijap Jepara dengan skor yang sama. Hal ini membuat posisi anak asuh pelatih Mustaqim tertahan di papan bawah, karena baru mengemas 15 poin dari 16 pertandingan. [goal]

Minggu, 19 Oktober 2008

Wasit Juga manusia

Ancaman boikot wasit dan tudingan suap yang dilontarkan klub peserta Liga Super 2008/2009 tak membuat Badan Liga Indonesia (BLI) panik.

Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono mengatakan, ancaman boikot dan isu suap hanya opini. Karena itu, BLI tidak bisa menggunakan hal tersebut sebagai referensi utama menetapkan sebuah kebijakan.

”No comment dengan segala ancaman wasit dan wacana lain yang terus berkembang. Bila ada justification,itu hanya persepsi.Tidak mungkin bila BLI harus merespons setiap keluhan yang muncul satu per satu.Kerap kali keluhan itu pun berbeda dengan yang diutarakan klub lainnya,”tandas Joko kemarin. BLI berprinsip,wasit yang terbukti bersalah akan ditindak tegas.

”Kami tetap percaya terhadap wasit. Sejauh ini BWSI (Badan Wasit Sepak Bola Indonesia) tidak pernah mengeluhkan masalah itu. Silakan saja bila masyarakat melihat opini tersebut sebagai referensi. Tapi, setiap wasit yang keliru pasti akan dilakukan pembinaan,” paparnya.

Meski begitu, BLI tidak menutup mata atas beberapa kelemahan yang dimiliki wasit. Karena itu, Joko menjanjikan pembenahan akan terus dilakukan. ”Kondisinya memang begitu. Wasit tetap manusia biasa dengan segala kelebihan dan kelemahan, tak terkecuali juga BLI. Kami akui banyak hal yang harus diperbaiki. Kami memang membiarkan masalah itu muncul apa adanya dahulu. Dengan begitu, kami menjadi tahu harus dari mana menyelesaikannya. Pembenahan terus dilakukan,” ujarnya.

Pendapat serupa diungkapkan Ketua BWSI Bernhard Limbong. Limbong mengaku isu suap yang mencuat dan ancaman boikot wasit merupakan opini perseorangan. Sebab, penelusuran yang dilakukan, BWSI tidak menemukan adanya indikasi wasit disuap.

”Itu semua penafsiran orang per orang saja. Riilnya tidak demikian. Khusus suap, setiap isu itu muncul tanpa disertai bukti. Wasit disuap tidak ada. Ya, sudah, jangan dikembangkan lagi karena memang tidak ada,” sebut Limbong.

Limbong, yang juga wakil ketua Komdis PSSI mengatakan, selama ini wasit selalu mendapat tekanan. Imbasnya, sikap mereka berubah menjadi agresif saat memimpin pertandingan.

”Hal biasa bila wasit ingin melakukan boikot. Mereka selalu dijadikan kambing hitam kerusuhan atau dikejar-kejar, kemudian dipukul. Ya, akhirnya mereka menjadi pusing dan frustrasi. Kami ingin mengubah image negatif wasit, entah itu suka disuap atau buruk dalam menerapkan aturan pertandingan,” lanjutnya.

Karena itu, BWSI sedang menggodok 50 wasit yang mayoritas “bermasalah” di Magelang, 17–21 Oktober. Limbong menjelaskan, pelatihan itu menyangkut peraturan pertandingan dan aplikasinya di lapangan.

”Kami tidak mau terus berwacana, tapi juga ingin menunjukkan bukti keseriusan pembenahan itu. Pembinaan terhadap wasit bukan berarti mereka salah, tapi belum maksimal dalam menerapkan aturan pertandingan. Mental mereka juga terus ditempa agar tidak ragu dalam memberikan keputusan dan tidak goyah saat diiming-imingi sesuatu,” tandasnya.

Persoalan boikot dan dugaan suap muncul setelah wasit Jimmy Napitupulu sempat mencetuskan perlunya memboikot pertandingan dan menghentikan Liga untuk sementara waktu. Pernyataan Jimmy itu terkait dengan banyaknya insiden yang membuat wasit menjadi korban karena dianggap jadi biang kerok dari berbagai persoalan yang muncul di pertandingan. [sindo]

Wasit dan kambing hitam

Minggu ini wasit benar-benar menjadi aktor dalam Liga Super Indonesia,cerita lama seolah selalu terulang dalam bergulirnya kompetisi yang katanya profesional di republik ini.
Mulai dari kurang tegasnya wasit,bertindak berat sebelah atau malah ditengarai adanya dugaan suap seperti yang dilontarkan oleh Asisten Manajer Bidang Teknik PSM Yopie Lumoindong.
Hal ini semakin parah dengan adanya isu boikot wasit yang di lontarkan oleh wasit senior yang notabene merupakan salah satu wasit terbaik yang dimiliki sepakbola Indonesia disamping wasit Purwanto.Intimidasi dan selalu menjadi pihak yang disalahkan atau menjadi kambing hitam dalam setiap kekalahan yang diderita oleh sebuah klub membuat wasit melontarkan wacana boikot seperti yang pernah dilakukan oleh wasit-wasit di liga NBA.
Menurut penulis hal ini merupakan hal yang wajar di lakukan oleh para wasit yang selalu menjadi kambing hitam di LSI,namun hendaknya boikot ini dilakukan secara elegan demi kemajuan sepakbola nasional khususnya disektor para pengadil.
Dan sudah saatnya para pengurus klub tidak selalu mengemis kemenangan dari sang pengadil di lapangan,sebab anda sudah terlalu sering mengemis khususnya mengemis dana APBD.
HIDUP SEPAKBOLA INDONESIA.

Sayap Garuda