Selasa, 15 Juli 2008

Problem Perdana Liga Super

Pekan pertama Liga Super 2008/2009 sudah terlaksana.Ada sejumlah kejutan muncul,selain perubahan klasemen yang berubah cepat dalam tiga hari.

Sejumlah klub mengaku belum bisa mengatasi demam panggung pada laga perdana. Imbasnya,mereka yang sebelumnya diunggulkan bakal meraup angka sempurna justru terseok-seok. Mayoritas laga pun hanya memetik hasil imbang.Nasib tragis pada pekan perdana ini justru dialami Persik Kediri.

Datang sebagai klub unggulan, skuad berjuluk Macan Putih ini ditekuk tuan rumah Persijap Jepara dua gol tanpa balas.Padahal,musim ini Persik disebut salah satu kandidat juara.Namun, pada laga perdana mereka justru menelan pil pahit. Sementara dua kandidat juara lainnya, Persib Bandung dan Arema Malang, terbebas dari sindrom kesulitan pada partai awal.

Nasib kurang menguntungkan diterima juara bertahan Sriwijaya FC (SFC).Charis Yulianto dkk hanya bermain imbang di Palembang saat menjamu Persipura Jayapura.Pelatih SFC Rahmad ”RD”Darmawan mengungkapkan,posisi klub di klasemen sementara akan terus bergerak terutama pada bulan pertama. Klasemen sementara diprediksi mulai stabil setelah kompetisi memasuki bulan kedua.

Asumsinya, klub mulai menemukan ritme permainan pada saat itu.RD pun enggan menggunakan laga perdana tersebut sebagai parameter menentukan posisi klub di klasemen sementara. ”Komposisi klasemen akan berubah cepat. Fluktuasi klasemen diperkirakan mulai stabil setelah pertandingan keempat atau kelima. Kan permainan tim mulai bagus dan stabil.

Pada laga pertama kemarin, tim belum bisa menampilkan permainan maksimal lantaran butuh banyak penyesuaian.Tapi, Persipura patut diwaspadai.Permainan mereka semakin matang,”ujar RD kepada SINDO kemarin. Kubu Persib pun menegaskan, grafik turun-naik akan dialami klub kontestan Liga Super pada beberapa laga ke depan. Sebab,mereka belum tune insepenuhnya.Klub berjuluk Maung Bandung tersebut pun mengaku masih bermasalah dengan mental bertanding pemain.

”Sebulan ini komposisi klasemen akan terus berubah. Klub masih terbebani mental. Ketegangan pasti ada. Kami pun takut pemain menjadi besar kepala.Tapi, klub saat ini sedang berlomba keluar dari kondisi itu,” tutur Pelatih Persib Jaya Hartono. Mantan Pelatih Deltras Sidoarjoitumenambahkan, klub akan mencapai permainan stabil setelah melewati 10 pertandingan. Artinya,peluang naikturun posisi klub di klasemen sementara mulai berkurang.

”Kondisi mulai stabil pada laga ke-10.Mental bertanding klub mulai bagus.Komunikasi dan kerja sama tim mulai terbangun. Klub juga mulai memahami karakter masing-masing dan para pesaingnya,” lanjut Jaya. Sementara itu, PSMS Medan berargumen meratanya kualitas pemain menjadikan peta kekuatan berimbang.Namun, kondisi ini akan berubah setelah memasuki bulan kedua. Jadi,Pelatih PSMS Iwan Setiawan tetap memasang kewaspadaantinggi.”

Kondisinya belum stabil sampai akhir bulan pertama.Tapi,banyaknya hasil imbang tersebut muncul lantaran kekuatan hampir sama. Kedua tim mengalami pressure tinggi.Sekarang label tuan rumah tidak menjamin tiga angka.Kami melihat adanya tanda-tanda membaiknya kinerja wasit,”cetus Iwan,yang sebelumnya melatih Persibom Bolaang Mongondow. [sindo]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar