Kamis, 17 Juli 2008

Tensi Tinggi,Persija Siapkan Mental

Persija Jakarta mematangkan persiapan menuju laga tandang kedua di Liga Super.Mereka meningkatkan tensi latihan menapaki laga ”panas” kontra tuan rumah Persib Banding akhir pekan ini.

Selain teknik, persiapan mental menjadi menu utama persiapan skuad Macan Kemayoran. Bambang ”Bepe” Pamungkas dkk menyadari betul betapa panasnya tensi laga tersebut. Mereka pun tidak berani sesumbar memetik poin maksimal di Bumi Bobotoh. ”Kalau mental jeblok, bagaimanapun bagusnya skill tidak akan berguna. Karena itu,persiapan mental yang paling utama menghadapi Persib,” ujar winger Persija Ismed Sofyan kepada SINDO kemarin.

Pemain berdarah Nanggroe Aceh Darussalam ini menegaskan, persiapan mental tersebut dilakukan dengan memperbanyak waktu relaksasi. Seluruh pemain juga disiplin mengikuti program tim serta menambah keakraban sesama pemain. Program latihan teknik tetap dilakukan tiap sore. Aura tegang memang terasa saat SINDO berkunjung ke markas Persija di Mes Ragunan.

Beberapa punggawa Macan Kemayoran enggan memberi kesempatan diwawancara seusai makan siang. ”Sorry Mas, ini waktunya istirahat. Saya tidak enak keluar, mending wawancara di sini saja,” ujar I Wayan Gangga Mudana, saat diajak keluar mes. Gangga mengakui,urat tegangnya mengencang karena Bobotohdan Viking, salah satu komunitas pendukung Persib, bukan hanya fanatik kepada Maung Bandung, tapi juga ada yang bersikap anti- Persija.

Dia pun berharap jumlah aparat keamanan ditambah agar pemain merasa lebih aman.Mantan pemain Persegi Gianyar dan Persmin Minahasainiberharapaparatkeamanan bisa meredam teror suporter sejak awal sehingga tindakan anarkis bisa dihindari. Pilar berambut gondrong ini menambahkan,sedikit kesalahan bisa menyulut amarah suporter.Karena itu, skuad Macan Kemayoran akan berusaha tampil taktis di lapangan dan menghindari tindakan sensitif yang memancing emosi pendukung.

”Sebenarnya kami sudah terbiasa bermain dalam tekanan.Tapi, kali ini tekanannya berbeda. Jangankan melawan Persib, saat melawan Persitara saja kami sudah diteror di Stadion Si Jalak Harupat,”cetusnya. Faktor nonteknis menjadi sorotan utama Persija menjelang laga tersebut.

Kendati begitu, bukan berarti masalah teknik diabaikan. Ismed lalu mengatakan,Pelatih Danurwindo kemungkinan mengoptimalkan serangan dari sayap jika alur bola dari tengah sulit menembus barikade pertahanan Persib.Kemenangan 3-1 atas Persitara, menurutnya, tidak bisa dijadikan acuan. [sindo]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar