Rabu, 16 Juli 2008

Ganjar Denda Rp250 juta

Komisi Disiplin (Komdis) PSSI bergerak cepat. Kemarin (15/7), mereka melakukan sidang pertama terkait dengan perhelatan Indonesia Super League (ISL) 2008/2009. Sanksi tegas langsung ditunjukkan komdis terhadap pelanggaran yang terjadi selama tiga hari perhelatan ISL. Saking tegasnya, denda yang mereka jatuhkan mencapai Rp 250 juta.

Rinciannya, denda masing-masing Rp 50 juta kepada empat pemain. Mereka adalah Johan Ibo dari Pelita Jaya Jawa Barat, bek Sriwijaya FC Palembang Isnan Ali, serta duet striker Persipura Jayapura Alberto "Beto" Goncalves dan Ernest Jeremiah.

Ditambah denda Rp 30 juta kepada panpel Sriwijaya FC serta sanksi Rp 20 juta yang ditujukan ke Persela Lamongan. "Kami ingin bekerja cepat. Kami juga ingin merawat kompetisi ini. Untuk itu, kami mengadakan sidang agar setiap kasus yang terjadi cepat tuntas," kata Hinca Pandjaitan, ketua Komdis PSSI, kemarin.

Dalam sidangnya, komdis mengambil sembilan keputusan. Sembilan keputusan tersebut diambil dari kasus yang terjadi di empat pertandingan pada pekan awal ISL 2008/2009. Putusan pertama terkait dengan Johan Ibo. Kepada Johan, komdis menjatuhkan skorsing larangan di tiga pertandingan.

Menurut Hinca, hukuman itu dijatuhkan karena Johan terbukti menganiaya pemain Persiba Balikpapan Robby Gaspar. Skorsing yang sama diberikan kepada Isnan Ali dan Beto. "Keduanya juga terbukti melakukan perkelahian saat pertandingan Sriwijaya FC melawan Persipura," terang Hinca.

Untuk Ernest, skorsing yang dijatuhkan sedikit berbeda. Meski sama-sama didenda Rp 50 juta, dia hanya dilarang tampil dalam dua pertandingan. Skorsing itu didapatkan Ernest karena dari kacamata komdis, dia terbukti memprovokasi penonton di laga Sriwijaya FC kontra Persipura.

"Sanksi yang berat buat kami. Tapi, kalau itu sudah menjadi keputusan, kami harus menghormatinya," kata Raja Isa, pelatih Persipura.

Dari partai Sriwijaya FC dengan Persipura, komdis menjatuhkan dua keputusan lagi. Komdis mendenda panpel Sriwijaya FC Rp 30 juta. "Dengan alasan apa pun, mereka harus menanggung dosa atas ulah penonton yang melemparkan botol," ujar Hinca.

Komdis juga memperingatkan Sriwijaya FC serta suporternya. Komdis menganggap, ada tindakan rasis yang dilakukan suporter Sriwijaya FC. Jika mereka kembali bertindak rasis, tim berjuluk Laskar Wong Kito itu akan didenda Rp 200 juta. Suporternya bakal dilarang masuk stadion di seluruh Indonesia selama enam bulan.

Dalam sidang kemarin, ada dua kasus yang keputusannya belum final. Yakni, mengenai suporter Aremania yang memakai atribut dalam laga Persita Tangerang lawan Arema Malang. Satu lagi adalah laporan PP terkait dengan tuduhan pelatih Persiba Peter Buttler bahwa wasit yang memimpin laga Pelita Jaya kontra Persiba terlibat korupsi (baca: suap).

"Kami belum yakin sehingga kami belum bersikap. Kami perlu memanggil pihak-pihak terkait minggu depan. Untuk diingat, mulai kali ini, sikap kami didasari keyakinan kami. Jika kami sudah yakin, kami tidak perlu memanggil pihak bersangkutan. Sebaliknya, kalau kami tidak yakin, kami perlu memanggil pihak bersangkutan," jelas Hinca. [jawapos]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar