Tim nasional (timnas) senior Indonesia mengaku tidak terbebani target juara Piala Kemerdekaan 2008. Sebab, dari awal mereka memang optimistis bisa meraih gelar juara untuk kali ketiga.
Bek timnas Erol Iba menegaskan, peluang menambah gelar juara tetap terbuka lebar. Sebab, punggawa timnas sudah siap meski dihantui persoalan cedera pemain. ’’Kami tidak terbebani target apa pun. Kami sudah siap. Kami juga tidak terpengaruh situasi yang ada .Keyakinan juara tetap ada. Kami akan memberikan gelar juara sebagai hadiah kemerdekaan Indonesia yang ke-63,” ucap Erol, berjanji.
Anggota skuad Merah Putih juga siap meraih kemenangan pertama saat bentrok kontra Kamboja, Kamis (21/8). Sebab, laga itu bisa menjadi pembuka jalan mereka ke semifinal.
’’Kami memang belum tahu kekuatan lawan, termasuk Kamboja. Kan, itu menjadi kewajiban pelatih untuk menerangkannya kepada kami. Namun, seluruh pemain pada dasarnya siap saja. Toh, kami sesama pemain sudah saling tahu karakter masing-masing,” lanjutnya. Erol menambahkan, demi mewujudkan gelar juara, pemain menerapkan disiplin tinggi. Mereka memilih beristirahat dari pada bermain game.
’’Sejak tadi pagi (kemarin) tidak ada kegiatan. Kami pun memilih beristirahat daripada bermain-main. Kalaupun jenuh, kami hanya menonton televisi. Tiga teman kami memang membawa laptop, tapi itu pun berisi analisis pertandingan. Kami tidak bisa sembarangan bertindak,” ujarnya.
Sikap optimistis juga diperlihatkan penjaga gawang Markus Horison. Kiper Persik Kediri itu juga tetap fokus, meski benteng terakhir Merah Putih sedang bermasalah setelah kiper Dian Agus Prasetyo dibekap cedera. ’’Kami semua yakin menjadi juara. Semua lawan dianggap sama. Tidak ada yang diistimewakan. Toh, prinsipnya kekuatannya berimbang. Kami sudah siap bertanding, tidak masalah bila kondisinya seperti itu,” papar Markus.
Markus mengaku pemain membutuhkan waktu istirahat cukup setelah bertanding di Liga Super 2008/2009. ’’Kegiatan kami sejak kemarin hanya berlatih, makan, lalu beristirahat. Tidak ada hal lain, meski tadi pagi (kemarin) kami sempat melakukan senam. Ya, televisi menjadi hiburan bila kami bosan. Saya tidak tahu kalau ada rekan yang membawa game, kan itu sikap masing-masing. Sejauh ini tidak ada yang bersikap santai,” pungkasnya. [sindo]
Rabu, 20 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar