Saatnya Indonesia Juara
Berebut Terbaik di Piala AFF 2008
Selama 17 tahun sudah sepak bola Indonesia paceklik prestasi. Selama itu pula, publik sepak bola negeri ini selalu dibuat mengelus dada oleh pencapaian tim nasional (timnas) Indonesia.
Harapan demi harapan masih digantungkan kepada timnas Indonesia. Penantian selama 17 tahun terasa lama.
Tak satu pun gelar yang mampu dipersembahkan oleh timnas kepada publik tanah air. Memang, Agustus lalu, skuad Merah Putih sukses meraih gelar juara Piala Kemerdekaan 2008.
Tapi, gelar tersebut tidak membanggakan bagi publik tanah air. Bukan saja kontestan Piala Kemerdekaan 2008 kurang berkualitas, tapi lebih dari itu, Indonesia juara dengan cara tidak elegan.
Libya yang menjadi lawan di final tidak mau melanjutkan pertandingan babak kedua. Meski di babak pertama unggul 1-0, mereka mundur karena merasa terintimidasi dengan tindakan anarkis ofisial Indonesia.
Memang, pada 2000 Indonesia sukses menjadi juara Piala Kemerdekaan. Namun, seperti gelar juara yang diraih Pasukan Garuda Agustus lalu, trofi tersebut juga tidak mampu menghapus dahaga publik.
Sebab, ekspektasi pencinta sepak bola tanah air adalah melihat Indonesia, minimal, juara di tingkat Asia Tenggara. Desember ini, kebetulan Indonesia berlaga di even sepak bola level Asia Tenggara.
Pasukan Garuda bakal terjun di Piala AFF 2008. Kendati terus dikecewakan, publik tetap menaruh harapan selangit akan cerita sukses Indonesia di ajang tersebut.
Harapan itu tentu harus diwujudkan oleh skuad Indonesia. Apalagi, kesempatan untuk berprestasi terbuka bagi Pasukan Garuda. Sebab, Indonesia mendapatkan keuntungan untuk bisa melenggang lebih mudah ke semifinal. Keuntungan itu seiring dengan status Indonesia sebagai tuan rumah grup A.
Dengan status tersebut, dukungan publik dipastikan mengalir deras kepada timnas Merah Putih. "Saya tidak bisa janji. Tapi, kalau ditanya apa mau saya, sudah tentu saya mau juara. Nah, status tuan rumah harus kami optimalkan untuk meraih gelar juara," tegas Benny Dolo, pelatih timnas Indonesia.
Memang sudah saatnya Indonesia juara. Apalagi, mayoritas materi yang dimiliki Indonesia saat ini sudah kenyang pengalaman dari laga internasional. Mayoritas juga sudah lama berkolaborasi dengan balutan seragam timnas. Jadi, satu sama lain sudah paham dengan karakter permainan rekannya. Kekompakan mereka tidak perlu lagi disangsikan.
"Materi yang ada saat ini memang cukup komplet. Motivasi kami sama-sama kuat untuk membawa Indonesia juara Piala AFF. Jadi, memang saat inilah waktu yang tepat bagi kami untuk juara," ucap Charis Yulianto, kapten timnas Indonesia.
Yang tidak kalah penting, usia sebagian besar skuad Indonesia saat ini sudah di atas 25 tahun. Tercatat, 15 pemain berusia lebih dari 27 tahun.
Mayoritas di antara nama-nama tersebut menghuni komposisi utama. Hanya ada empat pemain Indonesia yang kini berusia di bawah 25 tahun. Selain itu, cuma dua orang yang mengisi line-up utama. Yakni, Arif Suyono dan Muhamad Roby.
Dengan fakta tersebut, bisa jadi Piala AFF 2008 adalah kesempatan akhir mayoritas di antara mereka untuk berseragam Merah Putih. Jadi, sekarang memang saat yang tepat bagi mereka untuk mempersembahkan gelar juara. Sebab, jika gagal, bukan tidak mungkin tidak ada lagi kesempatan bagi mereka.
"Tidak bisa dimungkiri bahwa usia sebagian besar pemain di tim terbilang mulai tua, termasuk saya. Jadi, memang betul inilah waktu terbaik bagi kami untuk memberikan gelar juara," tutur Isnan Ali, bek kiri Indonesia.
"Saya juga menyadari hal tersebut. Jadi, tidak ada pilihan lain bagi kami, kecuali menjadi juara," tambah Ismed Sofyan, bek kanan Indonesia.
Ya, sekaranglah saatnya bagi Indonesia kembali menjadi juara Asia Tenggara. Kalau tidak, kapan lagi? [jpnn]
Rabu, 03 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar