Selasa, 02 Desember 2008

Waspadai Singapura, Bidik Kamboja

Piala AFF

Waspadai Singapura, Bidik Kamboja
Singapura sangat berambisi mencetak sejarah sebagai negara pertama yang meraih hattrick juara Piala AFF. The Lion–julukan Singapura– memiliki modal permainan agresif untuk merealisasikan ambisinya tersebut.

”Singapura bisa menyerang dari segala posisi. Sayap mereka hidup dan memiliki ciri khas umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki yang cepat.Ini harus kami waspadai,”ujar Pelatih Timnas Benny Dollo kepada SINDO kemarin. Pelatih yang akrab disapa Bendol ini menambahkan, salah satu kelemahan Singapura adalah lini belakang yang sering lengah, terutama jika sudah unggul.

Terbukti, mereka tidak mampu mempertahankan keunggulan sehingga ditahan imbang 2-2 oleh Malaysia pada laga uji coba,Sabtu (29/11). Bendol menambahkan, dua faktor kunci mengalahkan Singapura adalah kekompakan tim dan rasa percaya diri. Dua hal tersebut bisa didapat jika dukungan suporter untuk timnas lebih banyak. ”Kami juga harus berani mengambil inisiatif serangan sejak awal, lalu terus konsisten menekan agar bisa menjadi juara Grup A,” tandas Bendol. Singapura dan Indonesia diprediksi mampu mengalahkan Myanmar dan Kamboja sehingga lolos ke semifinal.

Dengan demikian, penentu juara Grup A sangat tergantung hasil pertandingan Singapura kontra Indonesia pada laga terakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno,Selasa (9/12).. Jika laga ini berakhir imbang, selisih gol akan menentukan juara Grup A. Dengan alasan inilah ketajaman serangan dan produktivitas gol menjadi sangat penting. Karena itu, Indonesia harus menang besar atas Kamboja. Singapura dan Myanmar yang berpeluang menyodok peluang Indonesia, tentu bakal fokus menjadikan tim lemah Grup A ini sebagai lumbung gol.

”Di Grup A, Kamboja bisa menjadi sasaran semua tim untuk mencetak gol sebanyak- banyaknya. Dalam sistem setengah kompetisi, koleksi gol sangat menentukan,” sebut Asisten Pelatih timnas Widodo Cahyono Putra. Kekuatan Kamboja memang tidak terlalu diperhitungkan. Mereka lolos ke Piala AFF setelah menjadi runner-upkualifikasi di Vietnam, di bawah Laos yang masuk ke Grup B.

Kamboja hanya mengandalkan pemainpemain yang tidak banyak mengenyam persaingan kompetisi lokal. Tidak seperti Singapura dan Myanmar yang mengandalkan pelatih asing, Kamboja justru memupuk kepercayaan penuh kepada pelatih lokal Prak Sovannara. [sindo]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar