Sepekan sudah even Piala Kemerdekaan IX berakhir. Tapi, ironisnya, masalah masih juga belum berlalu. Kabar terbaru menyebutkan bahwa uang hadiah Piala Kemerdekaan IX belum diberikan panitia kepada para peraih gelar.
''Benar, kami belum menerima hadiah. Setahu saya, yang belum mendapat hadiah adalah Timnas (Tim Nasional) Senior, Timnas U-21, dan Budi Sudarsono,'' ungkap Hamka B. Kady, manajer Timnas U-21.
Seperti diketahui, Timnas Senior merupakan juara Piala Kemerdekaan IX. Sebagai pemenang, mereka berhak mendapat hadiah USD 27 ribu atau sekitar Rp 243 juta. Sedangkan Timnas U-21 di Piala Kemerdekaan IX menempati urutan ketiga. Pasukan Garuda Muda itu berhak memperoleh hadiah USD 10 ribu atau sekitar Rp 90 juta.
Budi adalah top score gelaran tersebut. Budi tidak sendirian. Striker asal Persik Kediri itu harus berbagi hadiah USD 8 ribu dengan striker Libya Zaghb Anis Fuzi Khalefa yang sama-sama mengoleksi lima gol. Hasilnya, Budi berhak mengantongi hadiah USD 4 ribu atau sekitar Rp 36 juta.
''Untuk diketahui, jika kami belum mendapatkan hadiah, Libya yang menjadi runner-up piala kemerdekaan dan strikernya yang menjadi top score sudah memperoleh hadiah,'' ujar Hamka.
Secara terpisah, ketika dikonfirmasi, Ketua Panpel Piala Kemerdekaan IX Herman Chaniago menyatakan bahwa pihaknya memang belum mencairkan hadiah. Dia menyebutkan bahwa hal itu sudah dibicarakan dengan Badan Tim Nasional (BTN).
''Kami akui, kami masih punya utang kepada Timnas Senior, Timnas U-21, dan Budi Sudarsono. Sedangkan hadiah untuk Libya sudah kami bayar,'' aku Herman Ago -sapaan akrab Herman Chaniago- kemarin.
Dia berdalih, belum cairnya hadiah untuk ketiga pihak tersebut lantaran masih menunggu pencairan dana dari sponsor. Menurut dia, pencairan dana itu membutuhkan waktu yang tidak singkat.
''Tapi, semoga minggu depan uang hadiah untuk Timnas Senior, Timnas U-21, dan Budi Sudarsono sudah bisa kami cairkan,'' ucapnya. [jawapos]
Jumat, 05 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar