Kehadiran sejumlah suporter PSMS Medan di kantor Badan Liga Indonesia (BLI), menjadi alasan utama pengurus tim kebanggaan warga Kota Medan ini tidak mau hadir dalam acara mediasi yang di prakarsai BLI, Selasa (8/7) siang. Pasalnya, mereka tidak ingin bertemu dengan pendukung setia tim berjuluk Ayam Kinantan itu.
Padahal, para suporter itu sengaja hadir karena ingin mengikuti jalannya mediasi antara pengurus dan pengelola. Namun, hal ini ternyata membuat pengurus PSMS, yang kabarnya akan diwakili salah seorang komisaris PT PSMS Hardi Mulyono ciut. Sebab, mereka khawatir akan mengalami sesuatu yang tidak diinginkan.
Alasan pengurus itu sebetulnya hanya dibuat-buat. Sebab, tidak ada tanda-tanda akan terjadi anarkis dalam pertemuan itu. Terlebih, karena BLI sempat menawarkan menggelar pertemuan di tempat lain, yang tidak diketahui suporter.
"Kami sudah menawarkan opsi pertemuan di tempat lain. Namun, pengurus PSMS tetap tidak bersedia dan hanya menyampaikan, mereka tetap pada opsi terakhir, yakni mundur dari Superliga," tutur Joko Driyono, direktur kompetisi BLI, kepada sejumlah wartawan di kantor BLI, Kuningan, Jakarta, Selasa (8/7) petang.
Ditambahkan Joko, meski sudah mendapat pernyataan dari pengurus, namun pihaknya tidak ingin mengambil kesimpulan bahwa pernyataan yang diperoleh melalui telepon itu sebagai sikap pengurus dalam pertemaun itu.
“Tujuan pertemuan ini untuk mencari solusi terbaik bagi permasalahan yang dihadapi PSMS. Jika ada salah satu pihak yang tidak hadir, bagaimana kita bisa membuat keputusan, "kata Joko. "Kami memberi kesempatan kepada keduanya hingga Rabu (9/7) besok. Jika tidak ada keputusan lain menyangkut masalah ini, maka opsi mundur menjadi acuan." [goal]
Rabu, 09 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar