Senin, 15 September 2008

Sanksi Berlipat Ancam Arema

Mendung gelap sepertinya masih melingkupi dunia persepakbolaan Malang. Sanksi berlipat dipastikan bakal menghunjam ke Arema. Situasi itu imbas kerusuhan yang mewarnai laga Arema kontra PKT Bontang di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu lalu (13/9).

Seperti diberitakan kemarin (14/9), dalam duel yang dimenangi PKT 2-1 tersebut, ofisial Arema terlibat pengeroyokan terhadap wasit asal Magelang Suprihatin. Para penonton yang umumnya pendukung Arema juga melakukan tindak anarkis. Mereka melakukan pelemparan dan merusak papan yang terpasang di pinggir lapangan.

"Kami telah meminta laporan khusus ke BLI (Badan Liga Sepak Bola Indonesia, Red) terkait kejadian di Malang. Rabu besok (17/9) kami segera sidangkan kejadian itu," terang Hinca Pandjaitan, ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, kepada Jawa Pos kemarin.

Dia menambahkan, pihaknya juga tengah melakukan pengamatan menyangkut peristiwa di Stadion Kanjuruhan tersebut dari berbagai sumber. Terutama dari pemberitaan media massa yang terbit kemarin.

Dari pembacaan sementara, komdis membidik banyak elemen Arema sebagai pihak yang bakal dijatuhi sanksi. Misalnya Manajer Arema Ekoyono Hartono, panitia pertandingan Arema, serta salah seorang pemain tim berjuluk Singo Edan itu. Satu lagi adalah penonton Arema.

"Jika dari bukti-bukti yang kami dapatkan nanti semakin menguatkan kalau mereka melakukan pelanggaran, sanksi berat akan kami jatuhkan," tandas Hinca.

Khusus untuk penonton (suporter) Arema, menurut Hinca, bukan tidak mungkin, komdis akan menjatuhkan sanksi yang lebih besar daripada sanksi sebelumnya. "Seperti Anda tahu, suporter Arema saat ini masih dalam masa hukuman. Tentu itu akan menjadi pertimbangan yang memberatkan mereka," sebutnya.

Hinca juga menjelaskan, perangkat pertandingan pun tidak luput dari bidikan komdis. Sebab, insiden di Malang tersebut bermula dari kekecewaan terhadap wasit. "Itu (wasit, Red) juga pasti kami sidang," tegasnya.

Terpisah, Ketua BLI Andi Darussalam Tabusalla cukup menyayangkan aksi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan tersebut. Apalagi, menurut laporan yang dia terima, wasit yang memimpin pertandingan menjalankan tugas dengan baik. "Dia memimpin dengan baik. Hanya, dua asisten wasit (Muchli dan Hakim Bahar, Red) yang membantu Suprihatin yang katanya kurang bagus," kata Andi.

Karena itu, dia menyebut bahwa BLI akan mengevaluasi keduanya, terutama Hakim Bahar. Meski bakal mengevaluasi asisten wasit, buru-buru Andi melakukan klarifikasi. Andi menegaskan, meski ada evaluasi kinerja wasit, salah besar pihak yang menduga, ada "permainan" di laga Arema kontra PKT.

"Tidak ada itu yang namanya permainan. Siapa yang berani main-main di Malang? Tapi, itu bukan berarti di tempat lain ada permainan. Saya tegaskan bahwa hal itu tidak ada," ucap Andi. [jawapos]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar