Tim Pengganti ke Superliga
Hasil keputusan rapat Executive Committee (Exco) PSSI soal kontestan Superliga musim depan memang baru diumumkan hari ini. Namun, kubu PSIS Semarang cukup optimistis melangkah ke kasta teratas persepakbolaan nasional tersebut.
Sebagaimana diberitakan, tim berjuluk Mahesa Jenar itu sangat berpeluang untuk melenggang ke Superliga bersama PKT Bontang, menggantikan Persiter Ternate dan Persmin Minahasa yang dinyatakan tak lolos verifikasi. PSIS dan PKT bisa memenuhi dua aspek terpenting di antara lima aspek yang disyaratkan. Yakni, infrastruktur dan finansial.
Atas hal itu, Yoyok Sukawi selaku general manager PSIS mengatakan bahwa sudah selayaknya timnya berhak menapaki Superliga 2008/2009. "Justru akan menjadi hal yang tidak wajar jika kami tidak lolos," katanya kepada Jawa Pos kemarin (15/6).
Menurut Yoyok, PSIS telah menyiapkan banyak hal untuk bisa berlisensi profesional. Di antaranya, pembentukan tim, struktur organisasi di dalam PT, serta bank garansi sebesar Rp 5 miliar. "Dan, sekarang tinggal menunggu pengesahan PT Mahesa Jenar," terang putra Wali Kota Semarang Sukawi Sutarip itu. Bahkan, lanjut dia, saat proses verifikasi, PSIS juga menyertakan hasil audit selama tiga tahun terakhir.
Soal bank garansi, Yoyok mengklaim bahwa PSIS adalah satu-satunya tim yang mampu menyelenggarakan bank garansi. Dia menyebutkan, nilai tersebut berasal dari penjaminan aset pribadinya dan pengurus lain ke bank. "Totalnya, kami dapat Rp 8,5 miliar, lalu kami jaminkan Rp 5 miliar di bank," papar dia.
Selain itu, Yoyok menyatakan bahwa pihaknya telah berpikir soal program jangka panjang. PT Mahesa Jenar, imbuh dia, juga telah mempersiapkan program selama tiga tahun ke depan. Dan, yang menjadi target utama dalam tiga tahun itu ialah mempersiapkan fondasi ekonomi atau kekuatan secara finansial. ''Diharapkan, dalam masa itu tim kami sudah punya aset semacam stadion, mes, atau bus sendiri,'' ujarnya.
Namun, untuk langkah awal, PSIS berupaya memotong sejumlah anggaran yang membebani keuangan tim. ''Yakni, dengan cara membangun PSIS Center,'' katanya.
Bangunan tersebut akan dimanfaatkan sebagai mes terpadu atau tempat tinggal pemain asing maupun lokal serta berkumpulnya suporter. ''Jika itu bisa terlaksana, biaya untuk mes serta latihan akan hilang,'' jelasnya. Selanjutnya, pengurus tinggal berpikir soal biaya bonus dan kontrak pemain.
Jika memang PSIS dipastikan melenggang ke Superliga, Yoyok mengatakan bahwa timnya tak punya target muluk. ''Untuk musim depan, kami masih (berkompetisi, Red) dengan paket hemat. Maka dari itu, tim tidak bagus-bagus dulu,'' tuturnya. Hal tersebut tak lepas dari anggaran tim kebanggaan masyarakat Semarang itu di musim depan yang hanya mencapai Rp 16 miliar.
Dengan anggaran dana tersebut, Yoyok memaparkan bahwa runner-up Ligina 2006 itu hanya akan diperkuat pemain muda dan pemain asing yang murah. ''Sekarang kami sudah punya dua pemain asing. Kalau nanti bertanding di Divisi Utama, kami akan tambah satu. Tapi, kalau ke Superliga, kami akan tambah tiga lagi,'' beber pria bernama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya itu.
Di pihak lain, Persebaya tidak merasa kecewa jika memang tiket untuk melenggang ke Superliga jatuh ke tangan PSIS dan PKT Bontang. [jawapos]
Sebagaimana diberitakan, tim berjuluk Mahesa Jenar itu sangat berpeluang untuk melenggang ke Superliga bersama PKT Bontang, menggantikan Persiter Ternate dan Persmin Minahasa yang dinyatakan tak lolos verifikasi. PSIS dan PKT bisa memenuhi dua aspek terpenting di antara lima aspek yang disyaratkan. Yakni, infrastruktur dan finansial.
Atas hal itu, Yoyok Sukawi selaku general manager PSIS mengatakan bahwa sudah selayaknya timnya berhak menapaki Superliga 2008/2009. "Justru akan menjadi hal yang tidak wajar jika kami tidak lolos," katanya kepada Jawa Pos kemarin (15/6).
Menurut Yoyok, PSIS telah menyiapkan banyak hal untuk bisa berlisensi profesional. Di antaranya, pembentukan tim, struktur organisasi di dalam PT, serta bank garansi sebesar Rp 5 miliar. "Dan, sekarang tinggal menunggu pengesahan PT Mahesa Jenar," terang putra Wali Kota Semarang Sukawi Sutarip itu. Bahkan, lanjut dia, saat proses verifikasi, PSIS juga menyertakan hasil audit selama tiga tahun terakhir.
Soal bank garansi, Yoyok mengklaim bahwa PSIS adalah satu-satunya tim yang mampu menyelenggarakan bank garansi. Dia menyebutkan, nilai tersebut berasal dari penjaminan aset pribadinya dan pengurus lain ke bank. "Totalnya, kami dapat Rp 8,5 miliar, lalu kami jaminkan Rp 5 miliar di bank," papar dia.
Selain itu, Yoyok menyatakan bahwa pihaknya telah berpikir soal program jangka panjang. PT Mahesa Jenar, imbuh dia, juga telah mempersiapkan program selama tiga tahun ke depan. Dan, yang menjadi target utama dalam tiga tahun itu ialah mempersiapkan fondasi ekonomi atau kekuatan secara finansial. ''Diharapkan, dalam masa itu tim kami sudah punya aset semacam stadion, mes, atau bus sendiri,'' ujarnya.
Namun, untuk langkah awal, PSIS berupaya memotong sejumlah anggaran yang membebani keuangan tim. ''Yakni, dengan cara membangun PSIS Center,'' katanya.
Bangunan tersebut akan dimanfaatkan sebagai mes terpadu atau tempat tinggal pemain asing maupun lokal serta berkumpulnya suporter. ''Jika itu bisa terlaksana, biaya untuk mes serta latihan akan hilang,'' jelasnya. Selanjutnya, pengurus tinggal berpikir soal biaya bonus dan kontrak pemain.
Jika memang PSIS dipastikan melenggang ke Superliga, Yoyok mengatakan bahwa timnya tak punya target muluk. ''Untuk musim depan, kami masih (berkompetisi, Red) dengan paket hemat. Maka dari itu, tim tidak bagus-bagus dulu,'' tuturnya. Hal tersebut tak lepas dari anggaran tim kebanggaan masyarakat Semarang itu di musim depan yang hanya mencapai Rp 16 miliar.
Dengan anggaran dana tersebut, Yoyok memaparkan bahwa runner-up Ligina 2006 itu hanya akan diperkuat pemain muda dan pemain asing yang murah. ''Sekarang kami sudah punya dua pemain asing. Kalau nanti bertanding di Divisi Utama, kami akan tambah satu. Tapi, kalau ke Superliga, kami akan tambah tiga lagi,'' beber pria bernama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya itu.
Di pihak lain, Persebaya tidak merasa kecewa jika memang tiket untuk melenggang ke Superliga jatuh ke tangan PSIS dan PKT Bontang. [jawapos]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar