Meski PSSI menyatakan bahwa draf perubahan pedoman dasar yang mereka ajukan telah mendapat persetujuan dari federasi sepakbola dunia (FIFA) maupun konfederasi sepakbola Asia (AFC), namun otoritas sepakbola nasional ini menyebut masih ada satu hal yang belum menemui titik temu, yakni pasal kriminal.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) yang sekaligus juru bicara PSSI, Mafirion, menyatakan bahwa sosialisasi perubahan pedoman dasar PSSI akan dimulai pekan depan hingga Agustus 2008. Setelah itu, masih kata Mafirion, pedoman dasar itu akan diratifikasi oleh anggota, sebelum akhirnya disahkan.
Dijelaskan Mafirion, federasi sepakbola dunia (FIFA) dan konfederasi sepakbola Asia (AFC) telah menyetujui draf pedoman dasar yang diajukan PSSI, kecuali menyangkut pasal kriminal yang masih terus dibicarakan. "Kami ingin menyamakan persepsi dengan FIFA dan AFC menyangkut masalah kriminal ini," jelas Mafirion.
Ditambahkannya, masalah kriminal umum itu berbeda dengan penjabaran kriminal di sepakbola. Maka dari itu, harus ada titik temu menyangkut pasal ini. Karena itu, lanjut Mafirion, PSSI saat ini sedang menunggu penjabaran akhir dari FIFA, mengenai batasan perbuatan kriminal yang membuat seseorang tidak bisa menjadi pengurus asosiasi sepakbola di negaranya.
"Pedoman dasar yang akan disosialisasikan ini telah memenuhi standar FIFA. Namun kami masih menunggu penjabaran soal batasan perbuatan kriminal dari FIFA. Pasalnya, setiap negara punya batasan sendiri soal kriminal itu. Namun begitu ada jawaban dari FIFA, kami segera mengadopsinya. Bagaimana pun, kami harus mematuhi semua aturan dari FIFA," beber Mafirion. .
Sementara itu, ditanya mengenai berita yang dilansir dibeberapa media massa nasional, bahwa FIFA memberi batas waktu hingga 9 Juli kepada PSSI untuk meratifikasi pedoman dasarnya, Mafirion membantah hal tersebut. Sebab menurutnya, hal itu telah dibicarakan dengan FIFA. "Pak Sekjen (Nugraha Besoes) bersama dua anggota Exco PSSI, M Zein dan Ibnu Munzir, telah bertemu dengan FIFA di sela-sela kongres di Australia beberapa hari lalu. Pada pertemuan itu, FIFA hanya meminta PSSI tetap fokus menyelesaikan pedoman dasar dan menunggu surat pemberitahuan," pungkas Mafirion. [goal]
Anggota Komite Eksekutif (Exco) yang sekaligus juru bicara PSSI, Mafirion, menyatakan bahwa sosialisasi perubahan pedoman dasar PSSI akan dimulai pekan depan hingga Agustus 2008. Setelah itu, masih kata Mafirion, pedoman dasar itu akan diratifikasi oleh anggota, sebelum akhirnya disahkan.
Dijelaskan Mafirion, federasi sepakbola dunia (FIFA) dan konfederasi sepakbola Asia (AFC) telah menyetujui draf pedoman dasar yang diajukan PSSI, kecuali menyangkut pasal kriminal yang masih terus dibicarakan. "Kami ingin menyamakan persepsi dengan FIFA dan AFC menyangkut masalah kriminal ini," jelas Mafirion.
Ditambahkannya, masalah kriminal umum itu berbeda dengan penjabaran kriminal di sepakbola. Maka dari itu, harus ada titik temu menyangkut pasal ini. Karena itu, lanjut Mafirion, PSSI saat ini sedang menunggu penjabaran akhir dari FIFA, mengenai batasan perbuatan kriminal yang membuat seseorang tidak bisa menjadi pengurus asosiasi sepakbola di negaranya.
"Pedoman dasar yang akan disosialisasikan ini telah memenuhi standar FIFA. Namun kami masih menunggu penjabaran soal batasan perbuatan kriminal dari FIFA. Pasalnya, setiap negara punya batasan sendiri soal kriminal itu. Namun begitu ada jawaban dari FIFA, kami segera mengadopsinya. Bagaimana pun, kami harus mematuhi semua aturan dari FIFA," beber Mafirion. .
Sementara itu, ditanya mengenai berita yang dilansir dibeberapa media massa nasional, bahwa FIFA memberi batas waktu hingga 9 Juli kepada PSSI untuk meratifikasi pedoman dasarnya, Mafirion membantah hal tersebut. Sebab menurutnya, hal itu telah dibicarakan dengan FIFA. "Pak Sekjen (Nugraha Besoes) bersama dua anggota Exco PSSI, M Zein dan Ibnu Munzir, telah bertemu dengan FIFA di sela-sela kongres di Australia beberapa hari lalu. Pada pertemuan itu, FIFA hanya meminta PSSI tetap fokus menyelesaikan pedoman dasar dan menunggu surat pemberitahuan," pungkas Mafirion. [goal]
PSSI saRangnya korupTor Kelas kakap,revolusi PSSI sekarang juga
BalasHapus