Entah melakukan psywar atau bukan, pelatih Vietnam Henrique Calisto kemarin (10/6) mengkritik kondisi lapangan Gelora 10 Nopember. Dia menilai, lapangan yang akan digunakan pada pertandingan uji coba timnya melawan Indonesia kurang mumpuni untuk pertandingan nanti sore. "Ya, lapangan tidak terlalu bagus," kata pelatih asal Portugal itu.
Kritik itu dia sampaikan karena kondisi lapangan terlalu keras sehingga kurang enak digunakan untuk pertandingan, baik internasional maupun lokal.
Mantan pelatih klub V-Luague Dong Tam Long An (Vietnam) itu mengatakan, kondisi tersebut tak hanya terjadi di stadion kebanggaan masyarakat Surabaya. Meski begitu, dia berharap agar kualitas lapangan Gelora ditingkatkan. "Kebanyakan, stadion di Asia juga seperti itu," ujar pria kelahiran 1953 tersebut.
Menurut Calisto, jika persepakbolaan Asia ingin berkembang maju menjadi persepakbolaan yang bagus atau bisa menjajarkan diri dengan level Eropa, kualitas lapangan juga harus bagus.
Dia menegaskan, pembinaan untuk pemain proyeksi kancah profesional tidak akan berjalan maksimal dengan kondisi lapangan seperti itu. Sebenarnya, penilaian Calisto tersebut sedikit mencengangkan. Sebab, Gelora 10 Nopember yang notabene biasa digunakan untuk mengadakan kompetisi teratas sepak bola Indonesia itu justru dinilainya tidak bagus untuk pembinaan pemain. Lantas, bagaimana jika dia melihat kualitas lapangan yang biasa digunakan untuk melakukan pembinaan pemain di Indonesia?
Hal itu, lanjut dia, diakui sebagai salah satu faktor penghambat persiapan tim sebelum melakukan suatu laga. Sebab, buruknya lapangan menjadi bagian yang mengganggu teknik dan strategi yang disiapkan oleh tim. [jp]
Kritik itu dia sampaikan karena kondisi lapangan terlalu keras sehingga kurang enak digunakan untuk pertandingan, baik internasional maupun lokal.
Mantan pelatih klub V-Luague Dong Tam Long An (Vietnam) itu mengatakan, kondisi tersebut tak hanya terjadi di stadion kebanggaan masyarakat Surabaya. Meski begitu, dia berharap agar kualitas lapangan Gelora ditingkatkan. "Kebanyakan, stadion di Asia juga seperti itu," ujar pria kelahiran 1953 tersebut.
Menurut Calisto, jika persepakbolaan Asia ingin berkembang maju menjadi persepakbolaan yang bagus atau bisa menjajarkan diri dengan level Eropa, kualitas lapangan juga harus bagus.
Dia menegaskan, pembinaan untuk pemain proyeksi kancah profesional tidak akan berjalan maksimal dengan kondisi lapangan seperti itu. Sebenarnya, penilaian Calisto tersebut sedikit mencengangkan. Sebab, Gelora 10 Nopember yang notabene biasa digunakan untuk mengadakan kompetisi teratas sepak bola Indonesia itu justru dinilainya tidak bagus untuk pembinaan pemain. Lantas, bagaimana jika dia melihat kualitas lapangan yang biasa digunakan untuk melakukan pembinaan pemain di Indonesia?
Hal itu, lanjut dia, diakui sebagai salah satu faktor penghambat persiapan tim sebelum melakukan suatu laga. Sebab, buruknya lapangan menjadi bagian yang mengganggu teknik dan strategi yang disiapkan oleh tim. [jp]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar