Kamis, 14 Agustus 2008

Persik Benahi Pertahanan

Lini pertahanan menjadi sektor yang harus segera dibenahi menjelang Persik menjamu Deltras Sidoarjo, Jumat (15/8) besok. Bila tidak, bukan tidak mungkin skuad Macan Putih bakal menuai malu di hadapan pendukungnya sendiri.

Statistik menyebutkan, gawang Persik relatif gampang dijebol musuh. Dari enam pertandingan, gawang Persik sudah jebol delapan kali. Artinya, rata-rata Persik kebobolan 1,3 gol dalam setiap pertandingan.

Padahal, sejatinya produktivitas lini depan Persik sangat bagus. Dari enam pertandingan itu mereka sudah bisa mencetak sepuluh gol. Gol rata-rata tiap pertandingan pun 1,6. Tapi, dengan lemahnya sektor pertahanan membuat ketajaman lini depan jadi kurang bermakna.

Kondisi itu diakui oleh pelatih Arcan Iurie. Menurutnya, kondisi tersebut menggambarkan timnya belum maksimal.

"Pertahanan dan permainan harus lebih baik," kata Arcan Iurie.

Sejatinya, soal njomplangnya performa lini depan dan belakang sudah terjadi sejak musim lalu. Pada musim 2007, musim terakhir sebelum kompetisi berganti menjadi ISL, agregat produktivitas Persik adalah 61-51. Artinya, selama satu musim Persik membukukan 61 gol tapi kebobolan 51 gol.

Makanya dalam beberapa sesi latihan terakhir di Stadion Brawijaya, pelatih yang pernah menangani Persija dan Persib Bandung itu fokus ke lini pertahanan. Pelatih yang juga baru menikahi wanita asal Bandung tersebut tampak sibuk mengotak-atik formasi bertahan timnya.

Untungnya menghadapai The Lobster pertahanan Persik akan komplet. Semua pemain belakangnya bisa diturunkan. Dengan demikian Iurie bisa dengan mudah menerapkan strategi dan melakukan rotasi pemain.

Selain strategi diatas lapangan, Iurie juga meminta para pemainnya agar bermain lebih tenang dan taktis. "Selama ini pemain terlalu mudah panik dan melakukan hal yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Termasuk membuat blunder," tandasnya.

Akibat buruknya organisasi permainan itulah yang diakui sebagai penyebab kocar-kacirnya pertahanan. Hilangnya ketenangan membuat para pemain cenderung bermain kasar dan kecolongan.

Dua gol balasan Persitara dalam tempo 15 menit setelah Persik leading 2-0 dalam pertandingan terakhir menjadi bukti. "Yang penting semua harus bangkit dan dibenahi," tandasnya. [JPNN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar