Tim nasional (timnas) Indonesia kembali ke pakem lama.Tim Merah Putih berencana mengadopsi formasi 4-3-3 yang pernah dikembangkan Pelatih Ivan Venkov Kolev.
Formasi ini rencananya mulai diterapkan saat menjalani training camp (TC) di Surabaya, Minggu (1/6). Pelatih Timnas Benny Dollo menyatakan, Merah Putih tidak harus terpaku pada satu skema permainan. Namun, beberapa alternatif formasi wajib disiapkan. Dipilihnya formasi 4-3-3 lantaran Ponaryo Astaman dkk harus mengasah kemampuan menyerang.
Namun, formasi 4-5-1 varian 4-2-3-1 atau 4-4-2 yang sebelumnya sudah digunakan tetap dipertahankan. ’’Kami harus bermain lebih menyerang lagi. Dengan begitu, peluang terjadinya gol semakin besar. Skema itu selanjutnya dikembangkan untuk menyesuaikan standar ASEAN.Pemain harus terbiasa dengan beberapa pola.Kami yakin pemain akan cepat beradaptasi,meski persiapan kami terbatas,” ungkap Benny kepada SINDO,kemarin.
Ponaryo dkk memiliki waktu persiapan sangat pendek sebelum menghadapi Malaysia pada partai uji coba, Jumat (6/6).Selang lima hari berikutnya, mereka akan menjajal kekuatan Vietnam.Bendol– sapaan Benny Dollo– menambahkan, tidak ada pressure yang kuat saat menghadapi kedua tim tersebut dibandingkan saat menjamu Bayern Munich, Rabu (21/5) di SUGBK.
’’Kami sudah mengenal karakter mereka.Yang pasti, pemain lebih rileks. Pemain memang mengalami tekanan saat menghadapi Bayern. Beberapa kelemahan juga akan dibenahi saat TC di Surabaya nanti. Kami tetap memperhatikan penyelesaian akhir. Toh, skema penyerangan sudah bagus.Kami juga berusaha mengurangi kepanikan pemain saat tekanan itu datang,”lanjutnya.
Namun,cedera justru menjadi hantu menakutkan bagi Bendol.Sebab,mantan Pelatih Persita Tangerang ini mengaku punya record buruk dengan cedera pemain. Imbasnya,mereka pun kembali memanggil Nova Arianto dan Ade Suhendra untuk mem-back up M Ridwan dan Arif Suyono yang belum terbebas dari cedera.
’’Saya berharap timnas bukan lagi tempat terapi cedera. Saya takut kejadian pada 2001 terulang kembali.Waktu itu banyak pemain cedera sekembalinya dari memperkuat tim asal mereka.Saat ini beberapa pemainmulaimemperkuattim asal mereka,”tandasnya. Sementara itu, Asisten Pelatih Timnas Widodo C Putra mengaku kondisi mental Ponaryo dkk tetap stabil pascakekalahan 1-5 dari Bayern.
’’Kondisi psikologi pemain tetapbagus. Sekarangkamiharus secepatnya mencetak gol. Kami tetap melihat kerja sama tim.Kami berharap bisa mendapatkan lapangan berstandar internasional,”pungkasnya. [sindo]
Formasi ini rencananya mulai diterapkan saat menjalani training camp (TC) di Surabaya, Minggu (1/6). Pelatih Timnas Benny Dollo menyatakan, Merah Putih tidak harus terpaku pada satu skema permainan. Namun, beberapa alternatif formasi wajib disiapkan. Dipilihnya formasi 4-3-3 lantaran Ponaryo Astaman dkk harus mengasah kemampuan menyerang.
Namun, formasi 4-5-1 varian 4-2-3-1 atau 4-4-2 yang sebelumnya sudah digunakan tetap dipertahankan. ’’Kami harus bermain lebih menyerang lagi. Dengan begitu, peluang terjadinya gol semakin besar. Skema itu selanjutnya dikembangkan untuk menyesuaikan standar ASEAN.Pemain harus terbiasa dengan beberapa pola.Kami yakin pemain akan cepat beradaptasi,meski persiapan kami terbatas,” ungkap Benny kepada SINDO,kemarin.
Ponaryo dkk memiliki waktu persiapan sangat pendek sebelum menghadapi Malaysia pada partai uji coba, Jumat (6/6).Selang lima hari berikutnya, mereka akan menjajal kekuatan Vietnam.Bendol– sapaan Benny Dollo– menambahkan, tidak ada pressure yang kuat saat menghadapi kedua tim tersebut dibandingkan saat menjamu Bayern Munich, Rabu (21/5) di SUGBK.
’’Kami sudah mengenal karakter mereka.Yang pasti, pemain lebih rileks. Pemain memang mengalami tekanan saat menghadapi Bayern. Beberapa kelemahan juga akan dibenahi saat TC di Surabaya nanti. Kami tetap memperhatikan penyelesaian akhir. Toh, skema penyerangan sudah bagus.Kami juga berusaha mengurangi kepanikan pemain saat tekanan itu datang,”lanjutnya.
Namun,cedera justru menjadi hantu menakutkan bagi Bendol.Sebab,mantan Pelatih Persita Tangerang ini mengaku punya record buruk dengan cedera pemain. Imbasnya,mereka pun kembali memanggil Nova Arianto dan Ade Suhendra untuk mem-back up M Ridwan dan Arif Suyono yang belum terbebas dari cedera.
’’Saya berharap timnas bukan lagi tempat terapi cedera. Saya takut kejadian pada 2001 terulang kembali.Waktu itu banyak pemain cedera sekembalinya dari memperkuat tim asal mereka.Saat ini beberapa pemainmulaimemperkuattim asal mereka,”tandasnya. Sementara itu, Asisten Pelatih Timnas Widodo C Putra mengaku kondisi mental Ponaryo dkk tetap stabil pascakekalahan 1-5 dari Bayern.
’’Kondisi psikologi pemain tetapbagus. Sekarangkamiharus secepatnya mencetak gol. Kami tetap melihat kerja sama tim.Kami berharap bisa mendapatkan lapangan berstandar internasional,”pungkasnya. [sindo]
Topik Terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar